Sinopsis Drama Korea : TUNNEL Episode 11 - 1


Images by : OCN


Kwang Ho berusaha membangunkan Jae Yi sementara Sun Jae pergi mengejar Ho Young. Jae Yi sadar dan Kwang Ho merasa sangat lega. Tetapi, tiba-tiba dia melihat kalung peluit Jae Yi dan terkejut. Itu kalung yang diberikan Yeon Sook padanya.

“Kalung ini…,” gumam Kwang Ho melihat kalung tersebut. Dia ingat saat nenek memberitahu kalau Yeon Ho selalu meniup peluit dimanapun saat sesuatu terjadi padanya.

“Ahgassi… kalung ini… kenapa kau memakainya? Jawab aku! Kau siapa? Tidak mungkin… apa kau Yeon Ho,” tanya Kwang Ho  pada Jae Yi yang tidak sadarkan diri lagi.

Tepat saat itu, Ketua, Tae Heed an Min Ha menemukan mereka. Ketua panic dan bertanya apa yang terjadi? Min Ha menggunakan walkie talkie memberi perintah agar ambulans segera dikirimkan. Ketua kemudian bertanya dimana Jung Ho Young?



Sun Jae mengejar Ho Young. Pengejaran berlangsung intens. Dan hingga akhirnya, Ho Young berhenti dan bersembunyi di kegelapan. Sun Jae siaga, dia mengeluarkan pistolnya. Dan Ho Young menyerangnya tiba-tiba dari balik semak. Suara mereka terdengar oleh Ketua dan yang lainnya. Mereka segera berangkat ke sumber suara, kecuali Kwang  Ho.


Sun Jae melawan Ho Young. Mereka bertarung dengan sengit. Ho Young berusaha kabur ke dalam mobilnya tetapi Sun Jae tidak menyerah. Dia memecahkan kaca mobil dan menarik Ho Young keluar. Mereka jatuh berguling di semak belukar.


Sun Jae terus memukul dan memukul hingga Ho Young tidak berdaya. Ho Young berteriak minta di bebaskan tetapi Sun Jae tidak mau. Dia mencekik Ho Young dengan sangat kuat.



Ketua, Tae Hee  dan Min Ha menemukan mereka. Mereka berusaha melerai Sun Jae yang mencekik erat Ho Young. Sun Jae menggila. Dia menatap Ho Young penuh kebencian. Ketua menahannya dan Tae Hee serta Min Ha membawa pergi Ho Young.

EPISODE 11

Kwang Ho mendampingi Jae Yi di ambulans. Dia sangat khawatir karena  Jae Yi tidak membuka  matanya. Petugas menenangkan dengan memberitahu kalau mereka sudah hampir sampai di RS.

Kwang Ho sudah tiba di RS. Dia berteriak agar dokter segera memeriksa Jae Yi. Dokter datang dan memeriksa kondisi Jae Yi. Kwang Ho memberitahu kalau mata Jae Yi sempat terbuka beberapa saat yang lalu, tapi pingsan lagi.  Dokter berusaha memanggil Jae Yi tetapi tidak ada respon. Dia bertanya pada Kwang Ho mengenai apa yang terjadi. Kwang Ho sulit menjelaskannya.

Di depan Jae Yi, ada pasien lain yang dirawat dan suster berteriak meminta dokter memeriksa. Dokter segera pamit pergi dan meminta Kwang Ho menunggu sebentar.

Kwang Ho tidak terima. Dia menahan tangan dokter dan protes. “Tunggu, kau bilang? Sekarang dia belum sadar. Apa kau takkan lakukan sesuatu? Jika sesuatu terjadi pada Yeon Ho, kau mau tanggung jawab? Kenapa kau meninggalkannya saat dia pingsan? Kau seorang dokter. Kau harus lakukan sesuatu!”

Tetapi dokter malah memanggil petugas keamanan  untuk menahan Kwang Ho dan memintanya untuk tenang. Dia segera pergi menangani pasien lain. Kwang Ho berteriak putus asa agar dokter memeriksa Jae Yi dulu.

Berita mengenai penangkapan Ho Young sudah tersebar. Para reporter dan keluarga korban menunggu di depan kantor polisi. Para petugas kepolisian juga bersiaga.

Mobil Sun Jae dan mobil penangkapan Ho Young juga tiba. Ho Young di bawa keluar dengan pengawasan ketat. Para reporter mengerebungi petugas untuk wawancara. Sementara, keluarg a korban berteriak memaki Ho Young dan bertanya alasannya membunuh anggota keluarga mereka.  

Para petugas berusaha untuk menahan mereka dan membawa Ho Young ke dalam kantor polisi. Ketua berusaha menenangkan keluarga korban.

Di dalam kantor polisi, dilakukan penggeledahan terhadap tubuh Ho Young sebelum dibawa masuk ke dalam sel. Tetapi, Ho Young melawan.


Sun Jae melihatnya. Dia segera maju dan mendorong petugas.  Dia memeriksa tubuh Ho
Young dengan kasar dan bahkan membuka topi Ho Young kasar. Ho Young tertawa sinis padanya. Sun Jae tidak peduli terhadap tawa sinis Ho Young dan terus memeriksa. Yakin tidak ada senjata di tubuh Ho Young, Sun Jae memerintahkan petugas kalau Ho Young sudah bisa di bawa masuk ke dalam sel.

Di dalam sel, Ho Young memandang marah pada Sun Jae yang berlalu pergi.

Komisaris memuji kinerja Ketua dan team yang sudah bisa menangkap Ho Young. Ketua berterimakasih tapi dia meluruskan kalau mereka bisa menangkapnya berkata Prof. Shin.

“Kau harusnya malu prof muda memimpin kalian untuk menyelesaikan kasus ini. Hal buruk bisa saja terjadi. Ini bisa bikin sakit kepala. Ayo kita selesaikan ini sebagai operasi menyengat,” perintah Komisaris dan beranjak pergi.


Setelah Komisaris pergi, Min Ha bertanya memastikan kalau Komisaris tadi bilang “operasi menyengat? Tae Hee menjelaskan kalau itu dilakukan agar pers tidak tahu kalau kepolisian bisa menangkap pembunuh karena psikolog. Jika sampai mereka tahu, akan banyak artikel yang memuat betapa tidak kompetennya polisi. Tapi, Tae Hee tetap merasa kagum dengan Jae Yi yang berani memancing Jung Ho Young. Min Ha menimpali kalau dia lebih terkejut karena Jung Ho Young bisa terpancing duluan.

“Tapi bukankah Letnan Kim agak aneh saat kita menangkap Jung Ho Young? Aku belum pernaj melihat dia begitu marah sejak pindah ke sini,” ujar Min Ha.

“Dia sama seperti Kwang Ho.  Kau lihat dia mencekik Jung Ho Young dengan marah, kan? Kalau bukan karena Ketua Kim, dia pasti sudah membunuhnya. Dia terosebsi untuk menangkap Jung Ho Young, dan sekarang dia mendapatkannya. Dia pasti akan di promosikan,” nyinyir Tae Hee.

Ketua jengah mendengarnya. Dia mengatakan pada mereka kalau Sun Jae mempunyai alasan lain sehingga  bersikap seperti tadi. Tae Hee bertanya alasannya apa?

Tapi tepat saat itu, Sun Jae tiba. Ketua dengan khawatir bertanya keadaan Sun Jae dan Sun Jae menjawab dia baik – baik saja. Ketua memuji Sun Jae yang sudah melakukan kerja bagus.

“Tapi kau tahu ini baru permulaan, kan? Kasus terkadang berakhir begitu pelakunya dikurung. Tapi beberapa pelaku membawa kita ke masalah yang lebih besar. Jung Ho Young adalah yang terakhir. Si brengsek itu mungkin takkan pernah mengaku. Dia berani menelpon polisi dan main-main dengan kita. Aku yakin dia tak akan mudah mengaku. Kita butuh bukti yang bisa mencegahnya keluar dari sini. Forensic mungkin ada di TKP sekarang. Tae Hee, Min Ha, tkalian berdua ke sana dan bawa apa saja yang terkait dengan Jung Ho Young, entah itu sidik jari atau DNA. Jangan melewatkan sehelai rambutpun,” perintah Ketua.

Ketua kemudian bertanya pada Sun Jae keberadaan Kwang Ho dan Sun Jae menjawab kalau Kwang Ho berada di RS. Ketua mengerti kalau Kwang Ho pasti menjaga Jae Yi. Ketua memerintahkan Sun Jae untuk menyusul ke RS dan dapatkan pernyataan korban dari Jae Yi karena mereka butuh surat penangkapan.

Sun Jae mengerti dan beranjak pergi.

Jae Yi sudah di rawat. Dokter menjelaskan kalau selain memar di leher dan pergelangan tangannya mereka tidak menemukan luka lainnya. Dan alasan Jae Yi masih pingsan sepertinya di akibatkan oleh shock. Dia bahkan memberitahu kalau sebagai korban kejahatan, ada kemungkinan Jae Yi akan mengalami trauma. Mereka akan terus memeriksanya.





Kwang Ho memandangi Jae Yi selepas dokter keluar. Dia melihat tubuh Jae Yi yang luka dan memar. Kwang Ho mengingat pertemuan pertamanya dengan Jae Yi dan pertemuan-pertemuan selanjutnya hingga pertemuan terakhir , dimana dia memarahi Jae Yi karena tidak mengerti perasaan keluarga korban.


Kwang Ho menangis menyesal karena tidak mengenali Jae Yi sebagai anaknya, Yeon Ho. Dia juga menyesal karena menghilang dari masa lalu. Jika saja dia tidak menghilang, Yeon Sook tidak mungkin mati dan Yeon Ho tidak akan mengalami kesulitan di masa kecilnya.

“Ini semua karenaku. Ini semua salahku,” tangis Kwang Ho.


Di sebuah rumah,

Dr.  Mok berbaring di dekat jendela dan menghirup rokoknya. Dia teringat wawancara Jae Yi yang berusaha memancing Ho Young agar muncul.

“Wanita yang cerdas. Semoga dia baik-baik saja,” ujar Dr. Mok dan tersenyum kecil.


Kwang Ho keluar dari kamar rawat Jae Yi. Dia duduk di depan sambil menggenggam peluitnya. Sun Jae tiba.


Dia melihat ke dalam ruangan Jae Yi dan Jae Yi masih tertidur.

Sun Jae  berdiri di  depan Kwang Ho dan memberitahu kalau Ho Young sudah tertangkap. Dia juga memberitahu kalau Yeon Ho sudah ketemu.  Kwang Ho memotong perkataan Sun Jae kalau dia sudah bertemu dengan Yeon Ho. Sun Jae terkejut.

Dia duduk di samping  Kwang Ho dan bertanya darimana Kwang Ho tahu mengenai Jae Yi adalah Yeon Ho? Kwang Ho menunjukkan peluitunya dan memberitahu kalau itu adalah peluit yang diberikan Yeon Sook padanya. Dia kehilangan peluit itu di terowongan saat Ho Young memukul kepalanya.

“Aku ingin tahu apakah Yeon Sook ada memberitahu mengenaiku padanya,”  ujar Kwang Ho.

“Dia bilang tidak ingat apapun tentang masa kecilnya,” beritahu Sun Jae.

Kwang Ho terkejut mendengarnya. Apa Jae Yi bahkan tidak ingat tentang Yeon Sook? Bukankah dia tinggal dengan Yeon Sook sampai usianya 6tahun?

“Aku tidak berpikir dia punya kenangan di Korea. Setelah kecelakaan Yeon Sook, dia diadopsi di usia muda. Itu bisa dimengerti. Dia mengalami banyak hal. Orang tuan angkat Prof. Shin akan sangat menyenangkan jika mereka baik, tapi ternyata tidak. Saat usianya 15tahun, keduanya meninggal dalam kebakaran. Kudengar karena insiden itu, dia bertemu Rektor Hong untuk pertama kalinya. Polisi mengira Prof.Shin yang menyalakan api. Berkata Rektor Hong, tak ada yang terjadi padanya. Rector Hong yang membantunya mendapat posisi professor di Korea. Karena itulah dia tidak suka membicarakan dirinya sendiri. Makanya dia tak memberitahu orang saat dia sedang  sakit. Dia berjuang dan kesepian. Kupikir begitulah dia hidup sejauh ini,” jelas dan beritahu Sun Jae.

Kwang Ho semakin menyesal karena meninggalkan Jae Yi dan membuatnya kesepian. Dia menangis sedih memikirkan penderitaan yang di alami Jae Yi. Sun Jae menyuruh Kwang Ho untuk mengatakannya langsung pada Jae Yi dan beritahu identitas aslinya.

“Bagaimana bisa aku tunjukkan wajahku di depannya? Dia menghabiskan 30tahun tanpa aku. Sementara dia menjalani hidupnya yang keras sendirian, aku tidak pernah ada untuknya. Aku tidak pantas menjadi ayahnya,” jawab Kwang Ho. “Aku tak bisa memberitahunya. Karena aku lihat wajahnya sebelum aku kembali, aku sudah tenang.”

Sun Jae memandangnya prihatin. Mereka terdiam dalam kesedihan.


Di TKP,

Petugas forensic memeriksa setiap jejak di TKP tapi tidak menemukan apapun. Min Ha meminta mereka untuk tidak mengucapkan hal itu. Tae Hee melihat ke dalam mobil Ho Young dan tertarik pada gantungan salib  di kaca spion depan.


Tae Hee bergumam apakah Ho Young menggantung itu untuk bertobat dari dosa-dosanya? Min Ha tertarik dan ikut melihatnya. Dia merasa itu adalah kalung  salib milik seorang gadis. Tae Hee terkejut dan segera menyuruh Min Ha memeriksa apakah ada salah seorang dari korban Ho Young yang kehilangankalung salib.


Kantor Polisi Hwayang,

Ketua menginterogasi Ho Young. Dia memberitahu kalau Ho Young ditangkap di tempat kejadian karena tuduhan pembunuhan. Apa kau mengakui tuduhan itu? Ho  Young hanya diam tidak menjawab.

Ketua kembali bertanya kalau Ho Young pasti mengenal Prof.Shin dan dia mencoba mencekiknya sampai mati dengan stocking. Tetapi, Ho Young membantah mengenal Prof. Shin. Dia bahkan beralibi kalau dia bukan mencoba membunuh tetapi menyelamatkan.

Ketua bertanya lagi kalau dia mencoba menyelamatkan kenapa dia lari dari TKP?

“Karena… aku tahu kau akan berpikir aku mencoba membunuhnya,” jawab Ho Young.    


Ketua keluar dari ruang interogasi. Dia menghubungi Sun Jae dan bertanya apa dia sudah berhasil mendapat pernyataan dari korban? Ketua memberitahu kalau Ho Young tidak mengakui tuduhan dan malah mengklaim kalau dia mencoba menyelamatkan Prof.  Shin.

Sun Jae memberitahu Ketua kalau Jae Yi tidak terluka berat tetapi dia masih belum sadar. Mereka  harus menunggu hingga Jae Yi bangun baru bisa mendapat pernyataan. Sun Jae kemudian mematikan telpon. Dia menghela  nafas.



Sun Jae hendak masuk ke dalam kamar rawat Jae Yi. Tapi, dia  mengurungkannya saat melihat Kwang Ho yang sedang merawat Jae Yi.

Sun Jae menyesal pada Jae Yi. Harusnya, dari awal dia tidak meminta Jae Yi menjadi konsultan atas kasus ini. Dia berharap agar Jae Yi segera bangun.


Keesokan Harinya,

Dalam tidurnya, Jae Yi bermimpi menerima sebuah kalung peluit dari Yeon Sook. Dia bertanya apa itu pada Yeon Sook.

Yeon Sook tersenyum lembut dan memberitahu kalau itu adalah hadiah yang diberikannya pada ayah Yeon Ho dan sekarang dia berikan pada Yeon Ho.

“Jika  kau meniup peluit ini saat kau dalam bahaya, aku akan datang menyelamatkanmu,” jelas Yeon Sook.

“Jadi, apa kau lari ke sisi ayah saat dia dalam bahaya?” tanya Yeon Ho.

Yeon Sook terkejut mendapat pertanyaan itu. Dia menunduk sedih dan tidak bisa menjawabnya.

“Apa Ibu akan datang dimanapun aku meniup peluit ini?” tanya Yeon Ho.  

“Tentu saja. Aku bisa mendengar semuanya,” janji Yeon Sook. Dia membelai rambut Yeon Ho dan memeluknya.



Yeon Ho mengenakan pakaian hanbok di bandara. Sepasang pasangan bule memotretnya dan memintanya agar tersenyum. Yeon Ho tidak menjawab dan hanya meniup peluitnya. Dia menangis dan terus meniup peluit. 

Yeon Ho berada di pantai dan terus meniup peluit. Tapi, tidak ada yang datang.

“Tidak ada yang datang. Tidak ada. Itu semua bohong. Bohong,” ujar Yeon Ho dalam hati. Dia menangis sedih.


Kwang Ho memanggil Jae Yi bangun. Dan jae Yi terbangun. Dia melihat wajah khawatir Kwang Ho dan Sun Jae. Tetapi dia malah bertanya apa mereka sudah menangkap Jung Ho Young.

Kwang Ho merasa marah karena itu hal pertama yang diucapkan Jae Yi setelah sadar. Sun Jae menyuruh Jae Yi untuk tidak mengkhawatirkan masalah tersebut dan bertanya perasaannya.

Jae Yi meminta tolong di dudukkan dan mereka segera membantunya. Jae Yi kemudian melihat mereka dan bertanya kenapa mereka ada disini?  Dia malah terus membahas penangkapan Ho Young.

Kwang Ho marah karena Jae Yi yang terus membahas masalah itu disaat dia sendiri hampir mati. Jae Yi segera menegaskan kalau dia masih hidup berkat Kwang Ho.

“Jika Jung Ho Young dibebaskan, semua ini takkan ada artinya. Kau harus dapatkan pernyataan korban. Pernyataan akan mengurungnya. Tak usah khawatir. Aku baik-baik saja,” ujar Jae Yi.

Kwang Ho emosi dan menegur Jae Yi. Dia menyuruh Jae Yi untuk memikirkan dirinya sendiri baru Jung Ho Young.  Jae Yi mengabaikannya dan meminta Sun Jae segera meminta pernyataanya.   Kwang Ho kesal dan beranjak keluar.

Post a Comment

Previous Post Next Post