Sinopsis C - Drama : The Fox’s Summer Episode 23 - 2 (Episode 02/2 - Season 2)



Images by : QQLive

Ketua menyelimuti Jin Yun yang tertidur. Hal ini mengingatkannya akan Jin Yun yang masih bayi dan dia sudah sangat menyanyanginya saat itu.
“Aku meletakkan segala harapanku padamu. Kamu adalah harapan keluarga Gu. Jadi, aku tidak akan pernah membiarkanmu bersama dengan wanita seperti Yan Shu. Kamu masih muda. Ketika kamu dewasa, kamu akan mengerti. Segala yang kulakukan semuanya demi kebaikanmu. Rasa cinta yang kamu rasakan sekarang hanyalah sementara, dan bisnis ini semua punyamu,” gumam Ketua sambil menatap wajah Jin Yun. Dia membelai wajah Jin Yun penuh kasih sayang.

Keesokan harinya,
Jin Yun terbangun dan kemarahan kembali menyelimutinya saat mengingat pernyataan Cheng Ze kemaren. Dia segera bersiap-siap dan pergi dari rumah bahkan mengabaikan Ketua yang menyapanya. Jin Yun segera mengendarai mobilnya ke kantor (sumpah ya, udah kabur dari rumah, udah ngelawan sama nenek sendiri, tapi masih juga pakai harta Ketua. Gimanapun, kurang suka sama sikap Jin Yun).
Semua orang sudah bersiap di depan perusahaan menanti kedatangan Cheng Ze seperti biasanya. Tetapi, Cheng Ze menelpon Gao Yang dan memberitahu kalau pemeriksaan hari ini di tiadakan. Gao yang segera memberitahu hal ini pada yang lain agar bubar dan tentu semua merasa heran karena tidak biasanya Cheng Ze membatalkan.
Jin Yun tiba tidak lama kemudian. Dia segera pergi menuju ruangan Cheng Ze dengan marah dan mengabaikan semua karyawan yang mengucapkan salam. Dia juga hendak menerobos masuk ke dalam ruangan Cheng Ze tetapi Gao Yang menghentikannya dan memberitahu kalau Cheng Ze hari ini tidak datang. Jin Yun berteriak marah pada Gao Yang menanyakan kemana Cheng Ze, apa dia sibuk mengurus bisnis atau terlalu malu untuk melihatnya? Gao Yang menjawab kalau dia tidak tahu. Jin Yun tidak terima karena Gao Yang kan sekretaris.
“Ya, tetapi aku benar-benar tidak tahu dia kemana hari ini,” jawab Gao Yang.
Jin Yun tidak bertanya lagi dan memutuskan mencari sendiri.

Yan Shu diruang kerjanya, memikirkan ciumannya dengan Cheng Ze tempo hari dan juga pernyataan Cheng Ze bahwa dia akan mulai menyukainya. Yan Shu benar-benar galau, tetapi dia mencoba melupakan dan fokus bekerja. Dan dia malah berhalusinasi melihat wajah Cheng Ze dilayar laptopnya. Yan Shu berteriak frustasi karena tidak bisa tidak membayangkan Cheng Ze.
Saat itu, Jin Yun datang dengan berteriak-teriak memanggilnya. Dia bertanya dimana Cheng Ze. Yan Shu sampai terkejut dan memberitahu kalau dia tidak tahu. Jin Yun tidak percaya dan menegaskan pada Yan Shu kalau masalah ini adalah masalah laki-laki, dan jika Yan Shu membantu Cheng Ze, dia akan merasa sangat patah hati.
“Aku bersumpah, aku tidak tahu dimana dia,” jawab Yan Shu, “mungkin dia di rumah atau…”
Belum sempat Yan Shu menyelesaikan perkataannya, Jin Yun sudah berlalu pergi. Yan Shu menghela nafas lega karena Jin Yun sudah pergi. Dan semua karyawan memandangnya dengan rasa ingin tahu. Yan Shu segera menjelaskan kalau dia dengan Jin Yun dulu satu SMA dan sangat akrab jadi jangan ada salah paham. Para karyawan hanya mengangguk-angguk.
Jin Yun ternyata pergi ke apartemen Cheng Ze. Dan Cheng Ze menyambutnya dan mengundangnya masuk ke dalam tetapi Jin Yun menolak.
“Aku datang hari ini untuk mengumumkan 2hal. Pertama, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Kedua, aku akan mulai mengejar Yan Shu lagi. Aku menyatakan perang denganmu,” ujar Jin Yun tegas dan berjalan pergi dari sana.
Cheng Ze sendiri cuma terdiam mendengarnya.

Jin Yun mengendarai mobil dengan hati riang setelah mengatakan apa yang ingin dikatakannya pada Cheng Ze. Dia bahkan sampai menelpon Jun Yao dan memberitahu kalau dia memutuskan untuk mengejar Li Yan Shu lagi. Jun Yao tentu terkejut dan marah mendengarnya. Dia segera mengingatkan Jin Yun mengenai ketidaksetujuan Ketua terhadap Yan Shu. Jin Yun tidak peduli karena ini adalah hidupnya dan dia mau mengejar wanita yang disukainya. Tidak ada satupun yang dapat menghentikannya. Setelah mengatakan itu, dia mematikan telponnya.
Jun Yao benar-benar merasa marah mendengarnya.


Hari sudah malam,
Yan Shu sedang makan malam bersama dengan Da Wei di apartemen Da Wei. Tetapi, Yan Shu makan dengan tidak semangat. Ketika mendengar suara pintu apartemen Cheng Ze terbuka, dia segera berlari keluar. Da Wei sampai kaget karena dia tidak mendengar apa-apa dan menduga kalau Yan Shu dengan Cheng Ze ada telepati. Yan Shu bertanya apa Cheng Ze sudah makan? Tetapi Cheng Ze tidak menjawab dan hanya berlalu pergi. Yan Shu memandang khawatir padanya.  
Cheng Ze ternyata pergi ke hotel tempat Jin Yun menginap malam ini. Jin Yun membuka pintu dan menatap tajam padanya.
Mereka duduk berdua dan saling berpandangan tajam. Jin Yun segera memaki Cheng Ze yang adalah pencuri, penipu dan orang paling buruk. Dia tidak mau bicara dengannya. Cheng Ze dengan tenang menanggapinya.
“Aku tidak pernah mencuri pacarmu,” tegas Jin Yun.
“Itu karena aku tidak pernah punya pacar,” balas Cheng Ze.
Jin Yun tidak peduli dan dengan tegas menyatakan Cheng Ze telah mencuri pacarnya.
“Pacar yang kamu sebut di situasi ini bukankah itu hanya pernyataan sepihakmu saja?” balas Cheng Ze. (emang iya, kan Jin Yun yang asyik bilang pacaran padahal Yan Shu nggak pernah setuju). “Yan Shu adalah pacarmu di masa lalu,” tegas Cheng Ze.
Jin Yun yang masih keras kepala, tidak peduli, karena baginya Yan Shu masih pacarnya hingga sekarang. Dia menyatakan kalau Cheng Ze telah menikamnya dari belakang.
“Jika dia menyukaimu, aku tidak akan mengejarnya,” jawab Cheng Ze tenang.
“Tidak ada ‘jika’. Dia menyukaiKU!” tegas Jin Yun. (argghhh… Jin Yun ini suka sekali menyatakan sesuatu tanpa bukti padahal dia udah pernah nampar Yan Shu dan belum pernah sekalipun mengucapkan maaf).
Jin Yun mulai bertanya alasan Cheng Ze menyukai Yan Shu. Dan Cheng Ze dengan jujur kalau dia juga tidak tahu. Jin Yun mulai berceloteh kalau Cheng Ze tidak mengerti cinta dan tidak pernah mencintai, jadi dia pasti tidak mengerti apa itu cinta (uggghhh… Jin Yun pernah dengar istilah cinta pertama? Di bilang pertama ya karena baru pertama kali dirasakan). Dia bahkan menuduh Cheng Ze yang sedang dalam masa hormonal dan ketika seorang wanita tinggal bersamanya, dia mengira itu adalah cinta.
“Diam!!” teriak Cheng Ze.
Jin Yun berhenti membahas hal itu. Dia mulai mengingatkan Cheng Ze kalau dulu, setiap kali membahas mengenai Yan Shu, Cheng Ze pasti merasa tidak senang dan menyebutkan semua keburukan Yan Shu. Tidak mungkin bisa tiba-tiba cinta.
“Perasaan ini sama seperti ketika kamu merasakan musim panas telah tiba, tetapi kenyataannya itu sudah berada di pertengahan musim panas. Musim gugur akan tiba, tetapi kenyataannya itu telah menjadi musim gugur. Ketika kamu menyadari perasaan itu, kamu telah terjatuh dalam dan tidak dapat keluar,” jelas Cheng Ze.
Jin Yun masih tidak terima karena Cheng Ze menyukai Yan Shu. Dia mulai menawar kalau dia akan mengenalkan Cheng Ze pada banyak wanita yang lebih cantik dan berpenampilan menarik daripada Yan Shu tetapi Cheng Ze jangan mengejar Yan Shu (To Jin Yun : kalau gitu kenapa kamu juga maunya tetap sama Yan Shu padahal banyak yang lebih cantik dan menarik).
Cheng Ze dengan tegas menolak hal itu. Jin Yun mulai menyebut kalau Cheng Ze dan Yan Shu itu tidak cocok. Kebiasaan, pola hidup, cara pandang, dan segalanya berbeda. Tetapi, dia berbeda dari Cheng Ze karena dia kaya, tampan dan masih banyak lagi dan lebih cocok dengan Yan Shu. Ditambah lagi, dia sudah mengenal Yan Shu dari dulu dan tahu banyak mengenai apa kesukaan dan apa yang dibenci Yan Shu (kalau gitu kenapa kemaren minta Cheng Ze menyelidiki Yan Shu dan melaporkan kepadanya apapun yang disukai Yan Shu???)
“Dan hal yang paling penting, kami adalah cinta pertama,” tegas Jin Yun.
“Sejak kecil, tidak pernah ada hal yang tidak bisa kudapatkan,” tegas Cheng Ze juga.
“Oke. Mari kita bersaing. Bersaing secara sehat dan lihat siapa yang akan dipilih oleh Yan Shu pada akhirnya,” putus Jin Yun.
Cheng Ze setuju. Dan mereka bersalaman sebagai tanda dimulainya persaingan mereka.
Keesokan harinya,
Jin Yun sudah bersiap dan memakai parfum dan bergaya terbaik. Begitu juga dengan Cheng Ze.

Jin Yun dan Cheng Ze tiba di kantor di saat bersamaan dengan membawa sebuket bunga. Mereka menunggu di lobby dan ketika melihat Yan Shu, mereka segera melambai. Yan Shu sendiri sampai terkejut dan memutuskan untuk naik ke lantai atas dan mengabaikan mereka.

Jin Yun dan Cheng Ze segera mengejarnya.
Hari sudah siang,
Gao Yang pergi ke ruangan Yan Shu untuk mengantarkan dokumen. Para karyawan yang ada di sana, segera mengajanya untuk makan kue bersama. Gao Yang jelas heran, memang ada yang ulang tahun? Salah seorang karyawan segera menjelaskan kalau Jin Yun membelikan Yan Shu beberapa kue dan mereka itu menikmati.
Gao Yang yang kepo, segera menghampiri Yan Shu dan mulai berbasa-basi mengucapkan terimakasih. Tetapi, Yan Shu mengabaikannya.

Gao Yang segera ke resepsionis dan bergossip kalau dia dengar Jin Yun mengejar Yan Shu. Saat itu, pintu lift tiba-tiba terbuka dan itu adalah Cheng Ze dengan membawa sebungkus makanan. Gao Yang segera menghampirinya dan menawarkan kue. Dia memberitahu kalau kue itu dari Jin Yun untuk Yan Shu. Cheng Ze langsung lemas mendengarnya.
Gao Yang yang tidak peka malah bertanya apa Cheng Ze beli makanan? Kenapa tidak suruh dia saja? Cheng Ze kesal dan menyebut Gao Yang sungguh bising.
Gao Yang sampai bingung.
  

Post a Comment

Previous Post Next Post