Sinopsis Drama Korea : DUEL Episode 13 - 2



Images by : OCN
dr. Han bicara bersama dengan Sung Joon. Dia sudah memberitahu kalau nama aslinya adalah Han Yu Ra dan nama Jin Soo Jin adalah nama samaran yang digunakannya untuk menyembunyikan identitasnya. Sung Joon terkejut mendengarnya tetapi dia jadi mengerti kenapa selama ini tidak bisa menemukan dr. Han.
“Jika Anda dr. Han, kau pasti istri Lee Yong Sup,” tanya Sung Joon.
dr. Han membenarkan. Dan dr. Han segera mengalihkan dengan bertanya kehidupan Sung Joon selama ini. Sung Joon mulai bercerita kalau dia hanya tinggal seminggu dengan pria yang waktu itu membawanya, itu karena tempat mereka menginap saat itu mengalami kebakaran dan hanya dia yang selamat. Setelah itu dia tidak menggunakan nama Lee Sung Joon lagi karena dia harus bersembunyi. Dia merasa takut. Dr. Han menebak kalau selama ini Sung Joon pasti menjalani hidup yang sulit dan Sung Joon hanya tersenyum. Mereka berbicara panjang lebar hingga Sung Joon bertanya apakah dr. Han sudah menemui Sung Hoon. Dia mengira kalau dr. Han tidak tahu dimana Sung Hoon tetapi dr. Han memberitahu kalau dia sudah tahu. Hanya saja, dia belum bisa menemui Sung Hoon sekarang, dia harus menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu.

Jo Hye menemui Ketua Park. Mereka saling menatap tajam. Kenapa Jo Hye bisa ada disana?
Ketika dir. Han menemui Ketua setelah Sung Hoon pergi dari sana, Ketua bertanya heran darimana dr. Han bisa tahu alamat rumah Sung Hoon.
“Jaksa Choi Jo Hye yang memberitahunya. Dia juga memberi peringatan, dia ingin bertemu denganmu jika kau tidak ingin Lee Sung Hoon ditangkap sebagai pembunuh berantai,” beritahu dir. Han.
Ditempat lain, Jo Hye menelpon dr. Han dan berterimakasih atas bantuan dr. Han. Dan Jo Hye juga yakin kalau Park San Young pasti akan segera menghubunginya.
“Kau harus berhati-hati, jika kau tidak dapat memberinya kepercayaan, kau akan menjadi satu-satunya yang terluka,” peringati dr. Han. Jo Hye tidak menjawab dan mematikan ponselnya.
Ketua bertanya sinis pada Jo Hye didepannya, apa Jo Hye pikir ancamannya dapat membuatnya takut? Jo Hye dengan percaya diri memjawab kalau sebelumnya dia hanya bisa sampai ke lobbi tetapi sekarang dia bisa sampai masuk ke dalam ruang rawat Ketua, jadi dia pikir ancamannya berhasil. Ketua tersenyum dan memuji Jo Hye yang sangat berani dan percaya diri.
Mereka berbicara dan bertanya tujuan Jo Hye mau menemuinya? Jo Hye to the point  dengan berkata kalau ‘sapi’ (merujuk pada Kepala Jaksa) yang bekerja untuk Ketua, sudah terlalu tua. Ketua pura-pura tidak mengerti tetapi Jo Hye segera memperjelas kalau dia tahu Kepala Jaksa, Woo Byung Cheon, adalah salah satu orang Ketua.
Ketua tertarik dan bertanya kenapa dia harus mengganti ‘sapi’ yang sudah bekerja dengan baik padanya selama ini dengan Jo Hye?
“Tes ilegal dr. Lee dan manusia kloningan dr. Han, Lee Sung Joon dan Lee Sung Hoon. Lalu, ada adegan pembunuhan beserta buktinya dan percobaan ilegal kloningan yang saat ini sedang dalam proses. Dia tidak tahu tentang ini,” jelas Jo Hye. Yang berarti, dia memegang lebih banyak rahasia Ketua daripada Kepala Jaksa.
“Apa kau mencoba mengancamku?” tanya Ketua.
“Tidak, aku bisa mendapatkan informasi tersebut dengan mudah. ‘Sapi’ yang bekerja untukmu mungkin bisa dipercaya tapi aku rasa dia tidak melakukan pekerjaan dengan baik.”
Ketua tidak percaya dengan Jo Hye. Dia menyuruh Jo Hye untuk membuktikan kesungguhannya jika mau bekerja dengan dirinya. Dan nanti, dia yang akan memutuskan akan memakai siapa. Jo Hye tersenyum menang.
dr. Han pamit pulang pada Sung Joon karena ada hal darurat. Saat itu, Mi Rae baru kembali dan bertanya mereka hendak kemana? dr. Han memberitahu kalau dia hendak pergi. Dia juga bertanya apa benar Mi Rae anak dari Ryu Jung Sook? Mi Rae sedikit canggung dan membenarkan. dr. Han tersenyum ramah dan memberitahu kalau dia  berteman baik dengan Jung Sook. Mi Rae langsung semangat mendengarnya dan dr. Han berjanji akan kembali nanti malam untuk bicara dengan Mi Rae mengenai Jung Sook.
dr. Han juga memberitahu kalau dia mengenal direktur rumahsakit dan karena itu dia sudah meminta agar dia yang merawat Soo Yeon. Sung Joon senang mendengarnya. dr. Han memberitahu lebih lanjut kalau tim riset-nya sedang mencoba menemukan cara untuk menyelamatkan Soo Yeon. Dan mereka tidak boleh sampai kehilangan harapan.

Jo Hye sudah kembali ke kantor. Dan ketika dia masuk ke dalam ruangannya, dia terkejut melihat Deuk Cheon yang berada di sana. Bong Seok dan Song Yi segera meminta maaf karena membiarkan Deuk Cheon masuk tetapi Jo Hye tidak masalah. Dia bahkan meminta mereka keluar.
Setelah tidak ada orang lain lagi, Jo Hye segera berbicara dengan Deuk Cheon dan berbasa-basi. Deuk Cheon yang malas berbasa-basi segera bertanya alasan Jo Hye mengembalikan posisinya. Tetapi, Jo Hye tidak langsung menjawab.
“Perusahaan Sanyoung, Kepala Kejaksaan Woo dan kau. Apa hubungan di antara kalian? Apa kalian team?” tanya Deuk Cheon lagi.

Flashback
Kita melihat lagi lanjutan pembicaraan Deuk Cheon dengan dr. Han. Mereka membahas mengenai jaksa yang waktu itu membawa dr. Han dan Sung Hoon pergi dari kantor polisi saat itu. Dr. Han memberitahu kalau orang itu adalah kepala Jaksa sekarang, Woo Byung Cheon. Deuk Cheon jelas kaget karena dr. Han bisa mengetahui hal itu. Dr. Han segera menjelaskan kalau Jo Hye lah yang memberitahunya. Dan Jo Hye juga yang memberitahunya tentang Deuk Cheon, Lee Sung Joon dan Sung Hoon.
Flashback END
Jo Hye akhirnya memberitahu kalau dia hendak menyamar dan berpura-pura menjadi orang yang bisa dipercaya Park San Young. Deuk Cheon kurang percaya padanya, dan dia meminta Jo Hye untuk memberitahu saja alasannya mengembalikannya ke posisinya.
“Kau kan tahu aku akan melakukan apapun untuk sukses. Aku ingin menjadi Kepala Kejaksaan, tapi aku belajar kalau itu tidak sebesar yang aku pikirkan. Aku sudah menderita selama ini dan tidak akan berakhir seperti itu. Aku tidak punya niat menjadi anjing setia Sanyoung. Itulah alasan kenapa aku mengembalikan pekerajaanmu. Aku butuh bantuanmu. Aku tidak bisa mempercayai siapapun disini, semuanya hanyalah bawahan Kepala,” jelas Jo Hye.
Deuk Cheon memberitahu Jo Hye agar tidak terlalu percaya padanya. Dan dia juga dari awal memang berniat menghancurkan Sanyoung. Jadi, dia meminta Jo Hye untuk tidak ikut campur. Usai berkata itu, Deuk Cheon pergi dari sana. Jo Hye hanya tersenyum dan bergumam kalau Deuk Cheon satu-satunya yang bisa dia percaya sekarang.

dr. Han memeriksa kondisi Ketua Park . dan dia memberitahu kalau untuk sekarang ini, kondisi Ketua masih baik-baik saja. Ketua tidak suka mendengar kata ‘sekarang’ dan dia balik menyalahkan dr. Han yang membuat vaksin yang memiliki efek samping. Dr. Han menjawab dengan tenang kalau dia dan seluruh team peneliti sekarang sedang membuat ulang vaksin itu.
“Aku tidak peduli apakah kau melakukan yang terbaik atau tidak. Buatlah sebelum aku mati. Jika tidak, kaulah orang yang akan mati duluan,” tegas Ketua sambil marah-marah.
Dr. Han marah mendengarnya. Tetapi, dia hanya pamit pergi. Sebelum, dr. Han keluar, Ketua bertanya sinis apakah dr. Han akan meminta bantuan pada Jaksa karena dia mengancam akan membunuhnya? Dr. Han berbalik dan menjawab dengan santai kalau dia tidak pernah mempercayai jaksa lagi sejak kejadian 12tahun yang lalu. Dan dia rasa Jaksa Choi juga pada akhirnya hanya akan menjadi anak buah Ketua. Ditambah lagi, dia tidak membutuhkan orang lain. Selesai berkata seperti itu, dr. Han beranjak keluar.
Ji Eun masuk menjenguk Ketua dan berpas-pasan dengan dr. Han. Dia sedikit penasaran tetapi akhirnya menghampiri Ketua. Mereka bercengkarama santai.
Deuk Cheon dan Sung Joon menjaga Soo Yeon dan bahkan makan bersama. Mi Rae sendiri pergi karena ada panggilan pekerjaan. Deuk Cheon merawa khawatir dengan kondisi Mi Rae yang mungkin masih sedih karena kenyataan kalau dia bukan anak kandung Jung Sook, tetapi Sung Joon meminta Deuk Cheon untuk tidak khawatir. Mi Rae pasti baik-baik saja.

Sung Joon memandang Soo Yeon yang sedang makan. Dan tiba-tiba, muncul sebuah kilasan mengenai anak perempuan yang juga nampak sakit. Dan ada dr. Lee disana yang memandang penuh sayang pada anak perempuan itu.
Deuk Cheon kelihatan gelisah. Dan Soo Yeon bisa tahu kalau ayahnya hendak pergi kerja. Dia terlihat sedih tetapi Deuk Cheon bertanya padanya apa dia ingin dia tetap disini dan menemani Soo Yeon?
“Tidak,” jawab Soo Yeon tersenyum, “Ayah akan menangkap orang-orang jahat. Aku akan menunggu ayah disini. Jadi pergilah tangkap semua orang jahat itu.”
“Ia. Ayah akan… menangkap semua orang jahat,” jawab Deuk Cheon berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Ji Eun mondar-mandir gelisah. Dia merasa heran karena Sung Hoon kemaren bilang mau bertemu dengan Ketua tetapi kenapa ayahnya masih baik-baik saja?
“Apa mungkin… Lee Sung Hoon sudah bertemu dengannya?” gumam Ji Eun. “Kalau begitu, dia bahkan tidak bertanya kenapa aku tidak membawa Lee Sung Hoon. Apa mungkin…” Ji Eun mulai menduga - duga dan merasa tidak tenang. Dia segera menghubungi Sung Hoon.

Sung Hoon merasa kesakitan dan menyuntikan obat lagi. Dia masih memikirkan perkataan Ketua padanya kemaren. Hal itu membuat emosinya memuncak dan membuang barang-barang dimeja termasuk ponselnya.
Deuk Cheon pergi ke kantor polisi. Yoo Shik menghampirinya dan memberitahu informasi yang di dapatkannya.  
“Aku mencari tahu tentang Hanguk University. Dokter Lee Yong Sup, bekerja disana sebagai seorang profesor sebelum dia menghilang. Aku menemukan asisten yang bekerja dengannya saat itu. Namanya Oh Seok Jin. Dia hanya asisten saat itu, tapi sekarang dia seorang profesor. Pokoknya, ia pergi ke Chicago untuk seminar. Kita beruntung, dia kembali hari ini,” beritahu Yoo Shik. Dan dia juga sudah membuat janji.

Deuk Cheon bertemu dengan Oh Seok Jin. Seok Jin bercerita mengenai dr. Lee yang sangat pintar.
“Prof. Lee terlihat sederhana. Dia punya foto putrinya di dompetnya, dan prof. Lee suka bercerita mengenai putrinya. Tapi suatu hari, dia bilang kepadaku putrinya jatuh sakit,” beritahu Seok Jin.
“Apa itu limfoma ganas?” tanya Deuk Cheon.
“Iya. Saat itulah dia berubah. Haruskah aku katakan dia sensitif? Dia meninggalkan segalanya untuk putrinya dan tinggal di rumah sepanjang hari. Kemudian, dia mengundurkan diri tidak lama setelah itu. Dia tidak mengatakan apa-apa, tetapi jika meneliti, itu mungkin beberapa vaksin untuk menyembuhkan putrinya. Pada saat itu, prof. Lee hanya peduli tentang bagaimana cara menyembunyikan putrinya.”
Deuk Cheon merawa kecewa karena tidak menemukan informasi berarti.
Ji Eun merasa kesal karena Sung Hoon tidak juga mengangkat telponnya. Dan akhirnya, dia memutuskan untuk menelpon orang lain.


Sung Joon menjaga Soo Yeon. Dia juga membantu membersihkan badan Soo Yeon. Soo Yeon memujinya yang sangat pandai membersihkan tubuh orang sakit. Sung Joon juga merasa heran karena dia merasa seperti sering melakukannya dulu. Dan sebuah ingatan datang padanya, dia seperti melihat dr. Lee yang membersihkan tubuh anak perempuan yang terbaring.

Ik Hong tiba-tiba muncul dan memberitahu kalau dia membawa es krim. Soo yeon sangat senang. Ik Hong lanjut memberitahu kalau dia memberikan Soo Yeon es krim karena Soo Yeon berani minum obat yang pahit.
Kata-kata itu, membuat Sung Joon teringat saat dr. Lee mengatakan kata yang sama untuk anak perempuan yang sakit itu. Dia memanggil anak itu dengan nama Ju Hee.
Sung Joon benar-benar bingung dan memutuskan menghubungi Deuk Cheon.
Deuk Cheon berada di kantor dan sedang merekap semua informasi yang dikumpulkannya. dr. Lee mengembangkan vaksin pada tahun 1992 dan tujuannya untuk menyelamatkan putrinya. Tetapi, kenapa dia mulai mengembangkannya setelah putrinya meninggal? Apa ini masuk akal?
Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Telpon dari Sung Joon. Deuk Cheon mengangkat dengan panik takut ada apa-apa dengan Soo Yeon makanya Sung Joon menelpon. Sung Joon segera menjelaskan alasannya menelpon bukan mengenai Soo Yeon dan juga bukan sesuatu yang penting. Dia hanya ingin memberitahu sesuatu yang diingatnya yang mungkin bisa membantu mencari vaksin, dia memberitahu kalau dia mendapat ingatan melihat seorang anak kecil perempuan. Dan setiap melihat anak itu, dia merasa sedih. Anak itu bernama Ju Hee dan dia tidak tahu umurnya. Tetapi, anak itu terlihat seperti usia 4atau5tahun. Deuk Cheon mengerti dan mematikan telpon.

Deuk Cheon berusaha mengingat nama Ju Hee karena merasa tidak asing. Dia meminta Soo Ho untuk memberikan data informasi keluarga dr. Lee. Soo Ho segera memberikannya. Deuk Cheon membacanya dan benar kalau Ju Hee adalah nama dr. Lee dan dr. Han. Tetapi, anak itu, Ju Hyee sudah meninggal tahun 1991, saat berusia 2tahun.
“Lalu kenapa Sung Joon bilang dia berusia sekitar 4atau5tahun?” gumam Deuk Cheon.
Hyung Shik yang melihat Deuk Cheon daritadi bicara sendiri jadi penasaran. Deuk Cheon segera bertanya pada Hyung Shik, apa kita bisa keliru melihat anak 2tahun jadi berusia 5 atau 4tahun?
“Meskipun aku belum punya anak, aku juga ragu. Anak yang berusia 2tahun terlihat seperti bayi yang baru saja berumur 1tahun. Anak yang berusia 4atau 5tahun? Keponakanku berumur 4tahun, dan dia sudah besar,”  jawab Hyung Shik.
Deuk Cheon membenarkan. Jadi, tidak mungkin mereka keliru mengira umur anak kan? Hyung Shik membenarkan dan lanjut bekerja.
Tiba-tiba, Deuk Cheon teringat pertemuan sebelumnya.
Teman Jung Sook saat itu memberitahu kalau Jung Sook mengalami keguguran. Tetapi, 2bulan kemudian, Jung Sook bersikeras mengadopsi seorang anak. Dan bahkan memasukkan anak itu dalam daftar keluarganya dan memberi nama yang akan dia berikan pada anaknya yang gugur. Mi Rae.
Deuk Cheon juga teringat saat asisten dr. Lee memberitahu kalau dr. Lee hanya peduli untuk menyelamatkan putrinya sendiri.
Dan, dia juga ingat saat Sung Joon memberitahu kalau vaksin asli diberikan dr. Lee pada Jung Sook.
Deuk Cheon benar-benar terkejut dengan dugaannya. (Apa Mi Rae adalah Ju Hee, anak dari dr. Lee dan dr. Han? Vaksin asli diberikan pada Jung Sook dan disuntikkan pada Mi Rae untuk menyembuhkannya. Itu berarti, vaksin asli berada di dalam tubuh Mi Rae).
Mi Rae pulang bersama dengan dr. Han. Mereka berbincang-bincang santai dan mereka berdua sama-sama suka makan ceker ayam.
Deuk Cheon menghubungi dr. Han dan meminta maaf karena menghubungi tiba-tiba. Dia bertanya pada dr. Han, ketika putrinya meninggal, apa dr. Han melihat tubuhnya?
“Tidak,” jawab dr. Han sedih, “Saat itu aku sedang di AS. Setelah menerima berita itu, aku bergegas kembali ke Korea. Tapi, saat itu, kematian putriku sudah dilaporkan. Aku pikir dia merahasiakannya dariku supaya aku tidak terlalu terkejut,” jawab dr. Han.
“Maksudmu, kau tidak bisa melihat tubuh atau wajahnya?” tanya Deuk Cheon lagi, memastikan.
“Ya. Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?” tanya dr. Han heran.
“Begini… aku rasa aku sudah menemukan putrimu,” beritahu Deuk Cheon. “Putrimu, Lee Ju  Hee, dia masih hidup.”
dr. Han benar-benar terkejut mendengarnya. Mi Rae hanya mendengar dari belakang. Tiba-tiba, dia melihat sebuah motor melaju kencang ke arah dr. Han.
“Aku yakin putri Ryu Jung Sook, Ryu Mi Rae, adalah putrimu, dokter,” beritahu Deuk Cheon.



dr. Han benar-benar terkejut dan berbalik melihat Mi Rae. Saat itu, Mi Rae segera mendorong tubuh dr. Han ke pinggir dan dialah yang tertabrak. Motor yang menabrak segera melarikan diri. Mi Rae terbaring tidak berdaya dilantai. dr. Han menjerit histeris membangunkannya.

Post a Comment

Previous Post Next Post