Sinopsis C - Drama : The Fox’s Summer Episode 28 - 2 (Episode 07/2 - Season 2)



Images by : QQLive
Lian Na datang ke Shenghong.

Yan Shu menemui Cheng Ze dan mereka membicarakan mengenai Lian Na. Cheng Ze tetap dengan keputusannya untuk menggunakan penagacara dalam menyelesaikan permasalahannya dengan Lian Na. Yan Shu berusaha membujuknya untuk memikirkan cara lain dalam menyelasaikan hal tersebut. Tetapi saat membicarakan hal tersebut, mereka malah jadi menyimpang dan saling menggoda. Dan tetap… pada akhirnya Cheng Ze akan menggunakan pengacara.
Rapat di adakan,
Kali ini rapat buka bersama dengan para direktur tetapi dengan Lian Na dan pengacara-nya serta Yan Shu dan para pengacara Cheng Ze. Dan lebih parahnya, pengacara Lian Na malah menyapa hormat pada pengacara Cheng Ze, hingga Lian Na memberi tanda padanya untuk tidak seperti itu.
Mereka mulai membicarakan masalah kontrak tersebut (jadi masalahnya untuk memperjelas, Lian Na menggoda Cheng Ze dan Cheng Ze tidak suka akan hal itu. Lian Na berusaha mengancam dengan pemutusan kontrak kerja tetapi Cheng Ze tidak takut. Dan akhirnya, untuk menyelesaikan masalah kontrak yang hendak di putuskan Lian Na, Cheng Ze lebih memilih jalur hukum daripada meminta maaf pada Lian Na). Dan Cheng Ze tetap tidak takut dengan pemutusan hubungan kontrak kerja sama walaupun nanti akan berpengaruh pada New Face. Dia sebenarnya tidak ingin masalah ini sampai di bawa ke persidangan, karena itu dia menyuruh Lian Na untuk memikirkan semuanya baik-baik.
“Jika kamu tidak mau mengubah keputusanmu (mengenai pemutusan kontrak), aku akan membuatmu membayar kompensasi dalam jumlah besar. Sebelum masalah hukum ini selesai, kamu tidak akan bisa menandatangani kontrak dengan perusahaan lain,” ancam Cheng Ze tidak langsung. Yan Shu saja sampai kaget mendengar ancaman terselubung Cheng Ze. “Nn. Hai Lian Na, banyak cara untuk menyelesaikan masalah ini. Kita dapat mendiskusikannya. Jangan membuatnya masalah ini rumit karena kemarahan Anda.”

Lian Na benar-benar terpojok. Dia mungkin menyadari jika dia tetap nekat pada keputusannya, dia lah yang akan merugi lebih banya di bandingkan Shenghong. Apalagi alasannya memutuskan kontrak kerja dengan Shenghong tidak jelas. Di tambah, pengacara Cheng Ze menyuruh Hai Lian Na untuk bertanya kepada pengacaranya sendiri, seberapa besar kemenangan mereka dalam persidangan. Pengacara Lian Na langsung berkeringat mendengarnya karena pengacara Cheng Ze itu benar-benar hebat.
Lian Na bangkit dengan marah dan pergi dari sana. Pengacaranya yang akhirnya angkat bicara.
“Jika Shenghong dapat memastikan bahwa perusahaan tidak akan mengulangi kesalahan lagi, Nn. Hai Lian Na akan menyelesaikan kontrak-nya. Dia akan menyelesaikan syuting dan menjadi perwakilan image New Face.”

Dan hal itu berarti kemenangan untuk New Face. Yan Shu tersenyum bangga pada Cheng Ze yang memberi tanda V dengan jarinya.
Ketua mendapat kiriman foto saat-saat Yan Shu menembak Cheng Ze. (Enggak tahu siapa yang ngirim, apa Jun Yao? Atau Gao Yang? Atau orang lain?)
Jin Yun di kamarnya. Ketua masuk dan Jin Yun langsung berpura-pura tidur. Ketua tahu dia berpura-pura dan bertanya kenapa Jin Yun tidak ke kantor hari ini? Jin Yun hanya menjawab kalau dia tidak bersemangat ke kantor. Ketua pura-pura tidak tahu apa yang terjadi, dan dengan sabar memberitahu kalau tidak masalah jika Jin Yun tidak ke kantor beberapa hari ini.
“Kakekmu menelpon. Dia memberitahu kalau dia sangat merindukanmu. Jika kamu tidak senang, kau bisa liburan ke luar negerti dan menemui kakel. Itu akan menunjukkan bahwa kamu peduli pada kakekmu,” saran Ketua.
Jin Yun tidak suka mendengarnya. Dia menuduh Ketua yang hendak mengurungnya dengan metode lain agar tidak bisa bertemu dengan Yan Shu. Ketua mengomel kalau dia bisa mengenalkan banyak wanita lain pada Jin Yun yang lebih baik daripada Yan Shu.
Jin Yun benar-benar kesal mendengarnya dan beranjak keluar dari rumah.

Jun Yao datang ke rumah Ketua untuk mengembalikan ponsel Jin Yun. Tetapi, dia menjadi ragu dan akhirnya hanya berdiri di depan dengan bingung. Saat itu, Jin Yun baru keluar dan melihatnya. Dia dengan heran bertanya untuk apa Jun Yao ke sini?
Jun Yao tanpa menjawab hanya memberikan ponsel Jin Yun dan meminta ponselnya. Jin Yun segera mengembalikan ponsel Jun Yao.
“Kemaren malam…” ujar Jin Yun dengan canggung, “Aku minum terlalu banyak jadi aku sedikit seperti br###sek. Jika aku menyinggungmu, bisakah kamu memaafkanku? Aku minta maaf.”
Jun Yao sedikit terdiam sebelum menjawab, “Aku memaafkanmu karena aku juga mabuk.”
Jin Yun lega mendengarnya.
“Sekarang ini adalah contemporary society. Berdasarkan kesamaan derajat (antara perempuan dan laki-laki), setelah mabuk kemaren malam, aku mengambil keuntungan darimu,” jujur Jun Yao. “Aku akan bertanggungjawab.”

Jin Yun terkejut mendengar hal itu. Dia berusaha tertawa dan menyuruh Jun Yao untuk tidak bercanda. Tetapi, Jun Yao dengan serius memberitahu kalau dia serius.
“Matamu seperti memberitahu kalau aku akan punya bayi denganmu,” goda Jin Yun. Tetapi, Jun Yao tidak tertawa. Jin Yun jadi ketakutan dengan kemungkinan tersebut dan segera pamit pergi dengan alasan ada janji.
Setelah Jin Yun pergi, Jun Yao tersenyum kecil melihatnya.
Jun Yao pulang ke rumah. Ibu menyapanya dan memberitahu kalau pacar Yan Shu datang mencari Jun Yao, ada masalah apa? Jun Yao sedikit bingung dengan kata ‘pacar Yan Shu’ dan ibu dengan pede-nya bilang kalau maksudnya Jin Yun. Jun Yao menertertawainya karena berkata sembarangan dan membuatnya bingung, siapa yang bilang Jin Yun pacar Yan Shu?
“Bukankah itu sudah jelas? Mereka saling mencintai sejak masih sekolah. Di ulang tahun Jun Rui, Yan Shu juga mengundangnya datang,” jawab Ibu.
“Sorry!! yang mengundang Gu Jin Yun adalah aku.”
“Kau???” tanya Ibu terkejut. “Kamu ingin merebut pacar Yan Shu?”
“Aku ingin merebut pacarnya? Apa kamu benar-benar tidak tahu apa-apa? Aku sangat lelah bicara denganmu yang tidak tahu apa-apa. Coba cari tahu siapa pacar sebenarnya putrimu.”
“Apa maksudmu?” tanya Ibu penasaran menghentikan Jun Yao yang hendak ke kamar.
Tetapi, Jun Yao tidak mau memberitahunya. Ibu benar-benar kesal tetapi masih tetap menganggap Jin Yun adalah pacar Yan Shu.
Jin Yun menghabiskan waktu dengan berenang. Ponselnya berbunyi dan temannya yang berada di pinggir kolam berenang memberitahu Jin Yun kalau Cheng Ze menghubunginya lagi. Dan itu sudah telepon yang ke-empat kali. Tetapi, Jin Yun mengabaikannya dan terus berenang.
Saat dia sudah merasa bosan, dia menyudahi berenangnya dan pergi dari sana.
Jin Yun pergi ke kantor.
Gao Yang dan Cheng Ze baru kembali ke kantor. Dan Gao Yang memberitahu kalau dia tidak bisa menemukan Jin Yun beberapa hari ini. Cheng Ze menyuruhnya untuk terus mencari.
Saat masuk ke dalam ruangannya, dia menyuruh Gao Yang untuk tidak mencari Jin Yun lagi. Kenapa? Karena Jin Yun sudah berada disana.
Jin Yun menyapanya ramah dan bertanya kenapa Cheng Ze menghubunginya terus menerus?
“Aku khawatir padamu,” jawab Cheng Ze.
“Kamu khawatir padaku? Kamu takut aku akan melakukan sesuatu yang buruk?” tanya Jin Yun sinis. “Jangan khawatir. Aku tidak akan mati.”
Cheng Ze menyarankan Jin Yun yang dalam mood tidak baik untuk berlibur keluar negeri beberapa hari dan kemudian baru kembali bekerja. Jin Yun memuji Cheng Ze yang mempunyai pikiran yang sama seperti Ketua. Dia bertanya kenapa Cheng Ze menyuruhnya keluar negeri? Apa dia takut kalau dirinya tidak akan menyerah mengejar Yan Shu?
“Aku tidak khawatir tentang itu,” jawab Cheng Ze tenang. “Jin Yun. Kamu itu sombong, tapi tidak akan menyakiti perempuan.”
Jin Yun tersenyum mendengarnya. Dia kemudian pamit pergi karena harus menemui Yan Shu. Yan Shu sudah menelponnya beberapa kali, jadi dia harus menemuinya agar Yan Shu tidak khawatir padanya.
Jin Yun dan Yan Shu tanpa sengaja bertemu di lorong. Dan Jin Yun segera memasang wajah dingin. Yan Shu bertanya kemana saja Jin Yun selama ini dan membuat mereka khawatir.
Tepat saat itu, Cheng Ze muncul. Dia ternyata mengikuti Jin Yun. Jin Yun yang melihatnya, segera menyeret Yan Shu ke ruangan rapat dan bahkan mengunci pintu. Cheng Ze jadi khawatir.
Yan Shu protes pada Jin Yun karena mengunci pintu.
“Ssstt… Bukankah kamu mau tahu bisa seberapa gila Cheng Ze untukmu?” tanya Jin Yun.
Dan benar, Cheng Ze di luar mengetuk-ngetuk pintu rapat dengan marah dan menyuruh Jin Yun untuk keluar. Para karyawan yang berada di sekitar sana sampai kaget mendengar suara marah Cheng Ze, tetapi mereka segera pergi saat Cheng Ze melihat.

Cheng Ze membuka pintu dengan paksa. Dia membukanya dengan cara menendang.
Yan Shu sampai kaget melihatnya.
“Kita sedang di perusahaan. Bisakah kamu lebih memperhatikan reputasimu?” tanya Cheng Ze dingin pada Jin Yun.
“Aku pikir kamulah yang seharusnya lebih memperhatikan. Semua orang tahu kalau dia adalah mantan pacarku dan aku mengejarnya. Kamu melakukan hal itu (menendang pintu rapat), apa kamu tidak takut gossip?”
“Aku tidak takut,” jawab Cheng Ze cepat dan tegas. Yan Shu tersenyum mendengar jawabannya.
“Tetapi aku takut. Boss Shenghong mencuri pacar dari pewaris Shenghong. Itu tidak terdengar baik kan?”
“Siapa yang punya posisi lebih tinggi di perusahaan?”
“Apa yang ingin kau katakan?”
“Siapa yang punya reputasi baik di perusahaan? Jadi jika aku tidak takut, kenapa kamu harus takut? Pepatah berkata : Jaga hal-hal baik bersama dengan keluarga.”
Yan Shu sampai kaget mendengar pepatah tersebut termasuk Jin Yun. (mungkin maksudnya mereka masih pacaran tetapi Cheng Ze menggunakan pepatah yang berhubungan dengan suami istri). Yan Shu segera pergi dari sana setelah menginjak kaki Cheng Ze. Jin Yun tertawa melihatnya dan ikutan pergi dari sana. Sementara Chen Ze? Dia berteriak dalam diam karena kesakitan setelah kakinya di injak oleh Yan Shu.
Hari sudah malam,
Yan Shu baru pulang ke rumah dan Cheng Ze sudah menunggunya.
“Jawab aku dengan jujur. Apa yang kamu bicarakan dengan Jin Yun di dalam ruangan tadi?” tanya Cheng Ze serius. Dia masih penasaran.
“Dia tidak bilang apapun,” jawab Yan Shu.
“Kamu tidak mau memberitahuku?”
“Dia benar-benar tidak bilang apapun. Dia itu kekanak-kanakkan dan hanya ingin mengganggumu. Benar!!”
Cheng Ze akhirnya memberitahu kekhawatirannya kalau dia khawatir jika Jin Yun akan kembali dengan sikap lamanya padahal belakangan ini kinerja Jin Yun di perusahaan sangat bagus. Yan Shu menasehati Cheng Ze untuk tidak memperlakukan Jin Yun seperti anak kecil karena bagaimanapun dia sudah dewasa. Jika Jin Yun memang tidak ingin bekerja di Shenghong maka Cheng Ze harus menghormati keputusannya.
“Setiap orang mempunya pilihannya sendiri dalam menjalani hidup.”
“Aku setuju. Tetapi, hanya dia pewaris Shenghong. Jika dia ingin hidup mewah, dia harus bekerja. Bukankah itu baru adil?”
Yan Shu memuji Cheng Ze yang sudah bekerja keras demi Shenghong.
“Tidak ada satupun yang dapat mengerti perasaanku untuk Shenghong. Aku ingat saat aku masih remaja, aku datang ke sana untuk belajar. Aku membawa laptopku ke rapat manajemen. Aku menyaksikan perkembangan Shenghong untuk 10tahun terakhir termasuk tahun ini. Itu benar bahwa aku memberikan masa mudaku untuk Shenghong. Itu seperti Shenghong sudah menjadi bagian dariku,” curhat Cheng Ze.
Yan Shu mendengarkan dan menenangkannya untuk tidak khawatir mengenai Shenghong. Dan mereka harus percaya pada Jin Yun.

Keesokan harinya,
Jin Yun pulang ke rumah. Dan di beranda rumahnya, terlihat ada beberapa wanita yang melihatnya. Jin Yun yang menyadari kalau neneknya pasti hendak menjodohkannya dengan para wanita itu, hendak kabur. Tetapi, sekretaris Ketua menghentikannya. Sekretaris Ketua memberitahu kalau Jin Yun tidak bisa kabur sekarang, karena jika Jin Yun kabur, maka Ketua akan sangat malu. Jin Yun mengerti dan menyuruh Sekretaris untuk masuk duluan.
Setelah Sekretaris masuk ke dalam rumah, Jin Yun menghubungi seseorang.
Jin Yun masuk ke dalam rumahnya dan Ketua segera memperkenalkan Jin Yun dengan para wanita itu. Ketua juga bertanya alasan Jin Yun pulang terlambat, apa karena sibuk?
“Aku tidak sibuk di perusahaan, tetapi sibuk mengantarkan seorang wanita pulang makanya terlambat.”
Suasana tentu menjadi canggung. Ketua segera mencairkan suasana kalau maksud Jin Yun adalah mengantarkan teman sekelasnya.


Jin Yun segera pamit untuk mengambilkan minuman. Tetapi, dia diam-diam menelpon seseorang dan menyuruh untuk cepat datang. Jin Yun juga mencoba mengulur waktu dengan mengambil minuman bersoda dan mengocoknya, kemudian dia membukanya di depan Ketua dan wanita-wanita itu, dan tentu saja minuman itu mengenai baju Ketua dan para tamu.


Post a Comment

Previous Post Next Post