Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 3 – 1



Content and Images by OneHD



Salah satu Karyawan Win datang ke apatermen Pim secara diam-diam. Didalam apatermennya Gun, mengingat kejadian penembakan yang terjadi pada Ayah Pim, tapi tiba-tiba hpnya bunyi dan Gun segera mengangkatnya. Ada suara seorang pria dikamar Pim yang menyebutkan kepada Boss nya, ia masih tidak bisa menemukan itu, tapi Ia akan mencari itu sebelum Pim kembali.



Pria itu membongkar satu persatu kotak merah yang ada di tempat Pim. Pria itu menghubungi bossnya dan melaporkan bahwa ia masih belum bisa menemukannya. Disana terlalu banyak barang. Lalu Pria itu keluar dan melepaskan sarung tangannya.

Gun memperhartikan pria itu dari jauh, ia mengenali pria itu sebagai salah satu bawahan Win yang ada pada saat konfrensi pers.


Win protes pada Ayahnya, karena ini sudah yang ketiga sejak dua bulan terakhir ini. Tapi Ayahnya marah dan menjelaskan pada Win jika Ayah Pimdao sedang menyelidiki tentang mereka lebih daripada seekor Anjing yang mencari daging! Ia sendiri sudah memberikannya kesempatan, tapi Ayah Pim menolak nya.
“Tapi kamu tidak harus melakukan ini!”
“atau kamu ingin dia mengekpos kita dan menyeret kita ke penjara?!”
“Jika apa yang ia ingin kan adalah membatalkan pernikahan ku dengan Pimdao. Kita hanya harus menundanya saja.”
Ayahnya berteriak pada Win bahwa ia bisa menunggu tapi Akarawong tidak! Win hanya bisa diam dengan perasaan kesal.



Gun memeriksa ke sekeliling, lalu menggunakan sebuah alat. Gun membuka pintu apatermen Pim, tapi ia sendiri masih tidak tau apa yang mereka cari. Jadi ia membawa beberapa kotak merah pulang ke apatermennya dan memeriksa itu satu-persatu.
Jade bingung dengan apa yang Gun lakukan, lalu Gun menjelaskan bahwa ia tidak bisa meninggalkan barang ini dikamar Pim. Karena mereka akan tau ada seseorang yang telah masuk kedalam dan mencari barang mereka itu. Lagian dengan begitu banyaknya barang diruangan itu, Pim tidak akan curiga.


“Jadi mereka ingin sesuatu seperti yang dipegang Pim. Seperti bagaimana mereka mengingikan sesuatu dari Radee. Jika Khun Pimdao adalah orang-orang mereka, mengapa mereka menyembunyikan itu?” Kata Jade.
Gun mengiyakan pendapat Jade, tapi ia masih belum bisa benar-benar mempercayai nya. Pim adalah pacar Win, tapi mengapa ia tidak curiga sama sekali? Kelihatannya Pimdao tidak bodoh.
Jade membalas bahwa cinta bisa membuat orang buta.



Dirumah Pim. Napa masih berduka atas meninggalnya suaminya. Lalu ia teringat perkataan suaminya “Akarawong melakukan bisnis ilegall. Mereka terlibat narkotik, pembunuhan, dan pencucian uang.” Dan pada saat mereka berada dimobil Win kemarin, Win menatapnya melalui kaca mobil didepannya dengan tatapan yang menakutkan, tapi Napa memalingkan mukanya.

Napa berdiri dan menyuruh Pim untuk segera putus dengan Win. Batalkan pernikahan. Pim heran.


Pim menceritakan tentang hal ini kepada Prim dikantor. Prim sendiri merasa heran dan terlihat curiga, karena disana pasti ada alasan mengapa Ibunya menyuruh Pim seperti itu. Tapi Pim terlalu polos, ia mengatakan bahwa dia mengerti kenapa Ibunya seperti itu, mungkin karena Ayahnya baru meninggal, jadi Ibunya tidak ingin merayakan pesta pernikahan.
Prim duduk di sebelah Pim,”Tapi ini bukan hanya menunda, ini membatalkan. Aku pikir disana ada sesuatu.”
Pim merasa stress dengan semua yang terjadi, lalu Prim menenangkannya. Pim menceritakan,”Aku tidak yakin, pria itu (Gun), aku merasa bahwa ia selalu terlibat dengan ku. Ketika Ibu terluka, ketika ayah meninggal, ketika aku menghindari wartawan.” Lalu Pim menangis.



Di tempat Body Work. Gun bersama temannya Jade sedang membahas tentang itu. Prim datang menemui mereka dan memperkenalkan dirinya.
“Pim seperti adikku. Aku akan mencari tau apa yang terjadi kepada ayah adikku. Jika suatu hari kamu kehilangan orang yang kamu cintai, kamu akan mengerti mengapa aku mengatakan semua ini sekarang.”
Gun terlihat sedih, tapi ia memalingkan tatapannya sesaat,”Dan kamu pikir aku tidak? Kamu pikir aku tidak pernah kehilangan siapapun? Apa kamu pikir hanya Ayah Pimdao yang mati secara misterius?”
Prim bilang bahwa ia khawatir dengan Pim. Jadi apapun alasan nya mendekati Pimdao, tolong jaga dia untuknya. Juga Ibu Pim sangat menyukainya. Lalu Prim pergi.


Diapatermen Pim. Ia bertemu dengan Win, ia mengatakan pada Win untuk menunda pernikahan mereka. Tapi Win dengan pengertian memegang tangan Pim dan membalas bahwa ia mengerti, jadi jangan khawatir, ia akan menunggu nya sampai siap.
Nam masuk membawakan barang-barang milik Pim. Dan saat ia melihat Pim dan Win berduaan, ia sengaja menjatuhkan barang-barang itu. Lalu Win memeluk Pim dan pamit padanya. Sedangkan Nam melihat dengan perasan cemburu kepaa mereka.
Pim berterima kasih pada Nam yang merupakan teman baiknya, salah seorang yang sangat ia  sayangin, karena selalu peduli dengannya. Nam tersenyum padanya, tapi saat Pim berbalik dan membantunya memungut barang yang terjatuh. Nam memandang nya dengan iri.



Keluar dari apatermen Pim, ternyata Win telah menunggu Nam untuk mengembalikan kunci yang ia pinjam. Win menanyakan Nam mengenai hadiah milik Pim, apakah itu akan disumbangkan? Nam membenarkan.
Hadiah yang diatas hanyalah sebagian kecil. Sisanya ada dikantor menunggu untuk dikirim. Win terlihat terkejut dan berjalan pergi. Tapi Nam mengejarnya,”Aku bertanya, jika kamu tidak mencintai Khun Pim, mengapa kamu bersama dengannya?”
Nam mengeluarkan hpnya dan memperlihatkan video Win yang sedang berciuman dengan seorang wanita yaitu Dear. Win kaget.
Nam menyuruh Win untuk putus dengan Pim. Tapi Win yang sepertinya tau perasaan Nam untuknya, jadi ia mendekati Nam dan membelai rambutnya. Lalu Nam segera memegang wajah Win dan mereka berciuman.
Didalam mobil. Pengawal Win merekam semua itu.


Win makan malam bersama Dear. Win menceritaka kepada Dear mengenai pernikahannya yang tidak jadi bersama Pim. Lalu Win mendekati Dear dan memegangnya dengan mesra.
Tapi Dear bicara padanya,“Win aku memberi kamu begitu banyak.Jika ini nyata, mengapa aku tidak bahagia? Aku hanya takut itu tidak nyata seperti yang kamu katakan. Aku tidak ingin bermimpi lagi.”

Win membelai wajah Dear,”Ini bukan hanya mimpi. Cinta kita akan menjadi nyata. Aku janji.” Dan mereka saling memandang dengan mesra.

Post a Comment

Previous Post Next Post