Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 6 - 2



Content and Images by OneHD



Win datang kerumah sakit untuk menjenguk Pim. Dari telepon Ak menyuruh Win untuk tetap bersama dengan Pim dan jangan putus dulu, karena jika mereka putus sekarang, maka Win harusnya tau apa akibatnya pada mereka nanti. Lalu dengan patuh Win mengiyakan perintah Ayahnya itu.

Win masuk kedalam ruangan Pim sambil tersenyum dan bertingkah seperti ia khawatir pada Pim. Dan ketika itu Prim pamit untuk keluar  sebentar serta ia mengajak Gun untuk keluar juga, karena ada yang ingin bicarakan. Jadi tinggalah Win, Pim, dan Nam.
Disana Win berusaha untuk merayu serta membujuk Pim untuk tidak marah lagi kepadanya, tapi Nam memotong dan menyebutkan mengenai berita tentang Win itu. Jadi Win kaget, lalu dengan keras ia memberikan tatapan tajam kepada Nam. Lalu Win memberikan penjelasan pada Pim bahwa itu adalah klien Ayahnya yang sedang mabuk, jadi dia hanya ingin menolongnya.

“Sejujurnya Win, aku merasa kamu telah banyak berubah. Jadi aku merasa apakah kita masih mencintai satu sama lain atau tidak. Mengenai berita itu, aku tidak benar-benar peduli. Itu hidup kamu. Kamu berhak melakukan apapun yang kamu inginkan. Lagian kita berlum menikah.” Kata Pim. Mendengar itu Win jadi terdiam, tidak bisa menjawab. Tapi Ak tiba-tiba datang untuk menjenguk Pim.

Mengenai kejadian dilokasi syuting itu, sebenarnya Prim merasa curiga dan khawatir, tapi ia berkata bahwa ia percaya Gun tau  dengan baik tentang ini. Lalu Prim juga meminta Gun untuk menjadi bodyguard pribadi Pim.


Ak meminta maaf mengenai berita itu dan ia juga memberikan alasan yang sama seperti Win. Ak meminta agar Pim bisa memberikan kesempatan pada Win lagi. Lalu Ak menatap Win, memberikan kode. Jadi Win yang menyadari hal itu segera memegang tangan Pim serta meminta kesempatan lagi. Dan Pim menyetujuinya.

Nam yang melihat itu merasa sangat kesal. Cemburu.

Lalu Napa datang untuk mengunjungi putrinya, tapi saat Ak yang berada disana berbicara padanya. Jelas Napa terlihat seperti sengaja mengacuhkan Ak dan Win dengan tidak mau menatap mereka. Tapi sebelum Ak akan pergi, ia berkata bahwa setelah Pim merasa lebih sehat, ia ingin mereka untuk membicarakan mengenai pernikahan antara Pim dan Win.


Napa terlihat terkejut mendengar nya dan sengaja mengabaikan perkataan Ak itu. Sebenarnya Ak dan Win merasa heran, tapi akhirnya mereka pergi begitu saja. Prim dan Gun sendiri terlihat seperti bertanya-tanya.


Wit tidak focus dalam mengajar, ia tersenyum-senyum sedniri, karena teringat kejadian semalam. Jadi tanpa sengaja ia terkena pukulan. Jade yang melihat tingkah Wit itu hanya bisa tersenyum. Tepat pada saat itu Koy masuk, lalu Wit menjadi gugup dan berlari keluar.

Pim terkejut mendengar bahwa Gun akan menjadi bodyguard nya dan ia pun menolak. Tapi Prim menyakinkan Pim, karena ia merasa khawatir sejak insinden itu. Dan ketika itu yang menyelematkannya adalah Gun. Tapi Pim meminta pada Prim jika nanti tidak terjadi apapun lagi, ia ingin Gun berhenti.
Gun tersenyum kecil dan memberikan tatapan menantang pada Pim.

Saat Nam sedang mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobilnya untuk dibawa masuk kedalam apatermen Pim, ia tanpa sengaja melihat mobil Kawin. Disana Nam melihat Win keluar dari dalam mobilnya, lalu Win berjalan sambil berangkulan dengan mesra bersama Khun Dear. Jadi dengan tatapan marah, Nam berkata bahwa Win tidak akan bisa semudah itu untuk memutuskannya.


Akhirnya perban dikepala Pim dilepas. Lalu Pim memanggil Gun yang sedang duduk disofa,”Hey, Hey,” tapi Gun tidak menjawab dan tetap membaca. Jadi dengan tidak sabar Pim bilang apakah Gun tidak mendengar panggilannya, Lalu dengan polos Gun membalas apa barusan Pim memanggilnya? Karena ia hanya mendengar “Hei, Hei, Hei.”.
Pim membalas bahwa ia memanggil Gun dengan ‘Hei, Hei, Hei” hanya ketika ia tidak ingin memanggil seseorang dengan namanya. Gun mendengus mendengar itu dan berdiri menghampir Pim, lalu ia meminta suster untuk memeriksa kepala Pim.
Sebenarnya Pim terlihat jengkel dengan Gun, tapi akhirnya ia menyerah. Lalu Pim meminta Gun untuk pulang dan tidak boleh tidur disini. Tapi Gun tidak peduli dan kembali duduk disofa, jadi dengan kesal Pim melemparkan bantal kearah Gun dan menyurunya pulang.

Gun menyerah dan memberikan obat pada Pim untuk diminum. Setelah Pim selesai meminum obatnya, ia merasa bahwa Gun akan segera pergi. Tapi tiba-tiba Jade datang dan membawakan beberapa pakaian untuk Gun menginap disitu. Lalu Pim segera memotongs Jade dan bilang bahwa Gun akan segera pulang sekarang.
Tapi Gun hanya diam dan tidak menjawab. Dengan kesal Pim meminta agar Gun pergi, lalu ia mematikan lampu.


Jade memperlihatkan rekaman saat dipintu jalan tol. Ketika mobil Jade masuk ke tol, dibelakangnya ada sebuah mobil hitam yang mengikutinya. Terlihat dari rekaman itu bahwa itu adalah mobil Yord, tapi siapa yang mengemudikannya, mereka tidak tau.


Koy bingung saat Wit yang biasanya sering mengunjungin dia tidak ada. Jadi Koy pergi ketempat dimana Wit pernah mengajaknya. Tapi saat Wit melihat wajah Koy, ia terlihat gugup dan menutupi mukannya.

Saat mereka jalan berdua Koy menanyakan sikap aneh Wit yang seperti menghindarinya. Dan Saat Koy memegang wajah Wit untuk menatapnya. Wit segera menepisnya dan ingin berjalan pergi. Tapi Koy mencegahnnya, lalu dengan gugup Wit mengatakan bahwa ia senang dengan perhatian Koy, lalu ia pun pergi. Koy yang masih bingung berteriak dan mengikuti Wit.

Seseorang bertopeng datang membawa pisau untuk menusuk Pim. Pada saat itu Pim tersadar dan berteriak.


Lampu menyala. Gun menenangkan Pim yang ternyata baru saja bermimpi buruk. Dan tanpa sadar Pim langsung memeluk Gun dengan erat, tapi saat ia tersadar ia jadi merasa canggung sendiri. Lalu Gun menyuruh Pim untuk kembali beristirahat dan ia sendiri akan tidur disofa.
Jelas sekali Pim masih terlihat takut,”Gun!! Kamu bodyguard ku. Bagaimana bisa kamu tidur duluan sebelum aku? Aku takut.” Kata Pim.

Mendengar itu Gun menarik sofa nya mendekat kesamping tempat tidur Pim dan tidur disana.

Lalu ia mematikan lampu. Pim yang masih takut, memanggil Gun, tapi Gun tidak menjawabnya karena ia sudah tidur. Jadi Pim memegang jaket Gun dengan erat.
Gun membuka matanya dan tersenyum merasakan itu.

“Oh, aku baru sadar bahwa kamu bisa menggunakan bodyguar untuk menolong mengangkat ini.” Kata Pim sambil mendorongkan kopernya kearah Gun.
Lalu Gun mengejek masalah Pim yang ketakutan semalam. Pat seperti ingin tau dan mendekati Gun, tapi Pim memanggil Gun serta memberikan nya tatapan untuk diam.
“Nam, bagaimana Win?”
“Dia mematikan hpnya. Aku tidak bisa menghubunginnya. Aku pikir Khun Kawin sedang bekerja seperti biasa. Jangan terlalu dipikirkan ya.”


Pim terlihat kecewa mengetahui bahwa Win tidak datang untuk menjemputnya. Tapi tepat ketika mereka akan menaiki lift, Win datang dan mengenjutkan mereka. Lalu dengan mesra membelai Pim yang terlihat senang dengan kedatangan Win.

Gun menatap Win dengan tajam, Win terlihat menyadari itu. Jadi Pim mengenalkan mereka berdua, Win pacarnya dan Gun bodyguardnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post