Sinopsis K- Drama : EXIT Episode 1 – 2 ( part 3 )




Network : SBS


Kang Soo datang ke kantor. Ia duduk disofa, tampak sangat kelelahan. Lalu sebuah pesan masuk dari Boss Hwang, Aku tidak masuk hari ini. Hubungi aku jika ada sesuatu. Kita bahas soal itu besok.


Setelah selesai membaca pesan itu, pandangan Kang Soo mengarah ke lemari penyimpanan milik Boss Hwang. Lalu ia mengingat harga kebahagiaan yang ditawarkan kepadanya.




Pertama Kang Soo mengecek keadaan diluar. Kedua dia mengunco pintu kantor. Ketiga ia membuka lemari penyimpanan. Tapi tiba- tiba saja ia melihat bayangan seseorang diluar pintu. Jadi dengan cepat, Kang Soo menutup pintu lemari dan bersembunyi.


Boss Hwang masuk kedalam kantor sambil bernyanyi. Ia mengambil amplop miliknya yang berada diatas meja, lalu keluar dari dalam kantor.




Setelah Boss Hwan keluar, Kang Soo baru sadar kalau dia tidak menutup pintu lemari dengan rapat. Jadi ia pun segera menutupnya. Tapi pada saat itu, Boss Hwan memanggilnya dari belakang, mengejutkan Kang Soo.

“Kang Soo. Sedang apa kamu disini?” tanya Boss.



Diatap. Kang Soo duduk bersimpuh. Wajahnya tampak terluka, seperti habis dipukuli. Didepannya Boss Hwan mulai bicara kepadanya. Dan dibelakangnya para anak buah Boss Hwang berdiri sambil memegan sebuah tongkat.

“Kang Soo. Do Kang Soo. Aku sungguh kecewa padamu. Padahal kamu sangat berarti bagiku. Teganya kamu hendak mencuri dariku,” kata Boss.



Boss Hwang mendekat kearah Kang Soo dan memegangin wajah Kang Soo, memperhatikannya dengan seksama. “Konon, tidak ada seorang pun yang bisa dipercaya. Ternyata benar,” katanya Boss Hwan sambil menepuk pelan kepala Kang Soo.

“Jangan sampai dia mati. Aku masih bisa memaafkannya,” kata Boss Hwang, memberikan perintah kepada para anak buahnya.



Tapi sebelum anak buah Boss Hwang memukuli Kang Soo, tiba- tiba saja seorang anak buah datang keatap dan mengabarkan bahwa polisi telah tiba untuk menangkap mereka. Jadi dengan cepat, Boss dan anak buahnya pergi untuk melarikan diri.




Sedangkan Kang Soo tidak lari dan tetap berada diatas atap. Dari sana ia memperhatikan para polisi yang menangkap Boss dan para anak buahnya, ketika mereka semua mau  melarikan diri. Dan setelah mobil polisi telah pergi, Kang Soo langsung merasa tenang.



Tepat pada saat itu, Kang Soo tanpa sengaja melihat, pria berambut sedikit keriting (Hong Ki Chul) yang merupakan salah satu anak buah Boss Hwang juga. Dia bertingkah sangat mencurigakan.



Kang Soo lalu masuk kedalam kantor. Disana ia melihat, tempat tersebut telah acak- acakan dan berantakan. Tapi tanpa memusingkan itu, Kang Soo langsung menuju ke lemari penyimpanan.




Menggunakan kunci yang disembunyikan ditempat stempel. Kang Soo berhasil membuka brangkas tersebut. Dan disana ia melihat banyak sekali uang. Dan tanpa berpikir lama, Kang Soo langsung mengambil seluruh uang itu dan memasukannya kedalam tas.



Ia berlari dengan kencang, menuju ketempat dimana Lab itu berada. Tapi setibanya disana, ia merasa heran, karena bangunan lab itu menghilang. Kang Soo juga mencoba untuk menghubungin wanita lab itu, tapi nomor yang ia tuju tidak tersedia.



Kang Soo berjalan pulang dengan langkah lemas, karena harapannya untuk bahagia telah menghilang.



Malam hari. Ki Chul masuk kedalam kantor. Disana ketika ia mengetahui bahwa uang yang berada dalam brangkas, lemari, telah menghilang. Ia pun menjadi sangat kesal.



Lalu ia mengingat saat dimana, ketika Boss Hwang membuka brangkasnya yang berada didalam lemari. Dan Kang Soo ada disana, melihat itu.



Di perjalanan pulang. Ayah telah menunggu Kang Soo, ia tersenyum kepada Kang Soo. Ditempat makan, Ayah menuangkan minuman untuk Kang Soo dan lalu mulai berbicara, ia berkata bahwa ini adalah pertama kalinya mereka minum bersama.



“Aku tidak pernah membayangkannya. Kukira ini tidak akan pernah terjadi seumur hidupku,” balas Kang Soo.

“Itu salah ayah. Ayah tidak berhak memukul anak sekecil itu. Ayah merasa seakan- akan telah menghancurkan hidupmu. Ayah malu akan diri sendiri,” kata Ayah, merasa menyesal.



“Kenapa Ayah melakukan itu?”

“Setiap kali melihatmu, ayah teringat akan ibumu. Ayah tidak tahan. Ayah sesak nafas jika tidak minum minol. Ayah pasti sudah gila,” jawab Ayah, tampak sangat menyesal.



Kang Soo lalu meminum minumannya dan mulai berbicara. Ia bertanya apa Ayah tau impiannya. Lalu Kang Soo bercerita, sewaktu dia kelas 3 SD, dia diminta membawa foto keluarga untuk tugas sekolah. Tapi hanya dia yang gagal menyelesaikan itu.



“Kita tidak punya foto bersama satu pun. Aku mau berfoto bersama keluarga. Memiliki foto keluarga adalah impianku dahulu,” kata Kang Soo dengan pandangan sedih, karena ia sadar, tidak peduli sekeras apapun ia mencoba, itu tidak akan pernah terwujud.




“Kang Soo. Apa kamu masih ibumu?” tanya Ayah, lalu ia mengeluarkan sebuah amplop dari jaketnya dan memberikan itu kepada Kang Soo. Didalam amplop itu berisikan foto- foto milik Ibu Kang Soo.



“Ayah seharusnya membantumu lebih awal, tapi tidak bisa. Ayah takut akan ditinggal oleh mu, jika kamu sudah menemukan Ibumu. Tapi sekarang sudah tidak apa- apa. Akan Ayah lakukan semua kemauanmu,” kata Ayah dengan raut wajah yang sedih.



Kang Soo tampak tidak tega ketika melihat Ayahnya yang seperti itu. Ia lalu mengambil minum dan menuangkannya kedalam gelas Ayah. Dan dengan tangan agak gemetar, Ayah mengambil gelasnya.

“Minumlah,” kata Kang Soo.




Ayah tampak terharu dengan sikap Kang Soo kepadanya. Ia lalu meminum minumannya. Dan Kang Soo sendiri juga sama, ia tersenyum kecil kepada Ayah, meminum minumannya, lalu menyodorkan makanan yang berada diatas meja kepada Ayahnya.



Besok harinya. Kang Soo terbangun oleh bunyi telpon dihpnya. Ki Chul mengabarkan kalau Boss Hwan akan segera dibebaskan, karena kurangnya bukti. Lalu Ki Chul mengajak Kang Soo untuk bertemu.

Dengan kesal, Kang Soo lalu membanting hpnya ketempat tidur. Dan pada saat ia melihat tas berisi uang disebelahnya, ia jadi merasa stress sendiri.




Ditempat perjanjian, Kang Soo mencoba menghubungin Ki Chul, tapi nomor yang dia tuju sedang tidak aktif. Sehingga Kang Soo pun menjadi kebingungan. Tapi tiba- tiba saja Kang Soo teringat akan tingkah mencurigakan Ki Chul kemarin.



Dengan segera, Kang Soo langsung berlari pulang kerumah. Dan setibanya dirumah, ia melihat kalau tas berisikan uang yang berada dikamarnya telah menghilang. Bahkan seluruh isi rumahnya menjadi berantakan.



Kang Soo berusaha untuk mencari Ki Chul, tapi ia tidak bisa menemukannya sama sekali. Bahkan nomor telpon Ki Chul juga tidak bisa dihubungin. Sehingga Kang Soo pun menjadi sangat kebingungan dan marah.

“Dasar Ki Chul bedebah. Aku harus menemukannya. Harus kutemukan dia apapun caranya. Astaga,” keluh Ki Chul.

Post a Comment

Previous Post Next Post