Sinopsis K- Drama : EXIT Episode 3 – 4 ( part 4 ) END


Network : SBS


Didalam ruangan, tempat dimana Kang Soo tertidur. Ayah memegang erat tangan Kang Soo sambil memanggil nama Kang Soo dan menangis.



“Kang Soo, maafkan ayah. Ayah sudah banyak menyakitimu selama beberapa tahun belakangan. Putraku, kamu bahagia? Inikah tempat yang kamu inginkan? Bukan ini tempat yang kamu pikirkan. Kamu harus kembali. Kembalilah sebelum terlalu jauh. kembalilah sebelum terlambat. Ayah ingin membantumu, tapi kamu hanya bisa keluar dengan kemauamu sendiri. Kang Soo, bangunlah dan hadapi kenyataan,” kata Ayah kepada Kang Soo yang tetap tidur.




“Itu satu- satunya hal yang bisa Ayah lakukan untukmu. Ayah minta maaf. Kang Soo, ayah menyayangimu. Ayah menyayangimu. Kang Soo, ayah menyayangimu. Ayah menyayangimu,” lanjut Ayah sambil menangis dengan sangat sedih sekali.


Disaat itu raut wajah Kang Soo yang tampak tersenyum berubah. Ia seperti bereaksi mendengarkan perkataan Ayah.



Didunia lain. Kang Soo merasakan kesakitan yang sangat. Ia memegang kepalanya dan mengedipkan mata, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Disana Kang Soo tampak sedang sendirian, Ayah yang ditangkapnya tadi telah menghilang.




Ayah palsu Kang Soo datang mendekati Kang Soo dan menanyakan apa ia baik-baik saja. Dan lalu Kang Soo pun mulai mengingat, saat- saat ia bersama dengan Ayah nya dikehidupan nyata.

“Ayah. Menurut ayah, apakah aku tampak bahagia?” tanya Kang Soo kepada ayah palsunya. Ia menunggu jawaban darinya.



Kang Soo pergi ketoko tempat ia bermain mengambil boneka didalam mesin. Tempat dimana ia pernah bermain, tapi selalu gagal dan diejek oleh anak- anak kecil. Namun sekarang dia berhasil mengambil banyak boneka.




Kang Soo terduduk dengan sedih. Ia mengingat masa kecilnya. Saat Ayahnya mengajarkan ia cara menaiki sepeda ditaman. Menemaninnya bermain bersama. Memberikannya bakpau hangat.




Kang Soo mulai menangis mengingat itu. Lalu ia mengingat, walaupun Ayah memukulinya, tapi saat malam Ayah akan masuk kedalam kamar dan menyelimutinya.


Kang Soo mengingat, perkataan dokter mengenai kondisi Ayahnya. Dan Kang Soo pun makin sedih dan menangis.





Ditepi pantai. Kang Soo duduk sambil melihat foto keluarga palsunya bersama dengan Seon Young. Dan ntah bagaimana, tiba- tiba saja Seon Young telah duduk disebelahnya.

Dan disaat Kang Soo masih bingung, kedua orang tuanya telah berada disampingnya juga.



Berempat mereka duduk disana, tapi walaupun mereka tertawa kepadanya, Kang Soo sama sekali tidak bisa tertawa. Dan hanya diam. Lalu dengan wajah tegas, Kang Soo tampak telah menentukan pilihannya.

Kang Soo berdiri menjauhi mereka. Ia berjalan menuju kearah pantai.




Di lab. Wanita itu mulai kebingungan, saat melihat keadaan Kang Soo yang mulai kejang- kejang dan tidak stabil. Ia menyuruh Juniornya untuk menambahkan dosis obatnya, tapi Junior nya menjawab semua sudah terlambat.


Tidak terima dengan jawaban itu. Wanita tersebut langsung bertindak dengan cepat, berusaha untuk menghentikan itu terjadi. Ia menambahkan obat kedalam tabung, tapi keadaan Kang Soo tetap sama saja.


Kedua orang Kang Soo dan juga Seon Young bertanya kepada Kang Soo, disaat mereka melihat Kang Soo berjalan makin- makin menjauh. Masuk kedalam air pantai yang semakin tinggi.



Mereka berteriak agar Kang Soo berhenti, tapi Kang Soo tetap berjalan. Dan disaat ia sudah tiba ditempat yang makin dalam. Ia berbalik dan tersenyum kepada keluarga palsunya.



“Jangan mempercayai apapun. Jika keberuntungan tidak terduga menghampirimu sekaligus. Jangan mempercayai apapun dan pikirkan lagi. Pejamkan matamu dan hitung sampai tiga. Kamu harus mencari tahu yang sebenarnya terjadi. Sebelum semuanya terlambat. 1…2…3…” kata Kang Soo kepada dirinya sendiri.



Kang Soo membuka matanya dan bernafas dengan terengang- engah. Kang soo berdiri dan membuka alat dikepalanya. Memeriksa bekas luka ditangannya yang ada disana. Melepaskan gelang ditangannya.



Kang Soo mungkin sudah lama tidak bergerak atau bagaimana. Jadi saat ia hendak turun dan tempat tidurnya, ia terjatuh. Sebelah kakinya terasa kaku. Tapi walau begitu, Kang Soo berdiri dan berjalan sambil menyeret sebelah kakinya.


Kang Soo melihat sebuah ruangan kaca dan didalamnya terdapat banyak alat seperti monitor. Dan dengan agak kesusahan, Kang Soo keluar dari kamarnya.



Diluar, ia melihat sebuah ruangan lain seperti ruangannya. Dan didalam sana ada orang yang sedang tertidur dan memakai alat yang sama sepertinya. Tapi tanpa memperdulikan itu, Kang Soo terus berjalan.



Diruangan selanjutnya. Kang Soo melihat Seon Young yang tertidur. Wajahnya tampak tersenyum bahagia. Disaat itu, Kang Soo teringat bahwa begitu dimulai seseorang hanya bisa keluar dengan kemauan sendiri, jika tidak maka aktivitas fisik mereka akan terhenti.




Jadi Kang Soo pun kembali berjalan. Ia meninggalkan Seon Young dengan raut wajah yang tampak sedih.

Setibanya Kang Soo diujung, disebuah pintu bertuliskan E X I T, sebelum Kang Soo membukannya. Wanita lab itu memanggil Kang Soo dan menanyakan kenapa Kang Soo mencoba untuk keluar.




“Sudah kubilang. Ayahku menyukai jokbal,” kata Kang Soo dengan santai dan tersenyum. Lalu ia pun membuka pintu keluar itu. Dan melangkah pergi dari sana.



Ditengah hujan yang deras, tanpa memakai alas kaki. Kang Soo berjalan dengan kaki sebelah yang harus diseret- seret. Ia pulang kembali kerumahnya. Sesampainya dirumah, Kang Soo membuka pintu rumah dan masuk kedalam.



Disana ia melihat Ayah yang tampak rapuh. Dia sedang duduk sambil melihat- lihat foto masa kecil Kang Soo bersamanya dulu.



Saat akhirnya Ayah menyadari kepulangannya. Maka Kang Soo pun langsung tersenyum kepada Ayah. Begitu juga Ayah yang langsung balas tersenyum kepada Kang Soo.



Studio Foto Woori. Disana terpajang foto Kang Soo bersama dengan Ayahnya. Mereka tersenyum lebar dan tampak sangat bahagia didalam foto tersebut.

.End.

2 Comments

Previous Post Next Post