Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 09 – 4


Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 09 – 4
Images by : SET TV , TTV, iQiyi.,
Melihat Zi Hao dan Ke Ai yang saling mendoakan, Zi Jie juga jadi tergerak. Dia maju ke depan altar dan berdoa untuk Jammie. Dia bercerita mengenai kakinya yang terluka dan temannya juga terluka kakinya, jadi dia berharap kaki Jammie bisa cepat pulih. Dan juga, dia berdoa akan rabun senja Jammie bisa di obati.
Jammie tersenyum mendengar doa Zi Jie untuknya. Jadi, dia juga ikut maju dan berdoa. Walaupun dia tidak begitu percaya dengan dewa, tapi dia berharap agar kaki Zi Jie juga bisa sembuh dan juga agar Zi Jie tidak mudah kelihangan arah.


Mereka berdua saling menatap dan tersenyum. Tiba-tiba, Zi Jie mendapat telepon dari seseorang, dan entah apa yang orang itu sampaikan karena Zi Jie berkata hal ini : “Apa hubungannya hal ini dengan Chang Ke Ai?”
--
Wen Wen sedang duduk sendirian di taman. Ke Ai di antarkan pulang dan kebetulan dia meminta agar di turunkan di taman saja. Dia melihat Wen Wen yang duduk sendirian dan tampak murung. Jadi, Ke Ai bertanya ada masalah apa?
“Tidak ada. Aku hanya merasa kesepian tiba-tiba,” jawab Wen Wen.
Ke Ai jelas jadi khawatir dan bertanya apa Wen Wen ada masalah? Katakan saja padanya. Wen Wen menjawab dan menegaskan kalau tidak ada masalah apapun.
“Aku hanya sedang berpikir. Kau, aku dan kak Gang, kita selalu bersama sejak awal kita bertemu. Kita sudah seperti keluarga. Kita saling menolong jika terjadi sesuatu. Kita berbagi makanan enak. Dan ketika kita dalam masalah, kita akan menyelesaikannya bersama-sama. Kita selalu bersama saat bahagia ataupun sedih. Tapi, aku tidak pernah berpikir kalau hubungan kita ini akan berubah suatu hari nanti. Aiyooo, aku sudah bilang, tidak ada apa-apa. Hanya saja… aku menjadi paranoid. Ini semua hanya omong kosongku saja, abaikan saja yang ku katakan tadi.”
“Sebenarnya, apa yang terjadi padamu? Aku khawatir. Apa ada hubungannya dengan kak Gang? Apa terjadi sesuatu padanya?”
“Tidak ada! Kami semua baik-baik saja. Kak Gang…”
Belum sempat mengatakannya, Wen Wen teringat janjinya dengan Kak Gang untuk tidak memberitahu Ke Ai masalah kemarin. “Kak Gang dia pergi keluar kota untuk bisnis. Dia baik-baik saja.”
Ke Ai tidak percaya. Dia memaksa Wen Wen untuk memberitahunya apa yang terjadi. Wen Wen mengalihkan, dia bertanya apa perasaan Ke Ai pada kak Gang? Ke Ai bingung mendapatkan pertanyaan tersebut. Tapi, dia tampaknya mulai memikirkan perasaannya pada Kak Gang, itu apa?
--

Jammie mengikuti Zi Jie diam-diam. Dan ternyata, Zi Jie menemui Xiao Gang. Yang menelponnya tadi adalah Xiao Gang, dan dia juga memberitahu yang terjadi kemarin. Karena itulah, dia berbohong kalau dia keluar kota agar tidak ada yang tahu masalah ini lagi. Jadi, dia memperingati Zi Jie agar masalah ini tidak terdengar oleh Ke Ai.
Dan tujuan Zi Jie menemui Xiao Gang adalah untuk menyerahkan file mengenai ketua pasar sebelumnya. Dan sekarang data itu menjadi milik Xiao Gang.
Jammie mendengar semua pembicaraan mereka tersebut.
Setelah Zi Jie pergi, Xiao Gang juga mau pergi. Tapi, dia dapat merasakan kalau ada orang yang diam-diam mengikutinya. Dan orang itu adalah Jammie.
“Kenapa kau di sini? Kau membuntuti Zi Jie?” tanya Xiao Gang. “Atau aku?”
“Kau suka Ke Ai juga?”
“Ah.. eh… kau mungkin adala temannya, tapi pertanyaan ini sedikit kelewat batas.”
“Maaf. Aku hanya teman yang sangat menyukai Ke Ai juga. Jadi, aku selalu penasaran karena dia selalu membicarakanmu.”
“Xiao Ai membicarakanku padamu?”
“Mm.”
“Apa yang dia katakan?”
“Dia bilang kalau ketika dia sangat memerlukan pertolongan di saat tersulitnya, kau adalah orang yang memberinya kekuatan.”
Dan mereka jadi membicarakan Ke Ai. Membicarakan Ke Ai membuat mereka jadi lebih akrab daripada sebelumnya.
“Aku sangat iri padamu,” ujar Jammie. “Seseorang memberikan segalanya yang mereka miliki untuk orang lain, tapi karena latar belakang yang berbeda, mereka tidak pernah mendapatkan apapun sebagai balasannya. Tapi kau, Ke Ai menghargai yang kau lakukan untuknya, dan kau mengerti betapa dia berarti bagimu. Ini adalah kebahagiaan yang sulit di dapat. Aku iri padamu.”
“Ehm, sebenarnya aku tidak terburu-buru pergi. Jadi, jika kau mau, aku bisa menemanimu sebentar,” ujar Xiao Gang dengan canggung.
Mendengar ucapan Xiao Gang, Jammie tertawa, “Cai Xiao Gang, aku suka padamu!”
Xiao Gang kaget dengan pernyataan Jammie yang tiba-tiba.
“Aku, Jian Zhen Yi, mengakui kau memiliki kualitas untuk mencintai Chang Ke Ai!” lanjut Jammie dan langsung pergi.
Xiao Gang benar-benar bingung dengan perkataan Jammie.
--

Ke Ai berada di rumah. Dia mengingat perbincangannya dengan Wen Wen di taman. Wen Wen memberitahunya kalau kak Gang sudah punya orang yang dia sukai.
Lagi memikirkan hal itu, dia malah teringat dengan Zi Hao yang menyatakan cinta padanya saat di hutan.
Ke Ai benar-benar bingung. Dan dia mulai menuliskan kebingungannya dengan kata ‘suka’ di blog-nya. Ke Ai ingat dengan tipikal wanita yang Zi Hao sukai saat dia berdoa di kuil tadi, tapi dia juga teringat dengan ucapannya pada Fang Jie yang akan meninggalkan Hua Li dan Zi Hao jika dia menyukai Zi Hao.
Suka? Bagaimana rasanya menyukai seseorang? Apa itu kata benda, sifat, atau kata kerja? Menyukai seseorang atau di sukai seseorang, aku penasaran mana yang lebih membahagiakan? Jika kau menyukai seseorang, tinggal di sisinya.
 Sementara itu Xiao Gang berdiri di depan rumah Ke Ai, dia menatap ke arah jendela kamar Ke Ai.
Suka. Kau bisa menjadi nekat ketika kau menyukai seseorang. Tapi, ketika kau mencintai seseorang, kau harus melatih dirimu sendiri. Karena… karena jika kau mencintainya, kau akan berharap segala hal baik dan keajaiban di hidupnya.
Ke Ai kemudian menatap ke atap rumahnya yang transparan dan melihat bintang membentuk bintang besar. Dia tersenyum.
--
Zi Hao juga duduk di balkon, dan melihat bintang yang sama. Dia teringat saat Ke Ai tidur di sampingnya kemarin malam untuk menjaganya.
“Chang Ke Ai, cukup d sisiku dengan baik.”
--
Pagi-pagi, Li Jian sudah menukar papan nama di meja Zi Hao, menjadi GM Yang Zi Hao. Saat Zi hao datang, Li Jian langsung memberitahu rencananya untuk merayakan kenaikan posisi Zi Hao.
“Aku ingin kau membereskan barang-barangmu,” perintah Zi Hao, memotong omongan Li Jian. “Sekarang juga.”
“Membereskan barangku? Ah, aku tahu! Kita akan mendapatkan kantor baru!” tebak Li Jian.
“Aku tidak mendapatkan kantor baru. Kau yang akan di tukar.”

Li Jian jadi sedih. Dia langsung merengek, mengingatkan semua hubungan mereka dari zaman kuliah hingga sekarang, dan dia selalu membantu. Dan sekarang, setelah naik jabatan, Zi Hao malah mau membuangnya pakai botol kosong tidak berguna lagi. Dia langsung menangis dan memegang kaki Zi Hao.
Ke Ai masuk di saat itu untuk membawakan sarapan. Dan melihat posisi mereka itu.
“Maaf karena sudah mengganggu. Aku akan pergi sekarang,” ujar Ke Ai dan langsung mau pergi.
“Tunggu! Kau salah paham. Li Jian, lepaskan aku!” perintah Zi Hao.
Dan Li Jian langsung melepaskan Zi Hao.
“Kemari! Mulai dari sekarang, kau akan menjadi sekretaris-ku!” beritahu Zi Hao.
Tapi, muka Ke Ai malah tidak tampak bahagia.
 Bersambung
--
NB : drama ini tayang hanya 1 episode dalam seminggu. Dan video-nya serta subtitle sangat lama baru di keluarkan. Aku akan usahakan secepatnya untuk posting jika video dan sub sudah keluar. Be patient, guys. And happy reading! Semoga hari kalian selalu menyenangkan. Jangan lupa tinggalkan jejak dan pendapat! Baca juga sinopsis yang lainnya.  
Regards,
Chunov 😊

1 Comments

Previous Post Next Post