Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 08 – 1


Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 08 – 1
Images by : SET TV , TTV, iQiyi
Zi Hao men-kiss Ke Ai, dan mereka benar-benar menikmati momen romantis tersebut. Ke Ai bahkan sampai lupa dengan kegugupannya, dan menerima kiss dari Zi Hao.
Setelah momen romantis tersebut berakhir, Zi Hao langsung menarik nafas berulang kali. Sementara Ke Ai tampak benar-benar bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Sementara itu, Li Jian tertawa dengan sangat keras melihat Zi Hao.
“Yang Zi Hao, aku bilang padamu untuk menikmati momen tersebut, bukannya benar-benar menahan nafas,” tawa Li Jian.
Wen Wen kemudian berteriak agar semua-nya menikmati pesta yang ada. Mereka segera berlari ke tengah dan menari-nari meninggalkan Zi Hao dan Ke Ai berdua.
Zi Hao benar-benar sangat gugup dan tidak tahu harus berbuat apa. Dengan perlahan, dia berjalan mendekat ke sisi Ke Ai. Dia hendak memegang tangan Ke Ai. Dan Ke Ai menyadari hal itu, tetapi tidak berusaha menghindar melainkan menanti Zi Hao meraih tangannya.

Tangan Zi Hao sudah hampir menarih tangan Ke Ai, tapi tiba-tiba muncul tangan Wen Wen yang langsung menarik Ke Ai agar berbaur dalam tarian. Zi Hao tampak sangat kecewa dengan hal tersebut. Tapi, untunglah ada sepupunya yang pengertian, Zi Jie, yang langsung menarik Zi Hao ke depan Ke Ai untuk menari. Zi Hao menari dengan gayanya yang lucu, dan Ke Ai tertawa melihat tingkahnya tersebut.
--
Pesta telah usai, dan Zi Hao masih berada di dalam kantor-nya, mengingat momen romantis-nya tadi bersama dengan Ke Ai. Dia benar-benar bahagia dengan hal tersebut.
“Tn. Yang, kenapa kau masih di sini? Semua sudah pulang. Apa yang kau lakukan? Apa yang sedang kau pikirkan sekarang?” tanya Li Jian bingung melihat tingkah Zi Hao.
Dan Zi Hao ternyata masih membahas momen tersebut, dengan ekspresi senang.
“Tunggu, apa itu ciuman pertama-mu?” tanya Li Jian dengan kaget.
Dan Zi Hao tersenyum malu-malu (hahahha, ekspresinya itu lho, benar-benar kayak ABG yang baru pertama kali mengenal cinta. Masih malu-malu kucing)
“Kau sekarang lagi malu-malu kucing? Yang Zi Hao, bagaimana bisa kau begitu polos? Kau tidak pernah punya pacar sebelumnya? Tidak mungkin, kau adalah pusat perhatian saat zaman kuliah dulu. Banyak orang yang membicarakanmu, baik itu pria ataupun wanita. Dan ada banyak orang yang menjadi temanmu. Kau tidak pernah kiss sebelumnya? Itu tidak masuk akal.”
“Bagaimana bisa tidak masuk akal? Hal yang paling indah itu tentu saja harus di berikan kepada yang paling layak.”
Li Jian tertawa mendengar jawaban Zi Hao tersebut. Tapi, Zi Hao tidak peduli, karena menurutnya dia tidak sama dengan Li Jian yang penuh nafsu dan mau menerima wanita mana saja. Li Jian jelas tidak terima dan protes kalau dia itu pemilih.
“Sudahlah, sekarang apa rencanamu selanjutnya?” tanya Li Jian.
“Aku akan bertanggung jawab.”
“Tanggung jawab? Untuk apa?”
“Aku sudah mencium nya, jadi aku harus bertanggung jawab padanya. Betul tidak?” tanya Zi Hao dan mengeluarkan ponselnya.
Li Jian dengan cepat langsung merebut ponsel tersebut. Dia bertanya, apa Yang Zi Hao ingin mengirim pesan kalau dia akan bertanggung jawab karena sudah mencium Ke Ai? Yang Zi Hao membenarkan dan merebut kembali ponselnya.
Li Jian semakin menggoda Zi Hao. Dia yakin kalau Zi Hao ini pasti masih perjaka tanpa noda. Belum pernah ciuman dan pacaran sama sekali. ZI Hao berusaha membantahnya, tapi tetap saja Li Jian tidak percaya padanya.
Brother, apa yang ku katakan terkadang mungkin terdengar kejam. Tapi, aku tetap harus mengatakannya padamu. Chang Ke Ai… mungkin sudah punya ciuman pertamanya dulu. Coba pikirkan, tidak semua orang akan selamanya sendirian sepertimu. Kau adalah bibit yang sangat langka,” ujar Li Jian dengan nada prihatin.
Tapi tiba-tiba saja, ponsel Li Jian berbunyi. Banyak notifikasi yang masuk. Zi Hao jelas jadi penasaran. Jadi, Li Jian menunjukkan notifkasi itu dari group fansclub Zi Hao. Semua mengirim foto moment romantis tersebut. Zi Hao baru tahu kalau ada group seperti itu, di tambah lagi Li Jian bilang kalau Ke Ai termasuk anggota group tersebut. Zi Hao langsung tampak senang.
“Tolong, jangan lihat aku dengan pandangan seperti itu. Kenapa bisa seorang pria tampan sepertimu jadi begitu menjijikan,” gerutu Li Jian.
“Aku tidak peduli bagaimana cara yang akan kau lakukan, yang penting masukkan aku dalam group itu.”
“Tidak!”
“Tambahkan aku menjadi anggota di group itu! sekarang!
“Tidak mau!”
“Lakukan sekarang!”
“Tidak mau!”
Dan begitu Zi Hao melotot, Li Jian langsung kalah dan memasukkan Zi Hao ke dalam group.
--
Di rumahnya,
Ke Ai masih belum tidur dan masih teringat moment nya tadi bersama dengan Zi Hao. Dia tidak menyangka kalau Zi hao akan mencium nya secara tiba-tiba. Dia merasa sangat malu dan jadi bingung harus bagaimana menghadapi Zi Hao besok.
“Chang Ke Ai, kenapa kau harus seperti ini? itukan hanya ciuman,” gumam Ke Ai pada dirinya sendiri.
Tapi, gumaman nya itu terdengar oleh ibu yang masuk ke dalam kamar Ke Ai. Dia jadi penasaran, dan bertanya ciuman apa? Ke Ai langsung membantah kalau ibu salah dengar. Dan untunglah ibu percaya dan tidak bertanya lebih lanjut. Dia menyuruh Ke Ai untuk tidur lebih awal karena besok kan masih harus kerja. Setelah menasehati hal tersebut, ibu baru keluar.
Pas ibu sudah keluar, Ke Ai mendapat pesan SMS dari Zi Hao.
Zi Hao : Chang Ke Ai, apa itu ciuman pertama-mu?
Ke Ai jelas heran dengan pertanyaan Zi Hao, bagaimana bisa Zi Hao menanyakan itu pada seorang wanita?
Ke Ai : Tidak sopan. Kenapa kau harus bertanya begitu pada wanita?
Zi Hao : Maaf. Aku salah. Boleh aku bertanya, hadiah malam ini apa kah sebenarnya itu ciuman pertama-mu?
Ke Ai : Yang Zi Hao, maksudku bukannya menyuruhmu mengubah caramu bertanya, okay? Tidak ada orang yang menanyakan pertanyaan seperti ini pada seorang wanita.
Zi Hao : Maaf, tapi aku benar-benar mau tahu.
Ke Ai : Kenapa kau mau tahu hal ini? apa itu sangat penting untukmu?
Zi Hao : Ya!
Ke Ai : Apa yang penting? Kenapa penting?
Zi Hao : Ini benar-benar sangat penting. Chang Ke Ai, bisakah kau memberitahuku? Atau aku tidak bisa tidur.
Ke Ai : Jangan bilang kalau kau ingin bertanggung jawab, tidak perlu!
Zi Hao : Kau bisa bertanggung jawab padaku.
Ke Ai bingung sesaat. Tapi, kemudian dia tersadar kalau itu pasti ciuman pertama Zi Hao. Ke Ai jadi tertawa senang.
Ke Ai : Itu ciuman pertamamu? Kalau gitu, aku akan bertanggung jawab.
Zi Hao : Bertanggung jawab apa? Dan di kamarnya, Zi Hao sudah menanti dengan semangat jawaban Ke Ai.
Ke Ai : Bertanggungjawab untuk menghapus rasa bersalahmu. Kau sudah bersih sekarang. Dan juga, selamat malam. Aku bilang selamat malam karena aku punya tata krama. Aku tidak peduli apakah kau ingin tidur atau tidak.
Usai membalas pesan itu, Ke Ai langsung beranjak tidur. Tapi, sebelum itu, dia merasa senang karena Zi Hao sudah mengirim pesan padanya, jadi dia tidak merasa malu lagi jika harus bertemu dengan Zi Hao besok.
Sementara itu, Zi Hao benar-benar kesal dengan jawaban Ke Ai. Jadi, sebenarnya, itu ciuman pertama Ke Ai atau bukan? Dia benar-benar penasaran akan hal tersebut.
--
Esok hari,
Fan Jie mengundang kedau saudaranya untuk bertemu. Dia memamerkan laporan hasil penjualan departemen pakaian wanita yang meningkat sangat tinggi. Dia mengingatkan kalau departemen pakaian wanita sudah mengalami kerugian selama 3 bulan ketika di pimpin oleh Zi Jie, tapi Zi Hao bisa meningkatkan penjualannya dalam waktu sebulan. Dan berdasarkan perjanjian mereka, bukankah sekarang Zi Hao sudah bisa menjadi GM?
“Ya, Zi Hao sekarang akan menjadi GM,” benarkan Fang Ru dengan kesal.
“Baguslah. Sekarang kita harus bekerja lebih keras demi Hua Li dept. store,” senang Fan Jie.
Tapi, kesenangannya harus hilang seketika ketika dia melihat artikel yang menampilkan foto Zi Hao mencium Ke Ai. Apa-apaan ini?
“Apa ini alasan kenapa Zi Hao menolak kencan buta selama ini?” tanya Fang Ru.
“Tidak. Aku harus mencari tahu jelas masalah ini,” ujar Fan Jie dan langsung pergi.
Fang Ru langsung tersenyum senang. Dia mengajak Fang Yu untuk mengikuti Fang Jie, mereka harus menikmati pertunjukkan yang ada.

Post a Comment

Previous Post Next Post