Content and Images by MBC
Berita mengenai Woo Joo yang memeluk Byul di taman rumah sakit sudah menyebar. Presdir mengomelinya. Presdir mengatakan apa yang di rasakan Woo Joo bukan cinta tetapi dia hanya melakukan apa yang dia mau. Woo Joo protes karena dia tidak boleh melakukan apa yang ingin dilakukannya. Presdir mengomel dan berkata bahwa tiket konser mereka sudah di kembalikan sebagian.
Woo Joo bangkit berdiri. Presdir berkata kalau dia sudah bicara dengan Byul dan untungnya dia mengerti. Woo Joo langsung kesal. Dia kerumah Byul (tempat tinggal Se Joo) tapi tidak ada orang di sana.
Byul sedang melihat kalung yang diberikan Woo Joo. Dia berada di rumah tempat tinggalnya saat menjadi malaikat maut. Byul duduk di bawah lampu tiang dan melihat bintang di pergelangan tangannya tinggal 1.
Ayah Woo Joo sedang melayani pembeli. Televisi di kedainya menyiarkan berita mengenai skandal Woo Joo yang berpacaran. Woo Joo berada di sana. Ayah segera mematikan televisi. Woo Joo selesai makan dan beranjak pergi. Ayah kemudian menanyakan kondisi Woo Joo. Woo Joo menjawab dia baik-baik saja. Mereka terdiam beberapa saat. Woo Joo berkata dia akan pergi sekarang. Ayah kemudian berkata semoga konser Woo Joo berjalan lancar. Ayah bahkan berjanji akan menutup kedai dan datang melihat konsernya. Woo Joo tersenyum kecil dan kemudian pamit pergi.
Ayah kemudian memutar lagu Woo Joo. Woo Joo yang sudah sampai di depan kedai, kaget mendengar lagunya di putar. Ayah keluar dan menunjukkan lighstick bintangnya kepada Woo Joo dan mengucapkan semangat kepada Woo Joo. Ayah kemudian bertanya apa dia (wanita yang digosipkan dengan Woo Joo-Byul) bisa makan kulit daging? Woo Joo tersenyum dan menjawab kalau dia yakin Byul bahkan mau makan penanda kedainya. Ayah tertawa dan menyuruh Woo Joo untuk membawa wanita itu ke sini. Woo Joo berkata sampai nanti.
Gak Shi mengomeli Byul. Byul berkata bahwa dia pikir, dia tidak bisa lebih menyukai Woo Joo lagi tapi sekarang dia benar-benar menyukai Woo Joo. Jadi, dia ingin bersamanya meskipun harus menjauh darinya. Aku ingin hidup sekarang.
Gak Shi mengatakan apa gunanya hidup jika harus menghindar dari Woo Joo. Dia kemudian jongkok di depan Byul.
"Bagaimana aku bisa naik ke akhirat, meninggalkan orang bodoh sepertimu?"
"Kamu mau naik ke akhirat?"
"Ya. Aku tidak punya penyesalan. Aku sudah cukup dicintai. Tapi cinta terbesar yang kuterima adalah darimu. Bukan dari pacarku yang sibuk, tapi darimu. Waktu kamu menungguku dan waktu yang kita habiskan bersama. Rasanya sangat menyenangkan mengikuti Woo Joo bersamamu. Aku memiliki hidup yang menyedihkan. Terkadang aku menjadi depresi karena meninggal begitu cepat. Tapi bersamamu, aku bisa tertawa. Kamu memberiku energy untuk melanjutkan hidup. Tidak peduli selelah apapun, aku menjadi baik-baik saja. Apapun yang kuhadapi, aku bisa melanjutkan karenamu. Sebenarnya, Woo Joo terlalu kurus menurut seleraku. Jadi, tetaplah semangat. Kamu telah memberi seseorang harapan dan alasan untuk hidup. Kamu bukan sebutir debu, tapi sebuah bintang. Aku yakin Woo Joo memikirkan hal yang sama," ujar Gak Shi. Byul menangis mendengarnya. Gak Shi kemudian memeluk Byul dan memberikan tiket konser yang dulu di belinya pada Byul.
"Ya. Aku tidak punya penyesalan. Aku sudah cukup dicintai. Tapi cinta terbesar yang kuterima adalah darimu. Bukan dari pacarku yang sibuk, tapi darimu. Waktu kamu menungguku dan waktu yang kita habiskan bersama. Rasanya sangat menyenangkan mengikuti Woo Joo bersamamu. Aku memiliki hidup yang menyedihkan. Terkadang aku menjadi depresi karena meninggal begitu cepat. Tapi bersamamu, aku bisa tertawa. Kamu memberiku energy untuk melanjutkan hidup. Tidak peduli selelah apapun, aku menjadi baik-baik saja. Apapun yang kuhadapi, aku bisa melanjutkan karenamu. Sebenarnya, Woo Joo terlalu kurus menurut seleraku. Jadi, tetaplah semangat. Kamu telah memberi seseorang harapan dan alasan untuk hidup. Kamu bukan sebutir debu, tapi sebuah bintang. Aku yakin Woo Joo memikirkan hal yang sama," ujar Gak Shi. Byul menangis mendengarnya. Gak Shi kemudian memeluk Byul dan memberikan tiket konser yang dulu di belinya pada Byul.
Dengan permainan yang biasa di mainkannya dengan Byul, Gak Shi menyuruhnya untuk berbalik sebelum dia pergi. Dengan permainan tersebut, Gak Shi pamit dan pergi ke dunia akhirat.
Byul dengan tiket yang di berikan Gak Shi pergi ke gedung konser Woo Joo. Dia sampai disana, tetapi konser di batalkan dan para kru sedang mencopot poster Woo Joo. Presdir melihat Byul yang datang. Woo Joo di depan piano, dirumahnya sedang duduk merenung. Managernya menelpon.
Woo Joo dengan diantar manager pergi ke sebuah jalan. Di sepanjang dinding tertempel posternya dan post it berbentuk bintang yang memberi semangat. Woo Joo berjalan dengan perlahan dan membaca dukungan para fans. Dia berjalan mengikuti lightstick bintang menuju sebuah rumah (tempat tinggal Byul ketika menjadi malaikat maut).
Woo Joo masuk ke dalam rumah yang gelap dan tiba-tiba banyak bintang yang menyala. Para fansnya berkumpul di dalam dan berkata akan melindungi dan mencintai Woo Joo. Woo Joo kager melihatnya dan air matanya berlinang. Fans mulai menyanyikan lagu terbarunya. Woo Joo berjalan ke sebuah piano yang telah disiapkan.
Woo Joo duduk di depan piano dan mulai bermain piano. Dia bernyanyi dengan para fans. Byul berada di antara para fans. Dia tersenyum menatap Woo Joo yang bernyanyi.
Woo Joo kemudian melihat ke arah fans dan melihat Byul. Dia bernyanyi dan bermain piano sambal menatap Byul. Seorang fans pria (yang selalu datang ke konser Woo Joo) menatap dengan tidak senang ke arah Woo Joo. Byul berbalik dan tanpa sengaja melihat seringai anehnya. Byul melihat jamnya dan waktu hidup Woo Joo 04:43. Pria itu mengeluarkan pisaunya.
"Seonbae, apa kamu belum mengerti?" ujar Young Gi dengan telepati, "Kita dikirim untuk suatu alasan. Woo Joo bisa naik ke akhirat berkat kamu. Apa urusannya dengan misimu? Kamu dikirim untuk menjemput Woo Joo. "
Fans pria berjalan ke arah Byul. Dia menghunus pisaunya dan Woo Joo yang datang menyelamatkan Byul. Woo Joo tertusuk. Fans menjadi panik. Woo Joo meraiih wajah Byul dan pingsan. Byul meangis. Salju pertama turun. Byul sadar dengan semuanya. Woo Joo akan mati karena menyelamatkan dirinya sebelum salju pertama.
Byul mendampingi Woo Joo di rumah sakit. Woo Joo melihat dengan samar. So Ri membawanya ke UGD. Operasi dilakukan. Byul menunggu di depan UGD. Ayah datang ke rumah sakit dan terlihat schock. Ayah menangis. Byul juga menangis melihatnya.
Byul berada di atap rumah sakit. Byul berdiri di pinggir atap dan siap melompat. Dia melangkahkan satu kakinya kedepan. Young Gi muncul menghentikannya.
"Kamu pasti benar-benar memutuskan untuk mati. Tapi kamu belum bisa menyeberang, jadi, tidak bisa naik bersamanya,"ujar Young Gi.
"Tolong, aku minta selamatkan dia."
"Untuk apa aku melakukan itu?"
Byul menatap tajam Young Gi. "Aku akan menggatikannya. Jadi, tolong selamatkan dia."
"Berpikirlah masuk akal. Bagaimana bisa kamu naik menggantikan Woo Joo?"
Dengan air mata di pelupuk matanya, Byul menjawab : "Putrimu. Yang tidak kukirim tepat waktu."
Young Gi terkejut mendengarnya. Kita kemudian melihat, saat Byul (di episode 01) harus menjemput seorang anak perempuan tapi tidak berhasil dan malah membuat anak itu hidup kembali, "Dia tidak terkenal, jadi, akhirat tidak tertarik, tapi bagimu dia satu-satunya alasan kamu masih disini." Saat itu Byul pergi dan tanpa sengaja menabrak malaikat maut yang datang kesana. Dia adalah Young Gi. Young Gi datang dan memegang kaki putrinya dengan lega. Byul melihat semuanya dari belakang dengan bingung. Ternyata, di mobilnya, Young Gi menggantungkan fotonya semaasa hidup dengan putrinya. Dia melihat foto tersebut dan tersenyum. Kemudian, waktu Byul bermain piano untuk putri Young Gi (di episode 03), Byul memberitahu kalau dia mengenal Ayah anak itu dan memberitahu kalau ayahnya adalah pekerja terbaik di perusahaan mereka dan yang paling popular. Anak itu kemudian meminta agar Byul menyuruh ayahnya untuk menjemputnya nanti karena kalau dia pergi juga, Ibunya akan menangis terus.
Kembali ke atap. Young Gi berusah menyangkal kalau anaknya masih punya waktu 7 tahun sebelum di jadwalkan naik.
"Dia baru saja akan memulai hidupnya. Apa kamu tidak kasihan dengannya? Cinta pertamanya. Ciuman pertama. Kencan pertama. Akan ada begitu banyak yang tidak sempat dia lakukan. Aku akan pergi menggantikannya. Kamu tahu. Kamu selalu membuat kesalahan," tawar Byul. Young Gi terlihat ragu.
"Kamu akan naik dengan nama putriku."
"Jadi, kumohon mintalah agar kami tetap bersama sedikit lebih lama lagi."
Young Gi menghela nafas. "Manager Gu tidak akan mau karena ini perintah dari atasan."
Byul menyakinkan kalau manager Gu pasti akan setuju. "Karena aku mengingat semuanya. Katakan kepadanya bahwa aku memaafkannya. Tadinya aku tidak ingin memaafkannya, tapi kita memaafkan bukan karena kita ingin. Lakukan saja itu."
Ternyata, waktu di rumah Se Joo, Byul sempat melihat foto kelulusan SMA Se Joo. Dan di foto itu, Se Joo berfoto bersama dengan Ayah dan Ibunya. Ayahnya adalah manager Gu. Byul terkejut.
Manager Gu bercerita kepada Young Gi kalau setelah dia pergi lebih dahulu, anaknya jadi sibuk bekerja hanya untuk bertahan hidup. Se Joo menyetir dengan mengantuk dan manager Gu ada di sebelahnya. Manager Gu tidak bisa melihat anaknya datang begitu cepat menyusulnya karena itu saat Se Joo harusnya meninggal karena menabrak, Manager Gu malah membanting setir truk Se Joo dan saat itulah Se Joo menabrak Ha Na.
"Aku seharusnya tidak membawa anak itu menggantikan anakku. Gadis bodoh itu. Aku mengirimnya kembali, jadi, seharusnya dia mengabaikannya dan menjalani sisa hidupnya," akui manager Gu.
"Bagaimana bisa malaikat maut mengambil nyawa manusia? Jika kabar ini sampai bocor, Anda bisa kehilangan pekerjaan."
Manager Gu berbalik dan menghadap Young Gi. Dia bertanya apakah Byul sedang mengancamnya? Young Gi menyangkal dan berkata bahwa Byul berkata bahwa manager Gu pasti mengerti dan meminta manager Gu untuk mengakhirinya bukan sebagai hubungan menyedihkan tapi hubungan yang bahagia. Manager Gu terdiam. Young Gi melanjutkan bukan sebagai malaikat maut ataupun manusia. Manager Gu menatap Young Gi.
Kita kemudian melihat lanjutan kalimat Byul : "Aku bisa mengerti betapa inginnya dia melindunginya. Bahkan malaikat maut juga manusia." Byul dan Young Gi saling menatap.
Woo Joo sedang di operasi. Kondisinya kritis. Manager Gu menelpon atasan dan mengancam bahwa mereka tidak bisa mengirim seseorang karena mereka menginginkannya. Dia berkata bahwa malaikat maut juga mamusia. Jika perlu seseorang untuk bertanggung jawab maka dia yang akan turun tapi Woo Joo tidak akan naik sekarang. Manager Gu menutup telpon. Operasi Woo Joo masih berlangsung. Dia membuka matanya. Woo Joo kembali hidup. Young Gi pergi dari ruang operasi Woo Joo dengan senyuman. Byul tersenyum bahagia.
Woo Joo sudah sadar. Dia turun dari tempat tidur. Dia melihat Byul yang tertidur di sampingnya dan menyentuh rambutnya. Byul terbangun dan melihat Woo Joo yang sedang duduk menatapnya. Dia tersenyum dan memeluk Woo Joo. Woo Joo balas memeluknya.
"Dalam waktu pendek dan panjang yang di berikan kepada kami, yang bisa kulakukan hanyalah..."
narasi Byul.
narasi Byul.
Pergelangan tangannya masih memiliki satu bintang. Kantor Se Joo dikirimkan barang-barang begitu juga dengan rumah sakit. Itu adalah kiriman sumbangan dari alm. Um Chun Gil. Mereka tidak menyangka masih ada orang yang baik.
Se Joo datang ke rumah sakit dan bertemu dengan So Ri. So Ri promosi kalau dia sudah berhenti merokok dan minum obat. Dia bahkan sudah merubah penampilannya (dengan rambut digerai.) Se Joo tersenyum mendengarnya. So Ri senang melihatnya dan berkata ini pertama kalinya dia melihat Se Joo tersenyum. Se Joo jadi malu.
"...memaafkan serta mencintai seolah-olah kematian tidak akan menemukanku." lanjut narasi Byul.
Woo Joo memainkan piano. Byul datang
muncul dengan gaun putih. Mereka menikah. Woo Joo kemudian mengeluarkan surat penggemar pertamanya dan membacanya. Dari Ha Na.
muncul dengan gaun putih. Mereka menikah. Woo Joo kemudian mengeluarkan surat penggemar pertamanya dan membacanya. Dari Ha Na.
"Anyeonghaseyo.. Woo Joo, aku murid SMA Seohwa di sebelah. Aku penggemar generasi pertama yang bangga, Kim Ha Na," baca Woo Joo sambal mengatakannya pada Byul. Byul kaget dan bertanya dari mana Woo Joo mendapatkannya. Dia merasa malu.
"Lagu-lagumu bagus dan menghiburku selama masa sulitku di sekolah. Menurutmu mungkin ini aneh, tapi aku punya..." lanjut Woo Joo. Byul berusaha merebutnya.
Kita kemudian melihat, Ha Na yang sedang menulis surat tersebut di kelas, "Aku punya firasat kuat bahwa saat dewasa, aku akan menjadi pengantinmu. Jika aku mengunjungimu suatu hari, kamu mau menemuiku, bukan? Ini memalukan, tapi maukah kamu menikahiku?"
Woo Joo saat itu masih trainer dan sedang latihan menari. Dia membaca surat penggemarnya. Manager datang dan tidak percaya Woo Joo mendapat surat penggemar. Woo Joo berusaha merebut suratnya. Ha Na mengirim surat dengan boneka kelinci yang berisi rekaman suaranya. 'Aku akan melindungimu selamanya. Aku mencintaimu.' Woo Joo tersenyum mendengarnya.
Woo Joo di box telpon dan sedang menelpon Ha Na. Dia membawa tiket masuk Dream World dan meminta Ha Na datang besok. Ha Na tersenyum bahagia.
Byul masih berusaha merebut suratnya dulu. Woo Joo mengangkatnya dan mendudukannya di atas piano. Dia memberikan cincin ke jari Byul dan mengajaknya menikah. Byul setuju. Woo Joo menciumnya.
Mereka sudah menikah dan tinggal bersama. Byul sedang bermain dengan anjing yang sudah besar. Woo Joo melihatnya dari jendela.
"Bahkan jika hari-hari indah yang membuat hatiku meluapkan sukacita berlalu dan keindahan itu menjadi kebiasaan..." narasi Byul. Byul dan Woo Joo sedang makan ramyeon dengan bahagia.
"... jika saat-saat kegelapan yang singkat menimpa kami menjadi cahaya bagi kami berdua," Byul sedang menangis karena anjing meninggal dan Woo Joo memeluknya, "kami akan di berikan saat-saat yang lebih bersinar. Aku terus percaya," Byul melihat test pack dan hasilnya positif. Dia hamil. "Aku percaya."
Byul sedang mengajarkan anaknya bermain piano. Woo Joo datang dan memotret mereka. Byul membawa anaknya bermain di pantai. Anaknya memberikan sebuah kerang pada Byul.
"Kami sibuk melakukan yang terbaik untuk selain mencintai setiap hari. Karena kami percaya lebih dari siapapun bahwa kematian bukanlah akhir." Byul memeluk anaknya penuh cinta. Mereka sibuk berfoto dengan Woo Joo.
Se Joo membawa masuk seorang anak SMA ke rumah sakit. So Ri berusaha menyelamatkan. Anak SMA itu adalah anak Young Gi. Anak yang tujuh tahun lalu harusnya di jemput Byul. Ibu anak itu menangis di samping.
Byul berdiri diam. Dia kemudian menunduk, menatap anaknya dan memeluknya. Woo Joo yang sedang menghadap ke pohon seolah mengerti. Dia berbalik. Byul berjalan ke arahnya.
Byul menunjukkan bintangnya yang tinggal satu. Woo Joo menangis. Byul menghapus air matanya. Woo Joo mencium kening Byul, lama. Dia kemudia menatap Byul. Byul menangis. Mereka saling menatap. Bintang di tangan Byul menghilang.
Byul berjalan di antara pepohonan. Dia pergi untuk selamanya. Woo Joo duduk berdua dengan anaknya di pantai. Ada satu bintang di siang hari yang bersinar. Byul berbalik dan tersenyum dengan penuh kesedihan.
T A M A T --- T H E E N D
Untuk mereka yang sedikit bingung dengan endingnya. Kalian ingat, ketika Byul berbicara dengan Young Gi di atap rumah sakit saat operasi Woo Joo. Di sana, Byul meminta di jemput sebagai anak Young Gi (identitasnya.) Harusnya, anak Young Gi mati saat kecil karena di jemput oleh Byul tetapi Byul tidak melakukan tugasnya dengan benar. Anak Young Gi tidak jadi mati dan diberi kesempatan untuk hidup selama 7tahun lagi.
Saat itu, Byul menyuruh Young Gi untuk membiarkan Woo Joo hidup dengan ancaman mengenai manager Gu yang sudah mencabut nyawanya, padahal saat itu harusnya Se Joo yang dicabut. Byul meminta Young Gi menyampaikan hal itu pada manager Gu dan sebagai gantinya dia akan hidup sampai 7tahun dan saat anaknya Young Gi nanti harus pergi, dia yang akan menggantikan kematian anak Young Gi. Itulah mengapa, anak SMA yang di akhir hidup karena Byul yang menggantikan kematiannya.
Tags:
Star of The Universe
nangis nonton akhir drama nya.. terim kasih kak udh buat sinopsis nya ♥
ReplyDeleteMewek mewek endingnya,, nangis lebay ini jadinya...
ReplyDeleteHeeem,,, ini so sweet,, bgtulah shrusnya memaknai khdupan. Bgus pesan hidupx ini drama...
Mewek mewek endingnya,, nangis lebay ini jadinya...
ReplyDeleteHeeem,,, ini so sweet,, bgtulah shrusnya memaknai khdupan. Bgus pesan hidupx ini drama...
Mewek mewek endingnya,, nangis lebay ini jadinya...
ReplyDeleteHeeem,,, ini so sweet,, bgtulah shrusnya memaknai khdupan. Bgus pesan hidupx ini drama...
keren...kene banget tulisannya di hati
ReplyDeleteBnjir air mta bca epsd terakhir...d tunggu snopsis drama yg bru.
ReplyDeleteBnjir air mta bca epsd terakhir...d tunggu snopsis drama yg bru.
ReplyDeletemana sinopsisnya..ko aku buka arsip sinopsis 6 lsng ke kolom komentar sinopsisnya dimana..??
ReplyDeleteKeren sinopsisnya ka..
ReplyDeleteKarna ini aku jd paham alur ceritanya walaupun dah nonton dramanya
Keren sinopsisnya ka..
ReplyDeleteKarna ini aku jd paham alur ceritanya walaupun dah nonton dramanya
Air mataq hancyr berderai. Gila keren abissss.......
ReplyDeleteKenaa harus sad ending :')
ReplyDeletelagu yang di eps terakhir itu yang pas suho di tusuk judul lagunya apa ? ada yang tau ?
ReplyDeleteAku sempet bingung, kok si byul langsung meluk anaknya pas bunyi sirine, ternyata karna janji 7 tahun yg lalu:) Episode 6 banjir air mata:)
ReplyDeleteEh udh 2021 aja nih aku baru nonton dramanya skrng,padahal ini drama 2017:(tapi overall dramanya sad ending bukannya happyðŸ˜btw brati woo joo tau ya kalo sicewenya bakal meninggal karna janjinya 7tahun lalu?
ReplyDelete