Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017)
I Love You, But I Have
a Secret
Network : NTV
Saat pagi hari diperpustakaan.
Rei (Rei Okumori) dan pacarnya yang bernama Sawa (Sawa
Tachibana), mereka sedang duduk berhadapan dan belajar bersama. Lalu Sawa mulai
berbicara banyak tentang berbagai hal kepada Rei. Dan Rei yang sedang fokus
dengan belajar nya, hanya menjawab “Mmm” terus.
Tiba-tiba Sawa terdiam sebentar, lalu ia mulai
merubah berbicaraan nya dan bertanya, “Haruskah kita menikah?”
Rei hanya menjawab, “Mmm”
Tiba-tiba Rei tersentak dan menatap Sawa, “Hmm?!”
“Kamu baru saja
mengatakan ‘iya’ kan?”
“Tidak!” jawab Rei
dengan kebingungan.
“Berarti tidak?” tanya Sawa
lagi.
“Itu bukannya ‘tidak’.” jawab Rei.
“Benarkah?” tanyanya.
“Benar.” kata Rei.
Lalu Sawa tersenyum mendengar hal itu dan berkata, “Ah, syukurlah!
Aku sampai berkeringat!” Lalu ia mulai belajar kembali.
Rei berdiri menghampiri gadis itu, memegang
tangannya dan berjongkok didepan nya. Lalu ia berbicara, “Sawa, dari
sekarang, tolong tinggallah disisiku.”
Tapi perkataan yang diucapkan Rei salah (
Seharusnya ‘Soba’ dia bilang ‘Shoba’ ). Ketika
mendengar itu, Sawa mulai tertawa. Rei yang baru tersadar pun ikut tertawa.
Lalu Sawa mengajak Rei, untuk berfoto bersama dia.
Terlihat Rei yang sedang duduk diruang tamu sambil
memandangi fotonya bersama Sawa. Lalu terdengar suara seorang Wanita yang baru pulang. Wanita
tersebut adalah Ibunya (Akiko Okumuri).
Mendengar hal itu, Rei segera berdiri dan
menghampiri Ibunya. Lalu Rei mulai berbicara kepada Ibunya dan berkata bahwa ia
memilki sesuatu untuk dibicarakan dengannya.
“Ada apa? Kamu terdengar
serius.” Jawab Ibunya.
“Sebenarnya .. aku ..
hari ini.. Sawa ..” jawabnya dengan gugup, tapi belum selesai ia
berbicara. Ibunya langsung berkata, “.. melamar kamu?”
“Huh?” terkejut.
“Eh, eh, apakah salah?
Semuanya baik-baik saja kan?” kata ibunya.
Rei kebingungan untuk menjawab dan Ibunya langsung
berkata lagi,” Selamat ya.” Dan Ibu nya langsung
mengambil kotak buah, lalu mengatakan, “Saya menerima melon di
rumah sakit. Sempurna untuk perayaan kan?” sambil menunjukan ke
Rei.
Rei yang masih kebingungan bertanya kepada Ibunya,
bagaimana ia bisa mengetahui semua itu. Ibunya bilang, bahwa ia yang memberikan
dorongan kepada Sawa untuk melamar dia.
Rei berjalan menuju ke arah jendela, “Apakah itu baik-baik saja?” tanyanya.
“Eh?”
“Aku tidak pantas bahagia.” lanjutnya.
“Rei”
“Bagaimana seseorang sepertiku menikah?”
“Rei.” jawab Ibu, menghampiri
Rei, “Masa lalu dan masa
depan adalah dua hal yang berbeda. Pertama, kamu bukan orang yang buruk. Kamu
sudah cukup menderita!”
Rei berbalik menghadap Ibu, “Tapi ..”
“Itu baik-baik saja untuk bahagia. Kamu akan menikah, Rei, itu membuat
Ibu merasa bahagia.” kata Ibu.
Rei baru saja selesai mandi dan memasuki kamarnya. Lalu Rei mengirimkan
pesan kepada Sawa, aku akan menceritakan kepada Ibu semuanya tentang
pernikahan kita besok. Kita akan merayakannya!
Sawa membalas pesan Rei, Yay, aku tidak sabar!
Rei tersenyum melihat pesan balasan dari Sawa tersebut. Lalu Sawa
mengirimkan lagi, Bersama kita akan bahagia kan?
Ketika membaca hal itu, Rei berbaring ditempat tidur dan menghela nafas.
Pagi hari nya.
“Bisa dikatakan, ini adalah Perusahaan magang hukum. Hakim, Jaksa
penuntut umum, dan Pengacara. Itu tidak terlalu rumit untuk dipahami. Saya
bertanggung jawab untuk mengawasi.” kata seorang Laki-laki dengan setelan jas dan mengenakan kacamata yang
sedang berdiri disamping meja.
Lalu Pengawas tersebut melanjutkan pejelasannya dan ia juga menanyai
kebersediaan Pelaku untuk ditanyai. Dan Pelaku tersebut menjawab iya.
Seorang pria dengan setelan jas berwarna abu-abu, mulai membacakan kasus
yang tertulis dilaporan yang dipegang nya.
“Tuan Shinichi Kaneko, Pada 2 Juli 2017 jam 10
malam, didepan taman Minatomachi, kamu mendekati Minami Hosada dari belakang.
Dia memakai tas tangan di bahu kanannya, yang berisi 10382 yen, sebuah catatan,
dan 9 barang lainnya. Kamu mengambil itu dan berlari.”
“Apakah itu benar?” tanyannya.
“Ya.” jawab Kaneko yang
duduk didepannya. Ia memakai kaus berwarna abu-abu.
Rei duduk di samping meja, mendengarkan kasus itu.
Tiba-tiba Kaneko bersin, sehingga membuat pria didepan nya merasa
ternganggu. Lalu Kaneko mulai bertanya-tanya tentang perusahaan apa ini dan
dijawab serta dijelaskan oleh pria berjas didepannya.
Disamping Rei memperhatikan dan mendengarkan mereka berdua.
Karena Pria itu sudah mulai kesal, ia bangkit dari duduknya dan
berbicara memamerkan dirinya. Sehingga ia mendapatkan teguran dari pengawas, “Adachi-kun.”
Mendengar itu Adachi (Kotaro Adachi) kembali duduk. Ia mulai bertanya
dan juga mengejek Kaneko. Sehingga Kaneko marah, ia memukul meja dan bangkit
berdiri, tapi seorang polisi yang duduk dibelakangnya, menahan dia.
Suasana mulai panas. Lalu tiba-tiba Rei berdiri dan berteriak, “Yoshimi Tendo!”
Kotaro dan Kaneko berpaling melihat Rei, heran. Lalu Rei berbicara
sedikit dan duduk kembali. Saat itu Lelaki tua tersebut bertanya apakah ia
menyukai musik Enka. Mereka berdua mulai membicarakan tentang itu dan Kaneko
pun mulai bernyanyi sendiri. Rei melipat tangan meminta maaf kepada Kotaro.
Dicafe. Kotaro mengeluh kepada Rei, bahwa mereka hanya ingin mendapatkan
pernyataan dari Kaneko, tapi Rei malah mulai membicarakan musik Enka. Lalu Kotaro
bertanya kepada dan dijawab oleh Rei.
Saat Kotaro berkata, “Orang itu pasti seorang penjahat.”
Rei terdiam sesaat dan baru ia menjawab Kotaro. Ketika Kotaro mendengar
jawaban Rei, ia berkata seperti yang diduga dari Mr. ‘Human Right’ (Hak Asasi Manusia *dari google translate*).
Rei kebingungan dan bertanya apa itu.
Lalu Kotaro mulai bercerita, dulu ketika masih di sekolah hukum, Rei
pernah mengatakan, “Apapun kejahatan yang
kamu lakukan, saya pikir kamu bisa memulai kembali hidupmu lagi.” Sehingga mereka memberikan julukan itu
kepadanya.
“Tetapi aku tidak mengerti perasaan penjahat sama sekali.” kata Kotaro lagi.
Rei terdiam dan mulai terlihat sedikit gugup, lalu Rei segera mengubah
arah pembicaraan mereka. Rei bercerita bahwa, Ia dan Sawa akan menikah. Kotaro
terlihat terkejut dan terdiam.
Ditempat lain.
Sawa bercerita kepada rekannya (Takaya Yamada), bahwa ia akan segera
menikah. Rekannya itu memberikan selamat kepada Sawa. Lalu Sawa bertanya kepada
seorang wanita (Izumi Kosaka) berpakaian putih yang ia panggil dengan sebutan
Sensei (Guru), apakah Sensei bisa memberikan pidato dipernikahannya?
Kosaka Sensei sedang memperbaiki sebuah kipas angin kecil berwarna biru.
Ia terlihat seperti tidak mendengarkan, tapi sebenarnya ia mendengar nya. Dan
ia menyetujui permintaan Sawa teersebut.
Saat mereka bertiga sedang berbicara, seorang wanita bernama Nakamura
datang dan menanyakan apakah ini kantor konsultasi perceraian.
Rei, Sawa, dan Ibu sedang makan malam bersama dirumah. Lalu Sawa dan Ibu
mulai mengobrol bersama. Mereka mulai membicarakan tentang lamaran dan tentang
kapan Rei akan pergi mengunjungi rumah Sawa. Rei hanya tersenyum dan berjalan
mengambil minuman dari kulkas.
Lalu Ibu mulai bercerita tentang ketika pertama kali Sawa berkunjung
kerumahnya. Ia merasa sangat bahagia. Rei yang mendengar hal itu berjalan dan
duduk kembali ditempatnya.
Pembicaraan berlanjut, Ibu menyuruh mereka untuk cepat-cepat memberi dia
cucu. Rei yang mendengar hal itu langsung tersedak. Sedangkan Sawa menjawab, “Kami akan melakukan yang terbaik,” sambil tersenyum.
Ibu bertanya tentang tanggal pernikahan mereka dan segera mengambil
kalender. Ibu bertanya kepada Sawa, tanggal ulang tahunnya. Dan dengan senyum
lebar ia memperlihatkan kalender tersebut kepada Sawa.
"Mengapa kita tidak merencanakan pernikahannya pada hari ini?” tanya Ibu.
Dikamar Rei. Sawa menunjukan majalah tentang pernikahan kepada Rei. Sawa
membalik majalah itu dan memperlihatkan tempat pernikahan yang bagus-bagus.
Tapi Rei kembali duduk dan bertanya kepada Sawa bagaimana pekerjaannya hari
ini.
“Saya ingin bercerai.” kata Nakamura kliennya.
“Tetapi suami kamu berkata dia tidak mengkhianati kamu.” kata Sensei.
Nakamura bercerita bahwa suaminya itu pernah mengencanin wanita lain
sebelum menikah dengan dia. Sawa bersama rekannya berdiri agak jauh dan
mendengarkan.
Lalu rekan nya berbisik kepada dia, “Menyimpan rahasia sebelum menikah, laki-laki itu adalah sampah.”
Sawa terlihat seperti ia ingin berbicara sesuatu, tapi ia tidak jadi.
Dan ia hanya mengatakan bahwa Kosaka Sensei akan dating untuk memberikan pidato
di pernikahan mereka. Lalu Sawa bertanya balik, tentang pekerjaan Rei hari ini.
Rei mulai bercerita kepada Sawa tentang apa yang terjadi hari ini.
“Tomoya Oikawa-san?” tanya Kotaro pada Pria
yang mengenakan kemeja putih dengan kaus dalam berwarna biru yang duduk didepannya.
“Sekitar tanggal 2 Juli
sekitar jam 10 malam, didepan taman Minatomachi, kamu memergoki tas tangan
Minami Hosoda dicuri. Kamu menangkap Shinchi Kaneko ketika dia melarikan diri.
Kamu menendang nya dan seterusnya, mengakibatkan dia mendapatkan luka yang
serius. Tulang rusuknya patah, untuk masa penyembuhannya membutuhkan waktu 6
minggu.” kata Kotaro menjelaskan pemasalahannya.
Oikawa bertanya bingung, “Mengapa aku harus berada disini?”
Kotaro dan Rei menjelaskan kepada Oikawa, mengenai kondisi Kaneko yang
terluka oleh karena Oikawa. Tetapi Oikawa menyangkal semua itu, mengatakan
bahwa dia tidak ada melakukan hal tersebut.
Lalu Kotaro menyodorkan sebuah berkas kepada Oikawa. Ia menjelaskan,
bahwa 5 tahun yang lalu Oikawa pernah ditangkap karena menyebabkan seseorang
terluka. Tetapi Oikawa menjawab bahwa ia melakukan itu, hanya karena ia ingin
menyelamatkan korban saja.
Rei terlihat berpikir.
Kotaro datang membawakan minuman untuknya. Lalu Rei mulai mengatakan
tentang keanehan yang terjadi selama penyelidikan. Saat Kaneko bersin didepan
mereka, Rei bercerita bahwa ia pernah mendengar, jika rusuk kamu patah, itu
akan sangat menyakitkan jika kamu bersin. Tetapi Kaneko terlihat baik-baik
saja.
Rei merasa penasaran dengan hal itu, lalu ia segera berdiri dan
mengatakan pada Kotaro, bahwa ia akan meminta bagian penyelidikan untuk
menyelidiki hal ini.
Dikantor pengawas. Ia menelpon seseorang (Yoshio Ichinose) dan meminta orang
tersebut untuk menyelidiki kasus tersebut. Tetapi orang itu berkata, “Oikawa adalah penjahat nya, aku memiki
buktinya. Bukti itu cukup untuk mengambil tindakan.”
Tetapi Rei mengatakan bahwa bukti itu belum cukup dan dia mau dilakukan
penyelidikan kepada Kaneko untuk menyelidiki apakah ia benar-benar terluka oleh
karena Oikawa-san.
Ichinose tetap menolak untuk melakukan itu. Rei terus memohon dengan
mengatakan, “Tolong jangan
menghakimi Oikawa-san dari masa lalu nya, tapi lihat dia yang sekarang. Untuk
dia, hidup sangat sulit.”
Disaat mereka keluar dari ruangan, mereka bertemu dengan tiga orang
berjas hitam. Adachi bercerita kepada Rei, “Itu adalah Tachibana, Kepala Jaksa. Dia dikenal sebagai Iblis di tim
Investigasi Khusus. Penjahat yang diselidikinya, akan mengaku hanya dengan
sekali usaha.” (Pria yang berjalan
ditengah).
Ditempat lain. Restoran.
Sawa sedang mengobrol dengan seorang Pria berkemeja biru didepannya.
Pria itu adalah kakaknya (Akihito Tachibana).
Akihito bertanya tentang apa yang sebenarnya ingin dibicarakan oleh
Sawa. Dengan senang Sawa mengatakan bahwa ia akan segera menikah. Tetapi reaksi
Akihito biasa saja.
Sawa bertanya mengapa reaksi Kakaknya hanya begitu, tetapi Akihito tetap
makan. Lalu Akihito juga bertanya kepada Sawa apakah dia belum menceritakan itu
kepada Rei dan ia tertawa.
Sawa cemberut, karena kesal. Lalu ia menendang kaki Kakaknya dan
mengambil makanan yang sedang dimakan Kakaknya.
Diapartemen Minami Hosoda-san. Detective Ichinose yang sebelum nya dimintai
tolong oleh Rei, sedang berada diapatermen Minami. Ia mengetok pintu dan
memanggil Minami. Tapi Ia bingung, karena tidak ada yang menjawabnya. Lalu ia
berbalik dan menyuruh rekannya (Daigo Inoue) untuk mencoba memanggil juga, tapi
saat ia membalikkan badannya. Ia melihat Daigo sedang bercermin di depan kaca
mobil.
Daigo bercerita, bahwa sebelumnya ia pernah menanyai Minami setelah
kejadian tersebut, gadis yang cantik katanya diakhir. Untuk dapat bertemu gadis
yang manis seperti itu, benar-benar suatu keajaiban.
Ichinose menghampiri rekannya dan membenarkan rambutnya. Lalu menanyakan
kepada Daigo, ia adalah Detective kan? Dengan bangga Daigo tersenyum iya, itu
benar-benar keajaiban.
Kaneko masuk kesebuah ruangan, lalu didalam sana Rei berdiri memberi
salam. Kaneko mengatakan bahwa ia tidak percaya bahwa ia akan dipanggil lagi,
walaupun ia adalah korban. Rei menjawab, mendengarkan korban juga bagian dari
penyelidikan, lalu ia menanyakan tentang luka Kaneko, apakah baik-baik saja?
“Itu agak sakit, tapi apa yang harus aku lakukan?” tanya Kaneko, sambil membuka bajunya untuk
memperlihatkan lukanya.
“Sejak kapan itu mulai terluka?” tanya Rei.
“Sejak laki-laki tersebut melakukan kekerasan kepada aku, itu mulai
sakit.”
Lalu Rei memperlihatkan kepada Kaneko, rekaman ketika mereka pernah
menyelidiki dia. Disana terlihat Kaneko yang sedang bersin dan Rei bertanya
lagi, apa itu tidak sakit?
Kaneko langsung menjelaskan kepada Rei. Hanya saja saat itu Rei melihat
kearah tangan Kaneko yang memiliki luka-luka gores kecil. Menyadari hal itu,
Kaneko langsung menyembunyikan tangannya ke belakang.
Kotaro yang duduk disamping hanya tersenyum dan bersandar di kursinya
kembali.
“Hanya karena saya mencoba mencuri uang, saya bukan lagi manusia?” tanya Kaneko.
Rei kebingungan untuk menjawab. Kaneko berdiri dan mulai berteriak marah
kepada Rei, bahwa ia masih memiliki hak. Sedangkan disamping kotaro mengatakan
dengan suara kecil, “Kamu tidak akan berada
disini, jika tidak.”
Rei dan Kaneko meliriknya. Kaneko yang kesal mulai mau marah, tetapi Rei
berdiri menengahi mereka.
Dijembatan. Kotaro mengatakan kepada Rei, bahwa cara berbicara nya
terlalu lembut, tetapi ia tidak pernah mendengarkan nya.
Rei memang tidak mendengarkannya dan terus berjalan melihat ke sekelilingnya,
ia mengatakan kepada Kotaro tempat ini adalah tempat kejadian terjadi.
Ketika ada seorang Pria yang sedang berlari sore, Rei mengikuti nya dan
berlari disebelahnya, menanyakan berbagai hal mengenai kejadian yang terjadi
disitu pada tanggal 2.
Dibelakanng nya Kotaro mengatakan bahwa Ia tidak akan menolong, tapi
akhirnya Ia berlari menyusul Rei.
Rei duduk melihat catatannya. Ia sedang berpikir, lalu saat Ia melihat
sebuah kertas hasil integorasinya menanyai Kaneko. Ia langsung berdiri dan
mengambil sebuah buku, berjalan sambil membacanya.
Sebuah pesan masuk dari Sawa masuk ke hpnya, ‘Bisakah kita
bertemu malam ini? Ada yang ingin aku bicarakan.’
Rei sedang men fotocopy buku tadi, jadi ia tidak membaca pesan tersebut.
Ternyata itu adalah sebuah peta. Ia lalu mengambil beberapa tempelan bulat
kecil dan menempelkannya di peta tersebut, juga ia memberi tempelan kertas
kuning kecil yang bertuliskan kan catatan.
Rei menguap dan setelah selesai ia meregangkan
tangannya serta berkata selesai.