Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017)
I Love You, But I Have
a Secret
Episode 1 – 3
Network : NTV
Hari sudah terang. Rei terbangun dari tidurnya diatas kursi kantor. Ia
terjatuh, lalu melihat jam di atas mejanya. Rei langsung mengingat tentang
janjinya kepada Sawa saat mereka dirumahnya, dengan terburu-buru ia membereskan
semua pekerjaannya diatas meja dan segera pergi.
Diluar. Sawa berdiri menunggu Rei.
Rei datang dengan baju berantakan dan nafas yang capek, dikarenakan ia
berlari saat kesana. Sawa langsung berdiri dan mengatakan bagaimana bisa Rei
telat pada hari penting seperti ini.
Dengan menyesal Rei membungkuk meminta maaf. Tiba-tiba Sawa juga ikut
membungkuk meminta maaf membuat Rei bingung. Sawa berkata, seharusnya ia
menceritakan ini kepada Rei, tapi .. Rei menatap Sawa bingung.
Dirumah Sawa. Rei duduk berhadapan dengan Ayah Sawa, Hiroaki Tachibana.
Seseorang yang pernah ia temui diperusaahan dan yang diceritakan Adachi sebagai
Iblis.
Rei gugup ketika Ayah Sawa mulai berbicara kepada dia. Sawa hanya
melipat tangan kearah Rei singkat, meminta maaf.
Rei memperkenalkan dirinya kepada Ayah Sawa dan Ibu Sawa (Akane
Tachibana) menjelaskan tentang hubungannya dengan Sawa. Tetapi Ayahnya hanya
diam menatap Rei.
Ayah Sawa mulai bertanya-tanya kepada Rei, seperti, kuliah dimana dia,
dan tentang keluarga Rei. Saat ditanya semua itu, Rei terus menjawab dengan
baik.
Dan pada saat Ayah Sawa bertanya tentang Ayah Rei, Rei terlihat tidak
nyaman. Tapi ia tetap menjawab, bahwa Ayahnya telah mati. Lalu Ayah Sawa terus
bertanya dan dipotong oleh Sawa yang mengatakan kepada Ayahnya jangan seperti itu.
Tapi Ayahnya menjawab balik dia mengatakan bahwa ia harus melakukan itu kepada
setiap orang yang mengencani putrinya.
Rei gugup dan mengepalkan tangannya, sebelum akhirnya ia menjawab
pertaanyaan Ayah Sawa.
Ayah Sawa bertanya lagi, apakah Rei akan menjadi seorang Jaksa. Tapi Rei
menjawab bahwa Ia ingin menjadi seorang Pengacara. Setelah mendengar itu, Ayah
Sawa segera berdiri dan berjalan kearah akuarium kecil, untuk makan ikannya.
Sawa memanggil Ayahnya. Rei berdiri dan mencoba berbicara kepada Ayah Sawa,
menjelaskan alasannya ingin menjadi Pengacara, “Aku pikir adalah alasan dibalik setiap
kejahatan. Dalam situasi seseorang didapat membantu, tetapi membuat tangan
mereka melakukan kejahatan, Saya ingin menolongnya dengan menjadi seorang
Pengacara.”
“Jadi kamu mengatakan penjahat sebenarnya adalah korban? Jika kamu
terjebak, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Ayah Sawa lagi, lalu berbalik dan memberikan makan pada ikannya.
“Saya pikir ini adalah keadilan. Ketika berpikir karena korban, penjahat
disalahkan dunia, yang mana itu adalah hal yang wajar. Tapi saya hanya ingin ada
disana untuk orang yang telah keluar dari jalur yang benar. Saya merasa seperti
mereka mencoba untuk bertahan dan saya ingin menolong mereka.”
Saat mendengar perkataan Rei, Ayah Sawa melihat dia. Ia berjalan kearah
Sawa dan menarik Sawa berdiri, sambil memegang lengan Sawa, Ia bertanya kepada
Rei, “Bagaimana jika Sawa
dibunuh didepan mu. Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menolong Penjahat
yang mebunuh Sawa? Apakah kamu akan mendukung dia?”
Rei terdiam dan tidak bisa menjawab. Lalu Ayah Sawa melanjutkan lagi, “Apapun alasannya, kejahatan adalah kejahatan.
Orang yang melakukan nya adalah pelaku kejahatan.”
Rei berjalan bersama dengan Sawa, ia meminta maaf pada Sawa.
Sedangkan dirumah Sawa, Ayah dan Ibu sawa sedang bercerita tentang
hubungan mereka. Ibunya mengatakan bagaimana jika mereka putus, tapi Ayahnya
menjawab ia tidak peduli, karena ia melakukan ini untuk Sawa.
Sawa mengatakan tidak apa-apa, itu salahnya karena tidak menceritak
kepada Rei tentang Ayahnya. Tapi Rei berkata itu bukan salah Sawa. Dan tentang
rencana pernikahan mereka, Rei meminta maaf karena belum bisa mengatakan hal
tersebut kepada Orang Tua Sawa.
Rei berkata bahwa ia pasti akan melakukan yang terbaik nanti. Sawa lalu
bertanya, apakah itu berarti Rei tidak masalah dengan rencana pernikahan
mereka?
Rei menjawab tidak, itu hanya karena ia sedikit terkejut. Sawa bercerita
pada Rei mengenai Kaca Pistachio yang terakhir, akhirnya Rei bisa mengetahuinya
sekarang (mkasudnya tentang siapa sebenarnya Ayah Sawa).
Mereka berdua kembali berjalan. Sawa bertanya tentang Ayah Rei, lalu Rei
menceritakan Ayahnya adalah seorang dokter yang baik, ia bekerja keras untuk
pasiennya. Dan Sawa melanjutkan bahwa ia ingin bisa bertemu dengan dia.
Dihalaman belakang Rei kembali mengingat perkataan Ayah Sawa, “Apapun
alasannya, kejahatan adalah kejahatan.”
Ia mengingat ketika Ia dan Ibunya menyeret Ayahnya yang telah mati, “Orang yang
melakukan nya adalah pelaku kejahatan.”
Tiba-tiba seorang Gadis memanggilnya. Rei melihat kebelakang, terlihat
seorang gadis (Karin Uranishi) berseragam sekoalah tersenyum kepadanya.
Rei mengajari Karin belajar. Lalu Karin bilang pada Rei, bukannkah Rei
akan segera menikah, sehingga karena itu Rei tidak mau menjadi guru lesnya. Rei
heran dan bertanya bagaimana ia tau. Lalu Karin menunjukan Pesan yang di
sebarkan oleh Ibu Rei ‘Anakku Rei, akan segera menikah.’
Dirumah sakit. (Dokter Kazami)
Dengan senang Ibu Rei bercerita bahwa anaknya akan segera menikah kepada
Dokter Kazami (Tadayuki Kazami)yang merupakan rekan dan teman lama dia bersama
suami. Ia mengundang Dokter Kazami untuk hadir di acara pernikahan anaknya,
karena menurut dia bagi Rei sendiri, Dokter Kazami sudah seperti Ayahnya.
Dokter Kazami terkejut mendengar itu, lalu Ibu Rei menjelaskan. Dan
dengan semangat Dokter Kazami mengatakan bahwa Ia pasti akan datang.
Ibu Rei tertawa dan melihat kesamping. Disana ia melihat foto mereka
dulu bersama suaminya (Kosuke Okumori) . Raut wajahnya langsung berubah. Lalu
mereka murai mengobbrol-ngobrol kembali.
Dirumah. Rei mengantar gadis itu keluar. Gadis itu tiba-tiba mengatakan
kepada Rei untuk jangan menikah. Rei bertanya kenapa dan gadis itu menjawab, karena
ia tidak akan bahagia, karena Jaksa dan Pengacara tidak akan bisa bersama. Rei
menyangkal itu serta menjelaskan padanya.
Ibu Rei memasuki rumah, “Oh Karin-chan, selamat datang!”
Mereka berdua saling menyapa dan Ibu mengajak Karin untuk makan malam bersama.
Tapi Karin berkata tidak apa dan ia membuka pintu, lalu berjalan keluar.
Ibu bertanya kepada Rei tentang hari ini. Rei tersenyum mengatakan ,
mereka adalah orang yang baik.
Diluar Karin berjalan menuju gerbang. Sebelum keluar ia menatap halaman belakang
itu.
Pagi hari. Dijalan Rei melihat peta yang telah dia buat, lalu dengan
bersemangat ia mendatangin tempat yang pernah didatangin oleh Kaneko.
Ia mengingat perkataan Oikawa pada saat itu.
Rei bertanya kepada orang disekitar tempat yang dia kunjungin, apakah
mereke pernah bertemu Kaneko. Ia menunjukan foto Kaneko.
Rei menyilang catatan kecil yang dia tulis di peta nya. Ditempat
selanjutnya, ia melihat sebuah sepeda disamping toko. Tiba-tiba pemilik Toko
tersebut keluar dan menanyakan kepada Rei ada apa.
Ditempat lain Detective dan rekannya berada di depan apatermen Minami
lagi. Tapi tidak ada seorang pun yang menjawab ataupun keluar dari sana.
Detective tertawa mengejek rekannya, mengatakan bahwa Minami mungkin
menghindari dia.
Tiba-tiba ia mendapatkan telepon.
“Ini Ichinose.” Jawabnya.
Saat telah selesai menelpon, rekannya bertanya ada apa. Ichinose
mengatakan mereka tidak perlu menyelidiki lagi.
“Jadi maksudmu, Minami-chan bersih?” tanya rekannya.
Ichinose terlihat berpikir, lalu ia mengajak Daigo pergi dari sana untuk
mencari informasi.
Dikantor.
“Tidak ada tuntutan?” tanya Oikawa.
“Kaneko-san jatuh dari sepeda dan melukai dirinya sendiri.” Jelas Rei.
Lalu Rei menjelaskan kejadian saat Kaneko terjatuh, “Setelah Kaneko
bebas, sepedanya terjatuh dalam perjalan pulang. Saat berada ditoko Kaneko menceritakan
kepada Pemilik bahwa ia baru saja terjatuh. Disana ia bersin dan menyadari
lukanya. Ia pergi ke rumah sakit. Lalu ia diagnosis bahwa ia membutuhkan waktu
6 minggu untuk sembuh. Untuk uang pembayaran, ia berpikir untuk menyalahkan
kamu.”
Oikawa terlihat lega. Rei melanjutkan, ia mendengar seseorang melihat
Kaneko-san jatuh. Pengawas nya lantas memegang pundaknya dan bertanya apakah ia
mendengarkan tanpa izin. Rei meminta maaf.
Oikawa-san mengucapkan terima kasih kepada Rei. Lalu ia juga mengatakan
sesuatu dan Rei menyetujuinya. Rei berkata, “Aku juga berpikir sama seperti kamu, yaitu untuk menolong korban
perempuan.”
Mereka semua tersenyum.
Dikantor Sawa.
“Maaf membuat kamu menunggu.” Kata sawa sambil memberika secangkir minum kepada Nakamura.
Nakamura berkata kepada Sawa, kalau ia mendengar bahwa sebentar lagi
Sawa akan menikah. Sehingga menanyakan kepada Sawa, alasan kenapa Sawa mau
menikah dengan dia (Rei).
Sawa menjawab dengan tersenyum, “Dia baik, keras kepala, dia tidak bisa menangkap kecoak, dia suka kacang
persimmon, dia alergi kucing, buku matanya lebih panjang dariku, dia tidak bisa
mengatakan ‘Kyaryi Pamyu
Pamyu’. Tapi saya pikir, saya menyukai dia karena
itu adalah dia.”
Mendengar hal itu, Nakamura bercerita tentang suaminya. Lalu Sawa
bertanya apakah dia yakin ingin bercerai dengan suaminya.
Nakamura diam memperhatikan cincin di jarinya.
Kosaka Sensei dan Yamada kembali. Mereka bingung ketika melihat klien
nya telah menghilang, lalu Sawa mengatakan kepada mereka, bahwa Nakamura
memutuskan untuk berbicara kepada suaminya.
Yamada mengeluh. Sehingga Sawa merasa tidak enak dan meminta maaf.
Kosaka Sensei sendiri merasa itu tidak masalah menurutnya.
Yamada melihat payung kecil disofa, lalu Sawa segera berdiri dan berkata
bahwa dia akan mengantarkan nya kepada Nakamura dan segera berlari keluar.
Yamada berkata kepada Kosaka Sensei bahwa ia tidak mengerti, sesaat lalu
mengatakan laki-laki seperti ini dan sekarang begitu. Kosaka Sensei menjawab
itulah manusia dan menjelaskan kepada Yamada secara singkat.
Dikantor Tachibana, Rei dan Kotaro memberikan laporan berkas kasus yang
telah mereka selesaikan. Setelah Tachibana menyetujui dan memberikan cap pada
mereka. Rei dan Kotaro berjalan keluar.
Tiba-tiba Rei berhenti dan mengatakan kepada Kotaro untuk pergi duluan.
Dan Tachibana bertanya ada apa kepada Rei.
Rei mengatakan bahwa Ia ingin menjawab pertanyaan Tachibana tempo hari,
mengenai jika Sawa dibunuh didepannya. “Aku akan membunuh penjahat nya,” jawab Rei.
Tachibana mengajak Rei untuk ke atap dan merokok. Rei yang tidak pernah
merokok, terbatuk. Melihat itu Tachibana berkata mengapa Rei tidak bilang jika ia
tidak bisa merokok.
Lalui Rei membungkuk kepada Tachibana dan berkata tolong biarkan Ia
menikah dengan Sawa. Tachibana hanya mengatakan, kamu terbakar. Rei kaget dan
melihat celana nya yang terbakar karena rokok ditangannya. Lalu Tachibana pergi
meninggalkan dia.
Kotaro berjalan keluar dan berjumpa dengan Sawa. Mereka berbicara
sebentar, lalu ia terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Sawa.
Tapi Rei datang memanggil Sawa. Kotaro yang melihat mereka saat itu,
merasa cemburu.
Ditempat Sawa. Rei menceritakan tentang kejadian tadi, bahwa dia sudah berbicara
mengenai hal itu ke Ayah Sawa. Sebenar nya Rei sedikit khawatir, tapi Sawa
berkata tidak apa-apa.
Saat Sawa mandi, Rei melihat foto Ia dan Sawa yang dipajang di dekat
dinding.
Rei mengingat 3 tahun lalu.
Ia ditanya oleh dosen nya, mengenai pendapatnya. Jadi Rei mengatakan
bahwa ia ingin mencoba untuk mengerti perasaan penjahat. Tapi salah satu
temannya mengetawai dia. Lalu Rei mencoba menjelaskannya, tapi temannya malah
menjawab dan mengejek pendapatnya.
Diluar kampus, Sawa menyapa Rei dan memperkenalkan dirinya. Ia memanggil
Rei dengan panggilan (Okuyama-kun, Seharusnya kan Okumori).
Tapi satu hal yang membuat Rei senang, yaitu ketika Sawa mengatakan ia
setuju dengan Rei dan juga, ketika Sawa melanjutkan, “Aku merasa disana masih ada tempat untuk
mereka yang telah perbuat kejahatan, bisa memulai dari awal lagi. Walaupun
disana tidak ada seorangpun yang menerimanya, tapi jika ada satu orang saja
yang tertawa padanya, dia akan bisa percaya disana ada tempat untuknya. Mereka
bisa memulai hidup dengan seseorang.”
Rei terharu, senang. Katanya dalam hati, “aku tidak pernah
menyangka, bahwa aku akan diselamatkan seperti ini.”
Sejak saat itu Rei mulai memperhatikan Sawa dan mereka menjadi dekat.
Lanjut Rei dalam hatinya, “Dalam kepalaku, aku tau, aku seharusnya menyerah terhadap dia, tapi aku tidak bisa untuk tidak tertarik padanya. Aku berharap mimpi ini akan bertahan selamanya.”
Sawa kembali. Dia menanyakan kenapa Rei tersenyum, tapi Rei malah
tertawa mengejek Sawa ‘Dosukoi’ (Dulu Sawa pernah bercerita seperti itu
kepada Rei). Dan Sawamelemparkan bantal kecil kearah Rei.
Rei berkata kepada Sawa, bahwa ia ingin membuat Sawa bahagia, walaupun
ia saat ini belum memiliki apa-apa. Rei melamar Sawa.
Saat mereka sedang bermesraan, sebuah pesan masuk ke hp Rei. ‘Apakah kamu
memperkanalkan dia kepada Ayahmu yang berada di taman?”
Rei segera berlari keluar. Saat dijalan ia merasa bahwa ada seseorang
yang mengikutinya, sehingga ia berbalik kebelakang. Tapi sepi.
Sesampainya dirumah, ia menuju ketaman belakang. Diatas tanah tempat
Ayahnya dikubur, ia melihat sebuket Mawar Kuning. Tiba-tiba sebuah pesan baru
masuk, yang ternyata merupakan pesan dari Ibunya, bahwa ia akan pulang telat.
Dikantor polisi, Ichinose menerima panggilan telepon, ia mengatakan
kepada Daigo. Ada pembunuhan. Jadi mereka segera bersiap pergi.
Diluar kantor polisi, Kakak Sawa sedang mencari info kasus baru.
Rei membuang buket mawar tersebut. Dikamarnya yang gelap, ia duduk
mengingat kejadian dulu. Ia kelihatan takut.
Pagi hari, dikantor. Rei dikejutkan kabar bahwa Oikawa (Tersangka yang
ditolong oleh Rei), ternyata ditangkap lagi.
Dikantor Sawa juga begitu.
Kliennya yang bernama Nakamura kembali datang dan mengatakan bahwa
suaminya telah memiliki anak dengan wanita lain. Lalu Nakamura dengan sedih,
mempertanyakan kenapa dulu dia menikah.
Rei bertanya kepada pengawasnya, mengapa Oikawa ditangkap. Pengawas tersebut menjelaskan, bahwa Oikawa di tangkap karena pembunuhan.
Rei dan Kotaro terkejut. Pengawas melanjutkan lagi penjelasannya, ia
menjelaskan ada sebuah jasad yang ditemukan dalam sungai di Futukawa dan itu
adalah Minami Hosoda.
Ternyata Oikawa adalah seorang penguntit. Itulah mengapa Oikawa bisa
berada disana ketika kasus tersebut dan menangkap Kaneko. Dan ia membunuh
korbannya (Minami) setelah kejadian tersebut.
Rei berlari menghampiri Oikawa dan menanyakan alasannya, tapi Oikawa
menjawab bahwa ia mencintai Minami dan ia ditolak olehnya. Lalu Oikawa juga
mengatakan hal lain, yang membuat Rei teringat akan perkataan ibunya dulu, ”Jika kejahatan
tidak ada sejak awal, kamu tidak akan melakukan ini.”
Rei terdiam. Dilift ia bertemu dengan Ayah Sawa yang mengatakan jika ia
perbuat salah, ia harus menerima hukuman dan juga perkataan yang lain kepada Rei. Lalu Ayah Sawa keluar dari lift.
Malam hari dikamar, Rei membaca pesan yang ia terima semalam.
Ia keluar dan turun kebawah. Dalam keadaan gelap, seseorang lewat
dibelakang Rei.
Rei mengambil minuman dari dalam kulkas dan saat ia menoleh. Ia melihat Ayahnya, berdiri menatap dia.
Air yang dipegang Rei langsung terlepas dan jatuh kelantai. Ayahnya
datang menghampiri dia, lalu mencekik dia.
Rei membuka matanya dan terbangun dengan kaget. Lalu ia mendengar
teriakan Ibunya, segera ia berlari turun dan menuju ke halaman belakang. Disana
Ia dan Ibu nya melihat tanah tempat Ayah Rei, kosong.