Sinopsis
Lakorn : Love At First Hate Episode 07 part 2
Images by : GMM Tv
Pagi-pagi,
Pup sudah datang ke rumah Kluay dengan taksi. Kluay jelas heran melihat Pup
datang ke rumahnya pagi-pagi. Dan Pup dengan santai berkata kalau dia datang
untuk menjemput Kluay dan mengantarnya bekerja.
“Huh?
Kau datang naik taksi ke sini dari rumah sakit, untuk menjemputku dan
mengantarku ke lokasi syuting yang juga adalah rumah sakit tempatmu kerja?”
kaget Kluay.
“Ya.
Itulah tugas seorang pacar. Di sore hari, aku akan mengantarmu pulang juga.”
“Tapi,
syutingnya selesai sangat lama.”
“Tidak
peduli selama apapun, aku akan menunggu. Setelah kita menikah, aku akan mengantarmu
seperti ini setiap hari.”
Dan
Pup meminta kunci mobil Kluay dan mengantar Kluay ke rumah sakit. (mobil Pup
lagi dalam perbaikan karena kecelakaan tempo hari).
--
Pup
sangat baik pada Kluay. Dia menggenggam tangan Kluay dan bahkan membawakan
barang-barang Kluay. Hal itu di lihat oleh para suster dan membuat mereka
cemburu dengan kemesraan mereka.
Kluay
sedang di make-up dan Chol Sa dengan semangat memberitahu kalau setelah
pengumuman pernikahan Kluay, Kluay semakin terkenal. Fans dan follower Kluay
semakin banyak. Kluay dengan suara kecil menegur sikap Chol Sa yang berlebihan
padahal Chol Sa tahu hubungannya dengan Pup hanyalah pura-pura.
“Ya,
tampak seperti nyata. Kau bahkan datang kemari bersamanya pagi ini. Dengar,
sejujurnya, kau dan dr. Pup berakting dengan sangat baik hingga aku tidak yakin
sekarang apa itu palsu atau nyata,” ungkap Chol Sa.
Dan
pembicaraan menarik mereka harus terhenti karena kedatangan Ploy. Dia mengejek
Kluay yang berlebihan. Kluay membalas kalau dia tidak berlebihan, hanya saja
fans-nya sekarang semakin banyak.
“Tapi,
jangan terlalu berlebihan. Kau juga dapat page anti-fans. Dan setelah
pengumuman pernikahan tiba-tiba itu, orang-orang mulai menjelek-jelekkan kau.”
Chol
Sa langsung memeriksa dan membenarkan kalau benar ada sebuah fans fb Anti-Kluay.
Dan tampaknya, fp itu baru di buat. Kluay segera melihatnya dan membaca
postingan di fp itu yang menuduhnya yang tiba-tiba ingin menikah karena ingin
mengamankan diri dari kehamilan. Ploy tampak puas dan hendak pergi.
“Tunggu,”
hentikan Kluay memanggil Ploy. “Kau dalangnya, kan?”
“Kau
punya bukti? Bagaimana bisa kau menuduhku seperti itu?”
“Kluay,
jangan pikirkan hal itu,” tenangkan Chol Sa. “Taktik kekanak-kanakan seperti
ini tidak akan berefek apapun padamu. Lihat, tidak ada satupun like, dan jika
ada komentar buruk, para fansmu langsung membela mu.”
Dan
Kluay melihatnya. Ploy tampak kesal. Apalagi Kluay membaca salah satu komentar
yang mengatakan kalau pembuat fp itu pasti sangat iri pada Kluay hingga jadi
gila. Dan tidak peduli seberapa kerasnya dia berusaha membuat orang-orang
membenci Kluay, masih banyak orang yang mencintainya. Salah seorang follower
page itu bahkan mengatakan kalau dia memfollow page itu agar bisa menyerang
admin page tersebut.
“Sudah
kau lihat, rencana jahatmu tidak bisa menyakitiku. Kau tidak akan pernah bisa
mengalahkanku,” tegas Kluay.
“Kau
sangat luar biasa. Kau bahkan bersedia menikah dengan lelaki sembarangan hanya
agar tetap terkenal. Kau mungkin memenangkan game ini, tapi itu menyedihkan.”
“Ploy!”
tegur Chol Sa.
Ploy
mendengus dan keluar dari ruang make-up tersebut. Chol Sa menenangkan Kluay
untuk tidak memikirkan Ploy.
--
Kluay,
Ploy dan Chol Sa mulai syuting. Dan saat syuting, Kluay tampak tidak fokus dan
terus membuat kesalahan. Ploy berpura-pura baik dnegan meminta maaf mewakili
Kluay. Chol Sa mengajak Kluay untuk istirahat sebentar.
Chol
Sa tahu kalau Kluay tidak fokus saat syuting karena memikirkan perkataan Ploy
tadi. Kluay membenarkan, dia merasa ucapan Ploy ada benarnya. Pasangan lain
menikah karena saling mencintai, tapi dia menikah dengan pria yang tidak
mencintainya. Dan itu menyedihkan bukan?
“Kau
tidak perlu bertanya apa dia mencintaimu atau tidak. Tanya dirimu sendiri. Apa kau
mencintainya?” ujar Chol Sa.
Kluay
terdiam sesaat sebelum menjawab, “Tidak. Bagaimana bisa aku mencintainya?”
Chol
Sa tidak percaya. Dia memegang wajah Kluay agar menatapnya, “Lihat mataku dan
katakan. Kau mencintainya atau tidak?”
“Tidak,”
ujar Kluay, tetapi tidak menatap ke arah mata Chol Sa.
“Kenapa
kau mau berciuman dengannya?”
“Eh…
eh…,” Kluay tidak bisa menjawab.
Chol
Sa meminta Kluay untuk tidak pusing, dia bisa mempelajarinya saat sudah
menikah.
--
Khun
Napa meminta O untuk melihat Kluay syuting, tetapi O tidak mau. Dia merasa
tidak berhak ke sana, karena Kluay sudah akan menikah dengan Pup. Khun Napa
meminta O tidak khawatir karena dia yang akan mengatasi O.
“Aku
tidak menyetujuinya. Tapi, aku menyetujuimu. Jika kau ingin mendekati Kluay,
aku akan mencari jalannya.”
“Meskipun
mereka sudah berencana menikah?”
“Tidak
akan ada pernikahan. Aku akan mengeluarkan segala cara untuk menghentikan
pernikahan itu untukmu.”
Dan
mendengar hal itu, membuat O sangat senang. Dan Khun Napa langsung menelpon
Kluay dan mengajak Kluay untuk makan malam bersama dengannya.
--
Khun
Napa dan O menanti kedatangan Kluay. dan Kluay tiba, bersama dnegan Pup. Tentu saja,
ini di luar rencana Khun Napa dan O. Pup berusaha ramah dengan memanggil Khun
Napa dengan “Khun Mae” tetapi Khun Nap tidak suka dan melarang Pup memanggilnya
seperti itu. Jadi, Pup memanggil Khun Napa, dengan panggilan Professor.
Mereka
akhirnya makan bersama. Saat makan Khun Napa mengajak Kluay untuk menemaninya
pergi ke pesta ulang tahun ibu O, hari sabtu ini. Kluay menjawab kalau
sepertinya dia tidak bisa. Eh, si Pup malah menjawab kalau Kluay bisa karena
dia sudah melihat jadwal Kluay, dan hari sabtu jadwal Kluay kosong. Dan dengan
tenang, Pup minta di ajak jika.
O
dengan kasar menolak, karena ini pesta keluarga jadi Pup tidak perlu datang. Pup
dengan santai memberitahu kalau dia pacar Kluay, dan dia juga bisa menggunakan
kesempatan itu untuk memberikan undangan pernikahannya dengan Kluay. O langsung
menatap Khun Napa.
Khun
Napa langsung menegaskan kalau dia hanya akan pergi dengan Kluay. Dan Pup
dengan tegas membalas kalau Kluay tidak boleh pergi. Dan Kluay setuju untuk
mengikuti perkataan Pup. Membuat Khun Napa dan O jadi jengkel.
--
Pup
sudah mengantar Kluay pulang. Dan Kluay menegur sikap Pup yang kurang ajar pada
ibunya. Pup membalas kalau ibu Kluay juga kelewatan karena berusaha mendekatkan
Kluay pada pria lain, padahal Kluay sudah ada pacar.
“Kenapa?
Kau cemburu?” tanya Kluay.
Tapi,
Pup tidak menjawab.
--
Esok
hari,
Pup
curhat dengan Golf mengenai Khun Napa yang berusaha menjodohkan Kluay dengan O.
Golf langsung menegaskan kalau dia akan menghentikan hal itu, karena jika
benar, hal itu malah akan merusak reputasi Kluay (nanti di kira Kluay
berselingkuh). Dan Pup juga merasa kalau lebih baik dia cepat menikahi Kluay. Golf
setuju.
Pas
sekali, teman O lewat dan Golf jelas heran karena Teng sendirian. Teng memberitahu
kalau O sedang melihat Kluay syuting. Golf langsung menyuruh Pup untuk bergerak
cepat.
--
Kluay
sedang break syuting dan O langsung mendekatinya. Ploy kebetulan melihat hal
itu. Dia melihat O memberikan kopi untuk Kluay dan mengajak Kluay untuk
berbincang. Tetapi, Kluay menolak kopi O dengan alasan sudah punya minum, dan
dia hendak ke kamar mandi sekarang.
O
duduk dengan lemas karena Kluay menghidarinya. Ploy mendekatinya dan menyapa O.
Mereka saling berkenalan. Mereka berbincang dan Ploy memuji O yang cocok dengan
Kluay.
“Aku
juga tidak menyukai P’Pup. Jika P’O benar-benar punya perasaan untuk Kluay,
maka selain ibu tiriku, aku juga akan membantu P’O,” ujar Ploy.
Dan
O jelas senang mendengarnya. Ploy bahkan langsung memberikan schedule syuting
Kluay.
--
O
yang sudah tahu kapan Kluay selesai syuting, menuggu Kluay dan menawarkan
tumpangan. Kluay dengan canggung menolak dengan alasan ada kerjaan.
“Kerjaan?
Kerjaan apa? Biasanya, di hari syuying, kamu tidak mengambil kerjaan lain,”
ujar O.
“Darimana
kau tahu schedule kerjaku?”
“Oh.
Salah satu temanku adalah fans mu,” bohong O. “Ikutlah makan denganku.”
Kluay
kebingungan untuk menolak. Dan untunglah Pup dan Golf datang di saat yang
tepat. Pup memberitahu O kalau hari ini Kluay dan dia harus pergi untuk
menyiapkan pernikahan mereka. Golf membenarkan.
Tinggallah
O dan Golf berdua. O bergumam kalau Khun Napa memberitahunya kalau tanggal
pernikahan belum di tentukan. Golf berbohong kalau tanggalnya baru saja di
tentukan. Dan dia juga menasehati O untuk tidak mendekati Kluay lagi, karena
Kluay akan segera menikah dengan Pup.
“Tinggalkan
aku sendiri. Itu bukan urusanmu.”
--
Pup
membawa Kluay ke tempat baju penganting untuk memilih baju pengantin. Kluay jelas
heran karena Pup begitu terburu-buru padahal tanggal pernikahan juga belum di
tentukan. Pup memberitahu kalau ayah sudah memberikan tanggal bagus padanya,
dan dia hanya perlu memilih. Dan dia memilih tanggal yang paling cepat, yaitu
bulan depan. Kluay terkejut dan menolak karena shooting drama-nya belum selesai
hingga saat itu.
Pup
balas menjawab, kalau syuting belum selesai, nggak bisa nikah gitu? Dia sudah
pilih tanggal yang Kluay nggak ada jadwal.
Akhirnya,
Kluay memilih dan mencoba gaun pengantinnya. Pup tampak terpeson melihat Kluay
dalam balutan gaun berwarna putih. Pup juga berganti pakaian menjadi jas hitam dengan
dasi kupu-kupu, dan Kluay juga tampak terpesona. Mereka saling menatap.
Usai
itu, mereka melakukan foto prewedding. Kluay tampak canggung, tapi tidak dengan
Pup yang tampak bahagia. Chol Sa dan Golf juga ikut foto bersama mereka.
Dan
hari pernikahan tiba.
Semua
mengucapkan selamat pada Kluay dan Pup.
Hanya
Khun Napa yang tidak suka. Dia bahkan mengusir Chol Sa, ayah dan tante Pink
untuk pulang karena pesta sudah usai. Dia bahkan menegaskan kalau ini hanyalah
pernikahan bohongan. Dan Pup bisa kembali ke asrama.
Ayah
menegur sikap Khun Napa yang kelewatan terutama di depan tante Pink yang adalah
keluarga Pup. Khun Pink tidak mempermasalahkannya karena dia bisa mengerti
sikap Khun Napa. Pup menyuruh Kluay untuk menentukan apa dia harus tinggal di
asrama.
“Aku…
setuju dengan ibu,” putus Kluay.
Pup
tampak kecewa. Dia keluar dari rumah Kluay dengan tante Pink. Chol Sa dan ayah
mengikuti. Dan ayah tampak kecewa dengan keputusan Kluay.
--
Kluay
masuk ke dalam kamar. Dia telah mandi dan berganti pakaian. Kluay melihat
pakaian pengantinnya sebelum menyimpannya dalam lemari.
Usai
itu, dia mencoba mempelajari script. Tetapi, dia tidak bisa berkosentrasi. Dan entah
kenapa, dia mulai menangis.
Cinta… dapat di katakan, tetapi harus di buktikan dengan
tindakan.
=Love At First Hate=
Tags:
Love At First Hate
Ceritamya mskin seru,tak tunggu kelanjutannya
ReplyDeleteSemangat kak,
ReplyDeleteMakin sweet aja couple ini❤️❤️❤️