Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 10 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Khun
Pawinee memegang pisau dengan erat. Dia teringat akan kemarahannya dengan
wanita-wanita simpanan. Pesawat KhaoSuay jatuh ke dalam kolam ikan yang ada di
sana.
Na,
Nuan, Krit dan Khun Nat tiba di tempat Thi. Thi heran melihat Khun Nat yang
ikut, dan Khun Nat memberitahu kalau dia merasa khawatir. Thi meminta mereka
mengikutinya.
KhaoSuay
berusaha mengambil pesawat yang terjatuh ke kolam. Khun Pawinee sambil memegang
pisau mendekati dari belakang.
Na
melihat KhaoSuay dari kejauhan dan lega. Semua langsung berlari ke arah
KhaoSuay, dan semua berteriak kaget ketika Khun Pawinee tiba duluan di belakang
KhaoSuay sambil memegang pisau.
Na
langsung meminta KhaoSuay ke arahnya. Sementara Khun Pawinee memandang heran
dengan tingkah mereka, yang melihatnya seolah dia melakukan hal yang jahat.
Mereka
berbicara bersama. Na protes karena Khun Pawinee membawa KhaoSuay tanpa
memberitahunya dan itu sama saja dengan penculikan. Thi membenarkan perkataan
Siriya, karena apa yang Khun Pawinee membuat semua orang menjadi panik. Khun
Pawinee kesal karena kan wajar jika seorang nenek membawa cucunya
berjalan-jalan.
Nuan
lalu membahas mengenai Khun Pawinee yang membawa pisau. Khun Pawinee dengan
kesal menunjukkan peralatan piknik yang di bawanya, dia membawa pisau untuk
memotong roti dan buah. Mereka terus berdebat.
“Aku
bisa melaporkan Anda ke polisi dengan tuduhan penculikan, dan Anda bisa di
tangkap,” ancam Na.
“Kalau
kau berani, laporkan saja,” tantang Khun Pawinee balik.
“Aku
berani!” tegas Na.
Khun
Pawinee langsung menatapnya tajam. Na melanjutkan perkataannya kalau dia tidak
akan melaporkan Khun Pawinee ke polisi sekarang karena KhaoSuay baik-baik saja,
tapi jika lain kali Khun Pawinee membawa KhaoSuay tanpa izinnya lagi, dia akan
langsung melapor ke polisi. Semua yang ada di sana terdiam, menyadari kalau
ancaman Siriya adalah serius.
--
Di
rumah, Na menasehati KhaoSuay agar jika Khun Pawinee menjemput KhaoSuay di
sekolah, KhaoSuay tidak boleh ikut.
“Kenapa?”
tanya KhaoSuay.
“Karena
kau hanya akan aman jika bersama ku dan tante Nuan. Mengerti?”
“Tapi,
bermain dengan nenek menyenangkan.”
“KhaoSuay
boleh main sama nenek, tapi mae dengan
tante Nuan juga harus ada. KhaoSuay harus berjanji pada mae tidak akan pergi dengan nenek lagi.”
Thi
mendengar perkataan Siriya pada KhaoSuay dan tampak tidak suka. Apalagi,
KhaoSuay langsung berjanji pada Siriya tidak akan pergi dengan Khun Pawinee
lagi. Thi langsung protes pada Siriya karena sangat tidak mempercayai Khun
Pawinee. Na mengabaikan protesan Thi, dan malah menyuruh KhaoSuay untuk tidak
pergi bersama dengan Thi, meskipun Thi menggunakan boneka penguin untuk merayu.
“Kau
tidak percaya padaku, aku bisa mengerti. Tapi Mae’Yai, aku tidak mengerti
kenapa kau tidak bisa mempercayainya? Kau juga melihat sendiri kalau KhaoSuay
hanya bermain dengan Mae’Yai,” ujar Thi.
“Kau
tidak tahu apapun, jadi sebaiknya tidak ikut campur. Tapi, bagaimana kau tahu
kalau ibumu membawa KhaoSuay ke sana?”
“P’Pop
pernah memberitahuku kalau tempat itu adalah memori terbaik dari Mae’Yai. Dan
P’Pop juga bilang bahwa ketika dia masih kecil, setiap hari sabtu, ayah akan
membawa P’Pop dan Mae’Yai pergi bermain ke sana. Tempat itu, membuat Mae’Yai
paling bahagia dan juga tersenyum sangat cantik. Tapi, sayangnya, hal itu tidak
pernah terulang lagi. Jadi, aku pikir bahwa mungkin Mae’Yai membawa KhaoSuay ke
sana untuk mengingat saat itu. Tapi, kau tahu, apa alasanku percaya bahwa
Mae’Yai tidak akan pernah menyakiti KhaoSuay?”
“Kenapa?”
“Itu
karena sejak hari KhaoSuay datang ke rumah ini, itu membuat Mae’Yai tersenyum,
senyum yang tidak pernah ku lihat sebelumnya. Mungkin, senyum itu adalah senyum
yang P’Pop maksudkan. Hey, Khun! Aku mohon padamu untuk tidak merusak
kebahagiaan orang tua! Biarkan Mae’Yai bermain dengan KhaoSuay, seperti nenek
dan cucu. Okay?”
“KhaoSuay
juga mau main dengan nenek,” ujar KhaoSuay.
Na
tidak bisa menjawab. Sepertinya, dia juga merasa kasihan pada Khun Pawinee.
Khun
Pawinee sedang duduk sendirian di tepi kolam renang dan teringat ancaman Siriya
tadi. Khun Nat melihatnya duduk sendiri, jadi dia menghampiri Khun Pawinee dan
bertanya apa yang sedang Khun Pawinee pikirkan? Khun Pawinee menjawab kalau dia
hanya merasa heran, kesalahan apa yang telah di perbuatnya hingga semua orang harus
begitu terkejut ketika dia membawa KhaoSuay dan membuat keributan? Padahal dia
hanya ingin bermain bersama KhaoSuay, yang sangat mirip seperti Pop.
Mendengar
nama Pop, membuat Khun Nat menangis. Dia merasa menyesal karena tidak bisa
memberikan cucu pada Khun Pawinee. Jika dia bisa mempunyai anak, masalah
seperti ini pasti tidak akan terjadi. Khun Pawinee meminta Khun Nat untuk tidak
menyalahkan diri sendiri, ini bukanlah kesalahan siapapun.
“Aku
bisa mengerti Siriya, bu. Dia tidak mempercayai siapapun, mungkin karena dia
telah melewati banyak masalah di hidupnya,” ujar Khun Nat.
“Istri
pertama sepertimu juga menghadapi banyak masalah dan sakit hati juga. Dan itu
bukanlah hal yang tidak dapat ku mengerti, Mae’Nat.”
“Karena
aku mencintai Khun Pop, bu. Itulah mengapa aku bersedia menahan segalanya,”
tangis Khun Nat.
“Kita
semua menyanyangi Pop. Dan karena KhaoSuay adalah putra dari Pop, aku punya hak
padanya. Tidak ada seorang pun yang bisa melakukan hal seperti ini padaku! Aku
tidak mengizinkannya.”
--
Krit
menelpon Na, dia memberitahu kalau dia sudah berbicara kepada kepala sekolah,
agar tidak mengizinkan sembarang orang menjemput KhaoSuay. Na berterimakasih
atas bantuan Krit, dan dia meminta bantuan Krit sekali lagi agar tidak
memberitahu masalah yang terjadi hari ini pada Ya. Krit setuju, karena dia juga
tidak ingin membuat Ya tambah khawatir.
--
Khun
Nat menemui dokter untuk menjalani perawatan. Sebelumnya, Khun Nat sering
bermimpi mengenai adegan kecelakaan yang di alami oleh Khun Pipop, namun
akhir-akhir ini sudah tidak. Dokter memuji perkembangan Khun Nat, di tambah
lagi, Khun Nat tampak lebih ceria belakangan ini. Khun Nat membenarkan hal itu.
“Aku
tampak ceria mungkin karena aku bertemu dengan sesuatu yang membahagiakan.”
“Dan
apa hal itu? Apa Anda bisa memberitahuku?”
“Seorang
anak laki-laki. Seharusnya aku membencinya, karena dia mengingatkanku bahwa aku
tidak bisa memiliki anak. Tapi, aku tidak bisa membencinya. Dan sekarang, rasa
ingin memiliki anak muncul kembali dalam diriku, dokter. Tapi, ini bukan
perasaan tertekan seperti sebelumnya. Tapi ini perasaan … aku ingin memberikan
kehangatan sebagai seorang ibu. seperti wanita itu (Siriya)," jelas Khun
Nat.
--
Ya
sedang menyiram bunga di taman dan berjalan-jalan sejenak sembari memberi makan
ikan di kolam. Tetapi, saat dia hendak menuruni jembatan, kursi roda nya melaju
kencang, hingga membuatnya hampir terjatuh. Untunglah Krit datang di saat yang
tepat dan menolongnya.
Krit membawa banyak barang untuk Ya, mulai
dari makanan hingga peralatan merajut. Dia membawakan semuanya dengan alasan
kalau dia mungkin akan berada di Bangkok dalam waktu lama. Ya merasa tidak enak
karena Krit telah membantunya menjaga Na dan KhaoSuay dan sekarang membawakan
begitu banyak barang padanya. Dia meminta Krit untuk tidak membawakan barang
lagi untuknya jika datang lagi, atau dia akan marah. Krit tersenyum dan
berjanji tidak akan membawakan banyak barang lagi, asalkan Ya menerima
pemberiannya kali ini. Ya setuju.
--
Akhirnya,
Na membiarkan KhaoSuay untuk bermain dengan Khun Pawinee, dan tentu saja dia
dan Nuan memperhatikannya. Khun Pawinee sangat senang dapat bermain dengan
KhaoSuay, tetapi dia tetap merasa tidak nyaman karena Siriya terus
memperhatikan setiap gerak geriknya.
Khun
Pawinee yang tidak tahan lagi, memarahi Thi karena tingkah Siriya itu. Thi
balas memarahi Siriya karena membuatnya tidak bisa bekerja dengan tenang karena
tingkah Siriya itu. Dia meminta bantuan pembantu untuk membawa kursi roda
Siriya ke kamar, dan Thi langsung menggendong Siriya.
“Benar,
dan aku mengizinkannya. Aku hanya melihatnya dari jauh!”
“Tapi,
kau harus belajar untuk mempercayai orang lain!”
Na
tidak mau dan terus memberontak di turunkan. Thi tidak mau mendengarkannya, dan
menggendong Siriya ke kamar. Na terus protes merasa khawatir dengan KhaoSuay.
Thi balas protes pada Siriya karena tidak bisa percaya pada Khun Pawinee. Dan
lagipula di sana juga ada Nuan yang akan menjaga KhaoSuay.
--
Da
sedang menunggu di ruang tunggu sambil membaca sms Thi. Thi mengirimkan pesan
pada Da untuk meminta maaf karena tidak bisa ikut menemui klien kemarin, dan
bertanya hasil pertemuan itu pada Da. Da tampak senang membaca pesan dari Thi,
dia membalas kalau dia sedang berada di rumah sakit untuk membawa Khun Nat
menemui dokter, dan pertemuan kemarin berjalan lancar. Dia meminta Thi untuk
makan siang bersama hari ini. Tetapi, Thi membalas kalau dia tidak bisa, karena
sibuk. Muka Da langsung berubah menjadi kesal.
Khun
Nat siap berbicara dengan dokter. Dia berterimakasih pada Da yang sudah mau
menemaninya ke dokter, dan Da bisa pulang sekarang.
--
Thi
membawa Siriya ke mall. Dan Na terus meminta pulang karena merasa tidak nyaman
berada di tengah keramaian. Thi jelas tidak mau, dan membawa Siriya pergi makan
di mall. Dia memesan dessert yang cantik, dan mengizinkan Siriya untuk
memotretnya dan menguploadnya ke medsos, seperti yang biasa wanita lakukan. Dan
memang terlihat semua orang di sekeliling mereka sibuk memotret dessert sebelum
makan. Na tidak mau, dia tidak suka memotret apalagi selfie seperti orang gila.
Semua yang sedang selfie langsung memandang Na dengan kesal.
Thi
segera menyuapi mulut Siriya dengan dessert agar berhenti bicara. Na jelas
kesal, dan balas menyuapi Thi dengan kasar.
Usai
makan, Thi membawa Siriya berbelanja. Na memuji tas – tas yang cantik, tetapi
tidak mau membelinya karena itu hanya menghabiskan uang. Thi heran, karena
setaunya Khun Pipop sewaktu hidup mengirimkan banyak uang pada Siriya, dan dia
mengira kalau uang sebanyak itu di habiskan dengan berbelanja. Na menjelaskan
kalau uang itu tidak dia gunakan, tetapi sebaliknya, dia simpan untuk KhaoSuay
kelak. Thi sedikit tercengang mendengarnya.
Dan
akhirnya, karena tidak tahu mau membawa Siriya kemana lagi, Thi bertanya pada
Siriya mau kemana. Dan Na membawa Thi ke timezone untuk bermain. Mereka tampak
bersenang-senang.
--
Di
rumah, KhaoSuay bermain dengan riang bersama dengan Nuan dan Khun Pawinee. Usai
itu, mereka juga makan bersama. Khun Pawinee bahkan memuji masakan Nuan yang
lezat.
--
Thi
dan Siriya masih terus bermain dengan riang. Dan pas sekali, Nam Neung melihat
mereka, dan langsung memotret kedekatan Thi dan Siriya secara diam-diam.
Setelah itu, dia mengirimkan foto itu pada Pa yang sedang SPA.
Melihat
foto yang di kirimkan oleh Nam Neung, membuat Pa sangat senang. Rencana jahat
terpikirkan olehnya. Dia mengirimkan foto itu pada Da, yang menyukai Thi.
Da
sedang makan siang bersama dengan Khun Nat, dan melihat foto Thi bersama dengan
Siriya, jelas membuat Da sangat marah.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
gambar di upload lusa ya guys. Tgl 08 November, malam hari. Thanks
ReplyDeleteSmngt kk
ReplyDeleteNext ya..
ReplyDeleteAq suka baca sinopsis dulu sebelum nonton drama thailad..trimakasih sll semangat...
ReplyDelete