Sinopsis
Lakorn : Love At First Hate Episode 08 part 1
Images by : GMM Tv
Pagi
hari, Kluay menunggu Pup untuk menjemputnya, tetapi pembantu memberitahu kalau
Pup belum datang dan juga tidak menelpon. Hal ini tentu membuat Kluay merasa
tidak tenang. Dia mencoba menelpon Pup, tetapi nomor Pup tidak aktif. Dan
ternyata, dari kemarin, Kluay sudah mengirim pesan pada Pup, tetapi tidak di
balas. Kluay merasa bersalah karena telah mengusir Pup untuk tinggal
bersamanya.
--
Kluay
datang ke rumah sakit, dan melihat Pup ternyata ada dan bahkan sedang
berbincang dengan para suster.
Mereka
bicara berdua. Dan Pup langsung bertanya tujuan Kluay datang menemuinya. Kluay
dengan kesal menjawab kalau dia datang karena khawatir kalau Pup sakit atau
mungkin sudah mati, tetapi ternyata Pup terlihat baik-baik saja dan bahagia.
“Aku
hampir mati. Tapi, aku belum bisa mati. Aku harus menyelesaikan studi ku dulu,”
jawab Pup.
Pup
menahannya, karena dia tahu kalau Kluay datang pasti bukan hanya untuk
memastikan apa dia masih hidup atau sudah mati. Kluay marah karena Pup tidak
menelpon ataupun membalas pesannya. Dia tahu kalau Pup marah karena dia dan
Khun Napa menyuruh Pup pergi dari rumahnya kemarin, tapi, Pup juga harus
mengerti kalau dia tidak bisa melawan ibunya sendiri.
Pup
membalas perkataan Kluay, kalau seharusnya Kluay juga sadar kalau Khun Napa
hanya sendirian dan tidak bisa melakukan apapun untuk menghalangi mereka,
tetapi, Kluay malah menyetujui perkataan Khun Napa kemarin.
“Lupakan
saja hal itu. Aku tetap akan memegang perkataanku kepada ayahmu, bahwa aku akan
bertanggung jawab. Bahkan walaupun kau mengusirku dari rumahmu di malam
pernikahan kita, aku juga akan menerimanya. Sekarang, apa lagi yang kau
inginkan dariku? Aku bersyukur karena bintang terkenal seperti mu menyempatkan
waktu untuk menemuiku di sini. Tapi, jika kau sudah selesai, aku pamit pergi
dulu.”
Kluay
merasa sedih mendengar perkataan Pup dan merasa bersalah. Dia tidak sadar,
kalau perkataan Pup tadi hanya akting untuk menarik simpati Kluay. Buktinya,
saat Kluay memanggilnya dan mengaku salah, Pup tersenyum diam-diam.
Dan
Pup berbalik dengan senyum mengembang lebar di wajahnya.
“Aku
tidak akan tinggal di rumah mu setiap hari. Aku akan bolak balik dari asrama
dan rumahmu. Itu artinya, jika aku tidak tinggal di asrama, aku tinggal di
rumahmu. Hey, kau mencariku agar aku masih mau berakting di depan media bukan?
Dan itu artinya, aku juga harus punya tempat tinggal.”
“Tapi…”
“Kluay,
kau ingat? Ketika aku memasangkan cincin di jarimu, kau sudah berjanji,” ingati
Pup.
Dan
Kluay teringat kalau saat itu dia berjanji akan mengabulkan permintaan Pup
asalkan itu bukanlah sesuatu yang buruk.
“Hal
yang ku inginkan adalah ini,” lanjut Pup. “Setelah kita menikah, kita harus
tinggal bersama.”
Kluay
tentu tidak terima dan merasa Pup telah menjebaknya. Apalagi ibunya juga pasti
tidak akan setuju. Pup menawarkan diri untuk bicara pada Khun Napa, jika Kluay
tidak berani.
--
Dan
pada akhirnya, Kluay membawa Pup ke rumahnya. Dia menjelaskan bahwa di rumah
ini hanya ada dia dan Joy (pembantu-nya), dan itu artinya Pup adalah pria
pertama yang tinggal di rumahnya. Dan juga, Pup harus mengikuti peratauran yang
ada.
Peraturan
pertama : TIdak boleh meletakkan sampah sembarangan. Di meja, di lantai ataupun
di sofa. Sampah harus di buang di tong sampah yang tersedia. Dan juga harus di
pisahkan berdasarkan jenisnya.
Peraturan
kedua : Semua bantal sofa di letakkan berdasarkan bentuk dan warna, jadi jangan
sampai tertukar meletakannya.
Peraturan
ketiga : Kamar mandi harus selalu bersih. Dan jangan sampai dia atau Joy
melihat tutup toilet terbuka.
Dan
usai menjelaskan semuanya, Kluay menunjukkan kamar Pup. Pup heran karena dia
tidak melihat barang-barang Kluay di kamar itu. Kluay mengulangi perkataannya
kalau kamar ini adalah kamar Pup, bukan kamarnya. Mereka sudah menikah, tetapi
bukan berarti mereka akan tinggal sekamar.
--
Khun
Napa menelpon ke rumah, dan Joy yang mengangkat. Dia segera membawa telepon
untuk di berikan pada Kluay, dan pas sekali Kluay sedang bicara dengan Pup, dan
tentu saja suara Pup terdengar oleh Khun Napa. Kluay memberi tanda pada Pup
untuk diam, tetapi percuma, Khun Napa sudah mendengar suara Pup dan mengenali
suara itu.
Kluay
berbohong kalau Pup datang hanya untuk mengantar pulang dia. Khun Napa mencoba
percaya, dan menyuruh Pup untuk tidak pergi, dia akan datang sekarang untuk
bicara dengannya. Kluay berusaha mencegah, tetapi, Khun Napa sudah mematikan
telepon.
Kluay
menjadi panik. Dia memerintahkan Joy untuk mengeluarkan barang-barang di kamar
Pup sementara dan menyembunyikannya. Tetapi, Pup melarang, dia tidak akan
menghindari Khun Napa. Cepat atau lambat, Khun Napa harus tahu kalau dia telah
pindah ke rumah Kluay. Dan dia akan menjelaskannya.
--
Khun
Napa sudah tiba, dan menolak Pup untuk tinggal bersama Kluay. Dia tidak setuju,
dan tidak akan pernah setuju selama dia masih hidup. Pup membalas kalau Kluay
sudah setuju dan berjanji padanya.
“Kluay,
kau menipuku?! Kau mempermalukanku? Bukankah kau bilang dia hanya mengantarmu
pulang? Kau mengundang pria masuk ke rumahmu?” marah Khun Napa pada Kluay.
“Seorang
pria yang telah menikahi putrimu, itu tepatnya,” jawab Pup.
Hal
itu membuat Khun Napa semakin marah karena Pup ikut campur. Dia menegaskan
kalau Pup hanya ingin membalas dendam padanya. Pup menghela nafas dengan keras,
merasa kesal karena Khun Napa terus saja salah paham padanya.
“Ini
bukan lakorn. Aku tidak punya waktu untuk memikirkan mengenai balas dendam. Dan
lebih penting lagi, studi ku saja sudah sangat berat. Aku tidak punya waktu
untuk memikirkan hal tidak penting,” tegas Pup.
“Dengarkan
aku, pria ini hanya ingin mengambil keuntungan darimu. Ketika dia sudah
mendapatkannya, tubuhmu, uangmu, akan di tinggalkan tanpa sisa,” ujar Khun Napa
pada Kluay.
“Biarkan
aku katakan,” kesal Pup.
“Khun….
Sudah. Sudah. Biar aku saja yang bicara,” hentikan Kluay, agar suasana tidak
semakin memanas.
“Ma,
aku bisa menjaga diriku sendiri. Bisakah mama mempercayaiku?”
“Aku
mempercayaimu, tapi aku tidak pernah bisa mempercayainya. Tidak peduli apa yang
terjadi, aku tidak akan membiarkan mu tinggal bersamanya!”
Kluay
kesal juga dan dengan tegas menjelaskan pada Khun Napa alasannya membawa Pup,
karena orang-orang semakin curiga karena mereka tidak terlihat bersama walau
menikah. Jika mereka ketahuan, namanya yang akan hancur. Dia sadar kalau Khun
Napa membenci Pup, tapi tidak peduli seberapa bencinya Khun Napa, Pup tetap
adalah pria yang membantunya menghentikan semua rumor. Dia bahkan mengusir Pup
dari rumah di malam pernikahan, itu karena dia mempedulikan perasaan Khun Napa.
Dan bagaimana dengan Khun Napa? Apa pernah memikirkannya?
“Khun,
kau bisa membenci dan tidak menyukaiku, tapi jangan lampiaskan pada Kluay. Apa
kau tidak dengar pertanyaannya tadi? Apa anda pernah peduli padanya? Anda hanya
peduli pada reputasi dan dirimu sendiri.”
Plak!!!!
Khun Napa menampar Pup.
Kluay
jelas terkejut. Dia menahan tangan Khun Napa agar tidak menampar Pup lagi.
“Sudah
puas? Kau bisa menamparku hingga kau puas. Tapi, aku tetap tidak akan pindah.
Dan satu lagi, jangan marah pada Kluay. Suatu hari, dia mungkin tidak akan bisa
menahan kemarahanmu lagi dan hanya mencintaiku. Lalu, apa yang akan kau
lakukan?”
“Cankam
perkataanku ini. Putriku tidak akan bodoh dan buta seperti ini selamanya.
Ketika dia mendapat cara untuk bebas, kau akan di singkirkan. Lihat saja!”
marah Khun Napa dan keluar dari rumah Kluay.
Kluay
hendak mengejar, tetapi Pup melarang. Kluay tidak bisa selalau membujuk Khun
Napa. Dan juga Khun Napa hanya tidak ingin kalah darinya. Kluay merasa stress
dengan semuanya.
--
Hingga
malam hari, Kluay tidak bisa tidur dan terus duduk di ruang tamu. Pup
menghampirinya dan memberikan yoghurt agar Kluay bisa sedikit tenang. Tetapi,
Kluay tidak bereaksi sama sekali. Dan Pup dengan santainya, duduk di samping
Kluay dan menyalakan TV.
Kluay
akhirnya bertanya pada Pup, apa Pup tidak pernah merasa khawatir atau tegang
sekalipun? Pup menjawab kalau studi nya sudah sangat berat, dan dia tidak ingin
khawatir mengenai hal lainnya lagi.
Kluay
tidak lagi bertanya, dan ikut memakan yoghurt. Tetapi, Pup malah memakan
yoghurt dari sendok Kluay. Kluay jadi kesal, dan tidak mau makan yoghurt lagi. Pup
malah mendekatkan wajahnya ke Kluay, dan membuat Kluay menjadi tegang.
Sayangnya, bel pintu pagar berbunyi.
Mereka
keluar untuk memeriksa siapa yang datang. Dan itu Ploy.
Tags:
Love At First Hate
gambar nyusul hari sabtu sore ya guys :)
ReplyDeleteOke kk
ReplyDeleteOke kk
ReplyDeletelanjut ya
ReplyDeleteKak nonton drama ini dimana?
ReplyDelete