Network : TTV
Da
Feng teringat bahwa dia pernah menyuruh seseorang untuk membuat Hu Lan
menghilang selamanya tanpa jejak. Dan jika itu terjadi, maka seluruh 80 miliar
akan menghilang. Jadi tanpa menyelesaikan sarapannya, Da Feng langsung berlari
dan pergi.
Anthony
berlari mengikuti mobil Ah Bao dan para anak buahnya dari belakang.
Dong
Jie berusaha memutuskan tali yang mengikat tangannya, menggunakan serpihan kaca
yang di ambilnya.
“Paman
Da, apa kamu sudah menemukan orangnya? …. Aku tidak peduli, kamu harus
membantuku berpikir untuk menemukan mereka sekarang, dan beritahu mereka untuk
membatalkan pekerjaan itu. Aku akan tetap membayar,” kata Da Feng menghubungin
Da.
Setelah
itu, Da Feng menggerutu karena tidak sadar bahwa Hu Lan dan Fu An adalah orang
yang sama selama ini, kepadahal banyak hal yang cocok. “Xie Fu An, sebelum aku menemukan kalian, kamu pasti tidak boleh mati!”
Tepat
disaat itu, mobil Da Feng berpapasan dengan mobil Ah Bao yang melaju ke arah
yang berbeda. Awalnya Da Feng sama sekali tidak sadar. Tapi ketika tanpa
sengaja dia melihat Anthony berlari mengikuti mobil tersebut, dia langsung
tersadar.
“Bukankah itu anjing Xie Fu An!”
gumam Da Feng. Lalu dia segera memutar balik mobilnya, dan mengikuti mobil Ah
Bao.
Zhen
Zhen menghubungin Da Feng, sambil tersenyum dia mengatakan bahwa foto Hu Lan
terpasang di koran, dan pastinya itu akan menimbulkan berita besar di semua
media nantinya.
“Dengar,
aku sedang buru- buru untuk menyelamatkan 80 milliar ku sekarang. Kamu bantu
aku untuk menelpon polisi, dan minta mereka untuk mengikuti GPS ku,” kata Da
Feng dengan cepat. Lalu mematikan telponnya.
Sesampainya
di tempat tujuan. Ah Bao dan para anak buahnya menarik Fu An, Pi Dan, serta
Dong Jie untuk keluar. Kemudian dia dan para anak buahnya menggalikan sebuah
kuburan besar untuk menguburkan mereka bertiga.
Fu
An berusaha untuk melawan dan membrontak. Melihat itu Ah Bao dengan kesal
meminta Fu An untuk tenang. “Setiap orang sedang buru- buru untuk menyelesaikan
pekerjaan, sehingga kami bisa pulang cepat! Dan aku masih punya pekerjaan nanti
malam!” teriak Ah Bao.
Kemudian
para anak buah Ah Bao menarik dan mendorong Fu An serta Pi Dan untuk masuk ke
dalam kuburan yang digalinya. Sementara Dong Jie, dia masuk ke dalam kuburan
itu sendirian.
Da
Feng melihat dan mengikuti Anthony. Lalu disana dia melihat, Ah Bao serta para
anak buahnya yang sedang mulai menutup kuburan dengan tanah.
Da
Feng melemparkan batu kecil ke kepala Ah Bao. Dan kemudian, saat Ah Bao
mendekatinya, Da Feng memberitahukan siapa dirinya dan menyuruh mereka untuk
melepaskan Fu An.
Ah
Bao memang mengenal siapa Da Feng, tapi dia tidak mau melepaskan Fu An, karena
mereka telah melihat wajahnya. Walaupun Da Feng mengatakan akan menambah
bayaran, tapi Ah Bao tetap tidak mau melepaskan Fu An.
“Tentu saja kamu masih harus membayar, jika tidak aku akan menguburkan mu juga. Tapi sekarang kayu sudah berubah menjadi bubuk, jadi tidak mungkin. Pergilah dan biarkan kami mengurusnya,” kata Ah Bao dengan sikap acuh.
“Tentu saja kamu masih harus membayar, jika tidak aku akan menguburkan mu juga. Tapi sekarang kayu sudah berubah menjadi bubuk, jadi tidak mungkin. Pergilah dan biarkan kami mengurusnya,” kata Ah Bao dengan sikap acuh.
Da
Feng menyerang Ah Bao, tapi di malah dipukulin oleh para anak buah Ah Bao.
Dong
Jie akhirnya berhasil memutuskan tali yang mengikat tangannya. Lalu dengan
segera, dia langsung melepaskan tali yang mengikat tangan Fu An. Setelah itu,
dia naik dan membantu Da Feng.
“Bukankah
kamu yang ingin Xie Fu An menghilang? Mengapa kamu tiba- tiba menyesalinya?”
kata Dong Jie mendekati Da Feng, ketika dia telah selesai mengalahkan semua
anak buah Ah Bao.
“Aku
tidak mengerti apa yang kamu bicarakan,” balas Da Feng.
“Berhenti
berpura- pura, aku anak paman Da. Aku tidak tahu apa niat mu, tapi aku
peringatkan, jika kamu menyentuh seujung rambut saja dari dua bersaudara itu
lagi, aku pastikan kamu akan ada di berita besok. Ini bukan ancaman, tapi
peringatan,” kata Dong Jie dengan tegas sambil menancapkan cangkul di tanah.
Fu
An melepaskan tali yang mengikat tangan Pi Dan, kemudian dia membantu mendorong
Pi Dan supaya bisa naik ke atas. Setelah itu dia pun ikut naik dan keluar dari
kuburan tersebut.
Pi
Dan yang tidak mengetahui apapun, dia memeluk Da Feng dan berterima kasih
karena Da Feng telah datang untuk menyelamatkan mereka. Fu An lalu menanyakan
kenapa Da Feng bisa berada disini.
“Barusan
di jalan, aku melihat Anthony berlari mengejar sebuah mobil, jadi aku
mengikutinya,” jelas Da Feng.
“Terima
kasih telah menyelamatkan kami,” kata Fu An dengan tulus sambil tersenyum.
Fu
An kemudian meminta maaf kepada Dong Jie, karena jika bukan karena mereka, maka
Dong Jie pasti tidak akan ikut tertangkap. Dan Dong Jie menjelaskan bahwa
karena dirinya, maka mereka bisa menemukan Fu An, jadi itu berarti dia
berhutang lagi kepada Fu An.
“Tidak,
tidak, tidak. Kamu tidak berhutang padaku, mari jangan membicarakan tentang
hutang. Nenek ku bilang, bertemu tiga kali berarti kita menjadi teman. Dan
teman harus saling menolong, kan?” kata Fu An.
“Sejak
kita berteman, jika nanti ada orang yang ingin membahayakan mu, ingat untuk
menghubungin ku,” kata Dong Jie sambil menatap ke arah Da Feng.
Suara
mobil polisi terdengar, jadi Dong Jie pun pamit, namun sebelum itu dia
memperingatkan Da Feng sekali lagi.
Da
Feng mengajak Fu An serta Pi Dan untuk ikut bersamanya, karena dia telah
menemukan kakek Wang Cai yang dicari oleh Fu An. Dan dengan heran, Fu An pun
bertanya bagaimana bisa Da Feng menemukan kakek Wang Cai.
“Mari
pergi, aku akan menjelaskannya nanti. Seluruh dunia sedang menunggu kalian
berdua,” kata Da Feng.
Ah
Bao yang tersadar, dia langsung mengajak semua para anak buahnya pergi. Karena
jika tidak mereka, bisa tertangkap.
Tags:
Easy Fortune Happy Life