Sinopsis C- Drama : Easy Fortune Happy Life Episode 4 - part 2



Network : TTV

Da Feng teringat bahwa dia pernah menyuruh seseorang untuk membuat Hu Lan menghilang selamanya tanpa jejak. Dan jika itu terjadi, maka seluruh 80 miliar akan menghilang. Jadi tanpa menyelesaikan sarapannya, Da Feng langsung berlari dan pergi.


Anthony berlari mengikuti mobil Ah Bao dan para anak buahnya dari belakang.


Dong Jie berusaha memutuskan tali yang mengikat tangannya, menggunakan serpihan kaca yang di ambilnya.

“Paman Da, apa kamu sudah menemukan orangnya? …. Aku tidak peduli, kamu harus membantuku berpikir untuk menemukan mereka sekarang, dan beritahu mereka untuk membatalkan pekerjaan itu. Aku akan tetap membayar,” kata Da Feng menghubungin Da.

Setelah itu, Da Feng menggerutu karena tidak sadar bahwa Hu Lan dan Fu An adalah orang yang sama selama ini, kepadahal banyak hal yang cocok. “Xie Fu An, sebelum aku menemukan kalian, kamu pasti tidak boleh mati!”


Tepat disaat itu, mobil Da Feng berpapasan dengan mobil Ah Bao yang melaju ke arah yang berbeda. Awalnya Da Feng sama sekali tidak sadar. Tapi ketika tanpa sengaja dia melihat Anthony berlari mengikuti mobil tersebut, dia langsung tersadar.

“Bukankah itu anjing Xie Fu An!” gumam Da Feng. Lalu dia segera memutar balik mobilnya, dan mengikuti mobil Ah Bao.

Zhen Zhen menghubungin Da Feng, sambil tersenyum dia mengatakan bahwa foto Hu Lan terpasang di koran, dan pastinya itu akan menimbulkan berita besar di semua media nantinya.

“Dengar, aku sedang buru- buru untuk menyelamatkan 80 milliar ku sekarang. Kamu bantu aku untuk menelpon polisi, dan minta mereka untuk mengikuti GPS ku,” kata Da Feng dengan cepat. Lalu mematikan telponnya.


Sesampainya di tempat tujuan. Ah Bao dan para anak buahnya menarik Fu An, Pi Dan, serta Dong Jie untuk keluar. Kemudian dia dan para anak buahnya menggalikan sebuah kuburan besar untuk menguburkan mereka bertiga.


Fu An berusaha untuk melawan dan membrontak. Melihat itu Ah Bao dengan kesal meminta Fu An untuk tenang. “Setiap orang sedang buru- buru untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga kami bisa pulang cepat! Dan aku masih punya pekerjaan nanti malam!” teriak Ah Bao.

Kemudian para anak buah Ah Bao menarik dan mendorong Fu An serta Pi Dan untuk masuk ke dalam kuburan yang digalinya. Sementara Dong Jie, dia masuk ke dalam kuburan itu sendirian.

Da Feng melihat dan mengikuti Anthony. Lalu disana dia melihat, Ah Bao serta para anak buahnya yang sedang mulai menutup kuburan dengan tanah.


Da Feng melemparkan batu kecil ke kepala Ah Bao. Dan kemudian, saat Ah Bao mendekatinya, Da Feng memberitahukan siapa dirinya dan menyuruh mereka untuk melepaskan Fu An.

Ah Bao memang mengenal siapa Da Feng, tapi dia tidak mau melepaskan Fu An, karena mereka telah melihat wajahnya. Walaupun Da Feng mengatakan akan menambah bayaran, tapi Ah Bao tetap tidak mau melepaskan Fu An.

“Tentu saja kamu masih harus membayar, jika tidak aku akan menguburkan mu juga. Tapi sekarang kayu sudah berubah menjadi bubuk, jadi tidak mungkin. Pergilah dan biarkan kami mengurusnya,” kata Ah Bao dengan sikap acuh.

Da Feng menyerang Ah Bao, tapi di malah dipukulin oleh para anak buah Ah Bao.


Dong Jie akhirnya berhasil memutuskan tali yang mengikat tangannya. Lalu dengan segera, dia langsung melepaskan tali yang mengikat tangan Fu An. Setelah itu, dia naik dan membantu Da Feng.

“Bukankah kamu yang ingin Xie Fu An menghilang? Mengapa kamu tiba- tiba menyesalinya?” kata Dong Jie mendekati Da Feng, ketika dia telah selesai mengalahkan semua anak buah Ah Bao.

“Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan,” balas Da Feng.


“Berhenti berpura- pura, aku anak paman Da. Aku tidak tahu apa niat mu, tapi aku peringatkan, jika kamu menyentuh seujung rambut saja dari dua bersaudara itu lagi, aku pastikan kamu akan ada di berita besok. Ini bukan ancaman, tapi peringatan,” kata Dong Jie dengan tegas sambil menancapkan cangkul di tanah.


Fu An melepaskan tali yang mengikat tangan Pi Dan, kemudian dia membantu mendorong Pi Dan supaya bisa naik ke atas. Setelah itu dia pun ikut naik dan keluar dari kuburan tersebut.

Pi Dan yang tidak mengetahui apapun, dia memeluk Da Feng dan berterima kasih karena Da Feng telah datang untuk menyelamatkan mereka. Fu An lalu menanyakan kenapa Da Feng bisa berada disini.


“Barusan di jalan, aku melihat Anthony berlari mengejar sebuah mobil, jadi aku mengikutinya,” jelas Da Feng.

“Terima kasih telah menyelamatkan kami,” kata Fu An dengan tulus sambil tersenyum.


Fu An kemudian meminta maaf kepada Dong Jie, karena jika bukan karena mereka, maka Dong Jie pasti tidak akan ikut tertangkap. Dan Dong Jie menjelaskan bahwa karena dirinya, maka mereka bisa menemukan Fu An, jadi itu berarti dia berhutang lagi kepada Fu An.

“Tidak, tidak, tidak. Kamu tidak berhutang padaku, mari jangan membicarakan tentang hutang. Nenek ku bilang, bertemu tiga kali berarti kita menjadi teman. Dan teman harus saling menolong, kan?” kata Fu An.

“Sejak kita berteman, jika nanti ada orang yang ingin membahayakan mu, ingat untuk menghubungin ku,” kata Dong Jie sambil menatap ke arah Da Feng.

Suara mobil polisi terdengar, jadi Dong Jie pun pamit, namun sebelum itu dia memperingatkan Da Feng sekali lagi.


Da Feng mengajak Fu An serta Pi Dan untuk ikut bersamanya, karena dia telah menemukan kakek Wang Cai yang dicari oleh Fu An. Dan dengan heran, Fu An pun bertanya bagaimana bisa Da Feng menemukan kakek Wang Cai.

“Mari pergi, aku akan menjelaskannya nanti. Seluruh dunia sedang menunggu kalian berdua,” kata Da Feng.

Ah Bao yang tersadar, dia langsung mengajak semua para anak buahnya pergi. Karena jika tidak mereka, bisa tertangkap.

Post a Comment

Previous Post Next Post