Original Network : Naver TV Cast vLive
NB : Da
Eun menyamar jadi Byul. Dan Byul menyamar menjadi Da Eun. Tapi karena bingung
nantinya, maka aku tetap tulis nama Da Eun sebagai Da Eun, walaupun dia sedang
menyamar menjadi Byul. Begitu juga sebaliknya. Terima kasih.
“Apa yang harus aku lakukan?” tanya Da
Eun.
“Kamu harus menjadi Kim Byul.”
Chulgu menyuruh team make up untuk
mendadanin Da Eun, tapi dia tidak yakin 100% kalau mereka berdua akan menjadi
sama persis. Namun ketika Da Eun sudah selesai di dandanin, dia terkejut
sendiri, karena mereka berdua sangat persis sekali.
Chulgu mengajari Da Eun latihan
menari. Tapi Da Eun agak kesulitan, karena tubuh nya yang kurang lentur. Lalu
kemudian, Chulgu memperlihatkan foto anggota Angel dan menjelaskan siapa
mereka. Bahkan dia memberikan sebuku data mengenai anggota Angel untuk di
pelajari oleh Da Eun.
Setelah itu, Chulgu memperlihatkan
foto Jung Woo. Dan mengajari Da Eun praktek cara berbicara yang benar dan baik,
ketika bertemu dengan Jung Woo. Namun Da Eun kesulitan juga.
“Byul menggunakan lipstik ini,
karena warna nya cantik dan tahan lama. Beauty Fit. Kamu harus mengenakan nya
sepanjang waktu,” jelas Chulgu. Dan Da Eun mengerti serta langsung memakainya.
Sesampainya ditempat syuting, Da Eun
bercermin sesaat untuk memastikan penampilan nya. Dan ketika ada anggota kru
yang meminta koper serta hp nya untuk dibawa ke atas. Dengan canggung, Da Eun
pun memberikan nya.
“Kamu bisa pergi ke restoran,” jelas
anggota kru.
“Aku
Kim Byul. Umur 21 tahun. Kim Byul dari Angels. Hanya untuk 7 hari,”
gumam Da Eun dalam hati nya. Lalu dia pun berjalan pergi.
Chulgu memberikan apron café kepada
Byul untuk di gunakan. Lalu dia juga memberikan catatan tentang bagaimana
caranya menggunakan mesin coffee, nama CEO dan adik CEO. Dan dengan raut wajah
datar, Byul mengucapkan terima kasih.
“Haruskah kita mengubah cara bicara
mu? Seperti Da Eun,” jelas Chulgu. “Terima kasih,” katanya dengan eskpresi
tersenyum.
“Terima kasih,” ulang Byul dengan
ekpresi datar. Dan Chulgu mengomentari nya. “Maaf. Itu mengapa aku di sebut
tanpa ekspresi,” jelas Byul.
Chulgu menjelaskan bahwa dari sekian
banyak idol yang di temuinya, Byul bukan orang yang buruk. Jadi dia percaya
semua kesalah pahaman yang ada akan segera terselesaikan. Karena itu untuk
seminggu saja, Byul harus berhati- hati supaya tidak ketahuan.
“Ya, jangan khawatir,” jawab Byul.
Lalu dia berjalan ke arah café dengan gugup. Dan sesampainya di depan pintu,
dia menghela nafas.
Da Eun merasa kurang nyaman, karena
banyak kamera yang mengarah padanya. Tapi dia berusaha untuk menenangkan
dirinya sendiri. Kemudian Jung Woo datang dan masuk ke dalam ruangan.
“Halo,” sapa Jung Woo, sopan.
“Halo,” balas Da Eun sambil
tersenyum ceria. “Dia terlihat lebih
tampan kalau dilihat secara langsung. Matanya, hidungnya, dan mulutnya, begitu berbeda.
Wajah nya kecil dan kulit nya putih,” pikir Da Eun, terpesona.
Jung Woo merasa heran, karena Da Eun
terus menatapnya, jadi dia pun bertanya, apakah ada sesuatu di wajahnya. Dan Da
Eun menggelengkan kepalanya. “Sempurna,” puji nya, tanpa sadar.
“Apa?”
“Aku tidak mengatakan wajah mu
sempurna, tapi segala nya!!” puji Da Eun dengan canggung.
Jung Woo memulai pembicaraan. Dia
menanyakan, bagaimana tour grup Da Eun. Dan dengan bingung, Da Eun berpikir,
tour apa dan dimana. Lalu dia asal menjawab bahwa tour nya menyenangkan.
Mendengar itu, Jung Woo merasa bingung, sebab dia mendengar tour Da Eun di
batalkan karena ada topan. Dan Da Eun terdiam sesaat.
“Itu mengapa, itu bagus! Aku bisa
beristirahat …” jawab Da Eun, beralasan. “Ah,
aku kacau …” pikirnya, lega. Karena Jung Woo menerima alasan nya.
Ari berlatih menari. Kemudian Byul
masuk ke dalam café. Melihat nya, Ari langsung memanggilnya dan memperlihatkan
video tarian dari musik Angel. Dia menjelaskan bahwa di perjalanan sekolah
nanti, dia berencana untuk menarikan itu. Dan Byul tidak tertarik, jadi dia
ingin mulai bekerja saja. Tapi Ari menahan nya dan mengajak nya untuk melihat
bersama.
“Aku akan memainkan peran ini.
Bagaimana?” tanya Ari, meminta pendapat.
“Yah, lakukan saja,” jawab Byul,
datar.
Ari kemudian menemukan sesuatu yang
mengejutkan. Yaitu wajah Byul yang tampak sangat mirip dengan idol Angel. Dan
dia merasa iri. Mendengar itu, Byul sempat kaget, tapi kemudian dia merasa
lega, karena Byul tidak menyadari nya.
Byul kemudian bertemu dengan Ji Han.
Dan Ji Han dengan ramah mengajak Byul untuk memakan roti yang baru di buat nya.
Dengan bingung, Byul pun menerima roti itu, lalu bersiap untuk memakai apron.
“Apa? Unni* benar- benar suka
madeleine, tapi dia tidak memakan nya,” komentar Ari, heran. Karena Byul malah
sibuk memakai apron, bukannya makan langsung. Dan Ji Han juga tidak tahu, tapi
dia mengira mungkin saja Byul belum mau makan.
Kru memberikan kartu misi kepada Da
Eun. Dan dia membaca nya. [Misi : Pesankan menu untuk pasangan mu].
“Ini
adalah misi. Aku harus fokus. Mari pesan sesuatu yang sederhana. Baiklah, steak
kedengaran nya enak,” pikir Da Eun, lalu dia menuliskan nya di
kertas. Kemudian dia penasaran, apa yang Jung Woo tulis.
Ketika makanan datang, Da Eun merasa
ragu. “Ini apa? Terong?” tanyanya.
“Sebelum datang ke sini, aku membaca
bahwa kamu suka Ratatouile. Ini ada disini,” jawab Jung Woo.
“Ah, aku benar- benar suka
Ratatouile. Sangat suka,” balas Da Eun sambil tersenyum terpaksa dan kaku.
Flash back
Ari sedang belajar tentang burung
merpati yang di makan. Dan Da Eun memberitahu Ari kalau dia sangat tidak suka
terong. Dia akan makan burung merpati, jika ada perang, tapi dia tidak akan
pernah memakan terong.
Flash back end
Dengan sangat terpaksa, Da Eun
memakan Ratatouile nya. Bahkan dia harus tersenyum dan memuji makanan itu
sangat enak kepada Jung Woo. Namun dalam hati nya, dia mengeluh. “Kim Byul, bagaimana bisa kamu menyukai
ini?” keluh nya seperti ingin menangis rasa nya.
Byul memakan sandwichnya dengan
lahap. Dan melihat kalau didalam sandwich itu ada terong nya, Ari merasa
terkejut. Tapi karena tidak tahu, Byul pun merasa bingung.
Namun sebelum Ari sempat
menjelaskan, Ji Han berteriak memanggil Da Eun. Jadi Da Eun pun pergi dan
meninggalkan sandwich nya di meja.
“Kamu tidak makan madeleine. Tapi
malah makan terong? Da Eun Unni, benar?” gumam Ari, bingung. Karena madelleine
masih belum dimakan. Tapi Byul malah membuat dan memakan sandwich dengan
terong.
Dengan kesusahan, Da Eun
menghabiskan semua makanan nya. Dan Jung Woo salah paham, dia mengira Da Eun
kesulitan bersikap alami di kamera. Serta Da Eun tampak lebih nyaman di atas
panggung. Dan itu sama seperti nya, dia kesulitan untuk memulai pembicaraan.
“Kamu berbicara sangat baik,”
komentar Da Eung.
“Aku tidak biasa bicara banyak. Aku
tidak biasa keluar rumah terlalu sering juga,” jelas Jung Woo.
“Kamu
sangat professional. Baiklah. Aku akan menjadi seperti dia juga!” pikir
Da Eung, yang tiba- tiba merasa termotivasi.
Didepan lift. Da Eun dan Jung Woo
berdiri bersama dengan canggung. Menunggu pintu lift terbuka. Lalu karena merasa
heran, kenapa Jung Woo menunggu lift juga, maka Da Eun pun bertanya.
“Bukankah kamu akan pergi ke kamar
mu? Kita perlu beristirahat,” jawab Jung Woo. Dan Da Eung tersenyum dengan
bingung.
Da Eun merasa waspada, karena mereka
berdua terus berjalan ke arah yang sama. Lalu ketika sampai di depan pintu, Da
Eun mulai khawatir, apakah mungkin mereka akan tidur di satu kamar yang sama.
Dan dia pun menatap ke arah Jung Woo. Tapi dia ragu untuk bertanya.
“Apa
ini dunia profesional? Ini reality show, jadi haruskah kita benar melakukan nya
secara nyata?” pikir Da Eun, cemas. “Aku tidak berpikir
pergi ke satu kamar yang sama adalah hal yang benar …” kata Da Eun,
memberanikan diri untuk protes.
“Aku …”
“Bahkan jika ini real …”
Jung Woo menunjuk ke pintu di
sebelahnya untuk menjelaskan. “Aku tinggal di sebelah,” jelas nya. Dan
mengetahui itu. Da Eun merasa malu sendiri. Tapi dengan ramah, Jung Woo
mengucapkan selamat malam kepada nya, lalu masuk ke dalam kamar.
Setelah itu, Da Eun langsung menutup
wajah nya, karena merasa sangat malu telah salah paham. Tapi dia tidak bisa
berteriak.
Didalam kamar. Jung Woo mengangkat
telpon masuk dari manajer nya. Manajer merasa lega karena hp Jung Woo tidak di
ambil seperti milik Da Eun. Lalu dia bertanya, apakah segala nya berjalan baik
di sana.
“Hyung**. Aku matikan, jika kamu
cuma mengatakan itu.”
“Ah… kamu bajingan dingin. Baiklah,”
balas Manajer. Lalu dia langsung mematikan telpon.
Flash back
“Aku sudah mengatakan ini, program
itu. Aku tidak ingin ikut,” tegas Jung Woo kepada manajer nya.
“Apa ini karena wanita itu?”
“Hyung. Kamu tahu aku tidak bisa
tidur dimana pun selain di rumah.”
“Bagaimana bisa kamu pengecut. Kamu
belum melihat dia selama beberapa waktu ini kan. Akankah dia datang ke kamar
hotel?”
Flash back end
Jung Woo bersandar di pintu. Dan
menghela nafas seperti stress.
Da Eun menghela nafas capek. “Aku
Jung Da Eun. Aku hanya murid biasa. Ini bukan ‘raja dengan telinga keledai’,”
gumam nya.
Kemudian saat melihat ke arah koper
nya, dia tersadar kalau itu bukan koper nya. Tapi koper Jung Woo.
Jung Woo memperhatikan seluruh
kamarnya dengan waspada. Kemudian saat pintu kamarnya di ketuk, dia langsung
tersentak. Dia membayangkan seorang wanita bermasker hitam yang mengetuk pintu
kamar nya.
Da Eun heran, karena Jung Woo tidak
membuka pintu juga. “Permisi?!” teriak nya. Dan Jung Woo langsung membuka pintu
bagi nya. “Ini kebetulan ada di kamar ku,” jelas Da Eun sambil memperlihatkan
koper nya.
Dan dengan segera, Jung Woo pun
langsung menukar koper mereka. Lalu dia berniat untuk menutup pintu kamar.
Dengan bingung, Da Eun pun menahan
pintunya. “Apa kamu baik- baik saja?” tanyanya cemas.
“Ya,” jawab Jung Woo, singkat. Lalu
dia menutup pintu kamar nya.
Didalam kamar. Jung Woo duduk di
belakang pintu.
Flash back
Jung Woo panik dan menelpon manajer
nya supaya segera datang ke tempat nya. Karena ada seorang fans stalker yang
mengikutinya sampai ke perusahaan. Dan dia merasa sangat takut.
Flash back end
Byul belum terbiasa dengan pekerjaan
nya.
Ari merasa curiga kepada sikap Byul,
jadi dia terus memperhatikan nya. Melihat itu, Ji Han merasa heran, dan
bertanya, kenapa Ari terus memperhatikan Byul dari kemarin.
“Kamu tidak berpikir ini aneh?”
tanya Ari.
“Tentu saja. Ketika kamu terus
memperhatikan nya seharian,” jawab Ji Han, bercanda. Dan Ari pun malas
berbicara dengan nya lagi.
Setelah berpikir lama, Ari teringat
pada anggota Angel yang terlihat sangat mirip dengan Da Eun. Dan mengingat itu,
dia pun merasa terkejut sendiri. “Oh ampun… mungkin itu dia! Ah, tidak… Itu
tidak mungkin … Tapi sandwich dengan terong itu … Bagaimana ini! Aku pikir aku
benar!” gumamnya berpikir. Dan Ji Han pun menyadarkan nya.
“Kerjakan PR mu.”
“PR tidak penting sekarang,” jawab
nya. Lalu dia mendekati Byul.
Ari mencoba untuk mengetes Byul. Dia
menunjukan foto tas beruang, dan mengatakan kalau dia menginginkan itu sebagai
kado ulang tahun nya. Dan Byul pun langsung mengiyakan.
“Benarkah? Kamu memberiku ini dua
hari yang lalu,” kata Ari sambil menunjukan tas beruang nya. “Unni. Siapa
kamu?” tanyanya. Dan Byul pun terdiam.
Tags:
One Fine Week