Sinopsis Web-KDrama : Wind-Bell Episode 07
Images by : Naver TV Cast
Daniel terbangun. Saat dia membuka mata, ayah dan ibu Yeo Jin sedang memperhatikannya. Tentu saja Daniel bangun dengan terkejut. Ayah dan Ibu malah tidak segan dengan Daniel dan bahkan memanggilnya menantu Da. Da untuk kata Daniel.
Yeo Jin yang melihat kelakukan
mereka, langsung mengomeli mereka yang menakuti orang America. Mereka kemudian
mengajak Daniel untuk sarapan bersama. Daniel masih bingung dan meminta di
jelaskan kenapa dia bisa ada di sini?
Tidak ada yang menjelaskan dan
hanya menyuruhnya untuk sarapan bersama. Sambil sarapan, Daniel bisa melihat
keakraban setiap anggota keluarga Yeo Jin (ada ayah ibu, adik perempuan dan
laki-laki).
Tapi, karena kebanyakan minum,
Daniel jadi mual. Saat berada di dalam kamar mandi pun, dia bisa mendengar
keceriaan keluarga Yeo Jin. Dan itu membuatnya sedikit sedih atau mungkin iri.
--
Boss menemui Ibu. Ibu berterimakasih
pada boss (Jong Hwa) mungkin karena sudah membawa Daniel kemari.
“Tidak perlu berterimakasih. Aku
yang berterimakasih pada Anda. Aku adalah pemilik perusahaan penerbitan yang
akan melakukan penerjemahan buku dari seorang jenius yang memenangkan Man
Booker Prize. Sebenarnya… semua kartu ulang tahun yang Anda kirimkan kepadanya,
di kirimkan kembali kemari. Kecuali di tahun dia di adopsi. Aku rasa, aku harus
mengembalikannya kembali pada Anda. Aku yakin Gun Woo sangat penasaran. Mungkin…
lebih daripada Anda. Dia tidak datang kemari untuk tandatangan kontrak. Dia menggunakan
alasan pekerjaan, tapi aku yakin dia ingin melihat ibunya. Dan mungkin dia
merindukan Seoul. Dan bukunya mengekspresikan hal itu, “The Promise.”,” ujar Jong
Hwa.
--
Daniel masih ada di rumah Yeo
Jin. Keluarga Yeo Jin sedang asyik bermain permainan kartu Korea sementara Yeo
Jin sedang berbaring santai di sofa. Daniel bertanya dengan berbisik, apakah
dia sudah boleh pergi?
Yeo Jin menjawab dengan santai
kalau Daniel bisa pergi sesukanya. Yeo Jin bahkan langsung mengumumkan kalau
Daniel akan pulang. Ibu-nya langsung melarang dan menyuruh Daniel untuk tinggal
sebentar lagi karena dia akan memasakan makan siang yang enak. Daniel dengan
sopan menolak dan pamit untuk pulang.
Tapi mau pergi saja, ayah ibu
dan saudara Yeo Jin bicara banyak hal. Yeo Jin sampai harus mengomeli dan
menutup pintu. Dia akan mengantarkan Daniel karena Daniel kan tidak tahu tempat
ini.
Saat jalan, mereka saling diam.
Yeo Jin tampak memikirkan sesuatu. Dan setelah itu, dia memberanikan diri
bicara.
“Kenapa kau menyuruhku? Aku akan
melakukan apa yang ku inginkan.”
“Lihatlah, Daniel. Pikirkan saja
secara sederhana. Apa kau punya tempat tujuan lain? Tidak ada. Jika kau
merindukannya, katakan itu. Kenapa mengulur-ulur? Kau tahu apa yang ku maksud? Kenapa
kau menyembunyikan perasaanmu dan membuatnya ribet?”
Daniel tidak menanggapi. Dia hanya
menyuruh Yeo Jin untuk kembali saja, karena dia juga tidak ingin merepotkannya.
Yeo Jin mengerti dan kembali, tentunya sambil mengomel dulu.
“Aku sudah bilang kan. Mereka gila.”
“Mereka sangat hebat. Aku iri,”
jujur Daniel. “Sebuah keluarga adalah hal yang nyata dan juga… hal yang bagus.”
Tags:
Wind-Bell