Original Network : tvN
Tepat ketika
Lee Rang berpikir bahwa Lee Yeon tidak akan mungkin datang menyelamatkan nya,
Lee Yeon datang. “Yeon?” panggilnya, terkejut. “Kamu bukan dia. Yeon tidak mungkin
datang menyelamatkanku.”
“Kurasa kamu tidak salah,” balas Lee Yeon.
“Tunjukkan
buktinya bahwa kamu Yeon.”
“Bukti?
Seperti nomor jaminan sosialku?” canda Lee Yeon. “Jwibulnori pada malam bulan
purnama pertama. Setelah bersenang-senang dengan api, kamu mengompol. Kamu
kujuluki selama tiga tahun,” katanya, membuktikkan.
“Diam,”
geram Lee Rang, kesal.
“Tukang
mengompol!” teriak Lee Yeon sambil menyerang para zombie.
Sambil
bertarung bersama dengan Lee Yeon dalam melawan para zombie, Lee Rang teringat akan kenangan mereka dulu. Ketika mereka berdua berlatih bertarung bersama. Dan
masih bahagia.
“Aku akan
membunuhmu,” kata Lee Rang.
“Mereka
dahulu,” balas Lee Yeon sambil membantu Lee Rang yang terjatuh untuk berdiri.
Dipintu
lain. Ji A merasa heran, ketika melihat keadaan disekeliling nya. Lalu dia
ingin melepaskan sabuk pengaman yang mengikat pinggang nya. Tapi sabuk pengaman
itu sama sekali tidak bisa di buka. Lalu dia menatap kedua orang tuanya. “Ibu?
Ayah?” panggil nya.
Ibu Nam dan
Ayah Nam sama sekali tidak mendengar suara Ji A, karena itulah mereka berdua
tidak merespon Ji A yang berada dibangku belakang mobil. Dan mereka berdua lalu
saling mengobrol. Dan Ji A pun diam serta mendengarkan obrolan Ibu Nam dan Ayah
Nam.
Ibu Nam dan
Ayah Nam membahas hasil hipnoterapi yang Ji A jalani. Ibu Nam menjelaskan bahwa
dia dan Dokter Kang sama sekali belum pernah melihat kasus seperti ini
sebelumnya, dan dia takut serta bertanya- tanya, apakah mereka bisa melindungi
Ji A? Apakah mereka bisa menjaga Ji A tetap aman?
Dengan
perhatian, Ayah Nam lalu memegang tangan Ibu Nam dengan erat untuk menghiburnya
dan menguatkan nya, Dan Ji A menyentuh Ibu serta memanggil nya. “Ibu?”
“Ji Ah, kamu
sudah bangun,” respon Ayah Nam.
Dengan
segera, Ibu Nam menghapus air matanya dan tersenyum kepada Ji A. “Ibu berniat
menunggu sampai kita pulang, tapi ini hadiah ulang tahunmu,” katanya sambil
memberikan hadiah.
“Ulang
tahunku?” gumam Ji A, tertegun. Lalu dia membuka kotak hadiahnya, dan ternyata
isinya adalah kotak musik seperti dulu. Dan Ji A merasa terkejut, kemudian dia
melihat jalan yang mereka lewati. “Yeou Gogae?”
Dengan
panik, Ji A menyuruh Ayah Nam untuk menghentikan mobilnya. Tapi Ayah Nam sama
sekali tidak merespon. Dan lalu Ji A memanggil Ibu Nam. Tapi Ibu Nam juga sama
sekali tidak merespon.
Lee Yeon dan
Lee Rang berlari bersama- sama untuk menghindari kejaran para zombie yang sama
sekali tidak bisa mati walaupun mereka sudah membunuhnya. Dan Lee Yeon menebak,
apakah mungkin mereka berdua sudah melemah. Dan Lee Rang menjawab bahwa itu
tidak mungkin.
“Lupakan
petir. Bahkan angin tidak mau bertiup,” gumam Lee Yeon sambil merasakan alam
disekitarnya. “Di mana kita sebenarnya?” tanyanya, merasa ragu.
“Bukankah
sudah jelas? Hutan Orang Kelaparan,” jawab Lee Rang, kelelahan.
“Benarkah?”
tanya Lee Yeon, tidak yakin.
Ji A
menangis panik. Dia memanggil- manggil Ayah Nam untuk menghentikan mobilnya.
Tapi Ayah Nam sama sekali tidak merespon. Lalu tiba- tiba semuanya menjadi
gelap dan kecelakaan pun terjadi. Sama seperti dulu.
"Bab 9: Roh Kegelapan"
Imoogi dan
si wanita hijau memperhatikan kecelakaan Ji A dari samping. Si wanita hijau
berkomentar bahwa dia tidak menyangka kalau Lee Yeon akan memilih untuk
menyelamatkan Lee Rang. Dan Imoogi menjelaskan, Roh Gunung bukanlah lawan yang
mudah. Mendengar itu, Si Wanita hijau merasa bingung.
“Bahkan saat
ini, dia menantangku. Dia mungkin tahu ini bukan sekadar tes untuk mereka
berdua, tapi juga tes untuknya,” jelas Imoogi.
Diruang
rapat. Team Leader Choi bertanya- tanya, bagaimana caranya si Wanita hijau bisa
tahu bahwa dirinya takut naik pesawat. Dan anehnya, si Wanita hijau itu
bertanya, apa yang paling ditakutinya. Mendengar itu, rekan Kim dan rekan Pyo
teringat akan sebuah legenda urban yang beredar di Internet. Judulnya Wanita
Penjual Jus.
Seorang wanita memberikan mu jus
dan bertanya, apa yang paling kamu takuti? Lalu setelah itu akan terdengar lagu
yang dinyanyikan saat menari ganggangsullae.
Lagu ini membuat orang merasa
merinding. Dalam lirik lagu ada dua frasa yang terus diulang- ulang disepanjang
lagu - Seseorang akan menyuruh kita untuk membuka pintu, sementara yang lain akan
mengatakan bahwa tidak ada kuncinya-
Menurut rumor, tidak seorang pun
akan terbangun setelah mendengarkan lagu itu. Selamanya.
Tepat ketika
mereka bertiga baru selesai membahas tentang Legenda Urban Wanita Penjual Jus.
Bulgasari datang dengan sikap panik. “Apa ini tim "Mengungkap Legenda
Urban"?” tanyanya.
Bulgasari
membawa Team Leader Choi, rekan Kim, dan rekan Pyo, ke tempat dimana Ji A
pingsan tidak sadarkan diri.
“Ji A! Ji A,
bangunlah!” panggil rekan Kim dengan khawatir.
Shin Joo
sampai ditempat parkir dan menemukan Lee Yeon yang pingsan tidak sadarkan diri.
“Yeon, bangunlah,” pintanya, khawatir.
Yoo Ri
menemukan Lee Rang yang pingsan tidak sadarkan diri. “Pak Lee! Pak Lee! Pak
Lee!” panggilnya, sangat khawatir.
Lee Yeon dan
Lee Rang terus berlari menghindari kejaran para zombie. Dan akhirnya, mereka
berhasil menjauh dari mereka semua. Mereka berdua masuk ke dalam lubang yang
merupakan jalan rahasia ke bagian hutan yang lain.
Kemudian
dengan kelelahan, Lee Yeon berbaring ditanah sambil menutup matanya dan berdoa.
Lee Yeon : “Dia pasti sudah melewati Yeou Gogae sekarang. Mampukah aku
menyelamatkan mereka berdua dari Dunia Bawah Tanah ini? Kumohon. Kuharap
keputusanku tidak salah.”
Lee Rang
ikut berbaring disebelah Lee Yeon. Dia menanyai, apa yang Lee Yeon lakukan, dan
kenapa Lee Yeon datang ke tempatnya. Dan dengan acuh, Lee Yeon menjawab bahwa
ini karena dia mempunyai waktu luang, dan dia ingin memakai peluang ini untuk
melihat Lee Rang, adik satu-satunya, di kirim ke Akhirat.
“Jangan
bercanda. Kenapa kamu lebih memilihku alih-alih dia?” kata Lee Rang, malas
bercanda.
“Pertanyaan
bagus. Aku salah memilih pintu,” jawab Lee Yeon. “Kukira aku akan pergi
menyelamatkan Ji A. Tapi setibanya di sini, nyawa tukang mengompol hampir
terenggut,” ejek nya.
Malas
mendengarkan Lee Yeon yang tidak jujur, Lee Rang berniat untuk menjauhinya
saja. Tapi ketika dia berdiri, dia langsung terjatuh, karena kakinya terluka
sangat parah. Melihat luka itu, Lee Yeon merasa terkejut. Lalu dia menyentuh
dahi Lee Rang untuk memeriksa suhu tubuhnya, dan ternyata Lee Rang juga
mengalami demam tinggi.
“Kurasa
racunnya mulai menyebar,” kata Lee Rang dengan tenang, seolah ini bukan masalah
serius.
Lee Yeon : “Hanya butuh satu jam sampai racunnya menyebar ke seluruh tubuh.”
Tepat disaat
itu, terdengar suara para zombie yang berhasil masuk ke dalam lubang dan sedang
dalam perjalanan ke arah mereka berdua. Dan dengan segera, Lee Yeon pun
mengobat kaki Lee Rang.
“Karena
inilah aku melarangmu berdekatan dengan Imoogi,” kata Lee Yeon, menasehati.
“Jangan
mencoba menjadi kakak. Menyebalkan sekali,” keluh Lee Rang. Dan dengan sengaja,
Lee Yeon mengetat kan ikatan di kaki Lee Rang yang terluka. “Berengsek,” umpat
Lee Rang.
“Sekarang
larilah demi nyawamu,” tegas Lee Yeon.
Shin Joo
membawa tubuh Lee Yeon ke restoran. Dan tubuh Lee Yeon penuh dengan luka.
Melihat kondisi itu, Shin Joo bingung harus melakukan apa. Dan Hye Ja
menjelaskan bahwa tidak ada apapun yang bisa membangunkan Lee Yeon dari luar,
karena dulu dia juga gagal untuk membangunkan suaminya.
“Apa
pelakunya sama?” tanya Shin Joo.
“Ya. Dahulu,
dia penjaja yang berjualan barang untuk wanita. Dia mendekati orang-orang
dengan benda berkilau dan menanyai mereka apa yang paling mereka takuti.
Begitulah cara dia menyihir mereka. Suamiku takut pada harimau,” jawab Hye Ja,
menjelaskan.
“Hal-hal
yang dilihat orang-orang…. Itu bukan ilusi?” tanya Shin Joo.
“Aku juga mengira itu halusinasi. Tapi Shin Joo, aku melihat suamiku digigit harimau. Tulangnya patah dan dagingnya terkoyak,” jawab Hye Ja dengan sedih.
Yoo Ri
menangis melihat kondisi Lee Rang. “Pak Lee, kumohon bangunlah. Pak Lee!”
pangggilnya sambil mengguncang tubuh Lee Rang. Tapi Lee Rang sama sekali tidak
merespon.
Lalu ketika
Yoo Ri memeriksa tubuh Lee Rang, dia melihat kaki Lee Rang yang terluka parah
parah. Dan dia merasa terkejut serta panik.
“Siapa
namanya?” tanya Shin Joo, ingin tahu.
“Roh
Kegelapan. Dia hidup dari hal-hal yang disembunyikan jauh di dalam jiwa-jiwa
kita yang kelam,” jawab Hye Ja.
Ketika Ji A
terbangun, dia melihat Ibu Nam ada dihadapan nya. Dan dia merasa bingung,
kenapa Ibu Nam bisa ada disini. Dan Ibu Nam menjawab bahwa dia ada dirumah,
karena ini hari Minggu. Lalu dia mengelus Ji A dengan lembut dan mengomentari
bahwa Ji A pasti sangat kelelahan karena terus bekerja lembur di perusahaan.
“Aku kerja
di mana?” tanya Ji A, mengetes Ibu Nam.
“Apa kamu
masih mengantuk?” balas Ibu Nam, bertanya.
“Jawab aku.”
“Kamu
sutradara di perusahaan penyiaran. Kamu selalu dipanggil oleh Komisi Arbitrasi
Pers,” jawab Ibu Nam.
“Kenapa aku
menjadi sutradara?” tanya Ji A lagi, mengetes Ibu Nam.
“Karena …”
“Untuk
mencari Ibu dan Ayah. Pada tahun 1999, di Yeou Gogae, hidupku… Tidak, bukan
hanya aku. Seluruh keluarga kita hancur,” tegas Ji A, mengatakan kebenaran.
“Kamu bukan ibuku. Kamu tidak bisa membodohiku dua kali,” katanya dengan sangat
yakin sambil menatap Ibu Nam.
Mendengar
itu, Ibu Nam balas menatap Ji A. Lalu kemudian dia menepuk bahu Ji A dengan
pelan. Dia menyuruh Ji A untuk berhenti berbicara omong kosong dan bercanda.
Serta jangan membahas masalah kecelakaan itu lagi, karena dia serta Ayah Nam
merasa sangat terpukul, saat Ji A jatuh koma selama bertahun- tahun. Dan Ji A
jadi merasa bingung. Dia kemudian turun dari tempat tidur dan memeriksa seluruh
kamarnya yang tampak banyak berubah.
“Ingatkah
apa yang dahulu Ibu berikan padaku setiap kali aku ke dokter untuk disuntik?”
tanya Ji A, mengetes Ibu Nam.
“Permen
stroberi,” jawab Ibu Nam dengan benar. “Sekarang berhenti dan keluarlah,”
ajaknya.
“Tunggu,”
kata Ji A, menghentikan Ibu Nam. Lalu secara diam- diam dia mengambil pisau
cutter dibelakang nya. “Aku mau kue kenari,” katanya, menguji Ibu Nam.
“Kue
kenari?” balas Ibu Nam. Lalu dia mendekati Ji A. “Hentikan omong kosongmu.
Astaga, kamu alergi kacang,” katanya sambil mencubit hidung Ji A.
Mendengar
jawaban itu, Ji A menjatuhkan pisau cutter yang dipegang nya. Lalu dia
tersenyum bahagia sambil menatap Ibu Nam yang dirindukannya.
Imoogi dan
si Wanita hijau memperhatikan Ji A dari luar rumah. Imoogi mengomentari bahwa
Ji A pasti sangat senang sekali bisa bertemu dengan keluarganya lagi. Dan
tampaknya keluarga Ji A lah yang menyusahkan Ji A, sama seperti dalam kehidupan
lampau Ji A.
“Apa
udaranya makin dingin?” tanya Imoogi sambil menghembuskan uap dingin dari nafas
nya.
“Alam bawah
sadarnya menciptakan tempat ini. Dia mungkin tidak menyambut kita karena kita
orang luar. Ayo pergi,” ajak si Wanita hijau, menjelaskan.
Setelah
keluar dari alam bawah sadar Ji A tadi, Imoogi melepaskan tangan si Wanita
hijau yang dipegang nya. Lalu mereka beristirahat sambil menikmati snack dan
teh.
“Kamu
melihatnya?” tanya Pria Rang, ingin tahu.
“Rencanaku
gagal. Yeon tidak datang,” jawab Imoogi.
“Lalu kenapa
kamu kembali?” tanya Pria Rang.
“Dia bisa
mencoba memakai otaknya, tapi tidak akan keluar hidup-hidup. Saat kamu sungguh
melihatnya, pikiran jauh lebih rapuh daripada dugaan mereka,” kata si Wanita
hijau, sangat percaya diri.
“Ini dunia
yang diciptakan oleh luka hati seumur hidup itu,” kata Imoogi, menjelaskan.
‘Jika dia
mati di sana, akankah dia mati sungguhan?” tanya Pria Rang, ingin tahu. Dan si
Wanita hijau memegang tangan Pria Rang untuk membuatnya mencoba. Dan Pria Rang
merasa takut. Melihat reaksi itu, si Wanita hijau tertawa.
“Roh
Kegelapan. Jangan menyentuh milikku,” tegas Imoogi. Dan si Wanita hijau pun
langsung melepaskan tangan Pria Rang serta meminta maaf dengan tidak tulus.
Imoogi
menatap si Wanita hijau dan menebak pikirannya. Dia tahu kalau sekarang, si
Wanita hijau pasti meremehkan dirinya, karena dia sudah tertidur lebih dari 600
tahun. Lalu dia menantang si Wanita hijau untuk mencoba. Dan si Wanita hijau
merasa takut. Dia menampar dirinya sendiri, lalu dia berlutut dan memohon
supaya Imoogi mau memaafkan nya.
Melihat itu, Pria Rang merasa takjub kepada Imoogi.