Sinopsis K- Drama : Tale of the Nine Tailed Episode 9 part 1

 

Original Network : tvN

Tepat ketika Lee Rang berpikir bahwa Lee Yeon tidak akan mungkin datang menyelamatkan nya, Lee Yeon datang. “Yeon?” panggilnya, terkejut. “Kamu bukan dia. Yeon tidak mungkin datang menyelamatkanku.”

“Kurasa kamu tidak salah,” balas Lee Yeon.


“Tunjukkan buktinya bahwa kamu Yeon.”

“Bukti? Seperti nomor jaminan sosialku?” canda Lee Yeon. “Jwibulnori pada malam bulan purnama pertama. Setelah bersenang-senang dengan api, kamu mengompol. Kamu kujuluki selama tiga tahun,” katanya, membuktikkan.

“Diam,” geram Lee Rang, kesal.

“Tukang mengompol!” teriak Lee Yeon sambil menyerang para zombie.


Sambil bertarung bersama dengan Lee Yeon dalam melawan para zombie, Lee Rang teringat akan kenangan mereka dulu. Ketika mereka berdua berlatih bertarung bersama. Dan masih bahagia.


“Aku akan membunuhmu,” kata Lee Rang.

“Mereka dahulu,” balas Lee Yeon sambil membantu Lee Rang yang terjatuh untuk berdiri.


Dipintu lain. Ji A merasa heran, ketika melihat keadaan disekeliling nya. Lalu dia ingin melepaskan sabuk pengaman yang mengikat pinggang nya. Tapi sabuk pengaman itu sama sekali tidak bisa di buka. Lalu dia menatap kedua orang tuanya. “Ibu? Ayah?” panggil nya.

Ibu Nam dan Ayah Nam sama sekali tidak mendengar suara Ji A, karena itulah mereka berdua tidak merespon Ji A yang berada dibangku belakang mobil. Dan mereka berdua lalu saling mengobrol. Dan Ji A pun diam serta mendengarkan obrolan Ibu Nam dan Ayah Nam.

Ibu Nam dan Ayah Nam membahas hasil hipnoterapi yang Ji A jalani. Ibu Nam menjelaskan bahwa dia dan Dokter Kang sama sekali belum pernah melihat kasus seperti ini sebelumnya, dan dia takut serta bertanya- tanya, apakah mereka bisa melindungi Ji A? Apakah mereka bisa menjaga Ji A tetap aman?

Dengan perhatian, Ayah Nam lalu memegang tangan Ibu Nam dengan erat untuk menghiburnya dan menguatkan nya, Dan Ji A menyentuh Ibu serta memanggil nya. “Ibu?”

“Ji Ah, kamu sudah bangun,” respon Ayah Nam.

Dengan segera, Ibu Nam menghapus air matanya dan tersenyum kepada Ji A. “Ibu berniat menunggu sampai kita pulang, tapi ini hadiah ulang tahunmu,” katanya sambil memberikan hadiah.


“Ulang tahunku?” gumam Ji A, tertegun. Lalu dia membuka kotak hadiahnya, dan ternyata isinya adalah kotak musik seperti dulu. Dan Ji A merasa terkejut, kemudian dia melihat jalan yang mereka lewati. “Yeou Gogae?”


Dengan panik, Ji A menyuruh Ayah Nam untuk menghentikan mobilnya. Tapi Ayah Nam sama sekali tidak merespon. Dan lalu Ji A memanggil Ibu Nam. Tapi Ibu Nam juga sama sekali tidak merespon.


Lee Yeon dan Lee Rang berlari bersama- sama untuk menghindari kejaran para zombie yang sama sekali tidak bisa mati walaupun mereka sudah membunuhnya. Dan Lee Yeon menebak, apakah mungkin mereka berdua sudah melemah. Dan Lee Rang menjawab bahwa itu tidak mungkin.





“Lupakan petir. Bahkan angin tidak mau bertiup,” gumam Lee Yeon sambil merasakan alam disekitarnya. “Di mana kita sebenarnya?” tanyanya, merasa ragu.

“Bukankah sudah jelas? Hutan Orang Kelaparan,” jawab Lee Rang, kelelahan.

“Benarkah?” tanya Lee Yeon, tidak yakin.


Ji A menangis panik. Dia memanggil- manggil Ayah Nam untuk menghentikan mobilnya. Tapi Ayah Nam sama sekali tidak merespon. Lalu tiba- tiba semuanya menjadi gelap dan kecelakaan pun terjadi. Sama seperti dulu.

"Bab 9: Roh Kegelapan"



Imoogi dan si wanita hijau memperhatikan kecelakaan Ji A dari samping. Si wanita hijau berkomentar bahwa dia tidak menyangka kalau Lee Yeon akan memilih untuk menyelamatkan Lee Rang. Dan Imoogi menjelaskan, Roh Gunung bukanlah lawan yang mudah. Mendengar itu, Si Wanita hijau merasa bingung.

“Bahkan saat ini, dia menantangku. Dia mungkin tahu ini bukan sekadar tes untuk mereka berdua, tapi juga tes untuknya,” jelas Imoogi.

Diruang rapat. Team Leader Choi bertanya- tanya, bagaimana caranya si Wanita hijau bisa tahu bahwa dirinya takut naik pesawat. Dan anehnya, si Wanita hijau itu bertanya, apa yang paling ditakutinya. Mendengar itu, rekan Kim dan rekan Pyo teringat akan sebuah legenda urban yang beredar di Internet. Judulnya Wanita Penjual Jus.


Seorang wanita memberikan mu jus dan bertanya, apa yang paling kamu takuti? Lalu setelah itu akan terdengar lagu yang dinyanyikan saat menari ganggangsullae.

Lagu ini membuat orang merasa merinding. Dalam lirik lagu ada dua frasa yang terus diulang- ulang disepanjang lagu - Seseorang akan menyuruh kita untuk membuka pintu, sementara yang lain akan mengatakan bahwa tidak ada kuncinya-

Menurut rumor, tidak seorang pun akan terbangun setelah mendengarkan lagu itu. Selamanya.


Tepat ketika mereka bertiga baru selesai membahas tentang Legenda Urban Wanita Penjual Jus. Bulgasari datang dengan sikap panik. “Apa ini tim "Mengungkap Legenda Urban"?” tanyanya.

Bulgasari membawa Team Leader Choi, rekan Kim, dan rekan Pyo, ke tempat dimana Ji A pingsan tidak sadarkan diri.

“Ji A! Ji A, bangunlah!” panggil rekan Kim dengan khawatir.

Shin Joo sampai ditempat parkir dan menemukan Lee Yeon yang pingsan tidak sadarkan diri. “Yeon, bangunlah,” pintanya, khawatir.

Yoo Ri menemukan Lee Rang yang pingsan tidak sadarkan diri. “Pak Lee! Pak Lee! Pak Lee!” panggilnya, sangat khawatir.


Lee Yeon dan Lee Rang terus berlari menghindari kejaran para zombie. Dan akhirnya, mereka berhasil menjauh dari mereka semua. Mereka berdua masuk ke dalam lubang yang merupakan jalan rahasia ke bagian hutan yang lain.

Kemudian dengan kelelahan, Lee Yeon berbaring ditanah sambil menutup matanya dan berdoa.

Lee Yeon : “Dia pasti sudah melewati Yeou Gogae sekarang. Mampukah aku menyelamatkan mereka berdua dari Dunia Bawah Tanah ini? Kumohon. Kuharap keputusanku tidak salah.”



Lee Rang ikut berbaring disebelah Lee Yeon. Dia menanyai, apa yang Lee Yeon lakukan, dan kenapa Lee Yeon datang ke tempatnya. Dan dengan acuh, Lee Yeon menjawab bahwa ini karena dia mempunyai waktu luang, dan dia ingin memakai peluang ini untuk melihat Lee Rang, adik satu-satunya, di kirim ke Akhirat.

“Jangan bercanda. Kenapa kamu lebih memilihku alih-alih dia?” kata Lee Rang, malas bercanda.

“Pertanyaan bagus. Aku salah memilih pintu,” jawab Lee Yeon. “Kukira aku akan pergi menyelamatkan Ji A. Tapi setibanya di sini, nyawa tukang mengompol hampir terenggut,” ejek nya.



Malas mendengarkan Lee Yeon yang tidak jujur, Lee Rang berniat untuk menjauhinya saja. Tapi ketika dia berdiri, dia langsung terjatuh, karena kakinya terluka sangat parah. Melihat luka itu, Lee Yeon merasa terkejut. Lalu dia menyentuh dahi Lee Rang untuk memeriksa suhu tubuhnya, dan ternyata Lee Rang juga mengalami demam tinggi.

“Kurasa racunnya mulai menyebar,” kata Lee Rang dengan tenang, seolah ini bukan masalah serius.


Lee Yeon : “Hanya butuh satu jam sampai racunnya menyebar ke seluruh tubuh.”

Tepat disaat itu, terdengar suara para zombie yang berhasil masuk ke dalam lubang dan sedang dalam perjalanan ke arah mereka berdua. Dan dengan segera, Lee Yeon pun mengobat kaki Lee Rang.



“Karena inilah aku melarangmu berdekatan dengan Imoogi,” kata Lee Yeon, menasehati.

“Jangan mencoba menjadi kakak. Menyebalkan sekali,” keluh Lee Rang. Dan dengan sengaja, Lee Yeon mengetat kan ikatan di kaki Lee Rang yang terluka. “Berengsek,” umpat Lee Rang.

“Sekarang larilah demi nyawamu,” tegas Lee Yeon.

Shin Joo membawa tubuh Lee Yeon ke restoran. Dan tubuh Lee Yeon penuh dengan luka. Melihat kondisi itu, Shin Joo bingung harus melakukan apa. Dan Hye Ja menjelaskan bahwa tidak ada apapun yang bisa membangunkan Lee Yeon dari luar, karena dulu dia juga gagal untuk membangunkan suaminya.

“Apa pelakunya sama?” tanya Shin Joo.


“Ya. Dahulu, dia penjaja yang berjualan barang untuk wanita. Dia mendekati orang-orang dengan benda berkilau dan menanyai mereka apa yang paling mereka takuti. Begitulah cara dia menyihir mereka. Suamiku takut pada harimau,” jawab Hye Ja, menjelaskan.

“Hal-hal yang dilihat orang-orang…. Itu bukan ilusi?” tanya Shin Joo.

“Aku juga mengira itu halusinasi. Tapi Shin Joo, aku melihat suamiku digigit harimau. Tulangnya patah dan dagingnya terkoyak,” jawab Hye Ja dengan sedih.


Yoo Ri menangis melihat kondisi Lee Rang. “Pak Lee, kumohon bangunlah. Pak Lee!” pangggilnya sambil mengguncang tubuh Lee Rang. Tapi Lee Rang sama sekali tidak merespon.

Lalu ketika Yoo Ri memeriksa tubuh Lee Rang, dia melihat kaki Lee Rang yang terluka parah parah. Dan dia merasa terkejut serta panik.


“Siapa namanya?” tanya Shin Joo, ingin tahu.

“Roh Kegelapan. Dia hidup dari hal-hal yang disembunyikan jauh di dalam jiwa-jiwa kita yang kelam,” jawab Hye Ja.

Ketika Ji A terbangun, dia melihat Ibu Nam ada dihadapan nya. Dan dia merasa bingung, kenapa Ibu Nam bisa ada disini. Dan Ibu Nam menjawab bahwa dia ada dirumah, karena ini hari Minggu. Lalu dia mengelus Ji A dengan lembut dan mengomentari bahwa Ji A pasti sangat kelelahan karena terus bekerja lembur di perusahaan.

“Aku kerja di mana?” tanya Ji A, mengetes Ibu Nam.

“Apa kamu masih mengantuk?” balas Ibu Nam, bertanya.

“Jawab aku.”

“Kamu sutradara di perusahaan penyiaran. Kamu selalu dipanggil oleh Komisi Arbitrasi Pers,” jawab Ibu Nam.



“Kenapa aku menjadi sutradara?” tanya Ji A lagi, mengetes Ibu Nam.

“Karena …”

“Untuk mencari Ibu dan Ayah. Pada tahun 1999, di Yeou Gogae, hidupku… Tidak, bukan hanya aku. Seluruh keluarga kita hancur,” tegas Ji A, mengatakan kebenaran. “Kamu bukan ibuku. Kamu tidak bisa membodohiku dua kali,” katanya dengan sangat yakin sambil menatap Ibu Nam.


Mendengar itu, Ibu Nam balas menatap Ji A. Lalu kemudian dia menepuk bahu Ji A dengan pelan. Dia menyuruh Ji A untuk berhenti berbicara omong kosong dan bercanda. Serta jangan membahas masalah kecelakaan itu lagi, karena dia serta Ayah Nam merasa sangat terpukul, saat Ji A jatuh koma selama bertahun- tahun. Dan Ji A jadi merasa bingung. Dia kemudian turun dari tempat tidur dan memeriksa seluruh kamarnya yang tampak  banyak berubah.



“Ingatkah apa yang dahulu Ibu berikan padaku setiap kali aku ke dokter untuk disuntik?” tanya Ji A, mengetes Ibu Nam.

“Permen stroberi,” jawab Ibu Nam dengan benar. “Sekarang berhenti dan keluarlah,” ajaknya.

“Tunggu,” kata Ji A, menghentikan Ibu Nam. Lalu secara diam- diam dia mengambil pisau cutter dibelakang nya. “Aku mau kue kenari,” katanya, menguji Ibu Nam.

“Kue kenari?” balas Ibu Nam. Lalu dia mendekati Ji A. “Hentikan omong kosongmu. Astaga, kamu alergi kacang,” katanya sambil mencubit hidung Ji A.


Mendengar jawaban itu, Ji A menjatuhkan pisau cutter yang dipegang nya. Lalu dia tersenyum bahagia sambil menatap Ibu Nam yang dirindukannya.


Imoogi dan si Wanita hijau memperhatikan Ji A dari luar rumah. Imoogi mengomentari bahwa Ji A pasti sangat senang sekali bisa bertemu dengan keluarganya lagi. Dan tampaknya keluarga Ji A lah yang menyusahkan Ji A, sama seperti dalam kehidupan lampau Ji A.

“Apa udaranya makin dingin?” tanya Imoogi sambil menghembuskan uap dingin dari nafas nya.

“Alam bawah sadarnya menciptakan tempat ini. Dia mungkin tidak menyambut kita karena kita orang luar. Ayo pergi,” ajak si Wanita hijau, menjelaskan.

Setelah keluar dari alam bawah sadar Ji A tadi, Imoogi melepaskan tangan si Wanita hijau yang dipegang nya. Lalu mereka beristirahat sambil menikmati snack dan teh.



“Kamu melihatnya?” tanya Pria Rang, ingin tahu.

“Rencanaku gagal. Yeon tidak datang,” jawab Imoogi.

“Lalu kenapa kamu kembali?” tanya Pria Rang.

“Dia bisa mencoba memakai otaknya, tapi tidak akan keluar hidup-hidup. Saat kamu sungguh melihatnya, pikiran jauh lebih rapuh daripada dugaan mereka,” kata si Wanita hijau, sangat percaya diri.

“Ini dunia yang diciptakan oleh luka hati seumur hidup itu,” kata Imoogi, menjelaskan.


‘Jika dia mati di sana, akankah dia mati sungguhan?” tanya Pria Rang, ingin tahu. Dan si Wanita hijau memegang tangan Pria Rang untuk membuatnya mencoba. Dan Pria Rang merasa takut. Melihat reaksi itu, si Wanita hijau tertawa.

“Roh Kegelapan. Jangan menyentuh milikku,” tegas Imoogi. Dan si Wanita hijau pun langsung melepaskan tangan Pria Rang serta meminta maaf dengan tidak tulus.



Imoogi menatap si Wanita hijau dan menebak pikirannya. Dia tahu kalau sekarang, si Wanita hijau pasti meremehkan dirinya, karena dia sudah tertidur lebih dari 600 tahun. Lalu dia menantang si Wanita hijau untuk mencoba. Dan si Wanita hijau merasa takut. Dia menampar dirinya sendiri, lalu dia berlutut dan memohon supaya Imoogi mau memaafkan nya.

Melihat itu, Pria Rang merasa takjub kepada Imoogi.

Post a Comment

Previous Post Next Post