Sinopsis C-Drama : I Don’t Want to Be Friends with You Episode 14

 

Sinopsis C-Drama : I Don’t Want to Be Friends with You Episode 14


Qingtong dan Fang Pang tahu kalau ada wartawan yang akan datang ke sekolah. Jadi, mereka sudah mengintai di pintu masuk. Dan begitu wartawannya tiba bersama dengan Guru Yang, mereka langsung menghampiri dan menyapa dengan ramah. Wartawan jadinya meminta izin pada Guru Yang untuk mewawancarai Qingtong dan Jinbu.


Qingtong sangat senang. Rencananya berhasil. Dengan semangat, dia melakukan wawancara dan berujar kalau sekolah memberikan mereka banyak tugas karna ujian sudah semakin dekat. PR-nya sangat banyak. Namun, demi mendapatkan hasil yang bagus, mereka tidak akan menyerah untuk membanggakan sekolah.

--


Begitu pulang, Qingtong udah semangat duduk di depan TV untuk melihat tayangan wawancaranya. Dia bahkan memanggil ayah, ibu dan Jinbu untuk ikutan nonton. Qingtong yakin kalau penampilannya akan memukau.

Eh, tapi hasil wawancarannya di potong. Hanya di tayangkan sampai di bagian dia bilang PR-nya sangat banyak. Udah itu, di buat caption : “Siswa Protes Beban Terlalu Berat, Sisakan Kenangan Pahit Saat Lulus.”

Wkwkwk. Memalukan. Mana di tayangkan di seluruh kota.


Episode 14

-Lulus dapat hilangkan kesedihanku-


Zhixun akhirnya mau bercerita pada Qingtong. Dia menanyakan, berapa orang yang harus di bimbingnya?

--



Begitu pulang sekolah, Qingtong membawa Zhixun ke tempat tongkrongannya bersama teman-temannya. Semua sudah standby dan memberi hormat pada Zhixun yang mau mengajari mereka. Sebelum mulai, Zhixun menanyakan masing-masing dua mata pelajaran terburuk mereka. Dia menyatukan semua jawaban dan berkata hanya akan mengajarkan dua pelajaran saja yaitu : Matematika dan Geografi.

Waktu mereka sampai simulasi ujian sudah tidak lama, jadi mustahil mengajari mereka semua mata pelajaran. Dia hanya akan fokus mengajarkan dua mata pelajaran itu dan membuat nilai mereka meningkat 30 point dengan kedua pelajaran itu. Semua merasa takjub dengan penjelasan Zhixun.

Dan dimulailah kelas privat mereka semua dengan Zhixun.

--






Demi meningkatkan nilai 30 point, semua siswa menjadi sangat serius belajar bahkan saat jam pelajaran mandiri. Guru lain sampai heran melihat siswa di kelas Guru Wu begitu serius padahal biasanya, selalu ada yang membuat masalah.

--

Setelah pulang, mereka akan belajar bersama dengan Zhixun. Waktu belajar, Ba Dan sempat mengejek Qingtong yang begitu pelit karna pensilnya sudah sangat pendek, tetap aja di pakai.

Pas lagi belajar, Zhixun tiba-tiba menawarkan untuk mentraktir mereka makanan. Saat Zhixun pergi membeli makanan, Ba Dan memanfaatkan waktu untuk membahas mengenai hal yang akan mereka tampilkan di acara seni nanti.

--


Karna itu, keesokan harinya, saat jam istirahat, mereka berkumpul di atap dan mengemukakan ide mengenai pemampilan yang akan mereka tampilkan. Mereka ingin memampilkan drama, tapi malah berdebat mengenai drama apa yang akan mereka mainkan.

--


Saat pulang sekolah, mereka kembali berdiskusi. Kebetulan hari ini mereka tidak ada jadwal belajar dengan Zhixun. Jinbu menyuruh mereka untuk menampilkan acara menyanyi saja. Duan Xiao tentu mendukung. Qingtong yang takut samanya juga ikutan mendukung. Fan Pang setuju saja karna menurutnya itu bagus. Ba Dan yang tidak setuju, tidak bisa berbuat banyak karna semua juga mendukung.

Akhirnya, di putuskan, mereka akan menampilkan acara menyanyi. Tapi, apa yang mau mereka nyanyikan? Jinbu yang akan mengurusnya.

--


Begitu pulang, Jinbu langsung sibuk. Dia akan membuat lirik lagu mereka sendiri. Qingtong jadi takjub.

--


Jinbu sudah menyiapkan lirik lagu buat mereka. Dia membagikannya pada mereka dan bilang kalau mereka akan berlatih setiap jam istirahat.





Aktivitas mereka pun menjadi lebih padat. Mereka harus fokus belajar dan juga mempersiapkan acara seni.

--



Lirik lagu sudah jadi. Sekarang, Jinbu harus membuat musiknya. Tapi, dia butuh gitar agar lebih mudah untuknya menciptakan musik. Duan Xiao yang tahu hal itu, langsung sibuk nanya sama semua teman di kelas, apa ada yang punya gitar?



Junhe yang mendengar, dengan baiknya, memberitahu kalau dia ada gitar. Dan dia meminjamkan gitar itu pada Duan Xiao. Itu adalah gitar punya Xiaohuo. Sebelum Xiaohuo pergi merantau, Xiaohuo memberikan gitar itu padanya, entah untuk apa.

Duan Xiao beneran berterimakasih.




Dengan gitar dari Duan Xiao, Jinbu mulai membuat musik untuk lirik lagunya. Sangat bagus. Semuanya sangat menyukai musiknya. Ba Dan memberi masukan kalau musik Jinbu bagus, tapi kurang bersemangat. Dengan masukan dari Ba Dan, Jinbu membuat ulang musiknya menjadi lebih bersemangat.

--


Karna Junhe sudah membantu dengan meminjamkan gitar padanya, Duan Xiao membalas kebaikannya dengan membawa Junhe ke rumah teman ayahnya. Teman ayahnya adalah ahli jam yang hebat dan pasti bisa memperbaiki jam tangan peninggalan ayah Junhe yang rusak.

Dan benar saja, saat melihat jam tangan Junhe, paman itu bilang kalau dia bisa memperbaikinya. Setelah selesai, dia akan menghubungi Duan Xiao untuk menjemput jam tersebut.


“Terimakasih,” ujar Junhe, tulus.

Hubungan mereka semakin akrab setelah lebih mengenal.

--



Zhixun pamit pergi dengan alasan mau ke perpustakaan. Ayah dengan tegas memperingatinya untuk tidak membohonginya lagi.




Tapi, Zhixun memang berbohong. Di hari minggu ini, dia mengajar Qingtong dkk. Sebelum mulai belajar, Qingtong mengajak Zhixun untuk makan bersama sebagai balasan karna Zhixun sudah mentraktir mereka waktu itu. Zhixun setuju saja. Dia mulai terbiasa dengan yang lain dan bisa tertawa.

Zhixun juga mulai jujur. Dia sebenarnya iri dengan mereka karna dari dulu, dia tidak pernah punya teman. Sejak masih SMP, sudah tidak ada lagi yang berteman dengannya. Dengan ceria, Qingtong berujar kalau mereka semua adalah teman Zhixun sekarang.


Sayang, kebahagiaan sesaat yang Zhixun rasakan, harus hancur karna kedatangan ayahnya. tn. Wu dengan marah menanyakan siapa yang namanya “Li Qingtong.” Qingtong pun berdiri dan memperkenalkan diri. tn. Wu langsung membentak dan memarahinya. Dia juga menghina Qingtong yang punya nilai jelek. Dia menyebut Qingtong anak tah tahu aturan dan tak tahu menghargai! Jauhi Zhixun!



“WU YIJIN!!!!” bentak Zhixun dan pergi dengan marah.




tn. Wu ngamuk karna Zhixun membentak dengan meneriaki namanya. Dia segera pergi mengejar Zhixun.

Setelah ayah Zhixun dan Zhixun pergi, Ba Dan meluapkan kekesalannya. Dia sangat marah karna Qingtong di hina begitu. Kalau saja dia bukan ayah Zhixun, dia pasti sudah menghajarnya. Fan Pang juga sangat marah. Tidak ada satupun dari mereka yang terima Qingtong dibentak, dihina dan dimarahi seperti itu.

Walaupun Qingtong bilang dia nggak apa-apa, tapi tetap saja wajahnya tampak terpukul.

--



Begitu tiba di rumah, Zhixun dan ayahnya bertengkar hebat. Ibu tentu bingung apa yang terjadi. Dia menyuruh suaminya untuk tenang. Zhixun yang sangat marah dan malu karna ayahnya mempermalukan Qingtong seperti itu, membentak kedua orangtuanya untuk keluar dari kamarnya.

Ayah semakin marah, tapi ibu segera menariknya keluar.

--



Esok harinya, Guru Wu mengumumkan kalau Zhixun tidak akan datang ke sekolah mulai hari ini karna adanya masalah di keluarga Zhixun. Tapi, mereka tidak perlu khawatir. Waktu hingga ujian hanya tersisa 60 hari dan semua harus fokus.

Pengumuman itu membuat Qingtong dkk menjadi cemas. Ini pasti karna masalah kemarin.


Karna itu, ketika jam istirahat, Qingtong segera menemui Guru Wu dan menanyakan apa yang terjadi pada Zhixun? Guru Wu juga tidak tahu, hanya saja, orang tua Zhixun datang dan memberitahu kalau Zhixun sudah di daftarkan untuk sekolah rumah. Dan dia tidak punya alasan untuk menolak. Kalau Qingtong merasa khawatir, kunjungi saja Zhixun.


Jinbu yang mendengar, melarang Qingtong untuk mengunjungi Zhixun. Ayah tn. Wu tidak akan membiarkan Zhixun menemui mereka.

Wu Zhixun menghilang begitu saja.

Tidak pernah kembali ke sekolah lagi.

Untuk kebanyakan teman sekelas, ada atau tidaknya dia tidak ada perbedaan.

Dia selain sebagai sang Juara Kelas, tidak ada rasa kehadiran.

Juga tidak disukai orang, tidak ada yang merindukannya.



Karna Zhixun sudah tidak lagi mengajar mereka, maka Qingtong dkk belajar sendiri. Jika ada yang tidak di mengerti, mereka akan saling berdiskusi.


Dan di antara mereka semua, Qingtong yang tampak merindukan Qingtong.

Selain Li Qingtong.

Setelah Wu Zhixun hilang, anak ini seperti kehilangan jiwa.

Mungkin, dia merasa bertanggung jawab atas hal ini.

Qingtong selalu tampak murung.

--


Hari simulasi ujian pun tiba,

Semua melakukan yang terbaik untuk hasil yang terbaik.

--



Begitu ujian selesai, Qingtong memberanikan diri pergi ke rumah Zhixun. Dan seperti yang di duga Jinbu sebelumnya, Qingtong tidak di izinkan menemui Zhixun. Padahal, Zhixun ada di rumah, tapi Ibu Zhixun, saat tahu yang datang namanya Li Qingtong, langsung bilang nggak ada.

--



Hari pengumuman nilai simulasi ujian. Guru Wu yang membacakan nilai. Satu persatu di bacakan. Nilai mereka meningkat. Bahkan Junhe yang cuek, juga berhasil menaikkan nilainya. Duan Xiao sangat lega saat mendengar nilai Junhe.




Semua sudah bergembira karna hampir semua nilai naik. Tapi, saat nilai Jinbu di bacakan, dia hanya mendapatkan kenaikan nilai sebesar 27 point. Mereka gagal mencapai target yang di berikan kepala sekolah, sehingga mereka tidak bisa mengikuti acara seni.



Jinbu merasa sangat bersalah. Dia menyalahkan dirinya sendiri yang membuat usaha seluruh kelas menjadi sia-sia. Semua teman-temannya berusaha menghiburnya, tapi percuma. Tidak di sangka, Xuewei menyuruh Jinbu untuk tidak bersedih. Itu hanyalah acara seni, dan mereka juga tidak terlalu peduli kalau tidak ikut. Mereka sudah senang dan bangga karna kelas mereka bisa membuktikan diri. Dan sekarang, seluruh sekolah memandang kelas mereka dengan cara berbeda.

--




Kejutan tiba di hari H-1 acara seni. Guru Wu berdiri di depan kelas dan menyuruh siswa yang sudah mempersiapkan acara seni untuk mengangkat tangan. Dia punya kabar gembira. Mereka di izinkan untuk tampil di acara seni besok. Sontak, seluruh kelas berseru bahagia.

Junhe senang dan bahkan memberikan semangat pada Qingtong untuk tampil besok.

--



Hari H,

Guru Yang tampak tidak senang. Apalagi waktu dengar kelas Guru Wu akan menampilkan lagu mereka sendiri.











Jinbu dkk naik ke panggung. Fan Pang bertugas memainkan drum. Jinbu, Qingtong, Duan Xiao dan Ba Dan bermain gitar. Dan lagu serta penampilan mereka begitu memukau. Sangat bagus.

Yang mau dengar lagunya, silahkan tekan tombol play di bawah ini.

Guru Wu sangat bangga dengan lagu buatan mereka. Guru Yang yang awalnya berwajah muram, menjadi tersenyum. Junhe juga yang duduk di bangku penonton, tersenyum. Semua tersenyum. Semua menikmati lagu tersebut. Sangat enak di dengar.








Hari itu, mereka memberikan penampilan terbaik!

--



Tidak terasa, besok sudah hari ujian,

Guru Wu memberikan mereka semangat untuk ujian besok. Dia memberitahu kalau ujian adalah medan perang. Selama tiga tahun mereka mempersiapkan diri hanya demi ujian beberapa hari. Mau apapun hasilnya, dia tetap bangga pada semua siswanya. Mereka adalah prajurit yang tangguh! Dia menyuruh mereka melakukan yang terbaik besok dan berikan orang tua mereka yang berharap, suatu balasan yang memuaskan!

Semua berteriak penuh semangat setelah mendengar perkataan Guru Wu! Mereka siap memberikan yang terbaik!

--


Di malam hari, Jinbu mengunjungi Duan Xiao untuk memberikan semangat. Duan Xiao sangat senang dan memberikan semangat balik bagi Jinbu untuk ujian besok.

--


Hari ujian!

Semua melakukan yang terbaik.

--



Dan tibalah hari pengumuman,

Guru Wu mengucapkan selamat karna mereka sudah melakukan ujian dengan selamat. Dan dia sudah menuliskan surat untuk masing-masing mereka. Dia meminta semuanya untuk membaca surat itu saat sudah pulang.

“Aku umumkan, Sekolah Menengah Tieyuan Tiga seluruh siswa Tingkat Tiga, Kelas Tiga, telah menyelesaikan sekolah menengah. Selamat! Kalian telah tamat!” ujar Guru Wu.






Sebelum guru Wu keluar kelas, Qingtong berdiri. Dia membacakan surat mereka untuk Guru Wu. Isinya mengenai rasa terimakasih mereka atas kebaikan, pengertian dan bantuan Guru Wu selama ini. Dan sebagai penghargaan, mereka memberlkan hadiah medali. Dan juga predikat sebagai guru terbaik. Ada juga hadiah kaos yang di tandatangani semua murid.

Guru Wu sangat terharu atas semua ucapan terimakasih mereka. Da berusaha menahan air matanya, tapi tetap saja, dia menangis. 

--




Hari kelulusan, Guru Yang berpidato memberitahu kalau semua siswa sudah lulus. Acara berlangsung dengan khimat. Walau dia sering di juluki sebagai penyihir, tapi dia merasa bangga bisa menjadi guru bagi mereka yang lulus selama 3 tahun ini.




Terakhir, mereka melakukan foto kelas.

--



 Isi surat guru Wu untuk Li Qingtong adalah :

Huo Qingtong adalah orang yang luar biasa. Ini adalah hal pertama yang terpikirkan ketika melihat namamu. Dari segala hal, kau dan dia sangat mirip. Juga seorang gadis pemberani serta tidak terkendali. Hanya saja, Huo Qingtong sempurna, tapi sedih. Sebaliknya, Li Qingtong biasa, namun bahagia. Aku berharap kebahagiaan ini bisa menemanimu selamanya. Tidak peduli pada kehidupan, tidak perlu kehilangan.



Isi surat guru Wu untuk Li Jinbu adalah :

Untuk Li Jinbu. Kau siswa unik yang pernah kutemui selama tujuh tahun mengajar. Tegas, tapi sensitif. Lembut, namun kasar. Cangkang yang tak tebuka, penuh pikiran yang sulit diprediksi. Kau selalu berkata, kau sulit disukai orang. Ini tidaklah penting. Kita tidak butuh semua orang menyukai kita. Cukup hanya orang yang tepat. Namun kau, tidak pernah akan kurang orang seperti ini. Mereka semua ada di sisimu, mereka tidak akan pergi.

--


Dan begitulah, mereka menghabiskan masa-masa SMA ini.

Di saat terakhir, mereka yaitu Duan Xiao, Ba Dan, Jinbu, Qingtong dan Fan Pang mengambil foto bersama di kelas. Junhe juga ikutan berfoto. Duan Xiao yang mengajaknya.


Kami lulus.

--



Dan setelah lulus, mereka bahagia karna sudah tidak harus ke sekolah, tidak harus bangun pagi dan belajar. Tapi, kenapa malah terasa membosankan? Sangat berbeda dengan yang di tayangkan di TV. Mereka sekarang ini gugup memikirkan nilai ujian yang masih belum keluar.

Setelah nilai estimasi keluar, mereka harus daftar universitas, kemudian menunggu hasil. Dan setelah hasil keluar, harus menunggu surat pemberitahuan lulus atau tidak. Dan kemudian, kuliah.


Qingtong tiba-tiba saja terpikirkan, gimana kalau mereka melakukan jalan-jalan untuk kelulusan mereka. Ba Dan sangat bersemangat dengan ide itu dan setuju. Semua ikutan setuju. Duan Xiao teringat kalau dia tahu sebuah desa kuno dengan pemandangan yang sangat indah. Jadi, mereka memutuskan untuk pergi ke sana besok.


Fan Pang kepikiran untuk mengajak Zhixun. Mendengar nama Zhixun, Ba Dan memberitahu gosip yang di dengarnya mengenai Zhixun yang tidak ikut ujian kuliah. Dia hanya mendengar dan tidak tahu detailnya.

Qingtong terkejut dan berkata itu tidak mungkin. Dia tidak percaya kalau Zhixun tidak ikut ujian. Tidak mungkin!

 

Post a Comment

Previous Post Next Post