Sinopsis K-Drama : The Uncanny Counter Episode 09 part 02

 

Sinopsis K-Drama : The Uncanny Counter

Episode 09 part 02




Esok hari,

Hye Kyeong, sekretaris tn. Shin, menunjukkan hasil pemungutan suara tak resmi yang dibuat partai (sepertinya, berdasarkan reputasi calon di mata masyarakat). Dan hasil tidak resmi itu menunjukkan tn. Shin yang memimpin. tn. Shin sangat senang melihat hasil itu. Dia bahkan sudah merencanakan akan mengumumkan akan bergabung ke partai mana setelah melakukan peresmian ICT Valley. Karna menurutnya, itu bisa meningkatkan jumlah suara yang akan di dapatkannya nanti saat pemilihan.


Bukan hanya tn. Shin yang senang, tapi juga Choi Taesin. Mungkin, dia mengira jika tn. Shin menjadi presiden, dia juga akan mendapatkan keuntungan.

-



Hang Gyu menghubungi Kep. Choi untuk membahas mengenai Ji Cheong Sin. Dia ingin Kep. Choi segera menangkap Ji Cheong Sin. Dan juga, dia mendengar ada kabar seorang petugas polisi yang meninggal dan dia ingin Kep. Choi membungkan wartawan agar tidak menyiarkannya. Dia tidak ingin ada berita miring mengenai daerah Jungjin sampai upacara pelatakan batu pertama untuk ICT dilaksanakan. 

“Dia akan umumkan pencalonannya di hari upacara peletakan batu pertama?” tanya Kep. Choi, memastikan.

“Ya.”

--



Sayangnya, rencana mereka tidak akan berjalan mulus karna Geng Eonni sedang berusaha mengumpulkan butki kejahatan mereka.



Mo Tak dan Mun berjaga seharian di ‘reservoir’ tersebut. Saat ada sebuah mobil ke jalan tersebut, mereka segera menghentikannya karna mengira mobil itu mengangkut limbah yang akan di buang di sana. Dan ternyata, perkiraan mereka salah.  Pengemudi mobil itu ke sana untuk membakar tempat itu agar mendapatkan perhatian dari pemerintah. Jika gunung ini terbakar, petugas kebakaran, polisi atau siapapun akan datang dan dapat menemukan bahwa tempat ini di penuhi limbah.

Sama seperti Mo Tak dan Mun, pengemudi mobil itu juga salah mengira Mo Tak dan Mun sebagai bawahan Taesin yang sedang menjaga tempat itu.

“Limbah di sini, membunuh seorang anak! Kakakku juga mati karna limbah ini!” teriak pria itu, penuh emosi. “Para bedebah ini bahkan membunuh seorang petugas polisi!”


“Apa yang kau maksud, pak? Bagaimana kau bisa tahu?” tanya Mun, terkejut.

--


Mo Tak dan Mun akhirnya di bawa ke rumah si pria setelah mengetahui bahwa Mun adalah anak dari detektif So Gwon. Pria itu juga adalah adik dari tn, Kwon Ji Seung, orang yang dibunuh Ji Cheong Sin (di episode 01). Setelah kakaknya meninggal, dialah yang menjaga So Eun, anak dari abangnya.




“So-eun terlahir sakit-sakitan, membuat ayahnya peduli terhadap masalah lingkungan. Dia temukan gunung limbah tersebut dan lakukan investigasi mengenai tempat itu. Dia ambil ini dan melaporkannya ke kantor kota dan daerah serta Kementerian Lingkungan,” jelas tn. Kwon sambil menunjukkan laporan yang di buat abangnya (yang di hancurkan oleh Hye Kyeong – di episode 01). “Tidak ada yang menginvestigasi atau memberi balasan. Satu-satunya orang yang menerima kasus ini dan mempelajarinya adalah Detektif So Gwon. Andaikan ayahmu mengabaikan keluhan Jin-seung seperti yang lainnya, dia mungkin masih hidup. Jin-seung yakin Detektif So dibunuh. Dia mulai menerima ancaman dan juga dibuntuti orang. Dia hampir ditabrak truk satu kali. Namun… setelah Detektif So meninggal, Jin-seung khawatir dia akan dibunuh dan harus tinggalkan bayinya. Itu menakutkan. Maka dia pun menutup mata dan diam untuk waktu yang lama. Tapi tahun lalu… So-eun didiagnosis mengidap limfoma. Itu membuatnya gila.”



“Apa semua orang ini menjadi sakit karena limbah itu?” tanya Mo Tak saat pria itu menunjukkan berbagai foto orang yang terkena efek limbah di gunung tersebut.

“Jika bukan, kenapa ada banyak orang sakit di satu daerah? Warga di sana minum air tanah yang datang dari pegunungan. Begitu juga So-eun. Mereka membentangkan terpal di atas limbah untuk membuat sebuah taman. Taman ramah lingkungan. Yang benar saja… Semua akan berakhir jika masalah ini berhasil ditutupi. Ini akan menjadi rahasia dan lenyap dari dunia. Bisa kau bayangkan betapa frustrasinya aku?”




Mendengar ceritanya, Mun menjadi kasihan pada So Eun. Dia pun menemui So Eun yang terbaring lemah di tempat tidur. Mun berusaha mengajaknya bicara. Dia melihat ada banyak gambar dan foto BTS di dinding kamar So Eun, jadi Mun mengajaknya untuk menonton konser BTS jika So Eun sudah sembuh nanti. So Eun senang mendengarnya, tapi siapa Mun? Mun menjawab kalau ayah So Eun dan ayahnya adalah teman.

“Aku merindukan ayah,” ujar So Eun.

“Aku juga. Jadi, kau harus bertahan dan segera sembuh, mengerti? Berjanjilah,” balas Mun.


Mereka pun melakukan pinky promise.

--


Dalam perjalanan pulang, Mun bertanya pada Mo Tak, apakah Mae Ok bisa menyembuhkan penyakit So Eun? Mo Tak menjawab tidak bisa. Kekuatan Mae Ok tidak bisa di gunakan untuk menyembuhkan penyakit atau cacat fisik. Dan alasan kenapa Mae Ok bisa menyembuhkan kaki Mun yang pincang adalah karna Mun adalah seorang counter.


Tiba-tiba, Mo Tak mendapat telepon dari Jeong Yeong. Jeong Yeong sedang panik dan mengabarkan kalau sampel darah pembunuh Kim Yeong Nim, hilang.Mo Tak jelas kaget, kenapa bisa hilang padahal sampel itu di masukkan ke Layanan Forensik Nasional!! Jeong Yeong menjawab kalau setelah dia memasukkan sampel, seseorang datang dan membatalkan pengajua. Dan menurut pihak sana, yang mengajukan adalah detektif Pyo. Dan dia yakin  kalau sampel itu sekarang berada di tangan Kep. Choi.

--



Kabar itu sangat menjengkelkan bagi Mo Tak dang yang lain. Mo Tak sambil berteriak frustasi dan hendak memukul dinding dengan kepalan tangannya untuk meluapkan emosik, jika saja Ha Na tidak mencegah, Mae Ok pun kesal karna warga terkena dampak limbah ilegal itu dan mereka menutupinya dengan cara membunuh orang! Yang lebih kesalnya lagi, warga tidak tahu kalau hal ini terjadi di Jungjin.


Mun tidak bisa membiarkan masalah ini lagi. Dia ingin agar mereka mengungkapkan masalah ini ke masyarakat. Ha Na pesimis melakukannya karna polis ada di pihak tn. Shin dkk. Mo Tak berada di pihak Mun. Dia ingin mereka mengungkapkannya dan mempermalukan mereka di depan umum.

--


tn. Shin melakukan rutinitasnya seperti biasa. Dia berlari pagi dan menatap kota Jungjin yang ada di depan matanya. Jalannya menjadi presiden sudah semakin dekat. Hari ini, dia akan melakukan bincang khusus secara live.

--







Di tempat yang akan menjadi acara bincang live tn. Shin, sudah ada Ha Na dkk. Ha Na menyamar menjadi staff acara. Mae Ok menyamar menjadi petugas CS dengan nama Lee Jin Ok. Jang Mul ikutan membantu dnegan menyamar menjadi ahjussi pengantar barang. Mo Tak menyamar menjadi staff TV. Mun pun demikian.

Di tengah-tengah misi, Ha Na sempat-sempatnya membahas Mun yang bilang pada kakeknya kalau dia yang menyatakan cinta duluan. Mun membela diri kalau kakeknya terus bertanya. Ha Na beneran kesal dan memperingati Mun untuk tidak sok akrab dengannya.



Hye Kyeong dan Chang Gyu juga ada di gedung yang sama. Chang Gyu sempat bertemu dengan Mo Tak, tapi MO Tak langsung membuatnya pingsan dan menyembunyikannya ke ruangan kosong.


Saat mau melakukan misinya, Mae Ok malah berjumpa dengan Ibu-Ibu langganan kedai yang ternyata adalah pendukung tn. Shin. Karna sering ke  ke kedai, mereka sampai mengenali Mae Ok walaupun dia mengenakan masker. Mae Ok juga nggak bisa kabur begitu saja dan terpaksa menyapa mereka sambil berpura-pura menjadi pendukung tn. Shin juga.

--



tn. Shin sudah berada di gedung acara dan sedang bersiap di ruang ganti. Hye Kyeong menemuinya dan memberikan script yang harus tn. Shin katakan mengenai deklarasi pencalonannya. Dia juga memberitahu jalannya rencana mereka, yaitu setelah tn. Shin membahas ICT, pembawa acara akan mengganti topiknya dengan pencalonan kepresidenannya. Dan mereka juga sudah menyiapkan naskahnya.


Sementara itu, Mun pergi ke Ruang Kendali Utama dan dengan kekuatannya, dia membuat staff yang bertugas tertidur. Setelah itu, dia mengambil alih Ruang Kendali Utama.


Mae Ok pun menggunakan kekuatannya membuat para ibu-ibu yang menyapanya tadi, tertidur di ruang tamu.

--


Acara bincang khusus tn. Shin dimulai.


Kep, Choi, Tae Sin dan Chang Gyu juga hadir di sana untuk menyaksikan. Tae Sin  kaget saat Kep. Choi datang. Kep. Choi menjelaskan kalau dia baru saja melakukan wawancara terkait kasus Ji Cheong Sin dan mendengar kabar kalau tn. Shin sedang diwawancarai di sini, makanya, dia mampir untuk menyapa.



MC membuka wawancara dengan menanyakan upacara peletakan batu pertama untuk ICT Valley ketiga akan dilaksanakan. Dia memuji tn. Shin sebagai walikota pertama yang sukses membangun kota. tn. Shin tertawa ramah dan merendah kalau dia tidak mengerjakannya sendiri.





MC mulai melanjutkan dengan menanyakan rumor pencalonan presiden tn. Shin. Ketika pertanyaan di ajukan, Mun segera memasang flashdisk di Ruang Kendali Utama dan melaporkan pada Mo Tak dengan alat komunikasi mereka kalau dia sudah siap. Mo tak segera mencabut sebuah kabel yang terpasang dan menggantinya dengan kabel lain. 





Dan mulailah di putar video limbah yang di buang ilegal di gunung. Di video itu juga di tambahkan editan wajah tn. Shin, Tae Sin, Hang Gyu yang ditulis dengan tulisan “Pembunuh.” Video itu tentu menemukan kontroversi.




Di saat yang mencengangkan itu, Mo Tak maju ke depan dengan mengenakan masker penutup wajah dan mengambil mic yang ada di meja. Dia berteriak menyebut tn. Shin sebagai orang yang sudah membuang limbah secara ilegal di lahan taman ramah lingkungan!


Tepat di akhir teriakannya, Ha Na menekan sebuah tombol. Dan sebuah alat yang harusnya berisi konfeti, malah mengeluarkan sambah limbah yang langsung jatuh, tepat mengenai muka tn. Shin. Sampah limbah yang berbau busuk! Semua yang mau maju menolong, langsung mundur karna tidak kuat dengan bau busuknya.




Masih belum cukup, Mun keluar dan menyemprotkan alat pemadam kebakaran ke arah Hang Gyu, Kep. Choi dan Tae Sin. Pokoknya, di acara live itu, tn. Shin dkk di permalukan habis-habisan. Tentu saja, hal itu menjadi sasaran empuk bagi media. Semua reporter mulai bergerak cepat memotret moment-moment memalukan itu.





tn. Shin benar-benar marah dan merasa di permalukan, di hari dia akan mengumukan pencalonan dirinya. Bukan hanya dia, tapi Tae Sin, Kep. Choi dan Chang Gyu pun di permalukan. Mereka bukan hanya di sempot dengan semprotan pemadam kebakaran tapi juga dengan air limbah ilegal yang mereka buang di gunung.



Mun juga membka pintu dan menyuruh semua wartawan yang ada diluar, untuk masuk karna ada insiden hebat di dalam sana. Woah!! Benar-benar habis mereka.


tn. Shin juga segera menelpon seseorang dan menyuruh agar menunda upacara peletakan batu pertamanya. Dan juga, cegah media untuk tidak memberitakan insiden hari ini! Pokoknya, bungkan semuanya!!

--



Kep. Choi benar-benar marah dan malu. Dia bergegas pergi dari sana, tapi Mo Tak tiba-tiba muncul di depannya. Ini pertama kalinya, Kep. Choi bertemu Mo Tak setelah 7 tahun. Mo Tak berujar bahwa dia kehilangan semua ingatannya, tapi dia ingat bertapa dia menghormatinya dulu.

“Ini semua ulahmu?”

“Datang dan tangkaplah aku. Saat itu, akan makin ku kacaukan ini,” peringati Mo Tak. “Setelah ku jerat pada bedebah itu, aku akan mendatangimu.”

Kep. Choi terduduk lemas mendengar peringatan Mo Tak.

--



Kekacauan yang dilakukan Mo Tak dkk, di saksikan langsung oleh inspektur Yung bersama Wi Gen, Gi Ran, U Sik dan Soo Ho. Semua yang mereka lakukan, telah melanggar aturan Yung : menyalahgunakan kekuatan. Mereka membuat tertidur, menghapus ingatan dan menggunakan kekerasan pada warga sipil yang tak berkaitan dengan roh jahat.

“Apa yang terjadi?” tanya Inspektur, menuntut penjelasan.

--






Stasiun TV sudah mulai menyiarkan berita mengenai tn. Shin yang di siram limbah ketika melakukan siaran wawancara live. Media juga mulai membahas mengenai limbah ilegal yang berada di area taman ramah lingkungan yang merupakan bagian dari pembangunan ICT tahap 3. Tempat itu terungkap menjadi tempat yang menimbun limbah konstruksi selama puluhan tahun dan hal itu menimbulkan kontroversi. Hal ini, mungkin akan berdampak pada pencalonannya.

Berita itu di tonton  oleh Mo Tak dkk. Dan semuanya amat senang karna berjalan sesuai rencana mereka.

--



Kep. Choi gelisah setengah mati setelah pertemuannya kemarin dengan Mo Tak. Dia benar-benar ketakutan dengan ancaman Mo Tak. Di tengah kegundahan hatinya, Jeong Yeong datang dan langsung menuduhnya yang telah mengambil sampel darah pelaku Kim Yeong Nim. Jika Kep. Choi mengambilnya, itu artinya, Kep. Choi tahu siapa pelakunya. 

“Kau sudah tahu, bukan? Mo-tak sudah kembali. Karena itu kau jadi berani. Benar, 'kan?” tanya Kep. Choi, balik tanpa menjawab pertanyaan Jeong Yeong.


“Itu ulah Shin Myeong-hwi, 'kan?”

“Dulu aku hanya punya satu tanda mugunghwa di lencanaku, kini aku punya tiga tambahan. Aku ingin menggantinya ke lencana yang lebih besar. Aku akan pergi ke Seoul!”

“Pak Kepala Choi. Aku tak akan menyerah dan Mo-tak akan menuntaskan ini sampai selesai,” tegas Jeong Yeong.

“Lakukan semaumu.”

--



Hyeo Kyeong menemui tn. Shin yang sedang bersama Tae Sin dan Hang Gyu. Dia melaporkan kalau Dewan Kota menekan mereka untuk mempertimbangkan pembangunan taman ramah lingkungan. Mereka juga memutus kerja sama dengan semua pihak terkait Taesin dari penelitian lingkungan dan memilih yang lain.


“Mereka akan cari perusahaan lain untuk menggali reservoir itu?” tanya tn. Shin.

“Mereka merencanakan investigasi menyeluruh. Itu hasil akhirnya,” jawab Hye Kyeong.


“Sialan! Kutempatkan sebagian dari mereka di kursi dewan. Apa mereka sudah gila? Berikan daftar anggota dewan,” teriak Tae Sin. Hye Kyeong segera memberikannya daftar anggota dewan. “Jabatan siapa yang tertinggi?”

“Anggota Dewan Ham In-pyo adalah ketuanya,” jawab Hye Kyeong.

tn. Shin kemudian menyuruh Hye Kyeong keluar.



Tae Sin memberikan perintah pada Han Gyu agar memenuhi permintaan mereka atau serang titik lemahnya (hm, maksudnya mungkin menyuap atau mengancam). Tapi, yang lebih dicemaskan oleh tn. Shin adalah jika mereka menemukan jasad Kim Yeong Nim di reservoir tersebut.

Situasi menjadi sangat kacau. Di atas mejanya, Tae Sin sudah mengumpulkan foto Mo Tak, Ha Na, Mae Ok dan Mun. Mereka berempat adalah orang yang sudah mengacaukan semuanya. Hang Gyu mengemukakan kalau Mo Tak tidak akan menyerah dengan mudah karna dia sudah bilang akan menemukan jasad Kim Yeong Nim di reservoir tersebut, apapun caranya.


“Bunuh dia!” perintah tn. Shin.

--




Untuk merayakan kesuksesan rencana mereka, mereka mengadakan pesta BBQ,  Jang Mul juga ikutan hadir. Jang Mul juga mengabarkan kalau So Eun sudah dirawat dengan baik di rumah sakit. Yang perlu mereka lakukan adalah berdoa agar dia bisa bertahan.

Mereka baru mau mulai pesta makan daging, tapi Mun sudah mendapat pesan telepati dari Wi Gen yang menyuruh agar semua counter datang ke Yung. Mau tidak mau, mereka pun pergi ke Yung, kecuali Jang Mul.



Ketika mereka tiba, di depan mereka sudah ada inspektur Yung dan para anak buahnya. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi mereka.

--



Balai Kota Jungjin,

Cheong Sin dengan berani datang ke sana dnegan membawa tasnya dan melumpuhkan semua penjaga. 



Saat dia masuk ke dalam ruangan tn. Shin, tn. Shin dkk malah menyebutnya gelandangan. Ji Cheong Sin pun membuka tudungnya, dan Tae Sin langsung mengenalinya.

--




Mo Tak bisa tahu kalau situasi mereka sekarang ini serius dan yang di depan mereka pasti adalah inspektur yang terkenal itu.

Tanpa babibu, inspektur memutar saat mereka menyalahgunakan kekuatan bukan untuk menangkap roh jahat. Dan walau Yung sudah memperingati, dia mendapat laporan kalau perilaku mereka tak di perbaiki. Apa itu benar?


“Benar,” jawab Gi Ran, lantang.

“Aku bertanya kepada para Counter,” ujar Inspektur.

“Benar,” jawab Mo Tak.

Inspektur mengingatkan mereka kalau mereka akan diberhentikan jika sudah mendapat lima peringatan. Ha Na mengiyakan. Inspektur pun mulai membacakan peringatan yang mereka terima.


“Chu Mae-ok, dua peringatan (karna menghapus ingatan para Ibu-Ibu dan memukuli Chang Gyu yang datang ke kedai mencari Mo Tak). 


Ga Mo-tak, empat peringatan (karna memukuli Chang Gyu hingga pingsan, memukuli geng Hyeok U, memukuli petugas di kantor Hang Gyu dan mengungkap identitas Counter pada Jeong Yeong).”


“Keberatan,” protes Gi Ran. “Dia membuka identitasnya sebagai Counter untuk mendapatkan bantuan dalam menangkap roh jahat level tiga. Harap dipertimbangkan.”


“Akan kudiskusikan dengan inspektur lainnya,” jawab inspektur. “Do Ha-na, empat peringatan. (karena menyampaikan pesan orang tua Hui Yeon pada Hui Yeong yang artinya ikut campur urusan mereka yang sudah meninggal. Memukuli Hyeok U. Membaca ingatan Chang Gyu. Dan menyerang Tae Sin, Kep Choi dan Hang Gyu saat di bincang khusus tn. Shin).”

Mun keberatan, tapi Ha Na menerima keputusan tersebut.


“So Mun, tiga peringatan (memukuli Hyeok U, memukuli Jun Gyu, memukuli semua preman sekolah saat mereka menyekap Ung Min dan Ju Yeon),” ujar inspektur. “Do Ha-na, ingatlah bahwa kau akan diberhentikan jika langgar peraturan sekali lagi sebagai Counter dalam masa tugasmu. Hakmu sebagai Counter akan dicabut dan kau akan kehilangan hidupmu.”

“Kami paham.”


“Sekarang, kami akan menutup…”


“Sebelum penyelidikan ditutup… aku ingin katakan sesuatu. Terlepas dari jumlah peringatan, aku yakin Counter 1543, So Mun, harus diberhentikan,” ujar Wi Gen, yang membuat kaget semua orang.


 

 

1 Comments

Previous Post Next Post