Sinopsis Lakorn- Fah Mee Tawan Episode 8/3

 

Original Network : Channel 7

Singkorn mengingat saat pertama kali dia melihat Net.


Flash back

Dulu Singkorn hanyalah seorang karyawan biasa saja. Disaat itu, dia tanpa sengaja melihat Paramee dan Net yang sedang bermesraan.


Melihat kecantikan Net, Singkorn merasa terpesona dan jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.

Seorang rekan memergoki Singkorn yang sedang menatap secara diam- diam ke arah Net. Oh. Khun Net benar- benar cantik. Aku cemburu pada president. Kamu setuju kan? komentarnya. Tapi Singkorn hanya diam saja.

Dengan heran, si rekan melambaikan tangannya didepan wajah Singkorn. Tapi Singkorn tetap diam dan tidak bereaksi. Karena dia terlalu terpesona kepada kecantikan Net.

Bangun, kawan. Karyawan seperti kita, untuk dekat dengan president saja sudah sulit. Hanya pikirkan tentang bonus akhir tahun saja, itu cukup. Ingat it, kawan, kata si rekan, menasehati Singkorn sambil tertawa.

Flash back end

Segera, orang yang didekati Khun Net adalah aku, gumam Singkorn, sangat terobsesi untuk mendapatkan Net.

Seorang kenalan Singkorn yang kebetulan datang ke bar, ketika dia melihat Singkorn, dia langsung mendekatinya.

Bagaimana kabarmu? tanya si kenalan. Jika kamu punya kerjaan untukku, biarkan aku tahu, katanya penuh harap.

Ya. Jika aku punya pekerjaan, kamu akan menjadi orang pertama yang aku pikirkan, balas Singkorn, mengiyakan.

Dengan senang hati, Singkorn, kata si kenalan. Lalu diapun pamit dan pergi.

Dr. Kashane datang dan memeriksa kondisi tubuh Paramee. Hasilnya semuanya baik- baik saja, juga Paramee sudah boleh bekerja lagi. Mengetahui itu, Nai merasa senang sekali. Sedangkan Net berpura- pura senang. Lalu disaat itu, Singkorn datang.


Kamu akan kembali bekerja? tanya Singkorn, terkejut. Tapi dia tidak terlalu menunjukkan rasa terkejutnya.

Benar. Kamu senang kan? Aku akhirnya bisa kembali bekerja. Juga aku pikir, aku sudah terlalu lama beristirahat, jawab Paramee, membenarkan.

Haha para karyawan akan sangat senang, kata Singkorn sambil tersenyum terpaksa.


Keesokan harinya. Melihat Gina tumben datang pagi, para karyawan menyindirnya. Dan sambil sibuk berdandan, Gina memberitahu bahwa hari ini Paramee akan kembali bekerja, jadi sebagai karyawan yang baik dia harus datang tepat waktu.


Didekat lift. Paramee dan Paul bertemu. Dengan ramah, Paramee menyapa Paul, karena dia masih ingat kalau Paul yang telah menyelamatkannya hari itu. Dan dengan rendah hati, Paul mengiyakan, lalu dia mengucapkan selamat karena Paramee sudah bisa kembali bekerja.


Kamu adalah orang pertama yang aku pikirkan, karena tanpamu, aku tidak akan bisa hidup untuk mengenali saat- saat bahagia, kata Paramee dengan tulus. Lalu dia menyentuh bahu Paul. Kamu bisa dianggap sebagai orang yang penting didalam hidupku juga.

Mendengar itu, Paul tersenyum senang.


Tiba- tiba para wartawan datang dan memaksa masuk ke dalam perusahaan. Melihat itu, Paramee menanyai Singkorn, apa yang terjadi. Dan Singkorn menjawab bahwa dia juga tidak tahu.

Khun Paramee, menurut seseorang yang mengambil bukti dari kecelakaan di tambang, perbaruan kontrak tidak transparan, apa itu benar? tanya wartawan 1.

Dan cabang bisnis diluar negri, investasinya dibatalkan, apa itu benar? tanya wartawan 2.



Tunggu, tenang dulu, pinta Paramee. Itu hanya rumor saja. Aku tegaskan disini bahwa itu tidak benar, jelas nya.

Disamping. Singkorn memberikan kode kepada salah satu wartawan. Lalu wartawan iu pun berbicara. Copy-an dokumennya ada dikirim kepada kami.


Mendengar itu, Paramee merasa terkejut dan heran.

Ternyata beberapa dokumen dalam perusahaan telah tersebar di Internet. Mengetahui itu, Paramee merasa pusing.


Paul menarik Patcharee yang berada didekatnya ke arah Nai dan Paramee. Khun Nai, bawa Ayahmu ke atas, katanya, menyarankan. Lalu dia mendorong Patcharee ke hadapan para wartawan. Permisi, tidak akan ada perntanyaan yang akan dijawab hari ini. Tapi jika kamu ingin tahu tentang perusahaan, tanya orang ini, katanya.



Setelah mengatakan itu, Paul langsung ingin mengikuti Nai dan Paramee. Tapi Singkorn menghentikannya.

Singkorn tidak senang, karena Paul muncul serta tiba- tiba ikut campur. Dan Paul membalas bahwa dia hanya melakukan apa yang harus dia lakukan.

Menurutku kamu mencoba mengambil keuntungan, komentar Singkorn, ketus.

Paul merasa geli dan tertawa. Tampaknya otakmu hanya bisa berpikir begitu, sindir nya.

Dengan kesal, Singkorn ingin memukul Paul. Tapi mengingat masih ada para wartawan disekitar, diapun menahan dirinya.

Paramee merasa stress dan kesal dengan orang yang telah membocorkan masalah perusahaan ke media. Dengan khawatir, Nai menanyai, kenapa Paramee tidak memberitahu nya bahwa ada banyak masalah di perusahaan. Dia baru tahu, katena masalah ini tersebar di Internet. Dan Paramee menyarankan Nai untuk tidak perlu mengkhawatirkan ini.


Kemudian disaat itu, Paul datang. Para wartawan sudah pergi, lapornya.

Terima kasih banyak Paul, balas Paramee. Mari tunggu sampai ini selesai, lalu kita akan bicarakan tentang kamu secara resmi membantuku. Kita akan membicarakan detailnya lain kali, jelas nya.

Mendengar itu, Nai merasa terkejut. Begitu juga dengan Paul, karena dia sama sekali tidak menyangka kalau Paramee akan mempromosikannya.


Kamu akan membiarkan Paul membantumu? tanya Nai, setelah Paul pergi.

Iya. Sekarang aku memerlukan seseorang yang berbakat dan setia seperti Paul untuk membantu kita, jawab Paramee, menjelaskan.


Patcharee datang ke rumah Paul dengan perasaan dipenuhi rasa emosi. Dan Dr. Kashane merasa sangat heran sekali ada apa.

Untuk menemukan bukti jika dia orang yang membocorkan berita ke media untuk membahayakan perusahaan atau tidak! kata Patcharee, menjelaskan alasan kedatangannya.

Aku pikir kamu salah paham, balas Dr. Kashane, menenangkan Patcharee.

Salah paham? Dokter, kamu begitu naif dan bodoh! Kamu tidak tahu apapun tentang temanmu. Tapi aku tahu dan sudah melihat banyak hal yang berhubungan dengan temanmu! balas Patcahree. Lalu dia mendorong Dr. Kashane yang menghalangi jalannya.



Ketika Patcahree baru menaruh kakinya ke anak tangga untuk naik ke atas. Dr.Kashane langsung menariknya. Tanpa sengaja Patcharee pun tergelincir dan terjatuh ke dalam pelukan Dr. Kashane. Lalu dengan sama- sama terkejut mereka terdiam serta saling menatap satu sama lain.


Tepat disaat itu, Paul pulang. Dan dengan panik, Patcharee dan Dr. Kashane langsung saling berjauhan.


Lalu dengan ketus, Patcharee langsung menuduh Paul. Dan Paul menasehati Patcharee untuk jangan sembarangan menuduh. Sebelum Pactharee meluap emosinya, Dr. Kashane langsung menghentikan dan menenangkannya.

Tentang membahayakan nama perusahaan, tunggu sampai aku menemukan lebih banyak bukti. Aku tidak akan mengampuni mu, kata Patcharee, memperingatkan Paul. Lalu dia pergi.

Dr. Kashane mengikuti Paul sampai ke dalam kamar. Kamu tidak terlibat dalam berita yang tersebar itu kan? tanyanya.

Kamu kira aku berbohong padamu? balas Paul.


Aku tidak tahu. Kamu punya terlalu banyak rahasia, gumam Dr. Kashane.

Kamu punya rahasia juga, balas Paul.

Dengan polos, Dr. Kashane menjelaskan bahwa dia sudah berjanji kepada Patcharee. Dan Paul menyarankan Dr. Kashane untuk jangan terlibat. Lalu dia berjanji bahwa suatu hari dia akan memberitahu Dr. Kashane.


Paramee menerima rencana dari Singkorn, dan lalu dia menunjukkannya kepada Net. Dia menjelaskan bahwa dia sedang mempertimbangkan ide Singkorn untuk menerima investor, tapi dia baru akan memutuskannya pada saat sidang dewan direksi nantinya.

Net sama sekali tidak terlalu peduli dengan itu, jadi dia mengiyakan begitu saja. Lalu dia menanyai tentang Paul. Nai bilang kamu akan membiarkan Paul untuk membantumu? tanyanya.

Benar. Aku akan memanggil dia hari ini untuk mendiskusikan itu. Bagaimana menurutmu? balas Paramee, menanyai pendapat Net.

Terserah kamu, jawab Net dengan sikap acuh, kepadahal sebenarnya dia merasa senang. Jika kamu memiliki orang berbakat yang bisa membantumu, bukankah itu hal bagus?


Tepat disaat itu, Singkorn datang untuk melaporkan hal penting kepada Paramee. Dan melihat wajah panik Singkorn, Paramee merasa heran ada apa.


Gina mendekati Paul dan memanggilnya. President ingin bertemu denganmu secara pribadi, katanya, memberitahu.

Mendengar itu, para karyawan mengira Paul dipanggil untuk menerima kabar baik. Jadi mereka semua memberikan selamat padanya.


Dengan senang, Paul menemui Paramee. Dia mengira Paramee ingin membicarakan tentang promosinya. Tapi ternyata Paramee malah ingin memukulnya. Dan dia merasa sangat terkejut serta tidak mengerti ada apa.

Aku tidak ingin mempercayai bahwa kamu akan berani melakukan ini! Kamu benar- benar berwajah dua Paul! teriak Paramee.


Demi uang, kamu menghancurkan image Crown Diamond? ejek Singkorn.

Jangan fitnah, balas Paul.

Aku tidak pernah menfitnah siapapun, kata Singkorn, penuh percaya diri.

Paramee mengambil bukti yang Singkorn berikan padanya. Dan dia melemparkan itu kepada Paul. Dengan bingung, Paul membaca kertas yang di lemparkan padanya.

Flash back

Apa kamu sudah lihat bukti yang disebarkan dimedia dan membahayakan perusahaan, itu semua menunjuk Paul,kata orang ditelpon.

Kerja bagus, puji Singkorn, puas.

Flash back end


Mendengar itu, Paul teringat bahwa baru- baru ini Bagian IT ada mengupdate sofware baru di komputer semuanya.




Aku juga menemukan bahwa kamu ada memperkerjakan beberapa wartawan untuk memperbesar masalah. Dan wartawan itu sudah mengaku, kata Singkorn.

Paul, kata Net, tidak berpihak kepada Paul.

Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan begitu bodoh. Bodoh untuk tidak bisa mengenali orang seperti ini. Semuanya dulu, itu hanya akting kan? Kamu beritahu aku, untuk siapa kamu bekerja? tanya Paramee.

Aku tidak perlu bekerja untuk siapapun, balas Paul, sangat kecewa dan emosi kepada Paramee.


Berita tentang Paul dipecat ditempel di dinding perusahaan. Membaca itu, Nai langsung berlari untuk menemui Paul.


Polisi datang dan menangkap Paul. Dengan kecewa, Paul menatap Paramee. Lalu dia mengikuti para polisi.


Paul berjalan lurus dan menatap lurus ke depan dengan ekspresi keras kepala, mengabaikan Nai yang datang ke arahnya.


Ketika Paul berjalan melewatinya begitu saja, Nai menatapnya dengan perasaan berkecamuk.

Semua bukti sudah jelas. Tidak ada salah orang. Semua yang terjadi dulu, itu pasti karena Paul, kata Patcharee dengan sangat yakin kalau Paul adalah orang yang jahat dan bersalah. Penipu seperti Paul memang harus ditangani seperti ini.

Tapi aku masih ingin mendengar dari mulutnya, apa dia benar- benar melakukan itu atau tidak, balas Nai.



Didalam penjara. Paul duduk merenung. Lalu Paman datang menemuinya. Bagaimana ini bisa menjadi seperti ini Paul? tanyanya.

Aku minta maaf Paman, balas Paul, merasa malu.

Kita perlu bicara.


Ketika Nai datang ke penjara, dia terkejut karena ternyata seseorang sudah datang untuk membebaskan Paul.

Apa Khun Paramee sudah membuat keputusan, Khun Singkorn? tanya Pong.

Tunggu saja kabar baiknya Khun Pong. Khun Paramee sekarang sedang mencari perusahaan untuk join bisnis bersama. Aku akan membuat dia memilih bos perusahaan mu, jawab Singkorn dengan yakin. Oh ya, bagaimana kesepakatan kita? tanyanya.

Jangan khawatir. Jika Boss ku bisa memegang saham Crown Diamond, dia hanya memperdulikan keuntungan saja. Untuk masalah kekuasaan management, dia akan memberikan itu kepada orang lain. Seperti kamu, balas Pong.

Mendengar itu, Singkorn merasa sangat puas.

Ketika Net menelpon Singkorn dan mengajak nya untuk bertemu, Singkorn langsung datang menemuinya.

Berita yang tersebar yang membahayakan perusahaan, itu kamu yang lakukan kan. Mengapa? Kamu takut bahwa Khun Paramee tidak akan banyak menjual sahamnya? tanya Net secara to the point.

Iya, jawab Singkorn, mengakui.

Mengapa kamu membuat Paul menjadi kambing hitamnya? tanya Net, tidak senang.


Kamu marah karena Paul ditangkap seperti ini? balas Singkorn, cemburu. Kamu mungkin kehilangan dia, tapi yang kamu dapatkan sebagai gantinya lebih daripada itu. Jika Khun Paramee menjual sahamnya, kekuasaan akan menjadi milikku. Dan aku akan mendorongmu untuk menjadi president perusahaan, jelasnya, memberikan sesuatu yang menggoda kepada Net.

Apa?

Mimpi kita akan menjadi kenyataaan. Aku akan memiliki kekuasaan. Segala yang Suriyakan miliki akan menjadi milikmu. Segera, kita akan bisa bersama, jelas Singkorn. Dan Net merasa tergoda. Untuk Paul, lupakan dia. Terserah dia mati atau hidup, jangan pedulikan dia, tegasnya.

Mendengar itu, Net pun berhenti membela Paul.


Nai datang menemui Dr. Kashane untuk mencari tahu dimana dia bisa mencari Paul. Dan Dr. Kashane pun memberitahu Nai.


Dr. Kashane marah kepada Patcharee, karena Patcharee telah melanggar janji. Patcharee berjanji bahwa Patcahree tidak akan memberitahu Nai tentang hubungannya dengan Paul. Tapi Patcahree malah memberitahu Nai.

Gimana lagi. Temanmu menyebabkan masalah besar. Aku hanya mengingatkan Khun Nai betapa liciknya temanmu! kata Patcharee, membela diri.

Dengan bingung, Dr. Kashane menanyai, apa yang sebenarnya terjadi.


Nai datang menemui Paul. Dan Paul tidak senang melihatnya. Apa kamu datang untuk memasukkan ku ke penjara lagi? tanyanya, ketus.

Jika kamu benar- benar melakukannya, aku akan melakukan itu. Tapi jika kamu tidak melakukannya…”

Sebelum Nai selesai berbicara, Paul menyelanya. Terserah kamu. Apakah aku melakukannya atau tidak, itu tidak penting. Karena Ayahmu sudah membuat keputusan bahwa aku yang melakukannya.

Tapi jika kamu tidak melakukannya, mari cari bukti untuk ditunjukkan kepada Ayah, ajak Nai.


Mendengar itu, Paul mendengus. Ada apa dengamu? Kamu akan membantuku?

Aku hanya ingin melihat kamu mendapatkan keadilan.

Keadilan?tanya Paul sambil mendekati Nai. Itu tidak ada dihidupku. Karena jika ada, orang yang aku benci akan menerima karmanya sekarang.

Siapa yang kamu maksud? tanya Nai, bingung.

Dengan kuat, Paul mencengkram tangan Nai. Kamu yakin, kamu mengikuti ku kesini karena kamu ingin mendapatkan keadilan untukku? tanyanya, menarik Nai mendekat.


Dengan serius, Nai membalas, Aku tidak suka melihat orang difitnah, tegasnya. Lalu dia mencoba melepaskan tangannya dari Paul.

Kamu yakin itu alasan kamu mengikuti ku ke sini? Hanya itu? tanya Paul.

Itu saja yang aku bisa lakukan, balas Nai.

Aku ingin melihat juga, jika tunanganmu mengetahui bahwa kamu mengejar pria lain, apa yang akan dia pikirkan? balas Paul. Lalu dia mendekat untuk mencium Nai.

Dan Nai merasa sangat gugup sambil menatap Paul dengan panik. Apa yang kamu lakukan? tanyanya.



Nai lalu mendorong Paul dengan kuat. Dan kemudian Paul memegang kepala nya sambil meringis kesakitan.

Paul! Ada apa?! tanya Nai, heran dan panik.

1 Comments

Previous Post Next Post