Original
Network : Channel 7
Paul kembali
sambil membawa uang yang Net butuhkan. Dan Net merasa terkejut darimana Paul
mendapatkan uang tersebut. Dengan tenang, Paul menjelaskan bahwa dari pekerjaan
nya dahulu, dia mengenal beberapa orang. Lalu dia meminta Net untuk jangan
melupakan janji mereka.
“Aku tahu apa yang aku lakukan. Aku tidak akan pernah membawa mu ke dalam
bahaya. Tapi kamu tidak akan menanyai ku, apa yang akan aku lakukan dengan 10
juta ini?” tanya Net,
agak ragu.
“Itu tidak
perlu. Selama kamu tidak lagi khawatir,” balas Paul sambil tersenyum manis.
“Terima kasih banyak Paul,” kata Net
tersentuh.
Setelah Bos
Kasin menghitung uang yang Net antarkan, diapun melepaskan Singkorn. Lalu dia
memberitahu Singkorn tentang siapa yang telah membantu Crown Diamond, yaitu
perusahaan dari Hongkong. Mengetahui itu, Singkorn merasa terkejut dan bingung.
Ketika
Singkorn masuk ke dalam mobil, Net memukulinya dengan kesal, karena Singkorn
melibatkannya dan membuatnya harus bersusah payah mencari pinjaman. Dan
Singkorn menghentikan Net serta meminta maaf, juga dia berjanji bahwa dia akan
membayar Net. Jika Net membutuhkan apapun atau menginginkan apapun, dia akan
melakukannya untuk Net. Mendengar janji itu, Net pun bersikap tenang kembali.
“Kamu berjanji bahwa kamu akan melakukan
apapun untukku. Jika kamu berbohong padaku, aku tidak akan melepaskan mu,” ancam Net.
“Ya, aku berjanji,” balas
Singkorn sambil memegang tangan Net dengan lembut.
Dr. Kashane
dan Patcharee mengembalikan foto yang mereka temukan dirumah didesa kepada Nai.
Foto Dara dan Poramee.
Ketika Dr.
Kashane, Patcharee, dan Nai, keluar dari café, mereka bertemu dengan Dan. Dengan sikap
akrab, Dan menyapa Nai sebagai tunangan nya. Mendengar itu, Dr. Kashane
menyindir bahwa Dan serta Nai belum bertunangan. Dengan khawatir, Patcharee
langsung menghentikan Dr. Kashane agar jangan bercanda.
“Menurutku kamu harus kembali ke rumah sakit
dan obati pasien mu, Dokter. Tinggal disini terlalu lama, maka kamu yang akan
menjadi pasien,” ancam Dan
dengan halus.
Merasa
khawatir, Nai pun menyarankan agar Patcharee dan Dr. Kashane untuk pergi
duluan. Tapi mereka tidak mau. Lalu Dan pun mulai emosi. Jadi Patcharee pun
menarik Dr. Kashane untuk pergi bersama nya.
“Nai. Aku sudah berbicara kepada orang tua ku…” kata Dan,
ingin membahas tentang pertunangan mereka.
“Aku tidak bisa membuat keputusan sendiri.
Ibumu sudah memasang syarat untuk pertunangan kita. Jadi ini semua tergantung
Ayah,” sela Nai
dengan tegas. Lalu dia berniat untuk langsung pergi.
“Tapi aku yakin bahwa kita akan bertunangan,” kata Dan,
membuat Nai berhenti. “Aku telah membantumu mengenai pertambangan.
Jangan lupa itu.”
Mendengar
itu, Nai merasa stres dan kesal. Tapi dia tidak bisa membalas. Jadi diapun
berjalan pergi begitu saja.
Singkorn
menghubungi seseorang. “Aku ingin kamu menyelidiki.”
Paul ingin
membeli rumah Paramee yang berada didesa. Karena dia ingin mendapat kan kembali
semua yang berhubungan dengan Ibunya. Dan diapun memerintahkan Wang untuk
membantunya. Dan Wang mengiyakan, lalu dia menanyai tentang uang 10 juta yang
Paul ambil.
“Kamu sudah tahu bahwa 10 juta bukan jumlah
besar untukku. Dia harus membayar ku kembali tidak peduli apa,” kata Paul
sambil tersenyum penuh arti.
Pengacara
Paramee datang ke rumah. Melihat itu, Ratnee merasa heran ada apa, dia yakin
pasti ada sesuatu. Dan Net pun berpikir.
Malam hari.
Gina memergoki Net masuk ke dalam tempat kerja Paramee dan mencuri perhiasan
dari dalam brangkas Paramee.
“Dimana Pink Rose?” gumam Net
dengan wajah tertekuk.
Seseorang
menutup mulut Gina dan menyeret nya pergi. Mendengar suara itu, Net merasa
terkejut dan melihat ke arah pintu, tapi disana sudah tidak ada siapapun.
Ratnee
membawa Gina ke dalam kamar dan memarahinya, karena dia sudah melarang Gina
untuk keluar malam, tapi Gina malah menyelinap ingin pergi. Dan Gina sama
sekali tidak masalah Ratnee memarahinya, karena sekarang dia sedang merasa
heran dengan tindakan Net. Dia menceritakan apa yang dilihatnya barusan kepada
Ratnee.
“Itu brangkas Paramee. Hanya Khun Paramee yang
tahu password nya. Itu berarti… Net… mencuri?” tanya Ratnee, tidak menyangka.
Pagi hari.
Paul mendapatkan sms masuk dari Net. Net menyuruh Paul untuk datang menemuinya
di kantor nanti siang. Dan Paul mengiyakan.
Patcharee
dan Nai melihat Paul menuju ke arah ruangan Net. Dan itu membuat mereka kembali
berpikiran buruk tentang Paul.
Net memberikan seset perhiasan diamond yang dicurinya semalam kepada Paul sebagai bayaran hutang nya. Dan Paul menerima itu dengan senang hati.
Lalu disaat
itu, Nai datang ke kantor. Melihat seset perhiasan tersebut, dia menanyai Net,
mengapa Net memberikan itu kepada Paul. Dan dengan keras, Net menyuruh Nai
untuk jangan ikut campur. Tanpa mengatakan apapun, Paul pun pergi dari ruangan.
Dan Nai ingin menghentikannya.
“Jangan ikuti dia! Dan pura- pura tidak tahu
tentang masalah ini,” perintah Net dengan keras.
Dengan
tulus, Nai menyarankan agar Net jangan lakukan ini lagi. Karena dia beneran
ingin melihat Net dan Paramee bahagia, menjadi satu keluarga sempurna seperti
yang Net inginkan. Lalu dia memberitahu tentang tujuan kedatangan Pengacara
Chote kemarin. Pengacara Chote datang, karena Paramee bersedia untuk
menandatangani sertifikat pernikahan dan menjadikan Net sebagai istri resmi.
Mengetahui itu, Net sangat senang.
“Jadi jangan biarkan Paul menipu mu lagi,” kata Nai,
menasehati. Tapi Net sama sekali tidak peduli dengan nasihat itu.
Diluar
ruangan. Paul mendengarkan semua pembicaraan tersebut.
Ketika Nai
melihat Paul, dia memperingatkan Paul untuk berhenti dekat dengan Net, karena
apa yang Paul lakukan menyakiti setiap orang. Mendengar itu, Paul tersenyum
sambil memainkan kotak perhiasan ditangannya.
“Kamu tidak berpikir, apa yang aku dapat, itu
mungkin karena aku membantu nya?” kata Paul, bertanya.
“Membantu? Membantu bagaimana?” tanya Nai,
tidak percaya.
“Mengapa aku harus memberitahumu?” balas Paul.
Lalu dia berjalan pergi sambil tersenyum puas
melihat wajah kesal Nai.
Dihari
Paramee akan menandatangi sertifikat pernikahan dengan Net. Dan secara resmi
mengangkat Nai sebagai putri angkat. Keluarga Dan datang untuk memberikan
selamat.
Awalnya Net
merasa senang, tapi saat dia mendengar sindiran Ratnee dan Gina, dia langsung
menjadi bad mood. Karena mereka berdua menyindir bahwa dia tidak memiliki
pernikahan yang besar, tapi hanya pernikahan sekedarnya saja yang dihadiri oleh
beberapa orang.
Kemudian Nai
datang ke kamar mengantarkan perhiasan untuk Net. Dan Net kembali merasa
senang. Tapi Ratnee merusak mood nya lagi.
“Aku kita setelah menandatangani sertifikat
pernikahan, dia akan memberimu Pink Rose untuk digunakan,” sindir
Ratnee.
“Walaupun ini bukan Pink Rose, tapi kamu sudah
cantik,” puji Nai
untuk menyenangkan Net. Lalu dia mengenakan itu kepada Net.
Ketika Net
turun, Ayah Dan merasa terpesona melihat kecantikannya. Dengan cemburu, Ibu Dan
mencubit tangan Ayah Dan.
Setelah Net
dan Paramee resmi menjadi suami istri, Pengacara Chote langsung menyerahkan
dokumen perubahan nama kepada Nai untuk ditanda tangani. Dan Net langsung
cemberut, tidak senang.
“Tanda tangan,” kata Paramee. Dan dengan patuh, Nai menanda
tangani nya. Setelah itu, Nai pun resmi menjadi Suriyakan.
Nai berlutut
memberikan hormat nya kepada Paramee dan berterima kasih padanya. Dengan
perhatian dan senang, Paramee membantu Nai berdiri, lalu memeluknya. Kemudian
disaat itu, Dan mulai berbicara.
“Bagaimana tentang aku dan Nai?” tanya Dan.
“Terakhir kali, waktunya tidak bagus. Kali
ini, mari mulai yang baru,” kata Ibu Dan, menyarankan dengan sikap ramah.
Mendengar
itu, Paramee merasa agak tidak nyaman, tapi dia tetap setuju dengan saran Ibu
Dan. Dia setuju untuk Nai serta Dan mengadakan kembali acara pertunangan mereka
yang sebelumnya gagal. Karena dia berpikir, keluarga Dan telah membantu mereka,
juga Dan cocok dengan Nai.
Dengan
senang, Dan serta keluarganya saling tersenyum. Melihat itu, Net tersenyum
dengan sinis. Sementara Nai, dia hanya diam saja.
Paul melihat
seset perhiasan diamond yang Net berikan padanya. Lalu dia menatap dirinya
sendiri didepan cermin. “Aku akan mencari cara untuk mendapatkan
kembali semua barang- barang mu, Ma. Termaksud kalung Pink Rose,” katanya,
penuh tekad.
Dibar. Dan
mengucapkan selamat kepada Nai. Karena sekarang Nai sudah secara resmi menjadi
Nainapha Suriyakan. Mendengar itu, Nai merasa tidak nyaman. Dengan ketus, dia
bertanya, memangnya siapa dia sebelumnya.
“Oh Nai. Aku tidak peduli siapa kamu. Orang
tua aja yang berpikir berlebihan,” kata Dan, bermulut manis. “Yang aku
pedulikan… apa kamu
sudah memaafkanku atau tidak?” tanyanya dengan hati- hati. Dan Nai diam.
Menyadari
sikap Nai, Dan berusaha menunjukkan ketulusannya. “Semuanya.
Aku ingin kalian semua menjadi saksi cintaku,” teriaknya kepada semua orang dibar. Lalu dia
berlutut dihadapan Nai sambil menunjukkan cincin yang sudah disiapkannya. “Nai. Sebagai
permintaan maaf dan konfirmasi cintaku untukmu yang tidak pernah berubah,” katanya.
Mendengar
itu, Nai teringat saat Dan berniat untuk melecehkannya. Jadi diapun hanya diam
saja dan membiarkan Dan memasukkan cincin ke jarinya, tanpa mengatakan apapun
sama sekali.
Setelah
memasukkan cincin ke jari Nai, Dan mencium tangan Nai dengan lembut. “Aku
mencintaimu. Mohon ampuni aku,” pintanya.
Mendengar
itu, Nai teringat akan perkataan kasar Dan saat itu. Jadi sekarang dia merasa
sangat ironis dengan pernyataan cinta Dan, juga dia merasa sangat tidak
berdaya. Lalu tanpa sadar air matanya mulai menetes.
“Aku hanya berbicara sebanyak ini, mengapa
kamu menangis? Jangan menangis. Kemari. Kemari,” kata Dan, salah paham kalau Nai merasa
tersentuh. Lalu dia menarik Nai ke dalam pelukannya.
Melihat itu,
semua orang dibar bertepuk tangan sebagai tanda selamat karena pernyataan cinta
Dan berhasil.
Dari jauh, Paul
menyaksikan semua itu.
Pong memanggil Paul. Dan Paul mendekatinya sambil tersenyum.