Sinopsis C- Drama : My Heroic Husband Episode 5 part 1

 


Original Network : Tencent Video, iQiyi

Ning Yi berhenti ditempat jual semangka dan makan disana.


Seekor Ayam kabur, saat dia ingin dibunuh. Si Wanita yang ingin membunuh si Ayam tanpa sengaja terpeleset dan terjatuh ke dalam sungai.



Ning Yi kebetulan melihat kejadian tersebut. Awalnya dia ingin berteriak memanggil bantuan, tapi kondisi disekitarnya sangat sepi. Jadi diapun melompat ke dalam sungai dan menolong si Wanita.


Su Tan’er mencari- cari Ning Yi didalam kediaman, tapi tidak ketemu dan dia merasa bingung, kemana Ning Yi.


Si Wanita yang Ning Yi selamatkan barusan bernama Nie Yunzhu. Dia menghampiri Ning Yi yang sedang mengeringkan pakaian dan menghangatkan diri dihalaman belakang. Mereka mengobrol selama sesaat dan saling mengenalkan diri masing- masing.


“Tuan Ning, biarkan aku yang mengeringkan pakaianmu. Kamu istirahat dulu di kamar. Jangan sampai masuk angin,” kata Nie Yunzhu, perhatian.

“Tapi, aku masuk ke kamar tidur Nona juga tidak terlalu pantas,” tolak Ning Yi dengan malu- malu. “Kamu tenang saja. Tubuhku ini sangat baik. Hanya saja beberapa waktu ini, aku kurang berolahraga. Jika dibandingkan dulu, dengan lebar sungai Qinhuai ini dari tepian sini ke sana, bolak-balik sepuluh kali tidak menjadi masalah,” katanya dengan bersemangat. Lalu dia melihat ke sekeliling kediaman Nie Yunzhu. “Hanya saja Nona, kamu tahu bagaimana cara untuk hidup. Dengan melihat saja, jagung ini terasa sangat harum dan manis. Biasa memakannya sangat baik untuk tubuh. Juga, menggiling jagung ini menjadi tepung jagung, dimasak menjadi bubur juga sangat lezat,” ocehnya.

Mendengar itu, Nie Yunzhu tertawa geli.


Penjaga Geng sedang sibuk membaca novel tulisan Ning Yi. Kemudian Su Tan’er tiba- tiba datang menemuinya dan menanyai, dimana Ning Yi. Dan Penjaga Geng berpura- pura tidak tahu.



“Apakah itu yang ada di tanganmu? Berikan padaku,” kata Su Tan’er, memperhatikan novel yang Penjaga Geng sembunyikan dibelakang punggung. Dan dengan terpaksa, Penjaga Geng memberikan novelnya. “Tuan Menantu Arogan Jatuh Cinta Padaku. Jilid dua?” baca Su Tan’er. “Di mana yang pertama?” tanyanya, ingin tahu.

“Setelah habis membacanya…” jawab Penjaga Geng dengan gugup. “Kukembalikan pada Tuan Menantu, katanya, jujur.


“Tampaknya hubungan kalian sebagai tuan dan pelayan tidaklah buruk. Pergi ke Teater Xinmen bersama. Sekarang sampai berani melindunginya di depanku,” sindir Su Taner.

Itu Aku, Geng, jujur dan setia pada Nona,” kata Penjaga Geng, membela dirinya.

“Jujur dan setia padaku? Tunjukkan. Bakarlah buku ini,” tantang Su Tan’er.

“Biar kuantar Nona mencari Tuan Menantu. Silakan lewat sini,” kata Penjaga Geng, memilih untuk mengkhianati Ning Yi.


Ning Yi menemukan ada kandang angsa Salah paham. dan ada banyak angsa disana. Melihat itu, dia jadi ingin memegang serta mengelus- ngelus angsa tersebut, jadi diapun meminta izin. Dan Nie Yunzhu mengizinkan. Lalu dengan bersemangat, Ning Yi masuk ke dalam kandang angsa dan bermain kejar- kejaran dengan angsa disana.

Penjaga Geng dan Su Tan’er tidak berhasil menemukan Ning Yi. Mereka hanya berhasil menemukan tas Ning Yi saja didekat penjual semangka.

“Maaf, mengganggu. Bolehkah aku bertanya, ke mana perginya pemilik barang ini?” tanya Su Taner kepada si Penjual semangka.

“Sudah melompat ke sungai,” jawab si Penjual semangka dengan sikap acuh.


Mendengar itu, Penjaga Geng langsung menangisi Ning Yi, karena dia mengira Ning Yi terlalu emosional, jadi bunuh diri. Sementara Su Tan’er terdiam dengan perasaan sedih dan stress.

Lalu tiba- tiba Penjaga Geng dan Su Taner mendengar suara Ning Yi.


“Angsa ini benaran besar. Sudah besar, putih lagi. Jangan bergerak. Jangan bergerak,” kata Ning Yi, bermain dengan gembira.

“Tuan Ning, pakaianmu sudah selesai dikeringkan. Bergantilah dulu di kamar,” ajak Nie Yunzhu, perhatian.

“Baiklah,” jawab Ning Yi, mengikuti.


Su Tan’er dan Penjaga Geng mencari- cari darimana asal suara Ning Yi kedengaran barusan, supaya mereka bisa menemukannya.


Setelah Ning Yi selesai mengganti pakaiannya, Nie Yunzhu masuk ke dalam ruangan dan memberikannya beberapa telur bebek sebagai ucapan terima kasih. Kemudian dia menuangkan teh untuk Ning Yi sebagai penghormatan, karena Ning Yi telah menyelamatkannya. Tapi ketika dia akan menuangkan teh ke dalam gelas yang Ning Yi pegang, tiba- tiba dia malah bersin dan jadi dia tidak sengaja menumpahkan teh didalam teko ke baju Ning Yi.



Menyadari hal tersebut, Ning Yi dan Nie Yunzhu sama- sama terdiam. Lalu Nie Yunzhu menyarankan Ning Yi untuk melepaskan baju terlebih dahulu dan dia membantu Ning Yi. Pada saat itu, Ning Yi tiba- tiba teringat sesuatu dan dia merasa kalau kejadian ini sangat familiar.

“Tunggu sebentar,” kata Ning Yi, menghentikan Nie Yunzhu yang ingin membantunya. “Tiga. Dua. Satu,” katanya, mulai menghitung.


Tepat pada hitungan ke satu, Su Tan’er dan Penjaga Geng datang. Dan Ning Yi langsung memperkenalkan Su Tan’er sebagai Istrinya kepada Nie Yunzhu.

“Tidak kusangka, ternyata kamu orang seperti ini! Sia-sia kamu belajar ke Sekolah Kebajikan Pria. Aku tadi di pinggir sungai sampai… ,” kata Penjaga Geng sambil menunjuk Ning Yi dengan kecewa.


Ning Yi berusaha untuk membela dirinya dan menjelaskan supaya Su Tan’er serta Penjaga Geng jangan salah paham kepadanya. Dan Su Taner bersedia untuk mendengarkan, tapi dia mengajak Ning Yi untuk ikut pulang dengannya terlebih dahulu. Sementara Penjaga Geng sama sekali tidak mau percaya.

Salah paham, kata Ning Yi sambil tertawa untuk menenangkan Nie Yunzhu. Lalu dia langsung mengejar Su Tan’er dan Penjaga Geng yang sudah berjalan pergi duluan. Tapi sebelum pergi, dia tidak lupa untuk mengambil hadiah telur bebeknya serta sabuk bajunya.


Sambil berjalan, Ning Yi menceritakan kejadian yang terjadi sebelumnya kepada Su Tan’er dari awal sampai akhir, kemudian dia menunjukkan hadiah telur bebek yang didapatkannya sebagai bukti. Lalu dia bersumpah bahwa jika dia menipu Su Tan’er, maka dia akan disambar lima petir.

“Kenapa setiap kali keluar sendirian pakaianmu selalu basah?” tanya Su Tan’er, curiga. Lalu dengan kesal, dia mempercepat langkahnya.


“Tidak. Tidak bisa menyalahkanku untuk masalah ini… Tan'er,” keluh Ning Yi, memohon. “Itu... Begitu yang ditulis penulis skenario. Kuberi tahu kamu… Sutradara mengaturnya seperti itu. Sekarang Tan Mu (komentar penonton) akan menertawakan kita berdua,” jelasnya dengan panik.

“Tan Mu nona dari keluarga mana? Nanti kamu jelaskan dengan baik padanya,” kata Su Tan’er bertambah marah, salah paham.

“Tan Mu bukanlah seorang gadis. Aku…” kata Ning Yi, mulai stress harus menjelaskan bagaimana.



Ning Yi dikunci didapur belakang dan dihukum untuk melakukan intropeksi diri dengan baik. Dengan kesal, Ning Yi menyalahkan si Telur bebek yang dibawanya.

Menantu Yao merasa sangat khawatir kepada Su Tan’er, karena dia mendengar Ning Yi membuat masalah lagi diluar. Dan Su Tan’er menenangkan Menantu Yao untuk jangan khawatir serta menjelaskan bahwa dia sudah menghukum Ning Yi untuk merenungkannya.


“Apa yang bisa dilakukan telur bebek ini?” gumam Ning Yi, berpikir. Lalu disaat itu, tampak bayangan seseorang datang.

Awalnya Ning Yi berpikir itu adalah Su Tan’er, tapi ternyata setelah pintu terbuka, yang datang adalah Bawahan Su, Da, lalu diikuti oleh Su Boyong dibelakangnya. Melihat itu, Ning Yi langsung duduk kembali ditempatnya dengan sikap patuh dan rasa takut.


“Aku… Aku sedang intropeksi diri di sini,” kata Ning Yi dengan suara gemetaran.

Da, bantu aku memukulnya, panggil Su Boyong, memerintah Da.


Dengan patuh, Da maju dan mengeluarkan tongkat rotan yang dibawanya. Tuan Menantu, tahanlah sedikit. Hari ini kamu pergi ke rumah bordil, Tuan akan mewakili Nona memberimu pelajaran, jelasnya.

Beri aku kesempatan, pinta Ning Yi, memohon, sambil bersembunyi disudut ruangan dan dengan tubuh gemetaran.

Pakk!!! *Suara Pukulan*. Lalu *Layar menggelap*.


Mengetahui kalau Su Boyong akan menghukum Ning Yi, Su Taner sangat khawatir sekali dan langsung berlari ke dapur belakang untuk memeriksa kondisi Ning Yi.


2 Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

  2. Mantap Kak ceritanya, Saya juga suka cerita ini & untuk video filmnya kunjungi di galeri saya kak. www.bioskopkampung.online

    ReplyDelete
Previous Post Next Post