Original
Network : OCN tvN
“Drama ini adalah fiksi. Tokoh, tempat, organisasi, insiden,
kelompok, dan latar. Tidak berdasarkan kenyataan”
Dalam mobil tahanan. Dua polisi berbicang- bicang di bangku
belakang. Mereka membicangkan tentang betapa tidak manusiawi nya Pak Jung.
Mendengar obrolan mereka, Pak Jung bersikap biasa saja. Lalu
secara diam- diam dia membuka lipatan kertas yang ada ditangannya. Serta
membacanya.
@@@
@@@
Direstoran. Para juri memperkenalkan diri mereka masing- masing,
karena tidak enak mengobrol serta makan- makan sambil memanggil nomor juri.
“Senang bertemu dengan kalian. Aku mantan direktur eksekutif yang
baru pensiun di S Corporation, perusahaan tempatku bekerja selama tiga tahun
terakhir. Namaku Kang Young Ki.”
“Aku membuat acara berita terkini di NTBS. Aku Produser Bae Chul
Ho.”
“Namaku Jung In Seong. Aku pegawai perusahaan.”
“Aku koki pemilik tempat ini, Sosoo. Namaku Charles.”
“Aku Choi Soon Gil, sopir taksi. Silakan hubungi aku kapan saja.”
“Senang bertemu dengan kalian. Aku Coco Mom. Orang-orang
memanggilku pemengaruh.”
“Orang-orang memanggilku Eungam-dong. Uh, Dingin sekali.”
“Halo. Aku Cho Eun Ki. Aku pekerja sosial.”
@@@
Sebuah sepeda motor datang, memberikan kode pada Pak Jung yang
berada didalam mobil tahanan. Lalu setelah itu, sepeda motor melaju kencang
didepan mobil. Dan terjadilah kecelakaan.
Pada saat mobil tahanan mengalami kecelakaan, Pak Jung menggunakan
kesempatan itu untuk melepaskan borgol ditangannya.
@@@
Juri no 5 yang semula tidak ikut, datang ke restoran untuk
bergabung dengan yang lainnya. Ketika dia masuk ke dalam restoran, dia melihat
Coco Mom sedang memotret. Dan melihat itu, dia salah paham, dia mengira Coco
Mom memotret dirinya, jadi diapun marah serta merebut ponsel Coco Mom. Hal ini
membuat suasana yang awalnya hangat dan akrab, menjadi terasa agak canggung.
Namun Juri no 5 tidak peduli dan dengan tenang, dia menuang minuman bagi
dirinya sendiri.
“Aku tidak suka difoto. Pastikan fotoku tidak ditampilkan.
Mengerti?” kata Juri no 5, memperingatkan Coco Mom.
@@@
Setelah berhasil melepaskan dirinya, Pak Jung membuka pintu mobil
untuk kabur. Dibelakang dua orang polisi, memanggilnya dengan pelan, mereka
meminta tolong.
Namun melihat kedua polisi yang tidak berdaya serta terluka
tersebut, Pak Jung sama sekali tidak peduli dan tersenyum. Lalu dia pergi.
@@@
Polisi dan para ambulan datang ke tempat kejadian. Supir yang selamat
didalam mobil menceritakan apa yang dia ketahui. Sebelum kejadian terjadi, saat
dia sedang menyetir, sebuah sepeda motor tiba- tiba saja melintas di depannya.
Setelah itu, dia tidak ingat lagi, dan kepalanya masih terasa sakit.
Dari rekaman cctv dijalan. Det. Sung Jun melihat ke arah mana Pak
Jung pergi setelah keluar dari mobil. Dan diapun berjalan ke arah yang Pak Jung
tuju. Lalu didekat tiang listrik, dia menemukan sebuah kaca spion motor.
“Bukankah ini kaca spion sepeda motor? Petugas lapas bilang,
kecelakaan itu terjadi karena sepeda motor tiba-tiba melintas,” komentar Det.
Seok.
Ntah kenapa, Det. Sung Jun tiba- tiba mengingat kata- kata yang
Pak Jung katakan saat di pengadilan. Lalu dengan khawatir, diapun menelpon
Hakim Sung Hoon. Dia memberitahu tentang Pak Jung yang kabur, lalu dia
menyarankan Hakim Sung Hoon untuk tetap dirumah, jangan pergi kemana- mana.
Kebetulan ketika Det. Sung Jun menelpon, Hakim Sung Hoon sedang
berada diluar. Dengan waspada, dia memperhatikan ke sekelilingnya, tapi tidak
ada siapapun disekitarnya. Jadi dia menebak, bisa jadi target Pak Jung bukanlah
dirinya. Namun ntah kenapa, dia merasa jika bukan dirinya, maka target Pak Jung
pasti adalah para juri.
"Departemen
Pengadilan Pidana Satu, Kantor Hakim Kepala"
Namun walaupun Hakim Sung Hoon menebak bahwa target Pak Jung
bukanlah dirinya, dia tetap berhati- hati.
Dari rekaman cctv jalan, terlihat sebuah sepeda motor yang
mencurigakan, tampaknya pengemudi sepeda motor itu adalah Pak Jung.
“Dia menuju ke arah mana?” tanya Det. Kang.
“Sepertinya dia menuju ke pengadilan,” jawab pengawas cctv.
Didalam kantor. Hakim Sung Hoon mengecek daftar alamat para juri. Dan
pada kertas daftar alamat, terdapat robekan. Melihat itu, Hakim Sung Hoon
teringat apa yang terjadi pada saat dipengadilan. Ketika semua orang tidak
memperhatikan, Pak Jung yang memberontak dan ditahan dimeja sidang, diam- diam
merobek kertas yang ada disana. Dan dikertas tersebut, tertulis alamat para
juri.
Dengan khawatir, Hakim Sung Hoon langsung menelpon seseorang untuk
meminta daftar lengkap alamat para juri. Karena dia mau memastikan.
Berita mengenai kaburnya Pak Jung disiarkan dimedia. Ayah Ji dan
Manajer ada dirumah serta sedang menonton, ketika berita tersebut di siarkan.
Lalu Det. Sung Jun menelpon, untuk memastikan apa Pak Jung ada datang ke tempat
Ayah Ji.
“Aku tidak tahu. Apa Jung Man Chun ada di sana sekarang?” tanya
Ayah Ji.
“Aku tidak yakin. Tapi jangan khawatir. Aku pasti akan
menangkapnya lagi.”
“Yeonju-dong?” gumam Ayah Ji.
@@@
Hakim Sung Hoon mencocokkan daftar lengkap alamat yang dikirim
padanya. Dan daftar itu cocok dengan kertas daftar sebelumnya yang di robek.
Dugaan Hakim Sung Hoon benar, target Pak Jung adalah para juri.
Kemudian Hakim Sung Hoon pun melakukan tindakan, dia mengirimkan
pesan satu persatu kepada setiap juri. Dia memberitahu mereka tentang berita
kaburnya Pak Jung, dan dia meminta setiap mereka untuk berhati- hati.
Beberapa orang yang membaca dan membalas pesannya, Hakim Sung Hoon
akan memberikan tandai ceklis di kertas. Untuk yang belum membalas, tidak dia
ceklis.
@@@
Jo Eun Ki ada menerima pesan dari Hakim Sung Hoon dan membaca
pesan itu, tapi dia tidak membalas. Ketika dia sampai dirumah, dia heran kenapa
pintunya sudah terbuka, tapi dia tidak curiga ada yang aneh, karena dia mengira
ini ulah tuan tanah.
Masuk ke dalam rumah, Jo Eun Ki mendapat telpon dari Hakim Sung
Hoon dan dia mengangkatnya. “Ya, Hakim Ryu... Aku baru pulang... Seharusnya aku
segera membalas. Maafkan aku.”
“Jangan khawatir. Aku lega kamu pulang dengan selamat… Baiklah,
sampai jumpa,” kata Hakim Sung Hoon. Lalu dia memberikan tanda ceklis pada nama
Jo Eun Ki.
Setelah selesai bertelponan, Jo Eun Ki berdiri di depan cermin
untuk merapikan rambutnya. Lalu tiba- tiba saja dia merasa, seperti ada yang
memperhatikannya dari belakang. Dan dibelakangnya itu adalah kamar mandi. Jadi
dengan hati- hati diapun berjalan mendekati kamar mandi, lalu membuka pintunya
untuk memeriksa. Tapi ternyata tidak ada siapapun disana.
Ketika Jo Eun Ki barusaja merasa lega, Pak Jung muncul dari balik
tirai di dekatnya sambil tersenyum dan memegang pisau.
@@@