Sinopsis
Lakorn : Ps. I Hate You Episode 13
Pal yang telah menjerumuskan Win ke ‘jalan yang salah.’ Dan tidak
lama setelah kejadian tersebut, Pal meninggal. Win datang ke pemakaman Pal.
Anehnya, bukannya menunjukkan ekspresi sedih, Win malah terlihat marah. Dan
didepan para tamu yang datang melayat, Win tiba-tiba membuka peti mati Pal. Dan
terlihat wajah Pal yang terluka parah. Sontak saja, security langsung menyeret
Win pergi dari sana.
Apa kata ‘bodoh’ adalah sebuah hinaan,
atau hanya definisi umum? Atau itu hanya kata umum yang digunakan saat kamu
membuat keputusan yang membuat seseorang tidak senang? Berdiri, melihat dan
berbicara adalah hal mudah. Namun, saat giliran mereka menghadapi akibat dari
perbuatan mereka, mereka semua menjadi orang bodoh.
Meen
yakin kalau dia sudah menebak pelaku yang menyebarkan video skandal Prae hari
itu adalah Wanwan. Dia juga menebak kalau motif Wanwan adalah balas dendam
karena Prae sudah menabrak adiknya. Wanwan yang baru saja bertengkar dengan
Non, mencoba untuk tetap tenang dalam menanggapi Meen. Tapi, bukannya berhenti,
Meen malah terus mendesak dan memojokkannya agar Wanwan mengakui perbuatannya.
Kesabaran Wanwan habis dan dalam keadaan emosi, dia berteriak menyuruh Meen
untuk berhenti berlagak seperti detektif! Berhenti sok tau!!! Tepat saat
situasi semakin memanas, Non masuk. Dia memang bertengkar dengan Wanwan tadi
dan dia menyesali hal tersebut. Jadi, dia kembali setelah membelikan minuman
untuk Wanwan. Eh, malah melihat Meen di sana dan sedang berdebat dengan Wanwan.
Meen
merasa nggak ada yang salah dengan perbuatannya. Non juga kelihatan muak dengan
Meen yang terus membahas mengenai Prae. Yang tadinya mereka hanya berdebat
berdua, sekarang jadi bertiga. Wanwan menjadi semakin geram dan memohon sambil
berteriak agar Meen berhenti sok tau, sok mengerti dan sok memahami atas semua
hal! Yang dialami oleh adiknya, Win, bukan kecelakaan!! Win bunuh diri!
Dan
memang di video yang ditemukan oleh May dan sedang disaksikannya dengan Saras,
Win yang tiba-tiba berjalan ke jalan besar dan tidak menghindar sama sekali
dari tabrakan. Win memang bunuh diri dengan menabrakkan dirinya ke mobil Prae
yang kebetulan lewat.
Jadi,
yang sebenarnya terjadi, masih ingatkan karena kesalahan Saras yang membuka hdd
dengan komputer perpustakaan dan ada siswi yang diam-diam mengcopy foto di hdd itu? Nah, siswi itu kan
berhasil mengcopy beberapa foto dari
orang-orang yang memakai narkoba via Pal. Salah satu yang fotonya tersebar
selain Ruj adalah Win. Begitu tau foto Win memakai narkoba tersebar, Pal
langsung berlari ke rumah untuk memeriiksa keadaan Win. Dia masih mencoba yakin
kalau foto itu salah dan kalau Win tidak memakai narkoba. Sayang, keyakinannya
salah. Win memang memakai narkoba. Dia bahkan sudah menjadi pencandu dan
melukai tangannya sendiri. Wanwan sangat panik saat itu karena pandangan Win
beneran kosong dan ada banyak luka sayatan. Makanya, dia menelepon Ibunya untuk
segera pulang. Saat dia sedang lengah tersebut, Win malah kabur melalui jendela
kamarnya. Dia berjalan dengan tatapan kosong dan tiba-tiba saja menyeberang
jalanan tanpa memberi tanda. Dia memang ingin bunuh diri.
Setelah
memberitahu semua kebenaran dibalik kecelakaan Win, Wanwan semakin muak kepada
Meen yang sudah memaksanya hingga harus mengatakan apa yang terjadi sebenarnya
dibalik kecelakaan Win. Win mencoba bunuh diri, tapi gagal dan dalam keadaan
koma sekarang. Bagi Wanwan, keadaan Win dan apa yang terjadi pada Win, adalah
kesalahannya dan itu merupakan luka yang ingin ditutupinya. Tapi, Meen malah
mengungkap semuanya dengan menyebarkan video Win yang tidur bersama Pal!! Semua
hal yang dlakukannya sia-sia! Jika Meen ingin balas dendam, harusnya Meen
menyerangnya, bukan adiknya!!
“Berhentilah
berpura-pura seolah kau adalah orang baik. Fokuslah pada urusanmu sendiri. Kamu
tau, kamu bukan orang jahat. Kamu hanya orang bodoh. Masih banyak yang tidak
kamu ketahui,” ujar Wanwan.
Setelah
Wanwan mengakhiri ucapannya, Non meminta Meen untuk pergi. Meen terdiam. Tidak
bisa berkutik. Dia sangat menyesali perbuatannya karena sudah menyebarkan video
Win dan Pal karena ingin balas dendam pada Wanwan.
Ditempat
lain, Saras juga sedang menyesal karena merasa apa yang terjadi pada Win adalah
kesalahannya. Jika saja dia tidak teledor, Ruj tidak akan menjadi seperti
sekarang dan Win juga tidak akan koma seperti sekarang. Ini baru dua orang,
gimana dengan orang lainnya yang fotonya ikut tersebar? Dia sudah menghancurkan
hidup banyak orang. Masalahnya, nasi sudah jadi bubur. Semua sudah terjadi dan
nggak bisa diulang lagi.
Lagi
sibuk menenangkan Saras biar nggak menyalahkan diri sendiri, Wee malah
menelepon May. Dia menunggu jawaban May atas penawarannya. Berikan data
perusahaan Wanwan yang dia curi dan dia akan menghilangkan semua foto dan video
May yang diambilnya waktu itu (May dkk memang sudah menghapusnya, tapi ternyata
Wee masih memiliki back-up di tempat
lain). May tidak menanggapi dan langsung mematikan telepon. Saras yang
mendengar pembicaraannya barusan, langsung bisa menduga kalau May pasti ingin
menyerahkan data perusahaan Wanwan makanya menemukan video itu kan? Tanpa
memikirkan posisi May ataupun memberikan solusi lain, Saras hanya memohon agar
May tidak melakukan permintaan Wee karena Wanwan sudah cukup terluka.
Biarkanlah biar hanya dia yang menyakitinya. Dan gegara permohonan Saras, May
menjadi bimbang.
Sementara
itu, Meen benar-benar menyesali perbuatannya. Dia merasa dirinya selalu
menyakiti orang lain setiap kali dia berusaha melakukan sesuatu. Dan di
saat-saat seperti ini, dia akan teringat akan Prae yang selalu ada di sisinya.
Menghiburnya, mendengarkannya, menasehatinya dan membantunya. Dia merindukan
Prae.
--
Esok
harinya,
Wee
benar-benar tidak melepaskan May. Dia terus saja menguntitnya hingga ke tempat
May menemui klien-nya. Dan begitu ketahuan sama May, dia langsung ingin
menyergapnya. May jelas ketakutan dan mencoba kabur, namun, dia malah
berpas-pasa dengan Meen di parkiran (kebetulan Meen juga ada di gedung yang
sama). Melihat gelagat mencurigakan May barusan, Meen jadi khawatir dan
berusaha mengejarnya. Untungnya Meen mengejarnya karna Wee berhasil menangkap
May dan menyeretnya ke kamar mandi yang ada di parkiran. Kali ini, dia
mengancam tidak menggunakan foto lagi tapi menggunakan pisau. Meen berusaha
memanggil-manggil May dan karena tidak ada jawaban, dia udah mau menelepon
polisi. Wee tentu nggak mau ketahuan karena sekarang dia adalah DPO, jadi dia
membebaskan May.
May
memang berhasil kabur berkat bantuan Meen, namun, bahaya tidak menghilanga.
Meen mensehatinya untuk melaporkan masalah ini ke polisi karena Wee sudah
bertindak ekstrem (May sepertinya sudah menceritakan masalahnya), tapi May
menolak. May nggak tahan dengan cara menatap orang lain dan pikiran orang-orang
yang malah akan menyudutkannya. Meen tahu apapun yang dikatakannya tidak akan
disukai oleh May, tapi dia tetap mengatakannya demi May.
Di
moment inilah mereka saling jujur. Meen selama ini mengira May membencinya
karena dia suka ikut campur. Ternyata dugaannya salah. May membencinya karena
dia nggak suka kekalahan. Dia nggak suka karena Pitch mencintai Meen daripada
dirinya. Dia merasa semua orang mencintai Meen, tapi tidak dengan dia. Tapi, dia
sadar kalau dia tidak seharusnya membenci Meen karena itu. Meen juga ikut minta
maaf dan juga dia nggak sebaik yang May kira. Ditambah lagi, dia dan Pitch
sudah putus. Tidak ada akhir bahagia bagi mereka.
Disaat
yang sama, Ruj lagi-lagi menemui Saras. Dia menunggui Saras sedari tadi di
depan gedung condo Saras dan begitu
Saras keluar, dia langsung menghampirinya. Huft. Awalnya, dia basa basi
membahas uang yang dipinjamnya waktu itu yang belum bisa dikembalikannya. Dan
begitu Saras tidak mempermasalahkan hal tersebut, tanpa tau malu, dia malah
minta pinjaman lagi. Padahal Saras udah mencoba menolak dengan sopan kalau dia
nggak ada uang tunai, tapi Ruj malah minta uangnya di transfer saja. Terus, dia
minta 10.000 baht. Gila!!! Saras agak kaget tapi karena ada sedikit rasa
bersalah, dia tetap mengirimkannya. Bukannya pergi, Ruj malah mulai membahas
masa lalu. Dia ingin pacaran lagi dengan Saras. Sh*t!! Padahal dulu mereka
putus karena Ruj tidur dengan Pal.
Saras
tentu menolak. Ruj malah menggunakan kekerasan dan paksaan. Untungnya Term
datang saat itu. Dia juga memberitahu kalau dia adalah pacar Saras. Ruj
langsung mengucapkan kata jahat. Menyebut kalau Saras sudah menjadi jala*g
sejak kuliah dan kalau bersamanya akan sial sepertinya.
Ucapannya
membuat Saras terdiam dan takut kalau Term jadi membencinya. Dugaannya salah.
Term nggak peduli dengan ucapan Ruj. Karena udah biasa kalau mantan mengatakan
hal buruk mengenai mantan pacarnya. Tapi, tetap saja Term merajuk karena Saras
tidak memberitahu mengenai Ruj yang datang menemuinya. Ya udah, Saras langsung
minta maaf dan mereka langsung mesra lagi.
Kembali
ke May. Setelah pertolongan Meen tadi, May ingin balas budi. Hari itu juga, dia
pergi menemui Pitch. Ada sesuatu yang ingin dikatakannya mengenai Meen. Dia
sudah tau alasan mereka putus karena Meen sudah bercerita. Pitch marah karena
Meen mengambil uang yang diberikan oleh Ibu Pitch agar mereka putus dulu kan?
Hal itu memang benar, tapi ada kebenaran yang tidak Pitch ketahui.
Dulu,
saat Pitch sedang berada di luar kota untuk pelatihan, Meen menunjukkan
tanda-tanda kehamilan. Dan yang tau mengenai hal ini adalah Prae. Mereka
langsung membeli test pack dan
hasilnya, Meen memang hamil. Meen mulai khawatir dan ketakutan. Dia nggak bisa
menceritakan ini kepada Ibunya karena adiknya, Maysa, saat itu sakit parah.
Mereka butuh biaya yang besar. Hal ini sudah membuat Ibunya pusing karena
mereka nggak punya uang, makanya dia meminta Meen untuk tidak membuat masalah.
Tidak
tahu harus bagaimana, Meen memutuskan akan menunggu hingga Pitch menyelesaikan
kursus musim panasnya baru dia akan memberitahu masalah ini. Prae merasa itu
terlalu lama jika menunggu hingga kakaknya kembali. Jadi, dia menyarankan agar
mereka memberitahu Ibunya. Begitu pulang sekolah, Prae langsung membawa Meen
menemui Ibunya dan memberitahukan yang terjadi.
Respon
Ibu Prae? Langsung detik itu juga, memerintahkan Meen untuk melakukan abor*i.
Prae menentang dan protes. Eh, Ibunya padahal adalah perempuan, tapi malah
nggak peduli. Intinya, dia tidak ingin Pitch tau masalah kehamilah Meen. Hal
ini harus dirahasiakan demi masa depan Pitch. Semakin Prae menentangnya,
semakin Ibu marah dan mulai memukuli Prae di depan Meen. Ibu nggak peduli sama
sekali dengan Meen maupun resiko yang terjadi saat melakukan abor*i. Dan
alasannya hanya demi masa depan putranya yang telah melakukannya.
Meen
yang hanya diam dari tadi karena tidak tahu harus mengatakan apa, mulai nggak
tahan saat melihat Ibu Prae memukuli Prae dengan kasar. Akhirnya, Meen
memutuskan akan melakukan apa yang diminta oleh Ibu Prae. Meskipun hal ini
ditentang oleh Prae, keputusan Meen sudah bulat. Dia juga butuh uang untuk
pengobatan Maysa. Dan ya udah, uang yang diberikan Ibu Prae dia berikan pada
Ibunya.
Meen
juga menyadari konsekuensi perbuatannya. Dia nggak ingin Pitch tau masalah ini
karena Pitch akan keberatan dengan keputusannya. Dan Prae menyanggupi.
Begitu
tau yag sebenarnya, detik itu juga Pitch langsung pergi menemui Meen. Dia
menanyakan kebenarannya dan semua hal ini benar. Mereka mulai berdebat. Dan
diakhir, Pitch menanyakan perasaan Meen. Dari saat itu hingga saat ini, Meen
masih mencintai Pitch. Mereka akhirnya kembali bersama.
Cinta membuatmu bodoh. Karena cinta,
kamu lebih memilih mengulangi kesalahan bodohmu.
Saras
menikmati waktunya bersama Term. Dia sudah melupakan Capt. Key dan mengabaikan
semua teleponnya. Hubungan Wanwan dan Non juga semakin membaik.
Karena cinta, kamu lebih memilih untuk
memaafkan dengan bodoh. Karena cinta,
kamu lebih memilih menyerahkan hatimu dengan bodoh. Dan karena cinta, kamu
lebih memilih menyerahkan segalanya dengan bodoh sampai tidak punya apa-apa
lagi.
May
memutuskan untuk berjuang seorang diri menghadapi masalahnya.
Namun, semuanya adalah orang bodoh
sebelum belajar menjadi pintar.