Sinopsis
Lakorn : Ps. I Hate You Episode 12
Karena Win adalah adik Wanwan, maka geng bunga juga sangat mengenal
Win. Bahkan, Meen yang mengajari Win cara mengambil foto yang bagus berdasarkan
pencahayaan.
Dan ilmu yang diajarkan oleh Meen, diterapkan oleh Win saat memotret
Pal di pertemuan mereka. Dan seperti yang sudah diketahui, Pal tidak melepaskan
Win begitu saja. Dia membuat Win terpikat padanya dan itulah bagaimana dia
membawa Win ke kamar tidur dan merekam semuanya.
Kita telah dibodohi seumur hidup. Kita
diberitahu bahwa monster itu tidak ada. Mereka hanyalah representasi dari
ketakutan yang kita ciptakan. Namun, kamu tau bahwa monster memang ada.
Meen
yang menyebarkan video Win dan Pal sebagai pembalasannya pada Wanwan. Padahal,
dulu, dia sangat akrab dengan Win. Namun, entah kenapa tidak terlihat raut
penyesalan diwajahnya setelah menyebarkan video skandal tersebut.
Terkadang, kamulah monster itu.
Video
itu dengan cepat menjadi topik panas dikalangan para alumni universitas yang
mengenal Win dan Pal. Dari video tersebut, mereka mulai mencurigai bahwa Win
juga mengonsumi narkob* seperti Pal. Wanwan yang sangat sayang pada Win, mulai
merasa terhina dan marah. Dia hendak membalas satu persatu komentar yang
membahas video tersebut dan menuntut mereka semua. Namun, Non mencegahnya. Dia
membujuk Wanwan untuk mengabaikan semua komentar itu karena semakin ditanggapi,
semakin komentar itu akan memanas. Jika mereka tidak meresponnya sementara
waktu, skandal itu akan mereda. Orang-orang akan segera melupakannya.
Sayangnya,
dengan perasaannya yang kacau dan emosinya yang nggak stabil sekarang, semua
ucapan Non terdengar seperti omong kosong dan ketidakpedulian. Saking marahnya,
dia menyebut Non tidak tau yang dirasakannya karena selama ini selalu di manja.
Non berusaha memahami kalau Wanwan bicara seperti ini hanya karena stress. Eh,
Wanwan malah menyuruh Non untuk jangan memerintahnya jika masih menggunakan
kartu kreditnya untuk membeli bensin!
Hari
ini, entah kenapa tiba-tiba saja mantan pacar Saras saat kuliah, Ruj datang
menemui Saras. Hm, Ruj sih bilangnya lagi mengunjungi teman dan kebetulan
melihat Saras, makanya menyapa. Kehidupan Ruj tidak begitu baik. Dulu, saat
kuliah, Ruj pernah berselingkuh dengan Pal. Kemudian, putus dari Saras dan
sejak itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Saras mengira kalau Ruj masih
bermain bola dan sudah masuk team, karena semasa kuliah dia termasuk
berprestasi. Sayangnya, tidak. Sejak foto skandalnya tersebar, beasiswanya di
cabut, dia dikeluarkan dari universitas, dikeluarkan dari uji coba sepak bola
dan tidak ada yang mau menerimanya di team. Impiannya menjadi bagian dari tim
sepak bola nasional hancur. Ruj merasa kalau hidpnya sekarang gagal. Dan dia
bersyukur Pal meninggal.
Selama
mendengarkan cerita Ruj tersebut, Saras mulai terlihat tidak tenang dan
gelisah. Kenapa? Karena dulu, setelah kematian Pal, Saras diam-diam mencuri hdd
Prae yang berisi foto-foto yang mereka copy
dari laptop Pal. Dia ingin menghapus fotonya dari hdd tersebut karena
merasa gelisah kalau suatu saat foto itu akan tersebar. Bodohnya, dia memeriksa
hdd tersebut menggunakan komputer perpustakaan. Dan ternyata, di salah satu
folder foto yang mereka copy itu ada foto-foto Ruj saat menghisap narkob* yang
di foto oleh Pal. Tepat saat itu, ponselnya berbunyi sehingga dia terburu-buru
keluar untuk mengangkat telepon dan meninggalkan komputer dengan hdd. Nah,
disebelahnya ada seorang mahasiswi yang sedari tadi memperhatikan dan begitu
Saras meninggalkan meja, dia langsung memeriksa isi hdd. Yang menelepon Saras adalah
Prae karena sudah sadar kalau hdd-nya hilang.
Setelah
menyelesaikan telepon, Saras bergegas kembali ke mejanya dan mendapati kalau
hdd-nya sudah terlepas dari colokannya. Dan benar saja, hanya butuh waktu
sebentar, foto-foto para pelanggan Pal yang membeli narkob* tersebar di
internet. Dan salah satu foto yang ikut tersebar adalah Ruj. Tentu saja, Prae
dkk mulai menyalahkan Saras. Saras yang ketakutan membela diri kalau dia hanya
meninggalkan komputer sebentar, jadi harusnya pelaku tidak sempat mengcopy semua folder foto. Dan juga, dia
melakukannya karena takut dan ingin menghapus fotonya. Semua juga mulai gelisah
dan meminta agar foto mereka dihapus dari hdd. Lagian, Pal sudah meninggal.
Akhirnya, Prae setuju. Mereka memutuskan membakar hdd itu. Dan itu juga sebagai
tanda bahwa mereka akan melupakan segala hal berkaitan dengan : Pesta kolam
renang, video rahasia Pal dan kematian Pal.
Dan
begitulah semua jejak menghilang.
-
Wanwan
udah sangat stres dengan tersebarnya video Win. Dan para paman dan bibi-nya
malah sibuk menggunakan masalah tersebut untuk menekannya. Mereka baru berhenti
koar-koar saat Wanwan bilang kalau dia akan cuti tanpa batas waktu. Ini yang
mereka inginkan. Mereka berharap kalau Wanwan akan menunjuk salah satu dari
mereka menjadi presdir sementara waktu itu. Eh, nggak disangka, malah Nee yang
dipilih menjadi Presdir menggantikan Wanwan yang akan cuti.
Seolah
masalahnya belum cukup, May datang menemuinya sambil mengamuk. May udah terlalu
mengenal Wanwan sehingga dia tau kalau Wanwan pasti membantu Wee kabur. Wanwan
akhirnya jujur kalau dia membantu karena dia juga punya masalah bukan hanya
May!! Perkelahian mereka tidak terelakkan. May merasa amat kecewa dan
terkhianati. Wanwan hanya bisa meminta
maaf.
Sayangnya,
permintaan maafnya nggak ada harganya untuk May.
“Terimakasih.
Terimakasih karena sudah membuatku sadar bahwa kamu akan melindungi apapun.
Kecuali aku,” ujar May sebelum pergi.
Dan
begitulah hubungan mereka menjadi retak.
Dan
ini juga yang sedang dipikirkan oleh Meen. Kenapa hubungan persahabatan mereka
selama bertahun-tahun hancur setelah kematian Prae. Meen jadi ingat bagaimana
dulunya Prae dimarahi habis-habisan oleh Ibunya setelah gagal diterima di
universitas yang diinginkannya. Bukan hanya dimarahi, dia juga ditampar dan dipukuli.
Meen yang melihat kekerasan Ibu Prae, ingin ikut campur tapi Pitch mencegahnya.
Semakin Meen ikut campur, Ibunya akan semakin marah pada Prae. Dan yang bisa
dilakukan Meen hanyalah menunggu Prae kembali ke kamar dan menemaninya.
Prae
sudah bertekad kalau dia akan pergi dari rumah dan tinggal sendirian setelah
kuliah. Jika tidak diizinkan, dia akan kabur. Dan yang ada disampingnya untuk
menghibur, hanyalah Meen.
Teringat
akan Prae, Meen jadi terpikir sesuatu. Apa jangan-jangan, folder terkunci di hdd
Prae adalah copyan dari folder Pal yang mereka copy dulu?
Memang
iya. Prae telah mengcopy isi hdd-nya
ke hdd lain.
--
Non
sudah mulai berubah. Dia serius tidak ingin mengandalkan keluarganya dan
bekerja. Meskipun pada akhirnya dia mendapatkan pekerjaan sebagai tukang cuci
mobil dan sulit menerimanya, tapi dia tetap mengerjakannya. Awalnya, dia tentu
malu apalagi mobil yang harus dia cuci adalah milik Pu, tapi dia tetap harus
mengerjakannya demi mendapatkan uang. Pu juga tidak menghinanya dan malah memberikan
kartu namanya supaya Non bisa meneleponnya jika butuh bantuan.
--
Sementara
itu, Ibu Prae mulai menyusunkan kencan buta untuk Pitch dengan anak temannya.
Tapi, emang takdir, di restoran tersebut mereka malah bertemu dengan Meen dan
Khun. Pas ada kesempatan, dua-duanya langsung bicara. Meen kesal karena Pitch
bersikap begitu berbeda darinya. Awalnya, hanya Pitch yang marah tapi sekarang
Meen juga ikut marah soalnya dia tidak mempermasalahkan Pitch yang setelah
putus dengannya, pacaran dengan banyak gadis. Semakin mereka bicara, semakin
mereka menyakiti.
Terutama
saat Pitch bilang kalau Meen mungkin hanya merasa senang karena dicintai
makanya menginginkan dirinya dan Prae. Kata-kata itu yang paling menyakiti
Meen.
--
May
berusaha menyakinkan dirinya sendiri untuk tidak peduli dengan orang lain. Jika
tidak ada yang mencintainya, maka cintai diri sendiri.
--
Sementara
itu, Saras mengajak Meen bertemu. Entah kenapa, dia malah curhatnya ke Meen,
bukan May. Ini terkait pertemuannya dengan Ruj, tadi pagi. Ternyata, di akhir
pertemuan mereka, Ruj meminjam uang padanya. Karena merasa bersalah dan
kasihan, Saras nggak keberatan sama sekali untuk meminjamkannya uang dan bahkan
menyuruh Ruj tidak usah mengembalikannya. Saat dia menceritakan hal ini, Meen
berusaha menenangkannya kalau bukan salah Saras jika Ruj tidur dengan Pal dan
memakai narkob*. Hm, tapi Saras tetap merasa bersalah karena dialah yang
membuat foto itu tersebar.
Semakin
dipikirkan, Meen juga merasa kalau dia mengira kalau Pal adalah orang yang
menghancurkan hidup mereka. Namun, sekarag dia nggak yakin lagi. Apa semua
gegara Pal atau memang diri mereka yang seperti itu. Saras yang mendengarkan
ucapan Meen, merasa hal itu ada benarnya. Dia juga sempat berpikir kalau
kematian Prae adalah caranya menebus dosa ke Pal. Tapi, sekarang dia berpikir
mereka yang sedang membayar kesalahan mereka.
--
Wee
benar-benar gila. Bisa-bisanya dia menemui May dan janji kalau dia tidak akan
menyakitinya lagi. May nggak mau tertipu. Eh, Wee malah bilang kalau Wanwan lah
yang memberikannya uang untuk kabur keluar negeri. Intinya, perkataannya
menegaskan dugaan May bahwa Wanwan benar-benar mengkhianatinya. Dan tujuan Wee
datang untuk mengakhiri permasalahan mereka. Dia akan segera pergi dari
Thailand. Namun, sebelum pergi, dia tetap mau informasi rahasia yang May curi
dari perusahaan Wanwan. Wee juga menegaskan ke May kalau tidak ada yang peduli
pada May.
--
Meen
lagi kumpul-kumpul dengan Pu dan Khun. Meen sudah menceritakan mengenai hidup
Ruj sekarang setelah foto-fotonya dulu tersebar. Makanya, foto-foto itu begitu
berbahaya. Dan sekarang, yang tersebar adalah foto Win. Selagi mereka membahas
Win, Pu jadi teringat suatu kejadian. Awalnya dia udah melupakan kejadian
tersebut, tapi setelah melihat video Win, dia jadi teringat.
Jadi,
saat Pu ke rumah Prae, dia sempat melihat Prae berdebat dengan seorang pria.
Pria itu adalah Win. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi mereka membicarakan
Pal dan Prae terus meminta Win memaafkannya sambil berlutut. Prae terlihat
begitu putus asa memohon pada Win. Pu yang melihat itu, mengira Prae disakiti
dan berusaha membantu. Tapi, Prae melarangnya.
“Prae. Ku harap kehidupanmu berantakan
untuk membayar perbuatanmu. Kuharap semua orang disekitarmu membencimu. Tidak
ada yang mencintaimu. Semua orang menunggu kesempatan untuk mengkhianatimu.
Suatu hari, kamu akan menghadapi apa yang kuhadapi. Saat itu tiba, kuharap kau
mati menderita,” ujar Win dan beranjak pergi.
Perkataan
Win membuat Prae shock. Entah apa yang dipikirkan Prae, tapi yang jelas, dia
mengambil kunci mobil dan mengejar Win. Dia juga mendorong Pu saat Pu berusaha
menanyakan apa yang terjadi. Entah apa yang terjadi, tetapi kemudian Pu sudah
ada di tempat Prae. Di sana, Win sudah terkapar bersimbah darah dan Prae terus
menangis hingga ambulans tiba. Mengenai mobil yang menabrak Win, Pu tidak tau
karena saat itu, dia hanya menemani Prae dan tidak bicara dengan polisi.
Kejadian
itu yang membuat Pu merasa kalau Win amat mencintai Pal hingga bisa mengatakan
kalimat seperti itu kepada Prae. Dia udah berusaha mencaritau, tapi Prae tidak
mau bercerita. Prae juga nggak menceritakan kejadian itu ke Meen.
Di
saat yang sama, May sedang memeriksa berkas-berkas yang dicopynya dari komputer
kerja Wanwan waktu itu. Diantara berkas yang dicopy-nya, ada satu video yang
ikut tercopy. Video saat kecelakaan Win. May shock dan langsung ke tempat Saras
untuk menunjukkan video tersebut. Setelah melihat video itu, Saras juga kaget.
--
Non
lagi sibuk belajar mengenai mobil. Tapi, tiba-tiba saja, Wanwan yang baru
pulang melemparkan seragam kerjanya. Wanwan terus saja marah dan menyebut kalau
Non memalukan. Dia ingin Non kembali ke keluarganya.
“Aku
tidak mau memacari seorang pencuci mobil. Kamu bisa datang kepadaku tanpa uang
atau hidup dariku. Namun, tolong jangan bersikap lebih seperti pecundang
daripada sekarang.”
“Aku
punya pekerjaan. Bagaimana aku bisa menjadi pecundang? Kamu selalu ingin
memilikiku. Sekarang saat aku punya masalah, kamu bicara seperti itu padaku.”
“Aku
ingin memilikimu karena aku ingin menang. Kamu mengerti? Jika memilikimu
sebagai pacarku dan orang meremehkanku karena itu, lebih baik aku tidak
memilikimu.”
Wah,
perkataannya begitu menyakiti Non. Non langsung membalas kalau dia mengerti
kenapa Win nggak mau sadar. Karena punya kakak seperti Wanwan! Setelah
mengatakan itu, Non pergi dari condo Wanwan meskipun Wanwan berusaha mencegah.
Setelah
agak tenang, Wanwan membereskan semua barang-barang Non. Hendak membuangnya.
Saat itulah, dia baru melihat buku yang dibaca Non tadi. Di buku itu, ada
banyak tempelan kertas memo untuk menyemangati diri dan harapannya untuk
membuat Wanwan senang. Melihat itu, Wanwan jadi merasa amat bersalah. Semua
barang Non yang awalnya hendak dia buang, langsung dikeluarkannya.
Tidak ada yang mau menjadi monster.
Namun, semuanya mendorong kita untuk menjadi seperti itu. Untuk melindungi diri
kita sendiri. Jangan lupa bahwa hanya monster yang bisa bertahan di neraka,
tanpa terbakar api neraka.
Saat
itu, terdengar suara bel. Yang datang adalah Meen.
“Ada
yang ingin ku tanyakan. Apa kamu menukar video presentasi di pernikahan Prae?”
itu yang ditanyakan oleh Meen.