Pasti banyak yang sudah
mengenal film lama ini. Judulnya Mama Love Me Once Again – Ma Ma Zai Ai Wo Yi
Ci Mama Hao (1988). Kenapa aku tulis ini? Karena aku sedang kehabisan ide untuk
menulis apa, mau lanjut yang lama, rasanya nggak mood nulisnnya… maaf
mengecewakan ya.
Dan aku menulis film ini,
karena menurut ku Film ini memang sangat bagus sekali. Happy Reading ya,
thanks.
Tengah
malam. Seorang wanita melarikan diri dari rumah sakit, dan beberapa orang
petugas serta dokter sibuk mencari nya. Tapi sayangnya, mereka tidak menemukan
si Wanita.
Mama
Love Me Once Again
Zhi
Qiang tiba di bandara, dan kakek- nenek serta Papa nya datang menjemput nya.
Pada
malam hari, Papa menghampirinya diruang tamu, dan dia menanyakan apa Zhi Qiang
masih merindukan Mama dan membencinya. Papa menanyakan hal itu karena dia
merasa sangat bersalah, sebab 18 tahun yang lalu dia yang memisahkan Zhi Qiang
dengan Mama.
Sudah
18 tahun berlalu, Papa berusaha mencari dimana keberadaan Mama dengan berbagai
cara yang bisa dilakukannya, tapi dia tidak bisa menemukannya. Ntah gimana
sekarang keadaan dan kondisi kehidupan Mama.
Selesai
Papa nya mengatakan itu, Zhi Qiang mendekatinya dan memberikan sapu tangan
kepadanya.
Pagi
hari. Zhi Qiang datang ke salah satu
rumah sakit jiwa, dia menjadi seorang Direktur disana. Sesampainya disitu, Ny.
Yang yang merupakan pengurus disana, dia menjelaskan kepada Zhi Qiang bahwa dia
mengikuti saran Zhi Qiang untuk membuat para pasien yang keadaannya telah
stabil untuk turut serta dalam kegiatan membersihkan lingkungan.
Zhi
Qiang menjelaskan bahwa itu bagus, ini adalah terapi yang baik untuk kesembuhan
pasien dan menumbuhkan rasa percaya diri pasien, sehingga mereka bisa sekali
lagi bergabung ke dalam masyarakat. Daripada cara mengurung mereka, yang hanya
akan menambah masalah mereka, dan itu sama sekali tidak bertanggung jawab.
Sesudah
selesai berbicara, Zhi Qiang melihat seorang pasien wanita yang duduk sambil
memeluk sebuah boneka panda. Dan Ny. Yang menjelaskan bahwa wanita itu memeluk
boneka panda adalah karena wanita itu mengganggap itu anaknya sendiri.
Zhi
Qiang : “Ny. Yang, siapa namanya?”
Ny.
Yang : “Namanya Huang Qiu Xia”
Mendengar
itu, Zhi Qiang merasa kaget. Dia berjalan mendekati si wanita dan
memperhatikannya dari dekat. Kemudian saat melihat wajah si wanita yang
tersenyum padanya itu, dia teringat kepada Mama nya.
Flash back.
Guo
Rong membawa Qiu Xia ke rumahnya, dan memperkenalkan Qiu Xia kepada kedua orang
tuanya. Tapi Ibu Guo Rong tidak mau menerima Qiu Xia sebagai menantunya, karena
dia telah memeriksa latar belakang Qiu Xia yang ternyata kurang baik.
Qiu
Xia adalah seorang anak tanpa Ayah. Ibu Qiu Xia (Huang Xiu Yu) telah meninggal
3 tahun lalu karena kanker rahim, dan dia dulunya adalah seorang wanita
‘pengembara’, dia pernha menjadi pelayan bar, penari panggung, serta kupu2
malam.
Qiu
Xia : “Tidak! Yang anda katakan tidak benar! Anda tidak boleh menghina Ibuku!”
Ibu
Guo Rong menjelaskan bahwa semua perkataanya adalah benar, buktinya Qiu Xia
masih tidak mengetahui siapa Ayah Kandungnya sendiri. Dan karena itu, Ibu Guo
Rong tidak mau menerima Qiu Xia, sebab itu hanya akan menghancurkan Guo Rong.
Mendengar
itu, Qui Xia merasa sedih. Dia menangis dan berlari pergi.
Guo
Rong mengejar Qiu Xia. Dia berusaha menenangkan Qiu Xia. Dia meminta agar Qiu
Xia percaya kepadannya, dia pasti bisa menyakinkan Ibunya. Tapi Qiu Xia tidak
mau, karena dia sadar bahwa dia adalah anak haram, sedangkan Guo Rong adalah
anak dari sebuah keluarga terpandang.
Guo
Rong menlap air mata Qiu Xia, lalu dia mencium Qiu Xia. Awalnya Qiu Xia
menolak, tapi karena Guo Rong begitu lembut padanya, maka dia membalas ciuman
Guo Rong.
Didalam
kamar. Mereka berdua melakukan hubungan suami- istri, sesuatu yang seharusnya
tidak mereka lakukan, karena mereka belum menikah.
Kemesraan
mereka berdua terus berlanjut ke hari- hari selanjutnya. Mereka bepergian
bersama, bersenang2 bersama. Dan suatu hari, Qiu Xia terus- menerus merasa
mual. Dia hamil.
Guo
Rong pulang dan memberitahu Ibunya bahwa dia mau menikah dengan Qiu Xia, tapi
Ibu tetap tidak mau merestui mereka. Dan Guo Rong melawan, dia mengatakan bahwa
dia pasti harus menikahi Qiu Xia, karena sekarang Qiu Xia sedang mengandung
anaknya. Mendengar itu, Ibu merasa sangat terkejut.
Ibu
mengunjungin Qiu Xia dan memberikan banyak uang kepadanya. Dia meminta agar Qiu
Xia pergi meninggalkan anaknya. Dia menjelaskan bahwa dia tahu kalau sekarang
Qiu Xia sedang mengandung bayi Guo Rong. Tapi bagaimana pun, dia masih tidak
bisa menerima Qiu Xia.
Qiu
Xia : “Bibi, cinta kami berdua tulus.”
Ibu
Guo Rong : “Nn. Huang, nanti kamu juga akan melahirkan, dan menjadi seorang
Ibu. Seharusnya kamu tahu perasaan seorang Ibu yang selalu ingin memberikan
yang terbaik untuk anaknya. Guo Rong adalah anak ku satu- satunya, semua
warisan keluarga Lin akan diperikan kepadanya. Aku tidak mau oleh karena status
Istrinya, reputasinya menjadi rusak. Dan bisnisnya hancur karena mu.
Mendengar
itu, Qiu Xia meneteskan air matanya. Dia mengatakan bahwa dia bersedih
meninggalkan Guo Rong, tapi anak di dalam kandungannya ini, akan menjadi
miliknya dan dia yang akan merawat anak ini sampai besar. Kemudian setelah
mengatakan itu, Qiu Xia pamit dan pergi darisana, tanpa mengambil uang
tersebut.
Saat
pulang ke rumah, dan mendapati bahwa Qiu Xia telah pergi meninggalkannya. Guo
Rong merasa sedih dan pergi minum2 di bar sampai mabuk.
Qiu
Xia pergi ke rumah bibinya dan dia menceritakan keadaannya. Lalu Bibi pun
merasa sangat marah kepada Ibu Guo Rong yang telah bersikap keterlaluan. Dia
lalu menasehati Qiu Xia, dia mengatakan bahwa saat ini Qiu Xia sedang hamil
kepadahal Qiu Xia belum menikah, jadi pasti para tetangga dan yang lainnya akan
bergunjing, karena Gosip akan sangat mudah menyebar.
Tapi
Qiu Xia sama sekali tidak mau mempermasalahkan hal itu, karena dia melakukan
ini sebab dia mencintai Guo Rong. Dan dia ingin melahirkan serta membesarkan
anaknya ini. Lalu dengan yakin dia mengatakan bahwa dia bisa menghadapi semua
nya.
Bibi
: “Yah sudah lah, jika kamu begitu keras kepala, Bibi ngomong apapun juga tidak
ada gunannya. Selanjutnya apa rencanamu?”
Qiu
Xia : “Pertama, aku akan mencari pekerjaan dulu. Setelah bayi ini lahir, baru
akan akan memikirkan langkah selanjutnya.”
Bibi
membiarkan Qiu Xia untuk tinggal dirumahnya, dan dia juga membantu Qiu Xian
untuk mencari pekerjaan. Jadi karena bantuan bibinya itu, maka Qiu Xia pun
mulai bekerja kepada Mr. Chen.
Beberapa
bulan berlalu. Guo Rong menikah dengan wanita yang di jodohkan oleh Ibunya,
tapi dia tidak tampak bahagia sama sekali. Sementara Qiu Xia sendiri, diatas
tempat tidurnya dia merintih kesakitan karena akan melahirkan, tapi tidak ada
satu pun orang di sekitarnya, jadi dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk
melahirkan sendiri.
Bibi
memberikan semangkuk sup daging hangat untuk Qiu Xia yang sedang sibuk merawat
bayinya. Lalu supaya Qiu Xia bisa makan, maka Bibi membantu Qiu Xian untuk
mengendong bayi itu.
Bibi
memuji Qiu Xia yang sangat tangguh dalam menanggung semuanya sendirian, tinggal
dirumah besar ini sendirian dan merawat bayi sendirian.
Qiu
Xia : “Bibi, saya ingin minta tolong satu hal. Saya ingin bekerja lagi. Bisakah
Bibi carika babysister untuk merawat bayi saya?”
Bibi
: “Ah, tidak perlu! Anak Bibi semua nya sudah besar. Lagian dirumah pun tidak
ada kerjaan. Uang baby sister kasih ke bibi saja, jadi bibi bisa pakai main
judi. Hahahah…”
Selama
Qiu Xia bekerja, Paman dan Bibi membantu merawat bayinya. Lalu setelah selesai
bekerja, Qiu Xia akan ke sana untuk menjemput bayi nya. Dan setiap bulan, Qiu
Xia akan memberikan uang kepada Bibi nya.
“Ah
tidak usah, kita kan teman, jangan sungkan begitu,” kata Bibi sambil memasukan
uang itu ke dalam kantongnya.
Paman
: “Kenapa uangnya dimasukan?”
Bibi
: “Tutup mulut mu!”
Dirumah.
Saat tengah malam, Qiu Xia bangun untuk mengendong bayi nya yang mulai
menangis. Walaupun dia menguap serta merasa mengantuk, tapi dia tidak berhenti
menggendong bayinya dan menenangkan bayi nya yang menangis.
Beberapa
tahun kemudian. Xiao Qiang sudah mulai besar. Tapi suatu hari, ketika sedang
makan malam, dia mengeluh kepada Qiu Xia bahwa dia merasa tidak enak badan dan
tidak nafsu makan.
Bibi
membawakan dokter ke rumah Qiu Xia. Disana Dokter memeriksa Xiao Qiang dan
menyuntik Xiao Qian, tapi tidak ada reaksi. Dokter menjelaskan bahwa dia
menduga Xiao Qiang mau terkena campak dan di tambah Xiao Qiang juga terkena flu
sehingga demamnya menjadi sangat tinggi.
Dokter
: “Malam ini kalian harus perhatikan! Jika demamnya tidak segera turun, maka
akan sangat berbahaya. Ada orang yang demamnya juga setinggi ini menjadi polio,
buta, bisu, tuli, bahkan…”
Bibi
: “Dokter, tolong cari jalan untuk selamatkan anak ini.”
Dokter
bersama Bibi pergi keluar untuk mengambil obat. Sementara didalam kamar, Qiu
Xia menjaga Xiao Qiang. Sambil menangis Qiu Xia memeluk anaknya, “Xiao Qiang,
kamu tahu, mama tidak bisa hidup tanpa mu. Mama ingin selalu bersamamu. Kamu
harus hidup, barulah mama bisa hidup… kamu pergi, mama pun akan pergi
bersamamu. Mama tidak bisa hidup tanpa Xiao Qiang.”
Ketika
kembali ke dalam kamar, dan melihat betapa sedih nya Qiu Xia, Bibi ikut merasa
sedih. Dia berdoa meminta kepada Dewa langit untuk tolong melindungin, menyembuhkan
dan menyelamatkan Xiao Qiang.
Mendengar
doa itu, Qiu Xia pergi keluar rumah. Dan merasa heran, Bibi mengikutinya, lalu
dilihatnya lah perjuangan Qiu Xia yang begitu luar biasa.
Keluar
dari rumah. Setiap berjalan satu langkah, Qiu Xia akan berhenti dan berlutut
hingga kepala mengenai tanah. Begitu seterusnya hingga dia tiba di Vihara. Dahi
nya bahkan sampai berdarah, karena hal itu, tapi walau begitu dia tidak
berhenti.
Qiu
Xia menaiki tangga masuk ke Vihara sambil terus berlutut hingga kepala mengenai
tanah. Dan saat memasuki Vihara, Qiu Xia berdoa memohon kepada Dewa langit.
“Xiao
Qiang adalah nyawaku, dialah seluruh harapan ku. Kumohon padamu, sembuhkan
penyakit nya. Aku bersedih menukarnya dengan nyawa ku. Dewa langit… kumohon
padamu… kumohon…” pinta Qiu Xia dengan sangat. Kemudian disaat itu, lonceng
Vihara tiba2 berbunyi.
Qiu
Xia pulang ke rumah, dan dia mendapati Xiao Qiang yang telah sembuh. Lalu
dengan sangat senang, Qiu Xia pun memeluk Xiao Qiang. Bibi yang sedang menyuapi
Xiao Qiang menjelaskan bahwa kesembuhan Xiao Qiang ini adalah suatu keajaiban,
dan ini pasti karena doa serta perjuangan Qiu Xia.
Disekolah.
Guru memberikan tugas agar setiap murid menggambarkan Ayah mereka. Dan ketika
dilihatnya, Xiao Qiang tidak menggambar, maka dia pun bertanya. Lalu dengan
pandangan sedih, Xiao Qiang menjawab bahwa dia tidak pernah bertemu dengan
Ayahnya.
Ditaman
bermain. Ketika melihat seorang anak perempuan yang sedang diganggu, Xiao Qiang
datang menolongnya. Tapi si Penganggu malah mengejeknya. “Dasar anak yang tidak
punya Papa!” ejeknya.
Merasa
kesal, Xiao Qiang pun menyerangnya. Dan mereka berdua berkelahi. Lalu karena
kalah, si Penganggu menangis dan pergi mengadu.
Dirumah.
Qiu Xia memukuli tangan Xiao Qiang dan memarahinya. Sambil menangis, Xiao Qiang
mengatakan bahwa dia tidak akan berkelahi lagi, lalu dia menjelaskan bahwa dia
berkelahi, karena si Pengganggu mengejek nya duluan.
Xiao
Qiang : “Kata dia aku adalah anak liar yang tidak punya Papa. Aku bukan anak
liar yang tidak punya Papa… Ma, apakah aku punya Papa? Apakah aku punya Papa?”
Qiu
Xia : “Ada! Tentu saja ada!”
Xiao
Qiang menanyakan kenapa Mama nya tidak pernah memberitahukan siapa Papa nya.
Dan dengan sedih, Qiu Xia menangis serta tidak bisa menjawab. Tanpa menyadari
itu, Xiao Qiang merengek mengatakan bahwa dia mau Papa. Dia mau Papa.
Namun
saat akhirnya Xiao Qiang menyadari kalau Mama nya menangis, dia pun langsung
mengatakan agar Mama jangan menangis, dia tidak mau Papa. Dia tidak mau Papa.
Dan Qiu Xia memeluknya dengan erat.
Disekolah.
Guru mengajarkan sebuah lagu kepada semua murid, dikarenakan besok adalah
sebuah hari yang penting. Yaitu hari Ibu.
Dirumah.
Xiao Qiang menunggu Mama nya yang sedang mengempel rumah. Lalu ketika Mama nya
telah selesai, Xiao Qiang membertitahu bahwa Guru disekolah mengatakan kalau
besok adalah hari Ibu, jadi Guru disekolah mengajarkan sebuah lagu untuk mereka
pelajari dan nyanyikan kepada Ibu besok.
“Baik,
nyanyikan lah,” kata Qiu Xia sambil tersenyum. Dan dengan semangat Xiao Qiang
berdiri dan bersiap- siap untuk menyanyi.
Di
dunia ini hanya Mama lah yang terbaik
Anak
yang memiliki Mama Ibarat batu permata
Berada
dalam pelukan Mama, alangkah bahagia nya
Di
dunia ini hanya Mama lah yang terbaik
Jauh
dari pelukan Mama, alangkah sedihnya
Hari-
hari berlanjut dengan bahagia. Qiu Xia membawa Xiao Qiang pergi berjalan-
jalan, bermain, dan berfoto. Qiu Xia merawat, mengajarkan, dan bermain bersama
dengan Xiao Qiang di rumah. Qiu Xia membawa Xiao Qiang ke Vihara dan mengajar
kan nya berdoa.
Istri
Guo Rong keguguran lagi untuk sekian kalinya, dan Dokter mengatakan bahwa
sepertinya akan sulit bagi Istri Guo Rong mempunyai anak, jika hal itu
dipaksakan, maka itu Istri Guo Rong akan berada dalam bahaya. Mengetahui hal
itu, Ibu dan Ayah Guo Rong merasa sangat sedih, karena itu berarti mereka tidak
akan pernah memiliki seorang cucu.
Asisten
keluarga Guo Rong, yaitu manajer Wang, saat sedang melakukan survei dilapangan,
dia tidak sengaja melihat keberadaan Qiu Xia dan anaknya Xiao Qiang. Lalu dia
pun memberitahukan hal tersebut kepada kedua orang tua Guo Rong.
“Kalau begitu Qiu Xia tidak pernah
menggugurkan anaknya. Dan itu berarti, anak itu merupakan darah daging keluarga
Lin. Keluarga Lin kita akan memiliki keturunan, kita memiliki keturunan,” kata
Ibu Guo Rong dengan senang.
Tags:
Mama Love Me Once Again