Sinopsis
K- Drama : Class Of Lies Episode 2 – part 2
Network
: OCN
So Hyun kaget, saat tahu bahwa Moo Hyuk
adalah guru baru disekolah tempatnya mengajar. Moo Hyuk akan menjadi seorang
guru yang mengajar politik, hukum, dan bahasa jerman.
“Namaku Gi Kang Jae,” kata Moo Hyuk,
memperkenalkan dirinya sendiri.
“Setelah mendapat gelar sarjana hukum
dari Universitas Hanguk, dia pun masuk sekolah hukum Jerman sebagai siswa
pertukaran. Dia seorang elit. Dia juga akan menjadi asisten guru murid tahun
kedua di Kelas 3, jadi, tolong bantu dia,” jelas Young Hye kepada So Hyun dan
semuanya.
Shin Hye Soo merasa kagum melihat betapa
hebatnya Kang Jae (nama samaran Moo Hyuk). Dan Kang Woo Jin setuju dengannya.
“Bu Jo,” panggil Young Hye dengan ramah
kepada Mi Joo. “Tolong jaga siswa mu dengan baik. Kamu paham maksudku. Aku
ingin kamu bekerja dengan benar,” katanya penuh makna.
“Baik, Bu,” jawab Mi Joo dengan sopan,
tanpa semangat.
Diruang siaran. Yoon A menceritakan
betapa dia belum bisa merelakan masa liburannya. Lalu dia memberikan semangat
kepada semua murid malang yang masih mengingat tidur pagi dan sarapan siang
yang manis. Kemudian dia pun memutarkan lagu untuk mereka semua.
Setelah itu Yoon A menghampiri anak baru
yang menemaninnya siaran. Dia memuji jam tangan yang dipakai si anak baru,
menurutnya jam tersebut tampak cantik. Dan dengan rendah hati, si anak baru
menjelaskan bahwa jam tangan itu tidak mahal.
“Cantik sekali. Cocok untukmu,” puji
Yoon A.
Son Joon Jae memberikan penilaian harga
untuk tablet yang diberikan kepadanya dengan harga murah. Siswa yang memiliki
tablet tersebut, dia mengeluh, karena dia membayar 300 dolar untuk tablet itu
bulan lalu.
“Lantas jual saja di sana. Mau
mengambilnya lagi?” tanya Joon Jae dengan kesan seperti menantang. Dan karena
takut, siswa tersebut merelakan barangnya dibeli dengan harga murah.
Joon Jae : “Baik. Sekarang, mari kita
lihat. Semuanya termasuk ponsel pintar... Aku akan bermurah hati. 600 dolar.
Harga bagus? Bungamu di muka sepuluh dolar, lima dolar untuk penilaian, dan
biaya penyimpanannya 10 dolar. Jika kami mengambil 25 dolar, yang tersisa
adalah 138 dolar setelah bungamu yang jatuh tempo. Kamu mau dibayar tunai atau
mau membayar angsuran tunai?”
Siswa : “Kamu akan menyiarkan
pertarungan malam ini? Aku akan mempertaruhkan segalanya.”
Joon Jae : “Baik. Datanglah ke atap
malam ini. Tidak akan ada orang di sekolah karena ini hari pertama sekolah.”
Siswa : “Baik. Sampai nanti. Dah,”
katanya dengan gembira.
Setelah siswa tersebut pergi, Joon Jae
dan tertawa dengan kerasa. Mereka berdua menyebut para siswa terpintar sebagai
pencundang, karena mempunyai pikiran yang sederhan. Dan itu hal bagus untuk mereka.
“Lebih baik kita menyiapkan Portir
(Byung Ho),” kata teman Joon Jae dengan semangat. Dan Joon Jae tersenyum.
So Hyun memperkenalkan dirinya secara
resmi kepada Kang Je. Dia kemudian berbicara pelan dan meminta Kang Jae untuk
tidak memberitahu guru lain mengenai kejadian pagi ini, karena takutnya akan
menimbulkan kesalahpahaman.
“Salah paham? Dalam hal apa?” tanya Kang
Je, pura- pura tidak tahu.
“Kamu tahu, dalam beberapa hal …” jelas
So Hyun.
Kang Je dengan polos menyebutkan satu
persatu kesalahan yang telah So Hyun lakukan pagi ini. Dan So Hyun membenarkan
semuanya dengan pelan, lalu dia menanyakan apakah Kang Jae ingin membunuhnya
dua kali, karena saat ini suara Kang Jae terlalu keras hingga bisa didengar
orang lain.
“Jangan khawatir. Aku akan merahasiakan
semuanya,” kata Kang Jae, berjanji. “Seorang senior meminta bantuanku. Aku akan
menutup mulutku.”
“Kamu pria yang cukup keren,” puji So
Hyun sambil tersenyum senang.
Para siswi memuji- muji Tae Ra, dan
bersikap baik kepadanya. Kemudian setelah itu, mereka menanyakan apakah ada
tempat kosong untuk bahasa Inggris di Intistusi swasta Ibu Tae Ra.
“Akan kutanyakan kepada Ibuku,” kata Tae
Ra, tampak bangga. Dan mereka berterima kasih kepadanya.
Ye Ri melakukan siaran langsung di media
sosialnya. Dia menyapa para pengikutnya dengan bersikap imut dan manis didepan
mereka semua. Tapi tiba- tiba Ki Hoon berkomentar di tempatnya, "Jangan
tertipu, Semuanya. Dia jahat"
Membaca komentar tersebut, Ye Ri
langsung mengumpat kesal. Tapi ketika dia tersadar bahwa dia sedang melakukan
siaran langsung, dia pun segera beralasan kepada para pengikutnya bahwa dia
hanya sedang latihan akting saja. Kemudian dia berpamitan kepada para
pengikutnya dan mematikan siaran langsung nya.
Setelah itu, Ye Ri langsung memblokir Ki
Hoon dari tempatnya.
Ki Hoon tertawa, karena Ye Ri memblokir
akunnya. Tapi dia tidak masalah, karena dia masih memiliki banyak akun lain.
Joon Jae mendekati Ki Hoon. Dia meminta
izin Ki Hoon untuk membiarkan mereka menggunakan atap malam ini, karena mereka
akan menyiarkan pertarungan. Dengan santai, Ki Hoo mengizinkannya, asalkan
mereka tidak terlalu berisik, karena akan menyebalkan jika seseorang melapor.
“Baiklah. Akan kuatur dengan baik,” kata
Joon Jae dengan sopan.
Mendengar itu, seorang siswa menghela
nafas seolah lelah.
Byung Ho belajar dengan serius di hape
nya. Dia sesekali menggosok matanya, karena merasa matanya kelelahan.
So Hyun dan Kang Jae masuk ke dalam
kelas untuk memulai pelajaran. So Hyun menyapa seluruh murid dan membiarkan
Kang Jae untuk memperkenalkan diri.
Kang Jae berbicara dalam bahasa Jerman,
dan lalu dia bertanya apakah ada yang memahami ucapan nya barusan. Dan tidak
seorang pun yang tahu. Tanpa sengaja dengan pelan, Byung Ho bergumam sendiri,
dan Kang Jae mendengarnya.
“Bisakah kamu berbicara lebih keras agar
yang lain bisa mendengar?” tanya Kang Jae kepada Byung Ho. Dan semua murid
langsung memandang ke arah Byung Ho.
“Kebenaran tidak membutuhkan banyak
kata, tapi tidak ada kata yang cukup untuk kebohongan,” kata Byung Ho,
memberitahu yang diketahuinya.
“Kamu juga tahu siapa yang
mengatakannya?” tanya Kang Jae.
“Nietzsche. Friedrich Nietzsche,’ jawab
Byung Ho.
Kang Jae memuji bahwa Byung Ho benar.
Dan semua orang langsung berseru, menyebut ‘Portir. Portir.’
“Senang bertemu dengan kalian. Bapak
akan mengajar politik, hukum, dan bahasa Jerman. Nama bapak Gi Kang Je. Hukum
kita dipengaruhi oleh Hukum Kontinental, terutama hukum dari Jerman. Jika
berniat mempelajari bidang ini, kalian akan dapat manfaat dari kelas bapak.
Bapak menantikannya,” jelas Kang Jae, memperkenalkan dirinya kepada semua
murid.
So Hyun kemudian mulai mengabsen, dan
dia menanyakan apakah ada yang tidak hadir, karena satu bangku kosong.
Ki Hoo menjawab bahwa saat ini Beom Jin
sedang syuting, jadi dia tidak masuk.
Distasiun TV. Byeom Jin mengikuti debat
satu lawan satu melawan mahasiswa Universitas Hanguk. Debatnya mengenai,
‘Haruskah hukum pembunuhan keluarga dihapuskan?’
Dengan sangat baik, dengan jawaban dan
perkataan yang sangat masuk akal, Byeom Jin mampu memojokan lawan debatnya. Dan
membuat para penonton berpihak serta setuju pada perkataanya.
Tags:
Class Of Lies