Sinopsis
K- Drama : Class Of Lies Episode 2 – part 3
Network
: OCN
Di dalam lemari khusus. Terdapat piagam
dan sertifikat penghargaan yang dimiliki oleh sekolah. Ada foto Ayah Byeom Jin
yang memberikan sumbangan kepada Yayasan Cheonmyung. Serta foto Lee Do Jin
So Hyun mengunjungin kantor Lee Taek
Seok.
Taek Sok : “Kudengar kamu sering
mengunjungi kantor polisi untuk menemui Kim Han Su. Bu Jun tidak menyetujui
izin cutimu, jadi, kamu absen tanpa pemberitahuan.”
So Hyun : “Ya. Aku melakukan itu karena
dia siswaku. Dia tidak punya wali, jadi, aku pergi ke stasiun saat tidak ada
kelas. Itu tidak menghalangi pekerjaan.”
Taek Sok memuji betapa mengkagumkannya
sikap So Hyun yang tidak bisa berpaling dari seorang siswa yang bermasalah.
Sampai So Hyun tidak memikirkan masalah yang mungkin dihadapi sekolah.
Mendengar pujian yang lebih seperti
sindiran itu, So Hyun hanya mengucapkan terima kasih saja.
“Maka dari itu, aku ingin menawarkan
posisi yang sempurna untukmu. Ini posisi terbaik untuk seorang guru sepertimu, Guru
yang menyayangi dan peduli kepada siswa dengan sepenuh hati,” kata Taek Sok,
menawarkan sesuatu yang terdengar menarik.
“Posisi baru untukku?” tanya So Hyun,
bingung.
“Ada permintaan dari Dinas Pendidikan. Setelah
kejadian baru-baru ini, mereka ingin kami menyediakan konseling dengan lebih
aktif. Namun, kami tidak mampu membayar guru baru untuk itu. Itu sebabnya aku
memintamu, yang bekerja keras untuk siswa kita siang dan malam. Kamu juga punya
sertifikat sebagai guru bimbingan konseling,” jelas Taek Sok dengan sikap
menjengkelkan.
Mendengar itu, So Hyun dengan gugup
berpikir. Lalu dia dengan yakin menjawab bahwa dia bersedia untuk menerima posisi
tersebut. Karena dia tidak ingin ada siswa mereka yang mengalamin kejadian
tragis lagi.
Taek Sok terkejut mendengar jawaban
tersebut. Dia tidak menyangka bahwa So Hyun akan begitu mudah menerima posisi
tersebut. Dengan canggung, dia tertawa hambar.
So Hyun masuk ke dalam ruangan yang akan
menjadi ‘Pusat Konseling Siswa’. Ruangan tersebut sangat kotor dan berantakan,
karena sudah lama tidak dipakai. Namun So Hyun senang dengan tempat tersebut,
sekaligus dia merasa gugup.
Didalam ruangan khusus yang sangat
mewah. Ki Hoon memotret para siswi perempuan yang tampak cantik menggunakan
kamera nya.
Ye Ri kemudian masuk kedalam ruangan,
dia berteriak kesal kepada Ki Hoon. Dengan santai Ki Hoon tertawa. Merasa
kesal, Ye Ri pun mengejarnya dan Ki Hoon berlari, lalu Ki Hoon menawarkan diri
untuk memotret Ye Ri. Dan Ye Ri langsung menolak.
Tae Ra mematikan musik distereo dan
bersantai disofa. Ki Hoon mengeluh, tapi Tae Ra tidak peduli, karena itu adalah
stereo miliknya.
Ye Ri : “Omong-omong, kudengar ada
asisten guru wali baru di kelasmu. Katanya dia cukup tampan. Apakah itu benar?”
Ki Hoon : “Astaga, kamu hanya peduli
soal penampilan. Berhenti jatuh cinta pada tiap pria yang kamu lihat. Siapa
bilang dia tampan? Dia terlihat sangat kuno. Cara bicaranya juga seperti
berandal. Astaga, aku tidak menyukainya.”
Taek Sok membersihkan lemari penghargaan
sambil mengomel, karena semuanya begitu berdebu. Kang Jae berdiri
menantikannya, dan saat dia melihat foto Taek Sok bersama dengan Do Jin, dia
tampak kurang senang, tapi dia menyembuyikan ketidak senangannya.
“Pak Gi, menurutmu sekolah milik siapa?”
tanya Taek Sok.
“Dewan direksi yayasan?” tebak Kang Jae.
Dan Taek Sok tertawa.
Taek Sok menjelaskan bahwa sebagian guru
menjawab milik ‘siswa’ dengan tidak yakin. Sehingga dia senang sekali dengan
jawaban Kang Jae yang sepikiran dengannya. Lalu dia memuji betapa hebatnya
latar belakang Kang Jae, dan menanyakan apa yang membuat Kang Jae ingin
mengajar anak- anak serta dengan kontrak sementara.
“Sepertinya jarang ada posisi kosong di
Yayasan Cheonmyung,” jawab Kang Jae.
“Yayasan? Astaga. Kamu ingin bekerja di
Yayasan Cheonmyung, bukan SMA Cheonmyung? Kenapa? Ada perusahaan yang lebih
besar. Kamu bisa dengan mudah masuk tim hukum atau akuntansi mana pun,” tanya
Taek Sok.
“Perusahaan biasa dan membosankan itu
tidak cocok untukku. Terlepas dari kemampuan, mereka hanya memberikan pekerjaan
individu,” jawab Kang Jae.
Taek Sok tertawa senang mendengar
jawaban Kang Jae. Dia memberikan salam selamat datang kepada Kang Jae. Dan Kang
Jae menerima salamnya. Lalu dia menawarkan posisi yang menarik untuk Kang Jae.
“Anda tidak akan kecewa. Aku akan
berusaha sebaik mungkin,” kata Kang Jae, penuh dengan kepercayaan diri.
Byung Ho memasukan semua bukunya ke
dalam tas, karena sudah waktunya untuk pulang. Namun tiba- tiba si penjudi
(teman Joon Jae) mendekati Byung Ho, lalu memberikan sebuah kertas kepadanya.
“Beli semua yang ada di daftar dan
datang ke atap malam ini. Selain itu, akan ada pertarungan antarportir. Bersiaplah,
ya?” kata si Penjudi dengan sikap santai. Lalu dia pergi bersama denan Joon
Jae.
Portir lain yang dimaksud, dia mengikuti
Joon Jae serta si Penjudi sambil mengangkat semua tas dan barang bawaan mereka
berdua.
Byung Ho membaca daftar yang diberikan
kepadanya. Dan menghela nafas lelah.
Dikantor guru. Young Hye mengajak semua
guru untuk segera menyelesaikan pekerjaan lebih awal dan pergi makan malam
bersama, sebagai pesta penyambutan untuk Kang Jae. Dan dengan rendah hati, Kang
Jae mengucapkan terima kasih. Sementara guru lain mengeluhkan akan separah apa
pesta nya lagi nanti.
Sedangkan Mi Joo, dia tampak sama sekali
tidak mood. Dia meminta izin untuk tidak mengikuti pesta kepada Young Hye,
karena dia merasa tidak enak badan, jad dia ingin pulang lebih awal saja.
“Bu Jo. Kamu Kepala Kelas. Jangan
melewatkan ini. Sampai kapan kamu akan seperti ini? Kamu merusak suasana kerja
kami,” kata Young Hye, tidak senang.
“Maafkan aku,” kata Mi Joo, pelan.
“Kamu boleh pulang hari ini. Tapi kamu
harus lebih berhati-hati di masa depan.”
“Terima kasih.”
Tags:
Class Of Lies