Sinopsis Drama Korea : Lovely Runner Episode 2


 



Sol tiba-tiba saja menangis keras setelah di payungi oleh Sun Jae. Orang-orang disekitar mereka mulai heboh mengira Sol dan Sun Jae sedang terlibat perkelahian kekasih. Sun Jae yang panik dan malu, langsung menarik Sol untuk ke tempat sepi. Berteduh sekaligus menunggu hingga Sol menjadi tenang.



Setelah beberapa saat, Sol akhirnya berhenti menangis. Sekarang, dia baru merasa malu dan bingung mau bagaimana menjelaskan ke Sun Jae alasan kenapa dia bertingkah aneh kemarin dan menangis? Sun Jae juga merasa nggak nyaman karena Sol terus menatapnya. Saat dia menanyakan siapa Sol, Sol kesulitan menjawab. Sol keceplosan menjawab jujur kalau dia adalah fans Sun Jae yang bernama : Sunjae Eobgo Tweeeo (artinya : Ayo Culik Sunjae dan Lari) (itu nama ID Sol selama menjadi fans Sun Jae). Sun Jae makin bingung karena dia kan bukan siapa-siapa, kenapa ada fans dan komunitas? Sol juga bingung karena sadar kalau sekarang kan tahun 2008, bukan 2022. Dia akhirnya menjawab kalau namanya adalah Im Sol.


Dan alasan Sol menangis setiap melihat Sun Jae adalah karena Sun Jae mengingatkannya pada hal yang disukainya. Karena Sun Jae mendesaknya menjawab lengkap. Sol jadinya asal ceplos aja. Dia bilang kalau Sun Jae mengingatkannya pada anjingnya yang pandai berenang. Karena anjingnya pandai berenang, dia menjadi penggemar renang. Dan saat melihat video kompetisi renang, dia melihat video Sun Jae dan tau kalau Sun Jae adalah andalan tim renang. Makanya, dia datang ke kolam renang kemarin untuk menyemangatinya. Dan melihat Sun Jae berenang, secara alami dia teringat pada anjingnya dan menjadi emosional sehingga menyatakan cinta pada Sun Jae.


Wkwkwkwk. Sol kira jawaban tidak masuk akal tersebut bisa menyakinkan Sun Jae. Tentu saja tidak! Kalau sudah begitu, Sol tertawa canggung saja. Saat ditanya nama anjingnya, Sol malah menjawab namanya : berang-berang. Sun Jae mendengus tidak percaya, kenapa nggak dinamakan anjing laut aja? Eh, Sol malah mengiyakan.



Sun Jae nggak nanya lagi dan langsung ke intinya saja. Dia mengembalikan jam tangan Sol. Sol jadi teringat saat kemarin dia memeluk Sun Jae dan mengajaknya hidup bersama. Sol sangat malu dan langsung kabur sambil tanpa sadar membawa payung Sun Jae. Pas udah masuk ke gedung sekolah, dia baru menyesal karena membawa payung Sun Jae.



Begitu masuk kelas, Sol heboh banget. Dia berteriak menyapa temannya satu persatu. Semua jelas bingung karena reaksi Sol seperti mereka sudah lama tidak bertemu, padahal kemarin juga udah ketemu. Hyun Joo juga heran melihat tingkahnya, apalagi kemarin dia bolos sekolah padahal biasanya dia anak yang baik.


Bok Soon (Ibu Sol) sibuk membersihkan toko penyewaan DVD-nya sambil berbincang dengan tetangganya. Bok Soon ada rencana untuk menyewakan tokonya, tetapi sampai sekearang belum ada yang mau. Tetangganya menyarankan untuk di jual saja dan beli apartemen di Pangyo yang kabarnya akan segera ada kereta bawah tanah. Bok Soon tidak mendengarkan saran itu karena dia tau itu sia-sia, mending beli apartemen di Seoul.


Sambil berbersih, Bok Soon juga memeriksa tenggat penyewaan DVD. Ada satu orang yang menyewa DVD Basic Instincts dan sudah lewat sebulan dari tenggat pengembalian. Nama orang tersebut adalah Ryu Geun Duk. Bok Soon langsung menelpon untuk mengingatkan, tetapi Geun Duk menyangkal tidak ada menyewa. Lagipula udah nggak zamannya menyewa DVD sekarang. Bok Soon jelas kesal karena Geun Duk tertawa mengejek seperti itu, tapi dengan sabar dia menyuruh Geun Duk untuk memeriksa karena mungkin saja ada anggota keluarganya yang memesan. Denda keterlambatannya adalah 15 dolar. Setelah mengatakan itu, Bok Soon langsung menutup telepon. Bok Soon merasa kalau Geun Duk hanya malu mengakui sudah menyeawa film dewasa.



Lagi sibuk kerja, seseorang berpakaian biksu dan mengenakan topi, datang untuk meminta sumbangan. Ah, yang datang itu bukan biksu, tetapi Geum. Tetangganya langsung memuji Geum yang sangat hebat berakting. Geum langsung semangat karena dia punya mimpi untuk jadi aktor. Bok Soon yang mendengar bualannya, langsung ngamuk.

--



Di sekolah, Sol nggak bisa kosentrasi belajar. Dia hanya sibuk melihat jam tangannya, barang satu-satunya dari masa depan yang dibawanya. Apakah jam itu yang membuatnya kembali ke masa lalu? Apa ini mesin waktu? Apa jika dia menekan tombol yang ada di jam, dia akan kembali ke masa depan? Tapi, gimana kalau udah ditekan, dia nggak bisa kembali lagi?


Lagi galau memikirkan berbagai kemungkinan, Hyun Joo tiba-tiba saja mencoleknya hingga Sol tidak sengaja menekan tombol jam. Semua bingung karena Sol malah berteriak kecil dan menundukkan kepala. Hyun Joo hanya memberi kode padanya karena guru memanggilnya ke depan untuk mengerjakan soal. Masalahnya, karena sudah terlalu lama sejak dia belajar, Sol sudah lupa semua pelajarannya. Jadi, dia akting sakit perut karena keram menstruasi. Untungnya gurunya percaya dan mengizinkannya ke UKS.



Bukannya ke UKS, Sol malah ke sekolah seberang, SMA Jagam. (Jadi, sekolah Sol sepertinya adalah sekolah khusus perempuan, sementara sekolah Sun Jae adalah sekolah khusus lagi-lagi). Sol pergi ke aula sekolah dan kebetulan memang anak-anak SMA Jagam lagi berolahraga di sana, termasuk Sun Jae. Sol udah bertekad kalau dia akan selalu ada di sisi Sun Jae dan mencegahnya agar tidak berpikiran buruk (dan bundir). Lagi asyik melihat Sun Jae, malah tercium aroma rokok. Karena sibuk dengan aroma rokok, Sol nggak tau kalau Sun Jae melihatnya.



Di belakang gedung aula olahraga, lagi ada tiga orang anak berandalan yang merokok. Eh, bukan 3 orang lagi, tetapi 4 orang. Satu orangnya lagi adalah Kim Tae Sung yang mengajak ketiga anak itu untuk kelahi. Sol tidak peduli mereka mau kelahi atau ngapain, yang jelas, dia ikut campur dan menegur mereka karena merokok an asapnya masuk ke aula olahraga. Tae Sung tersenyum melihat tingkah Sol, Melihat situasi menjadi buruk karena teman-teman 3 anak berandalan itu datang, Tae Sung langsung mengajak Sol kabur. Untunglah, mereka berhasil kabur dan bersembunyi.



Setelah keadaan aman, Tae Sung mengambil rokok dari tangan Sol. Sol tentu kesal dan berusaha mengambilnya kembali. Eh, dia baru melihat muka Tae Sung dengan jelas dan ingat kalau Tae Sung adalah idolanya 15 tahun lalu. Sol jatuh cinta pada Tae Sung setelah melihat penampilannya di festival musik sekolah, tahun lalu. Ah… tapi karena sudah lama berlalu, Sol sampai lupa namanya. Tae Sung bingung dengan reaksi Sol yang seperti baru melihatnya padahal kemarin mereka baru bertemu. Sol tidak mendengarkan sama sekali ucapan Tae Sung dan terus berkomentar kalau dia baru sadar kalau penampilan Tae Sung ternyata norak. Udah gitu, Tae Sung ternyata seroang berandal.



Selagi Sol asyik mengomelinya, Tae Sung melihat ada guru yang melakukan inspeksi. Jadi, dia menyerahkan rokoknya kembali ke Sol dan langsung kabur. Akibatnya, Sol di tangkap karena dikira membolos dan merokok. Dia pun di hukum oleh guru untuk mengangkat tangan di lapangan sembari merenungkan kesalahannya. Sol secara jujur kalau dia tidak merokok dan malah menegur anak-anak yang merokok. Alasannya tentu saja tidak dipercaya. Seolah belum cukup, Sun Jae melihatnya.



Sol benar-benar malu. Ditambah lagi, Sun Jae menyuruhnya berhenti merokok karena melihat dia dihukum sambil memegang bungkus rokok dan pemantik. Sol menyangkal dan menjelaskan kalau dia aja nggak pernah membakar obat nyamuk, apalagi roko. Yang pernah dilakukannya, hanya minum. Eh?

Sun Jae tersenyum tipis dan pergi begitu saja.



Sol benar-benar kesal karena sudah disalahpahami. Dan semua gara-gara Tae Sung. Tae Sung malah tanpa rasa bersalah malah datang menemuinya lagi untuk meminta pemantiknya sekaligus mengomentari Sol yang bukannya kabur, tetapi malah menerima hukuman. Tae Sung juga salah mengira kalau semua tingkah Sol hanya untuk menarik perhatiannya. Sol makin kesal dan heran pada diri sendiri karena bisa menyukai orang semenyebalkan Tae Sung saat muda.



Baru saja menghadapi Tae Sung, dia sudah harus menghadapi gadis yang menyukai Tae Sung. Gadis itu gayangnya seperti preman. Tentu saja Sol takut.



Pulang sekolah, Sol dan Hyun Joo pergi ke café untuk nongkrong. Sambil makan, Sol menanyakan saran Hyun Joo, gimana caranya mendekati seseorang? Hyun Joo menjawab kalau dia harus meninggalkan kesan pertama yang bagus. Jika tidak, setidaknya kesan keduanya harus bagus. Masalahnya, setiap pertemuan Sol dan Sun Jae tidak ada yang bagus.

“Menyerahlah,” saran Hyun Joo.


Sol tidak mau menyerah. Hyun Joo akhirnya memberikan saran terakhir. Jadikan orang itu Ilchon-nya. (Ilchon artinya teman di minihompy (di Cyworld). Jadi, di sana dulu ada aplikasi komputer yang bernama Cyworld, yang di dalamnya itu kita bisa buat avatar dan ada mini-room yang bisa dihias. Kita juga bisa add teman. Sebutannya itu Ilchon. CMIIW). Sol tertawa mendengar saran tersebut. Hyun Joo langsung bisa menebak kalau orang yang ingin didekati oleh Sol adalah pria. Apa dia sudah pindah hati? Kirain Sol masih patah hati usai di tolak sama Tae Sung kemarin).



Kalau menurut timeline, sebelum Sol kembali ke masa lalu, pagi harinya itu Sol menyatakan cinta pada Tae Sung dan memberikan surat cinta. Tapi, baru ngasih surat, gadis penggemar Tae Sung muncul sehingga Sol langsung lari ketakutan dan nggak sempat ngasih hadiah lain.



Sol benar-benar lupa soal itu. Pas pulang, dia langsung memeriksa tong sampah dan menemukan coretan surat cintanya. Membaca isi suratnya, Sol sangat malu karena sangat cringe dan kenapa juga dia nggak kembali lebih cepat ke masa lalu? Argh!

--




Di rumah Sun Jae,

Sun Jae lagi sibuk melakukan olahraga bahu. Tidak lama, ada notif dari komputernya. Ternyata, Sol mengikuti saran Hyun Joo dan meminta pertemanan Ilchon ke Sun Jae.


Sol sedang sibuk mencari video kompetisi renang Sun Jae. Wkwkwk. Tidak lama, dia dapat notif kalau Sun Jae menolak menjadi Ilchon-nya. Yahhhh, Sol patah hati.

--


Hari yang baru,

Sol lagi sedih karena Sun Jae menolak menjadi Ilchon-nya. Rasanya jarak diantara mereka jadi makin jauh. Eh, baru juga bilang gitu, dia malah melihat Sun Jae yang berlari dari belakangnya ke halte bus dan membantu seorang disabilitas yang memakai kursi roda. Sol langsung ceria lagi. Di dalam bus, dia juga berdiri di samping Sun Jae dan mengajaknya bincang-bincang. Dia nggak nyangka kalau mereka menggunakan halte bus yang sama untuk naik taksi. Apa mungkin Sun Jae pernah melihatnya?


“Meskipun pernah, aku belum pernah melihatmu,” jawab Sun Jae, ambigu.

Sol tidak ambil pusing dan lanjut nanya, apa Sun Jae selalu naik bus jam segini? Sun Jae menjawab kalau dia biasanya naik bus lebih pagi untuk latihan renang, tetapi karena tidak ada jadwal latihan lagi, makanya dia berangkat jam segini. (Sun Jae ini baik karena dia mau menjawab semua pertanyaan Sol). Sun Jae juga membantu memegang Sol saat bus rem mendadak agar Sol tidak jatuh.



Saat turun bus, Sol yang berjalan di belakang Sun Jae tertinggal karena payung yang dibawanya terjatuh. Akibatnya, dia jadi terlambat turun. Pintu udah di tutup. Sol udah berteriak ke kondektur bus kalau dia belum turun, tetapi karena bus penuh dengan anak-anak sekolah, suaranya nggak terdengar. Dan dengan kerennya, Sun Jae langsung berlari mengejar bus untuk meminta kondektur agar berhenti. Wihhh!!! Gimana Sol nggak makin jatuh hati coba!!


Pas udah berhenti, Sun Jae langsung mengomelinya karena telat turun. Eh, tapi dia gengsi mengakui kalau dia nolong Sol. Dia malah berdalih kalau dia menghentikan bus untuk mengambil payungnya kembali. Sol masih terus bicara dan menasehatinya untuk tidak lari begitu karena berbahaya, apalagi dia atlet. Dari topik itu, Sun Jae malah beralih ke soal kemarin, yang Sol dihukum karena ketangkap merokok. Sol tidak terima dan terus membela diri kalau dia tidak merokok. Dia bisa membuktikannya dengan aroma di tangannya. Kalau dia merokok, jarinya pasti ada aroma rokok.




Sun Jae tidak menjawab dan terus berjalan. Sol terus mengejar dan meminta Sun Jae mencium kedua jarinya agar dia yakin bahwa dia bukan perokok. Tapi, karena terlalu semangat membela diri, jadi Sol malah mencolok kedua hidung Sun Jae. WKWKWKKWKW.


Mana kejadian itu kelihatan sama teman Sun Jae lagi. Temannya itu langsung mengejek kalau hidup Sun Jae adalah stop kontak. HAHAHAHAHA. Ah, temannya ternyata mengenali Sol sebagai orang yang menyukai Tae Sung dan pernah diam-diam meninggalkan coklat. Eh, tidak di duga, Sun Jae malah jadi marah. Dia cemburu!!



Saat melewati mading, Sol melihat pengumuman kompetisi renang besok. Ternyata, besok adalah Turnamen Renang Piala Presiden ke-27. Sol langsung ingat wawancara Sun Jae dulu, di masa depan. Sun Jae bercerita kalau dia adalah atlet dan kompetisi Renang Piala Preside ke-27 adalah kompetisi terakhirnya. Saat itu, Sun Jae baru saja melakukan operasi bahu dan langsung ikut serta dalam kompetisi tersebut. Hal ini menjadi penyesalannya karena terlalu memaksakan diri.




Sol panik. Begitu istirahat, dia langsung mencari Sun Jae dan memintanya untuk tidak melakukan kompetisi tersebut. Saat Sol memberitahu apa yang akan terjadi, waktu mendadak berhenti. Saat dia mencoba menuliskannya di hp dan menunjukkanya ke Sun Jae, waktu kembali berhenti dan tulisan yang udah diketiknya, menghilang. Sol tidak bisa memberitahukan apa yang terjadi di masa depan.


Sampai malam, Sol masih terus memikirkan cara untuk menghentikan Sun Jae berkompetisi. Jika Sun Jae tidak ikut kompetisi besok, dia tidak akan cedera dan mungkin karir atletnya bisa terus berlanjut. Jika ini berlanjut, Sun Jae mungkin bisa di selamatkan karena tidak menjadi anggota grup boyband.

--





Esok harinya,

Sun Jae sibuk berlatih untuk kompetisi. Pelatihnya sangat senang karena latihan hari ini, Sun Jae berhasil membuat rekor baru. Hal ini membuat kompetitornya, Hyung Gu, cemburu. Sebenarnya, saat latihanpun Sun Jae sudah menunjukkan gejala kalau bahunya masih sakit. Tetapi, dia malah ikut dua kompetisi untuk besok. Hyung Gu menyuruhnya tidak memaksakan diri karena bisa saja cederanya makin berat dan dia tidak bisa mengangkat sendok lagi seumur hidup. Sun Jae tau maksud tersembunyi Hyung Gu yang ingin mencegahnya mendapat medali.


Sol masih sibuk meminta Sun Jae untuk tidak ikut kompetisi. Dia sampai pakai pepatah : Mundurlah selangkah untuk membuat lompatan. Jika tidak, periksa kondisi bahunya. Apa dia kira, dia baik-baik saja? Sun Jae sama sekali tidak mau mendengarkan.



Tidak terasa, sudah malam saja.

Bok Soon sekarang lagi berdebat dengan Geun Duk yang ternyata adalah tetangga depan rumah. Geun Duk masih menyangkal kalau dia ada menyewa video di tempat Bok Soon.


Di tempat lain, Tae Sung sedang di kantor polisi usai bertengkar dengan tiga orang anak lainnya. Alasannya karena orang-orang itu meludahi motornya. Dan disini, kita di kasih tau kalau ayah Tae Sung adalah detektif.



Sun Jae baru saja mau pulang, tetapi di tengah jalan, dia di cegat oleh seorang biksu. Biksu itu adalah Sol. Hahahahha. Taktik Sol sangat sempurna. Dia meminta uang ke Sun Jae dan setelah menerima uangnya, dia memberikan nasehat sebagai imbalannya. Karena wajahnya tertutup topi dan suaranya di buat kayak nenek-nenek, Sun Jae terpedaya. Sol bilang kalau Sun Jae di ikuti hantu wanita air. Bukankah bahunya terasa berat? Itu karena ada hantu air di sana yang menempel padanya!! Jadi, Sun Jae harus menghindari air selama 3 hari, jika tidak, hantu itu akan membawa Sun Jae bersamanya melewati Jembatan Sanzu. Karena Sun Jae masih belum sepenuhnya percaya, Sol akhirnya memberitahu kalau Sun Jae punya tahi lalat di bawah tulang selangka, bukan? Dia punya bekas luka di telapak kaki diri, kan? Dia bisa tau semuanya kaerna hantu air yang memberitahu. HAHAHAHAHA. Dan Sun Jae percaya.



Saat pulang, Sol sangat berharap kalau Sun Jae mendengarkan perkataannya. Eh, dia malah tidak sengaja bertemu Tae Sung yang memungut uangnya yang terbang. Tae Sung tidak langsung mengembalikan dan malah menggoda Sol. Dia membahas soal surat cinta yang Sol berikan padanya. Sol sangat kesal. Tetapi, tidak lama, dia jadi kasihan karena melihat bekas luka di tangan Tae Sung. Dia juga teringat cerita Hyun Joo tentang Tae Sung yang berhenti sekolah karena terlihat perkelahian.


Karena itu, Sol mengobati luka tangannya sembari menasehatinya untuk berhenti berkelahi jika tidak ingin dikeluarkan dari sekolah. Nanti, dia bisa menyesalinya. Kasihan orang tuanya. Tae Sung menjawab kalau orang tuanya tidak akan peduli.


“Aku juga berpikir begitu dulu. Tapi, aku salah. Jika anak-anak sakit, orang tua akan merasa seolah-olah sepuluh jari mereka di tarik. Tangisan seorang anak terdengar seperti guntur bagi mereka. Itu yang dikatakan Ibuku dulu. Jadi, agar tidak menghancurkan hati orang tuamu, jangan terluka atau sakit. Mengerti?” nasehat Sol.



Tae Sung menjawab kalau tidak semua orang tua demikian. Usai itu, dia malah lanjut mengganggu Sol dengan memainkan uangnya. Eh, uangnya malah jatuh dan masuk ke kubangan. Sol sangat sedih karena itu uang dari orang yang disukainya. Tae Sung merasa bersalah dan menawarkan untuk menggantinya dengan yang lebih besar, tetapi Sol menolak.


Yah, Sun Jae malah lewat dan melihatnya. Kebohongan Sol terbongkar dan semua gara-gara Tae Sung. Sun Jae juga makin kesal saat tau pria yang bersama Sol adalah Kim Tae Sung. Dia teringat ucapan temannya kalau Sol menyukai Tae Sung. Dia nggak mau mendengarkan ucapan Sol dan langsung masuk ke dalam rumah.



Sol kaget setengah mati melihat Sun Jae masuk ke rumah. Soalnya, rumah Sun Jae berada tepat di depan rumahnya. Ayah Sun Jae adalah Ryu Geun Duk. Sol tidak lagi meladeni Tae Sung dan sibuk kembali ke rumah untuk bertanya ke Ibunya, sejak kapan rumah depan di tempati orang lain? Ternyata sudah beberapa bulan rumah itu di tempati orang lain.

--



Sun Jae sedang sibuk berlatih berenang di dalam pikiran. Tetapi, fokusnya hilang saat teringat Sol yang berulang kali memintanya untuk tidak mengikuti kompetisi. Karena tidak tenang, Sun Jae pun pergi ke kolam renang. Eh, ternyata Sol juga masih belum tidur dan dari jendela kamar dia melihat Sun Jae keluar rumah.



Sun Jae lagi latihan. Bahunya memang terasa sakit. Dia jadi teringat nasehat Sol yang menyuruhnya untuk memeriksakan bahu. Hm, Sun Jae jadi galau. Selesai latihan, Sun Jae mandi dengan tidak tenang. Wkwkwk. Dia benar-benar takut kalau beneran ada hantu air yang mengikutinya.



Saat dia sibuk mandi, di depan ruangan tunggu, ada Hyung Gu dan Hyun Kyu yang berniat mencuri celana renangnya. Ternyata, Sun Jae punya kebiasaan harus memakai celana renang yang sama yang di pakai sehari sebelumnya untuk memenangkan medali. Makanya, Sun Jae selalu berlatih sehari sebelumnya dengan celana renang yang sama. Hyung Gu tau itu, makanya dia ingin mencurinya. Ckckckck. Sayang, dia malah ketangkap basah sama Sol yang diam-diam mengikuti Sun Jae.



Lagi asyik rebutan, malah kedengaran suara Sun Jae. Hyung Gu dan Hyung Kyu langsung kabur, sementara Sol sembunyi di balik tumpukan handuk kotor. Semua tampak aman, tetapi pada akhirnya, dia ketahuan juga sama Sun Jae. Sontak saja, Sol langsung lari. Tapi, ketangkep juga sama Sun Jae dan mereka jatuh ke kolam renang.


Sun Jae tambah marah karena melihat celana renangnya ada di tangan Sol. Dia mengira Sol mau mencuri celana renangnya. Sol sudah bilang kalau dia tidak mencuri dan dia khawatir pada Sun Jae. Dia juga bilang kalau dia bermimpi Sun Jae mengalami cedera parah dalam kompetisi. Mimpinya terasa sangat nyata, jadi itulah kenapa dia takut.


“Kenapa kamu mengkhawatirkanku?”

“Karena aku ingin melindungimu!”

“Kenapa? Kenapa kamu ingin melindungiku? Aku tidak akan mati!!”


“Ya. Benar. Kamu akan mati! Hanya aku di dunia ini yang tau tentang itu. Tapi, aku bahkan tidak bisa memberitahumu. Meski begitu, aku tetap ingin melindungimu. Aku berusaha semampuku untuk menyelamatkanmu,” jawab Sol dan tentu saja, waktu berhenti.

Sun Jae yang tidak mendengar jawabannya, semakin emosi. Dia tidak mengerti dengan semua tingkah aneh Sol padahal sebelumnya mereka hanyalah orang asing!! Saking emosinya, Sun Jae pergi dari kolam renang tanpa membantu Sol.



Geun Duk baru saja membuat pangsit dan ingin membaginya ke Sun Jae. Eh, tapi, anaknya malah tidak ada di kamar. Eitt!! Tidak di duga dan di sangka!! Geun Duk malah menemukan sebuah kaset video di bawah tempat tidur Sun Jae. Video Basic Instincts. Geun Duk kaget setengah mati, tidak menyangka putranya menonton video dewasa. HAHAHHAHA.


Sementara itu, Sun Jae baru saja sampai depan pintu rumah dan mendapat telepon dari Hyun Kyu yang melapor kalau Hyung Gu mau mencuri celana renangnya. Agh, Sun Jae jadi merasa bersalah karena sudah salah mengira Sol. Pas pula, hujan turun dengan deras.



Sol pulang dalam keadaan basah kuyup dan di bawah hujan. Saat hendak menyeberang, mobil mendadak lewat di hadapannya. Trauma Sol kambuh. Dia berusaha menghitung sampai 5, sebelum membuka mata dan menyeberang. Tetapi sangat sulit. Dia sangat ketakutan setiap kali melihat mobil melintas. Saat sebuah mobil ada di depannya, kakinya seolah terpaku.




“SOL!!” terdengar sayup-sayup suara orang berteriak memanggil namanya dan berlari ke arahnya.

Sol teringat dengan kecelakaan yang dialaminya. Saat itu  juga malam hari. Sol memakai baju seragam SMA dan di wajahnya ada bekas luka.



Sun Jae yang berteriak memanggilnya dan menariknya sebelum di tabrak. Dia memarahi Sol yang  hanya berdiri diam dan bukannya menghindar. Sol hanya terdiam. Dia masih sangat kaget. Saking kagetnya, dia sampai pingsan.



Epilog,

Sun Jae baru saja pindah rumah.  Dia menemukan sebuah paket yang salah kirim ke rumahnya padahal itu harusnya milik rumah di depan, rumah Sol. Saat dia mau meletakkan paket itu di depan rumah Sol, Sol berteriak memanggilnya. Dia mengira kalau Sun Jae adalah pengantar paket karena Sun Jae mengenakan jaket dan topi, khas pengantar paket. Saat Sol berlari ke arahnya, Sun Jae terkesima. Sol memayunginya dan tersenyum lebar padanya.

Sol mengambil paketnya sembari berterimakasih dan memberikan payungnya. Dia juga memberikan permen pada Sun Jae (yang kita tau itu menjadi permen kesukaan Sun Jae hingga masa depan).



Suatu hari, Sun Jae diam-diam mengembalikan payung ke depan rumah Sol. Saat itu, Sol sedang menjaga toko hingga tertidur. Entah dengan alasan apa, Sun Jae akhirnya masuk ke dalam toko untuk menatap Sol. Ketika melihat kepala Sol akan jatuh ke meja, Sun Jae refleks berlari dan menopangnya dengan tangannya. Dia menunggu sangat lama hingga ada pelanggan yang datang dan Sol terbangun.


Begitu Sol bangun, Sun Jae langsung canggung dan tanpa sadar mengambil asal video terdekat. Dia mendaftarkan nama ayahnya sebagai peminjam. Video yang asal di ambil oleh Sun Jae adalah Basic Instincts. Sun Jae juga sangat malu saat tau video itu yang diambilnya.


Kemudian, saat Sol tiba-tiba muncul di kolam renang dan memeluknya, Sun Jae sangat kaget sekaligus senang. Dia sampai mengira sedang bermimpi.


Terus, saat Sol meminta pertemanan Ilchon padanya, Sun Jae sneang dan mau menerima. Tetapi, karena ayahnya tiba-tiba masuk, Sun Jae jadi salah menekan ‘tidak terima.’ Saat itu, Sun Jae sangat marah pada ayahnya.



Setelahnya, Sun Jae ternyata menunggu hingga Sol keluar rumah dan diam-diam mengikutinya dari belakang. Dia juga mendengar ucapan Sol yang sedih karena dia menolak menjadi Ilchon-nya. Ah, Sol tidak sadar sama sekali kalau Sun Jae ada di belakangnya dan menutup tasnya yang terbuka.


Sejak awal, Sun Jae sudah menyukai Sol, sebelum Sol menyukainya.



Kembali ke masa depan,

Di TKP, muncul sebuah foto di atas meja yang terdapat dompet dan botol permen. Foto Sol dan Sun Jae.

Post a Comment

Previous Post Next Post