Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017)
I Love You, But I Have a Secret
Episode 4 - 3
Network : NTV
Dicafe. Sawa sedang bersama dengan Kotaro.
Ia menceritakan bahwa akhirnya ia bisa pergi
bersama dengan Rei, karena Rei biasanya selalu sibuk tiap tahun.
Seorang gadis datang dan menghampiri mereka
dari belakang, ia mengatakan bahwa Rei tidak menyukai kembang api.
Sawa melihat kebelakang dan mengatakan bahwa
ia pernah bertemu dengan nya di rumah sakit. Lalu Karin menunduk dan
memperkenalkan dirinya kepada Sawa, ia mengatakan bahwa Rei adalah guru
pribadinya ketika dia masih SMP.
Sawa memperkenalkan dirinya dan juga Kotaro
kepada Karin, yang dibalas oleh Karin dengan senyum.
Sawa menanyakan,”Apa yang kamu maksud ketika mengatakan Rei tidak menyukai
kembang api?”
“Kamu akan
menikah tapi dia tidak pernah menceritakan ini kepada kamu? Kamu tidak tau
apapun tentang Rei, kan?” kata Karin
tersenyum dan pamit pada Sawa.
Sawa langsung menanyakan kepada Kotaro,
apakah ia juga mengetahui ini. Lalu Kotaro menjawab bahwa ia pernah mendengar
tentang ini dari orang lain ketika disekolah hukum.
Tiba tiba Kotaro menanyakan kepada Sawa,
apakah ia benar-benar yakin ingin menikah dengan Rei dan ia menyebutkan bahwa
Rei memiliki aura yang gelap serta tidak memiliki aura bahagia.
Sawa baru saja akan mengatakan sesuatu,
ketika Kotaro langsung memotong nya,”Aku mengatakan
ini semua karena kamu mengatakan dia tidak pernah berbohong. Dia mungkin tidak
akan pergi ke pesta kembang api besok.”
Rei memperhatikan semua barang yang ia
terima selama ini. Ia berpikir ‘Lain kali polisi mengunjungi kami, aku
mungkin bisa ditangkap’.
Ia mengambil pena dan menuliskan sesuatu
dibukunya.
‘Ini tidak bagus hanya menunggu sampai sesuatu terjadi. Aku tidak
akan lagi melarikan diri dari siapapun yang menggali dosa ku yang terkubur dan
masa laluku.’
“Siapa kamu?” tanya Rei pada dirinya sendiri.
Ibu memanggil Rei serta berjalan masuk, ia
meletakkan pakaian Rei ditempat tidur.
Sebelum Ibu masuk, Rei segera menyimpan buku
tersebut didalam laci mejanya.
Ibu melihat tiket kembang api dikamar Rei.
Ibu menyuruh Rei untuk jangan pergi, karena ia khawatir Rei akan diterlihat
aneh nanti dan Sawa akan mencurigai sesuatu.
Ibu jongkok didekatnya dan mengatakan lagi,”Tolong jangan pergi.”
Saat hari pesta kembang api, Sawa telah
bersiap-siap dan mengenakan Yukata, lalu ia menunggu Rei.
Dikamar Rei melihat tiket ditangannya, ia
mengambil hp dan mengetik disana.
Sawa memeriksa hp nya. Terlihat diatas sana
seseorang memperhatikan Sawa dari jauh.
Pesan yang ditulis Rei adalah ‘Aku minta maaf,
aku pikir aku tidak bisa datang sekarang’ tapi sebelum ia mengirimkan pesan
itu, ia tiba-tiba mendapatkan e-mail yang berisi, foto Sawa yang memakai yukata
dan sedang menunggu Rei.
Segera ketika melihat itu, Rei berlari untuk menemui
Sawa, tapi sebelum ia sampai ke tempat Sawa menunggu. Ia melihat seorang pria
berjaket hitam menghampiri Sawa dan seperti ingin menyentuhnya.
Tapi ternyata ia salah, orang itu bukan
ingin menyentuh Sawa, melainkan bersalaman dan bertemu dengan teman-temannya.
Sawa melihat Rei dan menghampirinya. Rei
memuji Sawa, lalu Sawa memegang tangan Rei dan mereka berjalan naik keatas.
Disana Rei merasa gelisah, ia melihat ke kanan dan ke kiri.
Dari belakang seseorang mengambil tusuk
rambut Sawa. Sehingga Sawa segera berbalik kebelakang. Ia mengatakan bahwa ia
merasa tusuk rambutnya hilang, tapi ia tidak pergi mencarinya dan ia langsung mengajak
Rei untuk segera pergi.
Saat sedang duduk bersama Sawa, Rei
mendapatkan panggilan telepon. Ia berdiri menjauh dari Sawa serta mengangkat
teleponnya. Lalu ia mendengar suara orang ramai yang sedang melihat kembang
api. Rei langsung melihat kesekelilingnya dan teringat tentang kejadian dulu.
Ia melihat kembang api yang bersinar diatas,
lalu ia mengingat saat-saat ketika ia membunuh Ayahnya, tangannya gemetar dan
ia mengepalkan tangannya itu, tapi Sawa memegang tangannya dan mengajak ia
pulang dan menonton TV bersama-sama, Sawa juga mengatakan sudah cukup walaupun
mereka hanya melihat kembang api itu sesaat.
Mereka pergi dengan bergandeng tangan, lalu
Sawa menanyakan alasan Rei mengapa ia tidak menyukai kembang api.
Rei menjawab,”Waktu kecil, aku pernah tersesat difestival kembang api. Ayahku
menghilang dan aku takut. Ketika aku melihat kembang api, itu membuatku
mengingat kenangan pada saat itu.”
Ia mengatakan itu sambil memegang erat tangan
Sawa serta menangis. Ia meminta maaf pada Sawa.
Sawa meminta maaf juga, ia bicara bahwa ia
tau itu, tapi ia merasa senang karena Rei datang dan melihat ini bersama dengan
nya. Mereka tersenyum dan pulang dengan bahagia.
(Musik latar)
Akihito menfoto dan mewancarai Maezono
tentang rumor sekitar sepuluh tahun yang lalu bahwa ia ia pernah terlibat
korupsi dan apa yang ia rasakan tentang ini.
Tapi Maezono menolak untuk diwawancara dan
para penjaga menyuruh Akihito untuk tidak menwawancarai mereka.
Akihito mendapatkan panggilan telepon, yang
dia jawab dengan raut terkejut.
Rei berbicara dengan Sawa ditelepon. Sawa
menceritakan mengenai kamera keamanan di apatermennya. Ia juga mengatakan bahwa
Kakaknya menanyakan itu kepada Detective kenalannya.
Sawa mengatakan ia terkejut, ia melihat
orang yang memberi dia surat tersebut hari itu dan orang itu adalah orang yang
mereka kenal, lalu ia mengirimkan sebuah foto kepada Rei melalui pesan.
Rei yang melihat hal itu, langsung terkejut
dan pulang ke rumahnya. Didalam ia melihat sepatu sekolah Karin serta Karin
yang menyambutnya didapur sambil dengan riang mengatakan bahwa ia sangat senang
bisa mengejutkan Rei.
Karin yang sedang menyiapkan makanan untuk
Rei, menyuruh Rei untuk menunggu sebentar. Tapi Rei menanyakan apa yang ia
lakukan, lalu Karin menunjukan makanan yang ia buat pada Rei.
Rei menanyakan bagaimana cara nya dia bisa
masuk kesini, karena ia tau Ibu nya belum pulang. Lalu Karin melemparkan kunci
pada Rei dan menghampirinya sambil tersenyum senang mengatakan bahwa Rei
menghilangkan itu dua tahun yang lalu.
Rei menunujukan foto Karin yang tersenyum
dan menaruh surat tersebut di apatermen Sawa, tapi Karin tersenyum dan
mengatakan itu foto yang bagus.
Rei tidak peduli dan mengeluarkan kertas
tentang daftar keluarga itu serta menunjukan dan menayakan alasan Karin berbuat
itu.
Karin tersenyum, ia berjalan kedapur dan
membuat bentuk hati di Omurice yang ia masak. Ia menjawab bahwa mungkin Sawa
tidak mengetahui tentang Ayah Rei. Jadi dia ingin membuat Rei terlihat sedikit
jahat.
Rei menanyakan tentang yang lain nya, apakah
ia juga yang melakukannya. Tapi Karin terlihat seperti tidak mengerti.
Lalu Rei menyuruh Karin untuk jangan datang
kerumahnya lagi dan menganggu Sawa.
Karin menunduk menanyakan apakah Rei
benar-benar menyukai Sawa. Rei diam.
“Aku cemburu
dengan dia. Dia seorang pembohong tapi dia masih dicintai oleh Rei-chan.” Kata Karin.
Sawa menerima sebuah kotak paket.
“Apa maksud kamu
dia seorang pembohong?” tanya Rei.
“Seperti yang aku
katakan.” Karin lalu menunjukan foto Sawa yang
ia dapatkan dari Kotaro. Foto Sawa yang memakai seragam sekolah bersama
temannya.
Sawa membuka paket nya, didalam kotak itu
ada tusuk rambutnya yang hilang saat pesta kembang api dan sebuah bungkusan.
“Apa ini?” tanya Rei pada Karin.
“Kamu tidak
pernah mendengar dari dia tentang itu, padahal kamu akan menikah? Kamu benar-benar
tidak tau mengenai dia?”
Isi bungkusan itu adalah piala yang pernah
dipakai Rei untuk membunuh Ayahnya. Sawa kelihatan bingung melihat itu.
Karin masih tersenyum pada Rei dan
mengatakan,”Rahasia dan
cinta sangat mirip.” Lalu ia
mengambil tasnya dan berjalan pergi meninggalkan Rei.
Sawa memegang dan memperhatikan piala itu,
ia melihat bekas darah pada ujung piala. Lalu ia berpikir.
Begitupun Rei yang melihat foto Sawa.