Ken
menolak permintaan Mo yang menanyakan apa boleh dia menciumnya, karena Ken
tidak mau mencium sembarangan gadis. Sugar pun mengomentari sikap Mo yang
sangat tidak masuk akal, baru saja Mo hampir di perkosa, tapi kini Mo malah
mengajak Ken untuk berciuman.
Ken
lalu berdiri dan menawarkan diri untuk
membelikan air minum, dan Mo pun mau ikut. Tapi Sugar langsung menahan Mo dan
menyuruh Mo untuk jangan kemana2 lebih baik, karena Mo mudah tersesat.
Setelah
agak lama, sebuah pesan masuk ke hape nya, dan Mo pun menunjukan pesan itu
kepada Sugar, dia meminta agar Sugar membacakannya. Dan ternyata waktu Mo
tersisa 30 menit lagi. Mengetahui hal tersebut, Mo pun berniat untuk mencoba
mencium Sugar saja. Tapi Sugar langsung menolak dan menjauh.
Seorang
anak penjual mainan datang mendekat, dan Sugar mendekatinya. Sugar bersembunyi
dibelakang anak tersebut untuk menghindari Mo yang mulai menggila padanya. “Apa
temanku cantik? Dia baru saja patah hati,” jelas Sugar pada anak tersebut.
“Ya.
Dia cantik. Cantik,” puji si anak dengan nada datar.
Merasa
senang mendengar pujian si anak, maka Mo pun mencium pipnya. Dan disaat itu,
sebuah pesan masuk ke hape nya. Selamat kamu berhasil.
Dengan
kegirangan, Mo langsung berteriak dan meloncat kesana- sini. Melihat hal
tersebut, Sugar merasa heran dan bertanya, tapi Mo tidak mau menjelaskan dan
malah memeluknya. Sementara itu, dari jauh, Ken yang melihat hal itu tersenyum.
Ryo
menghubungin Por dan membahas masalah game Wolf, dia mengatakan bahwa dia tahu
kalau Por terpilih dalam mengikuti game itu juga. Dan Por mengiyakan, tapi dia
tidak mau bercerita banyak, karena itu melanggar peraturan game.
Ryo
kemudian menanyakan apa yang sedang Por lakukan, dan Por menjawab bahwa dia
sedang sendiri, karena para gadis yang dihubunginnya sedang sibuk. Ryo lalu
mengomentari Por yang telah menyiakan seorang gadis baik2.
“Itu
bukan urusanmu. Pikirkan urusan mu sendiri. Okay?” kata Por, tidak mau membahas
tentang mantannya, Mo.
“Jadi
Wolf belum ada menghubunginmu?” tanya Ryo, membahas tentang game Wolf lagi.
“Aku
sudah bilang belum. Mengapa kamu terus bertanya? Bahkan jika Wolf
menghubunginku. Aku tidak akan memberitahumu. Itu melanggar peraturan.
Mengerti?” balas Por.
Setelah
selesai bertelponan dengan Ryo. Por mendapatkan telpon dari Wolf yang
memberikan misi kepadanya. Xin Chao. Selamat datang di Wolf. Misi pertamamu di
Danang.
Ryo
: Misi 1. Bangkok. Pergi ke acara jabat tangan Mew Mew dan sentuh…
Diruang
makan. Ryo berlatih memegang Dada Mew Mew menggunakan bakpau sebagai media
bayangannya. Lalu karena pacarnya menelpon, maka Ryo pun berhenti berlatih, dan
dia mengobrol bersama dengan pacarnya di telpon.
Ayah
Ryo yang melihat hal tersebut dari jauh, menggelengkan kepala melihat kelakuan
anaknya yang sangat aneh.
Didalam
kamar. Ryo meletakan dua buah bakpau di atas Dada poster Mew Mew. Lalu dia
membayangkan seolah Mew Mew ada didepannya.
“Kamu
terlihat benar2 cantik hari ini. Bisakah aku memegang Dada mu?” tanya Ryo. Dan
Mew Mew menggelengkan kepalanya.
Ryo
beralasan bahwa ada sesuatu di Dada Mew Mew dan dia berniat membersihkannya.
Lalu ketika dia menyentuh Bakpau yang ditempelkan nya itu, Bakpau tersebut
jatuh ke lantai. “Kamu kehilangan satu Dada,” gumam Ryo.
Ryo
keluar dari dalam rumah. Dan ketika dia melihat seorang anak kecil sedang
meminum susu, dia menyuruh si anak gemuk tersebut untuk mendekat. Lalu dia
menyentuh dada si anak gemuk tersebut. Melihat hal tersebut, Ayah keluar dan
memukuli kepala Ryo dengan keras.
“Apa
yang kamu lakukan?” tegur Ayah. Dan si anak Gemuk tersebut tertawa dengan
keras.
Tags:
Wolf