Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode
29
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Kakek
senang karena Shangyan berkata kalau dia bisa hidup selama 100 tahun. Kakek
berkata kalau tidak penting dia hidup selama 100 tahun atau tidak, yang penting
adalah Shangyan. Shangyan menenangkan kakek kalau dia baik-baik saja. Kakek
memuji Shangyan yang sudah berusaha sangat keras untuk mencapai mimpinya. Dan
Shangyan juga sudah menderita sangat banyak. Dia sudah banyak membaca banyak
berita mengenai Shangyan, dan dia merasa bangga sekarang dengan apa yang sudah
Shangyan lakukan. Baginya, bagaimanapun Shangyan, Shangyan adalah cucu-nya.
Shangyan sangat terharu dengan apa yang kakek
katakan padanya. Akhirnya, setelah sekian lama, kakek mengerti apa yang di
kerjakannya. Dan kakek bangga padanya.
--
Su Cheng melihat ke sekeliling kantor K&K
untuk terakhir kalinya. Dia akan pulang hari ini ke Norway. Para anggota
K&K berbaris rapi untuk kepergiannya. Mereka sedih karena Su Cheng yang
selama ini mengurus mereka akan pergi. Su Cheng menasehati mereka satu persatu
untuk terus membantu satu sama lain, giat berlatih dan dengarkan apa kata
Shangyan.
Su Cheng menundukan kepala sambil menangis,
berterimakasih pada mereka semua selama ini. Semua jadi menangis.
Shangyan sudah kembali ke kantor. Dia juga sedih
karena Su Cheng akan pergi pada akhirnya. Sebelum pergi, Su Cheng meminta tanda
nama K&K untuk di bawanya. Dan Shangyan memberikannya izin untuk
membawanya. Shangyan bahkan yang menurunkan tanda nama itu dan memberikannya
langsung pada Su Cheng.
Shangyan berniat mengantarkan Su Cheng ke bandara.
Tapi, Su Cheng memberitahu kalau pesawatnya terbang sore dan dia masih harus
menemui seorang teman. Shangyan menduga kalau Su Cheng hendak menemui Solo,
tapi Su Cheng berkata tidak.
--
Dan ternyata yang hendak di temui oleh Su Cheng
adalah Xiaomi. Xiaomi jelas kaget dengan kedatangan Su Cheng ke apartemennya.
Ada apa? Xiaomi kira Su Cheng datang ada kaitannya dengan masalah Solo atau
Shangyan. Su Cheng berkata bukan keduanya.
Su Cheng membahas mengenai saat terakhir mereka
bicara adalah saat team SOLO hendak di bubarkan. Saat itu, Xiaomi datang
menemuinya dan memintanya untuk membujuk Solo agar tidak membubarkan team. Tapi
saat itu, keadaannya sedang sangat kacau dan dia tidak bisa membantu apapun.
Su Cheng kemudian memberitahu tujuan sebenarnya
dia datang menemui Xiaomi. Karena dia akan kembali ke Norway, maka K&K
sekarang kehilangan seorang manager. Dan dia ingin Xiaomi menjadi manager
K&K. Xiaomi kaget dengan permintaan Su Cheng, dia kan baru saja pensiun
dari SP.
Xiaomi ragu dengan maksud Su Cheng. Su Cheng
menjelaskan kalau K&K di dirikan oleh Han Shangyan dan suaminya. Dan
K&K China di dirikan oleh kerja keras Shangyan dan dirinya. Baginya,
K&K sudah seperti anaknya sendiri. Jadi, dia ingin menemukan orang yang
cocok untuk menggantikan posisinya dan bekerja sama dengan Shangyan.
Xiaomi curiga, mengira kalau semua adalah ide dari
Shangyan. Su Cheng membantah hal tersebut. Dia mengingatkan Xiaomi kalau dia
dan Xiaomi bukanlah teman. Di matanya, Xiaomi juga bukanlah seorang teman lama.
Baginya, Xiami adalah orang yang cocok menggantikan posisinya. Xiaomi semakin
bingung dan dia juga merasa kurang kemampuan.
Su Cheng memberitahu kalau di tahun team SOLO
memenangkan juara nasional, dia sudah pensiun. Dan sebelum dia pensiun,
prestasi terbaiknya adalah peringkat pertama di Chengdu. Jika mereka
membicarakan mengenai prestasi, maka dirinya dan Xiaomi terpisah sangat jauh.
Di samping itu, dia sekarang mencari seorang manager team, bukan pemain. Banyak
orang yang bahkan tidak tahu apa itu CTF, tapi Xiaomi tahu. Xiaomi juga
mengerti tekanan yang di rasakan oleh para pemain yang diterima dari keluarga
mereka. Dan juga kesulitan yang harus di
lalui ketika berkompetisi.
“Aku tidak bisa menang melawan argumen-mu,” ujar
Xiaomi.
Su Cheng memberitahu satu hal penting lagi
mengenai alasannya memilih Xiaomi. Karena Xiaomi mampu menghadapi dan mengatasi
temperamen buruk Shangyan. Xiaomi tersenyum mendengar hal itu.
Setelah berusaha membujuk Xiaomi, Su Cheng pamit
untuk pergi. Dia berharap agar Xiaomi memberikan kesempatan dan membantu
K&K.
“Akan terasa sangat aneh jika aku langsung setuju
begitu saja. Kita semua sudah dewasa.”
“Kita bukan dewasa. Orang yang memiliki mimpi,
selamanya adalah anak muda,” ujar Su Cheng.
Setelah kepergian Su Cheng, Xiaomi tampak sangat
memikirkan perkataan dan tawaran Su Cheng agar dia menjadi manager K&K.
Pas pula ayahnya menelpon dan mengomelinya. Dia
menyuruh Xiaomi untuk segera pulang ke kampung. Xiaomi mengingatkan kalau dia
kan masih mempunyai waktu setengah tahun? Ayah semakin marah dan menyuruh
Xiaomi untuk segera pulang. Nenek yang mendengar ayah menelpon Xiaomi, langsung
ingin bicara. Nenek tidak memarahi Xiaomi seperti ayah, sebaliknya dia
menanyakan apakah Xiaomi memiliki cukup uang di sana? Dia sangat peduli pada
Xiaomi. Dia juga memberitahu kalau ibu Xiaomi sedang sakit. Ayah juga marah
karena khawatir pada Xiaomi. Nenek tidak memaksa Xiaomi pulang dan menyuruh
Xiaomi untuk tinggal di sana sampai setengah tahun, juga tidak masalah. Mereka
di rumah akan tetap selalu menunggu. Nenek sangat menyanyangi Xiaomi, dan hal
itu membuat Xiaomi semakin merindukan neneknya.
Setelah telepon itu, Xiaomi menyadari kalau dia
benar-benar ingin menjadi juara. Mimpi itu masih tetap tinggal di hatinya. Dia
teringat saat masa muda-nya, dia penuh kemarahan karena team di bubarkan. Dan
saat akhirnya, Solo dan Shangyan kembali untuk membawanya kembali ke dunia CTF.
Dia bahagia. Tapi, kemampuannya tidak sama seperti dulu lagi, dan sekali lagi,
dia harus menyerah terhadap mimpinya. Dia menyesali semuanya. Dia merasa kalau
semua harapannya telah hilang.
Dan kini, Su Cheng menawarkan dirinya untuk
menjadi manager K&K, membantu para anggota K&K menjadi juara. Haruskah
dia menolaknya? Menyerah terhadap mimpinya sekali lagi?
--
Shangyan memanggil 97 untuk bicara bedua. Dia
meminta 97 memberitahu perasaannya mengenai lawan semi final mereka nanti, team
Buff. 97 jujur menjawab kalau dia merasa tertekan karena team Buff adalah team
veteran dan adalah lawan dari team SOLO dulunya. Shangyan menyemangati 97 untuk
semangat. Tahun itu, dia bisa menang mengalahkan team Buff, dan dia yakin kalau
97 pun akan bisa menang.
--
Yaya dan Tong Nian nongkrong di café sambil
membicarakan pertandingan semifinal CTF. Yaya mengajarkan Tong Nian mengenai team yang
akan bertanding : K&K, SP, Buff dan CL. Dan lawan K&K nanti adalah Buff.
Yaya memberitahu kalau di dunia CTF ada istilah
seperti ini : “Solo yang membuat dunia, tapi Buff yang mendominasinya.” Kenapa bisa ada istilah
seperti itu? karena team SOLO yang memulai semuanya, dan sebelum team SOLO di
bubarkan, team Buff adalah lawan terkuat mereka. Sebelum Shangyan mengumumkan pensiun,
team SOLO adalah peringkat pertama sementara team Buff adalah peringkat kedua.
Dan selain itu, team Buff pernah mengalahkan team
SOLO sekali. Saat itu, hal tersebut menjadi sensasi di dunia CTF. Saat itu,
perfoma Shangyan menurun dari biasanya, dan akhirnya mereka di kalahkan oleh
team Buff. Hal yang tidak di sangka. Tapi, tetap saja team SOLO adalah yang
terbaik.
Dan setelah Han Shangyan pensiun dan team SOLO di
bubarkan, team Buff menjadi memiliki kesempatan dan mendominasi arena.
Sayang-nya, mereka tidak pernah memenangkan kejuaran international. Sekarang
ini, team China bahkan belum masuk tiga besar dalam peringkat international.
Jika saja Team SOLO tidak bubar saat itu, mereka
pasti bisa menang juara international. Sekarang ini, team K&K pasti
mengalami tekanan besar karena untuk turnamen final Asia hanya ada 2 tempat.
Jika mereka kalah dari Buff, maka mereka akan out.
--
Shangyan tampak sangat sibuk karena Su Cheng tidak
ada. Dia yang harus mengurus semuanya sekarang.
Lagi sibuk, ternyata dia menerima tamu. Tamunya
adalah Xiaomi. Walau sibuk, Shangyan senang karena Xiaomi datang menemuinya.
Xiaomi mengajak Shangyan untuk makan bersama dengannya dan dia yang akan
mentraktir.
--
Xiaomi membawa Shangyan ke restoran untuk makan ground pot chicken. Mereka mulai
mengenang masa lalu lagi. Shangyan kemudian menyuruh Xiaomi untuk memberitahu
tujuan-nya menemuinya.
“Aku datang untuk melamar,” ujar Xiaomi.
“Melamar apa? Jangan bilang kalau kau akhirnya
bisa berpikir jernih dan siap untuk kembali.”
“Kau tidak bahagia?”
“Aku tahu kau akan begini.”
“Jadi, apa yang harus di bahagiakan.”
“Berhenti bercanda. Ada apa?”
“Aku dengar kalau manager K&K baru saja pergi.
Aku ingin melamar posisi untuk manager K&K.”
Shangyan terkejut. Xiaomi berusaha menjelaskan
alasannya dan juga mengenai Su Cheng yang mencarinya. Shangyan sibuk melakukan
sesuatu. Xiaomi bingung, sepertinya dia mengira Shangyan tidak akan setuju. Dan
ternyata, Shangyan sangat senang karena Xiaomi akan kembali ke CTF walaupun
sebagai manager.
--
Shangyan membawa Xiaomi ke kantor K&K dan
menunjukkan seluruh sudut K&K serta jam latihan dan istirahatnya. Shangyan
juga membawa Xiaomi ke dalam kamarnya. Xiaomi cukup kagum melihat puzzle castle
yang di bangun oleh Shangyan.
Mereka bahkan merayakan dengan minum bir. Mereka
minum sambil mabuk.
--
Esok hari,
Tong Nian datang ke kantor K&K. Dia sudah
tidak merasa canggung lagi dan bahkan langsung masuk ke kamar Shangyan.
Tong Nian melihat ada orang berbaring di sofa
sambil ditutupi selimut. Tong Nian mengira kalau itu adalah Shangyan. Padahal,
Shangyan ada di belakangnya karena baru siap dari kamar mandi.
Tong Nian mengajak bicara ‘Shangyan’. Dia khawatir
karna Shangyan tidak membalas pesannya kemarin malam. Apa Shangyan sedih karena
team Buff? Tidak ada jawaban sama sekali. Tong Nian terus bicara memberitahu
kalau dia mengerti kesedihan Shangyan.
Tong Nian melihat selimut bergetar. Dia mengira
Shangyan sedang menangis hingga membujuknya untuk tidak sedih. Dia yakin kalau
K&K pasti akan menang.
Dan ternyata selimut bergetar karena Xiaomi
menahan tawa. Tong Nian kaget karena yang di dalam selimut ternyata bukan
Shangyan melainkan Xiaomi dan Shangyan ada di belakang-nya. Dia kesal karena
mereka diam saja dari tadi.
Xiaomi tertawa dan memilih kabur untuk pulang.
Shangyan mengingatkannya kalau jam 6 sore nanti akan ada rapat, jangan datang
terlambat.
Tong Nian merajuk. Shangyan menggodanya dan
membuat Tong Nian sedikit tersenyum. Mereka itu tambah romantis. Shanyan
membersihkan lantai dan Tong Nian terus melihatnya. Tong Nian sebenarnya ingin
membantu, tapi Shangyan yang menyuruhnya untuk duduk saja.
Karena takut Tong Nian bosan, Shangyan menyuruh Demo,
97 dan One yang kebetulan lewat untuk menemani Tong Nian. Tong Nian tertawa
karena mereka bertiga yang berusaha menghindar, malah jadi di berikan kerjaan
bersih-bersih oleh Shangyan.
--
Xiaomi sudah datang kembali ke K&K dan sedang
mengisi sesuatu di resepsionis. Grunt yang baru datang, melihat Xiaomi. Dia
langsung mengintip, melihat apa yang Xiaomi isi. Dia tampak kaget.
Begituu masuk ke dalam, Grunt langsung memberitahu
anggota lain yang sedang bersih-bersih, kalau Xiaomi sedang mengisi form
aplikasi karyawan. Semua kaget. Pas pula hari ini di bilang ada meeting dan
tidak di beritahu tentang apa. Grunt merasa kesal dan menyebut Shangyan yang
sudah gila. Walaupun Xiaomi sudah seperti saudara, tapi tidak boleh begitu.
Xiaomi saja memiliki peringkat di bawah 100! Dan sekarang ingin masuk ke
K&K. Apa tempat mereka ini ‘tong sampah’?
Saat itu Shangyan memanggil mereka semua untuk
berkumpul. Xiaomi berdiri di sampingnya. Muka semua anggota sudah masam,
mengira kalau Xiaomi akan menjadi anggota baru K&K. Shangyan memberitahu
kalau Xiaomi akan menjadi manager K&K.
Shangyan menyuruh Grunt untuk memperkenalkan setiap
orang pada Xiaomi, karena Wu Bai tidak ada dan Grunt adalah wakil ketua. Grunt
tampak tidak suka. 97 malah menyarankan untuk menunggu hinga Wu Bai kembali. Shangyan
langsung menegur, untuk apa harus menunggu sampai pulang. Semua anggota tetap
bersikap dingin.
Xiaomi jelas sadar akan sikap mereka yang tidak
menyukainya. Tapi, dia berusaha tidak masalah. Dia bahkan menyuruh Shangyan
untuk lanjut kerja dan dia akan mengatasi masalahnya.
Wu Bai baru datang dan Shangyan langsung
memanggilnya. Dia memberitahu mengenai Xiaomi yang akan menjadi manager team.
Dan dia ingin Wu Bai membantunya agar semua anggota bisa menerima Xiaomi. Wu
Bai memberi tanda ‘oke’ dengan tangannya.
--
Xiaomi mulai mengajari para anggota. Tapi,
bukannya mendengar, mereka malah menutup telinga dengan headphone.
Tong Nian yang melihat dari atas saja, bisa
melihat kalau seperti semua orang mengabaikan Xiaomi. Shangyan memberitahu
kalau susah untuk menjadi manager. Semua anak-anak itu, datang dari berbagai
daerah dan dengan berbagai tekanan. Setiap orang memiliki temperamen
masing-masing. Tidak mudah menyatukan-nya.
“Jika kau begitu khawatir, kenapa kau tidak turun
dan membantunya?” tanya Tong Nian.
“Mereka sudah berpikir kalau aku terlalu ikut
campur. Aku dapat meminta mereka rapat penyambutan, dan itu hal yang gampang.
Tapi, semakin keras aku menekan mereka, semakin keras mereka akan memberontak,”
jelas Shangyan. “Mi Shaofei harus mampu mendapat rasa hormat atas dirinya
sendiri. Jika tidak, dia tidak akan bisa melakukan pekerjaan ini dan aku tidak
akan bisa membantunya.”
Xiaomi berteriak menyuruh team DT untuk ke ruang
rapat (Wu Bai, Grunt, 97, One dan Demo) sementara yang lain tetap latihan. Demo
langsung beranjak, tapi yang lain tidak ada yang beranjak sedikitpun. Demo
takut dan memilih untuk duduk lagi.
Untung Wu Bai datang. Dia mulai memarahi mereka
yang sudah di suruh datang rapat tapi malah tidak beranjak.
Tong Nian khawatir kalau Xiaomi tidak akan bisa
menaklukan anggota K&K. Shangyan mengingatkan kalau Ai Qing saja mampu
menghadapi para anggota pria team SP, dia yakin Xiaomi pun akan bisa. Tunggu
dan lihat saja.
Tags:
Go Go Squid
Lnjut ka.. smangat..
ReplyDeleteLanjuuuut....
ReplyDeleteLanjut.......
ReplyDeleteKa kenapa lama lanjut nya ga sabar nih please ya d lanjut pleaseeee....
ReplyDelete