Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 41 - END



Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 41 - END
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Buff juga langsung menelpon keluarganya. Dia memberitahu kalau dia menang Kejuaraan Asia. Tentu saja keluarganya bahagia mendengarnya. Anaknya sampai berteriak kalau Buff adalah ayah terhebat.
--
Yaya selesai bicara dengan keluarga Xiaomi dan mengembalikan ponsel kembali ke Xiaomi untuk lanjut bicara. Nenek sangat bersemangat dan meminta Xiaomi untuk membawa pacarnya bertemu mereka. Dan Xiaomi mengiyakan, dia akan membawa pulang pacarnya untuk di pertemukan pada Nenek, ayah dan ibu.
Yaya yang mendengar ucapan Xiaomi terkejut tapi juga bahagia. Apalagi Xiaomi terus memujinya di hadapan keluarganya kalau dia adalah orang yang muncul di saat tersulit, mendukungnya, membantunya dan membuatnya kembali bersemangat.   
“Jadi, di dalam hatinya, dia sudah menganggapku sebagai pacarnya. Sekarang, aku merasa sangat damai. Mengetahui hal ini seperti keajaiban. Kau adalah Hero selamanya bagiku. Kau dulunya adalah bintang yang sangat jauh, namun secara perlahan muncul di depanku, di dalam hatiku.”
--
Shangyan benar-benar bahagia hingga dia terang-terangan membawa Tong Nian keluar melalui pintu utama. Banyak fans yang berkumpul di sana dan membuat mereka kesulitan untuk lewat. Tanpa ragu, Shangyan segera berteriak dan memberitahu semuanya kalau wanita di sampingnya adalah istrinya. Tong Nian sangat bahagia mendengarnya. Tapi, Shangyan malah berbohong pada semua fans kalau istrinya sedang hamil dan dia meminta tolong mereka membukakan jalan agar bisa membawa istrinya mengecheck kandungan.
Jalan pada akhirnya di buka dengan mudahnya. Tong Nian sampai speechless mendengar kebohongan Shangyan. Di depan mereka sudah ada mobil yang menunggu dan akan membawa mereka ke tujuan.
Dan di dalam mobil, mereka tidak ragu menunjukkan seberapa besar cinta mereka. Mereka saling berciuman dengan mesra.
--
Shangyan sudah tiba di depan rumah Tong Nian. Tong Nian memohon pada Shangyan agar memberitahunya dulu apa yang sebenarnya ingin Shangyan lakukan? Shangyan tidak mau memberitahu karena nanti Tong Nian juga akan tahu begitu masuk.
Tong Nian tetap penasaran dan meminta Shangyan memberitahunya duluan. Apalagi Shangyan malah bilang saat dia bicara pada orang tua Tong Nian, Tong Nian juga harus membantunya. Tong Nian jadi menduga, apakah Shangyan bangkrut dan tidak berani bilang pada orang tuanya? Shangyan hanya menjawab : “Rahasia.”

Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah. Ayah dan ibu cukup kaget melihat Shangyan yang datang. Tapi, tidak lupa mereka memberikan selamat atas kemenangan klub KK. Mereka tadi menonton pertandingannya secara online. Ayah bahkan dengan antusias berkata kalau pertandingan tadi sangat menarik. Apalagi ketika Wu Bai mengibarkan bendera di atas panggung, itu membuatnya sangat bersemangat! Ini sama seperti saat Olympic Games!
 “Ma, Pa. Han Shangyan kemari karena ini mengatakan sesuatu,” ujar Tong Nian.
Ayah dan ibu langsung memberikan izin pada Shangyan untuk bicara.

“Paman, Tante, aku benar-benar minta maaf. Aku datang kemari tanpa pemberitahuan sebelumnya,” ujar Shangyan membuka pembicaraan dengan serius dan membuat ayah serta ibu Tong Nian jadi khawatir juga. “Hari ini adalah hari yang sangat spesial bagiku. Mungkin kalian sudah tahu kalau dulu aku hanya pernah memenangkan kejuaraan nasional, tapi aku tidak di takdirkan untuk melangkah lebih jauh di podium dan aku berhenti di level Nasional. Hari ini, anak-anak di klub ku telah melangkah lebih jauh daripada jalanku, mereka memenangkan Kejuaraan Asia. Bagiku ini hal yang sangat membanggakan.”
“Kami juga bangga padamu,” ujar ayah dan ibu.
“Terimakasih Paman dan Bibi atas dukungan kalian!” ujar Shangyan dengan sangat hormat. “Aku berharap di hari spesial ini, aku dapat menyakinkan kalian untuk mempercayakan putri kalian padaku.”
Semua kaget. Tidak menyangka kalau Shangyan ternyata datang untuk melamar Tong Nian.
“Aku sangat beruntung di hidupku ini, bisa bertemu dengan Nian Nian. Dia mengajarkanku bagaimana untuk tersenyum. Setiap kali aku melihat senyumnya, semua masalah di hidupku hilang seperti asap. Aku tahu, kalian tidak cukup puas dengan masa laluku. Mengenai hal itu, aku dapat memahaminya. Aku tidak tahu bagaimana menjadi romantis. Berkencan seperti bertarung dalam perang bagiku. Tapi, karena kehadiran Nian Nian, aku belajar bagaimana caranya mencintai seseorang.  Dan aku berharap, ke depannya, aku dapat belajar mencintainya dengan lebih baik,” yakinkan Shangyan.
Tong Nian menangis terharu mendengar perkataan Shangyan.
“Nian Nian, meskipun aku lebih tua darimu, tapi ada banyak saat-saat aku lebih kekanakkan daripadamu. aku harap di masa depan kita bisa saling bertukar. Kau tidak perlu mengakomodasi apapun padaku. Aku ingin kau menjadi pusat duniaku. Biarkan aku menjagamu, okay?” lamar Shangyan.
Tong Nian bingung harus menjawab apa dan malah bertanya pada ibu nya dia harus menjawab apa. Ibu langsung membalas kalau Tong Nian harus jawab sendiri, bukannya bertanya padanya.
Ayah maju dan bicara serius pada Shangyan. Dia hanya mempunyai satu putri, dan dari kecil, dia tidak pernah membiarkan Tong Nian melalui kesulitan.
“Jangan khawatir, paman. Aku tidak akan pernah membuat Tong Nian kesulitan.”
Ayah tampak sedih. Tapi, keseriusan Shangyan membuatnya luluh. Jika Shangyan dan Tong Nian bersama-sama ingin menikah, dia tidak bisa mengatakan apapun lagi. Ibu juga setuju.
Shangyan sangat senang mendengarnya. Dan karena ayah dan ibu sudah setuju, dia akan pergi untuk mendaftarkan pernikahan mereka dan membuat surat nikah sekarang. Dia datang kemari sekalian minta persetujuan dan sertifikat Tong Nian untuk mendaftarkan pernikahan. Ibu sampai kaget dan berkata kalau Shangyan selalu saja tidak terduga dan terburu-buru.

Ayah dan ibu memberikan yang di perlukan untuk mendaftarkan pernikahan Tong Nian dan Shangyan. Tapi, mereka sangat berat memberikannya. Mereka bahkan mengingatkan kalau di masa depan, ada kesulitan apapun, Shangyan dan Tong Nian harus langsung datang menemui mereka. Bagaimanapun mereka adalah keluarga. Dan juga, setiap minggu, mereka harus datang 3 kali untuk makan malam bersama. Dan setelah nasehat panjang lebar, mereka memberikan dokumen persetujuan mereka untuk Tong Nian menikah dengan Shangyan.
--
Dan begitu keluar dari rumah Tong Nian, Shangyan langsung menggendong Tong Nian ala-ala pengantin. Tong Nian kaget dan malu tapi juga bahagia.
--

Mereka kembali ke klub. Dan mereka sudah sama-sama bulat dengan keputusan mereka. Mereka akan memberitahu berita bahwa mereka akan menikah. Sebelum memberitahu, Shangyan mencium Tong Nian dengan dalam dan sangat lama.
Semua yang ada di sana, berkumpul untuk merayakan kemenangan mereka, tersenyum lebar dan terpaku melihat mereka berdua. Setelah itu, mereka semua bersorak heboh!
Tidak hanya itu, Shangyan memberitahu kalau dia sudah meminta persetujuan orang tua Tong Nian untuk menikah. Semua langsung bersorak memberikan selamat.
Setelah itu, Shangyan pergi ke lantai atas karena Solo, Ai Qing dan Ou Qiang berada di kamarnya. Xiaomi juga ke atas dan langsung memberitahu kalau Shangyan akan menikah. Ou Qiang benar-benar tidak menyangka kalau orang galak seperti Shangyan akhirnya akan menikah. Dan bahkan menikah terlebih dahulu dari mereka.
Mereka berempat menatap langit malam. Mimpi mereka yang selalu mereka bicarakan, bisa mereka perjuangkan dan bahkan mereka teruskan pada generasi-generasi selanjutnya. Semua sangat bahagia.
Solo mengajak Shangyan untuk minum bersama, tapi Shangyan menolak karena dia masih harus pergi ke suatu tempat dengan Tong Nian.
“Aku dengan tulus berharap saudara-saudari sekalian dapat menemukan kebahagiaan kalian sendiri,” ujar Shangyan pada mereka. Wkwkwkk. Mentang-mentang dia dah laku.
--






Shangyan melihat ke sekeliling klub-nya. Dia melihat kebahagiaan anak-anak KK. Dan teringat perjuangan yang sudah mereka lalui selama ini hingga hari ini, mereka bisa memenangkan Juara Asia CTF.

Dia berpas-pasan dengan Wu Bai. Dengan bijak, Shangyan menyuruh Wu Bai untuk tidak terlalu pendiam dan menyendiri. Sekarang saatnya untuk mulai pacaran. Lihat saja dirinya, rasanya sangat bagus. Wu Bai tertawa mendengarnya. Tapi, dia membenarkan kalau sebenarnya dia merasa sedikit iri. Sangat jarang bisa menemukan cinta sejati di dunia ini. Dan lebih sulit lagi menemukan kepercayaan satu sama lain.

“Kak, selamat!”
“Semangat untukmu!”
--

Shangyan ternyata membawa Tong Nian ke kantor KUA. Mereka tiba terlalu pagi dan kantor belum buka. Dan karena kantor belum buka, Shangyan memutuskan untuk menelpon kakek karena di Norway harusnya masih malam dan kakek mungkin belum tidur.

Kakek sangat senang mendapat telepon dari Shangyan. Dan dia shock saat mendengar kalau Tong Nian dan Shangyan ada di kantor KUA sekarang ini. Shangyan memberitahu kalau masih butuh waktu 2 jam hingga Tong Nian resmi menjadi cucu menantu kakek. Kakek sangat senang hingga menangis bahagia. Dia meminta bicara dengan Tong Nian.

Kakek sudah berencana membuat pernikahan yang besar untuk Tong Nian. Satu di Shanghai, satu lagi di kampung halaman dan satu lagi di Norway. Tong Nian kaget karena banyak kali pernikahannya. Kakek berkata kalau memang harus begitu. Kakek bahkan ingin pernikahan di buat 2 style. 1 dengan style Chinese, dan 1 lagi style Western. Jadi totalnya ada 5 pesta pernikahan.
Shangyan langsung memilih untuk mengakhiri percakapan sebelum pesta pernikahan yang harus di lakukan semakin banyak.
Kakek sangat bahagia hingga memberitahu pernikahan Shangyan pada pembantunya.

Selesai teleponan dengan kakek, Shangyan berlutut di hadapan Tong Nian dan memasangkan cincin saat dia menjadi juara dulunya. Tong Nian jelas merasa bahagia menerima cincin tersebut.
“Aku… orang yang tidak menunjukkan emosiku. Aku lebih suka memendamnya di dalam hati. Aku selalu mengira bahwa romantis adalah hal yang tidak penting dan tidak perlu. Tapi…,” ujar Shangyan dan mencium punggung tangan Tong Nian. “Dengan hidup yang sangat panjang, ku berikan semuanya padamu. Aku mencintaimu,” ujarnya dalam hati.
Walau tidak mendengar apa yang Shangyan katakan, dia tetap bahagia. Mereka memutuskan untuk menunggu pas di depan pintu agar mereka urutan pertama yang masuk, tidak kena terobos yang lain.
Mereka menunggu dalam bahagia dan akhirnya mereka ketiduran di depan pintu masuk.
--

Dan mereka kebangun karena suara ribut-ribut. Ternyata, pasangan yang lain sudah berkumpul dan memandangi mereka yang tertidur tadi.
Petugas datang tidak lama kemudian dan membukakan pintu. Shangyan dan Tong Nian beserta pasangan yang lain masuk ke dalam kantor KUA dan mendaftarkan pernikahan mereka.
--
Entah beberapa hari telah berlalu,
Tong Nian dan Shangyan bersama di bus yang mengangkut anggota SP dan KK. Di sana juga ada Ai Qing. Mereka akan ke bandara untuk keluar negeri mengikuti Kejuaraan Dunia.
Tong Nian terus tidur dan memeluk Shangyan dengan erat. Mereka bahkan tidak peduli walau di sindir Ai Qing dan anggota lain karena mereka telah berangkat ke bandara karena menunggu Shangyan dan Tong Nian tadi.
Solo sudah menunggu di bandara. Bersama-sama, dengan riang, mereka berjalan memasuki bandara Shanghai.
END

TERIMAKASIH !!! Tidak terasa 3 bulan terlewati saat menulis sinopsis ini dan akhirnya aku mampu menyelesaikannya \\^0^//
Sangat menyenangkan karena aku bisa mengikuti kisah manis Tong Nian dan Shangyan sekaligus mengetahui bahwa di luar sana ada olahraga E-Sports bernama CTF, hal yang sama sekali tidak ku ketahui jika tidak menonton drama ini.
Melihat para anggota KK dan mimpi mereka, membuatku sadar akan satu hal! Bahkan di dalam drama ini saja, penulis berusaha menunjukkan bahwa mereka mempunyai mimpi ingin mengharumkan nama negara mereka.
Dan menonton drama ini, yang banyak membahas mengenai mimpi, membuatku sadar. Entah sejak kapan, aku sudah berhenti bermimpi. Mungkin karena realita yang ku hadapi tidak seindah yang selalu ku bayangkan. Mungkin karena kerasnya hidup membuatku menyerah atas mimpi. Atau mungkin aku yang mulai letih untuk bermimpi. Entahlah. Aku juga tidak tahu. Melalui drama ini, aku di ajarkan, mimpi di sebut ‘mimpi’ karena bukanlah hal yang mudah di capai. Mereka yang berusaha di masa mudanya untuk meraih mimpi, setidaknya tidak akan menyesal di masa tuanya. Ini seperti memotivasiku kembali! Aku harus kembali mempunyai ‘mimpi’ dan ‘tujuan’ di hidup ini! Walau sulit, yakinlah bahwa pasti ada orang yang mendukung kita, walaupun mungkin hanya 1 orang! Semangat untuk kita semua 😊


Regards,
Chunov

17 Comments

  1. Emang apa mimpinya min? Mau tau donk 😊

    ReplyDelete
  2. Makasih buat ka"k yg udah nylesain go go squid ini
    Ditunggu sinopsis selanjutny.. semangat✊👍

    ReplyDelete
  3. Kk riquest drama my mowgli boy donk...

    ReplyDelete
  4. Makasih banyaaakkk yaaa 😊😊👍👍...

    ReplyDelete
  5. Gomawo kaka....bgus bnget dramanya...q jg suka tulisan kaka...👍👍

    ReplyDelete
  6. Iyha udah lupa juga mimpi aku apa 😅btw makasih kak.. gogosquidnya ditunggu sinopsis" lainnya☺

    ReplyDelete
  7. bagus banget sinopsis dan foto2nya .. thank u

    ReplyDelete
  8. Dari awal sampai akhir bagus ceritanya.thank u ya

    ReplyDelete
  9. hmmm .. iya terkadang q mrasa iri banget dg drama luar.. andai aja d indo juga punya variasi lain utk tema sinetronnya... tp kita kan juga g bisa membanding bandingkan sesuatu satu dg yg lain..

    ReplyDelete
  10. Terimakasih sinopsisnya bagus. Gaya bahasanya cocok, sesuai dengan dramanya.

    ReplyDelete
  11. Makasih👍👍👍👍👍👍👍👍

    ReplyDelete
  12. Makasih mimin buat sinopsisnyaaa...

    ReplyDelete
  13. Makasih... tengkyu... xiexie... kamsahamida... \(^o^)/

    ReplyDelete
  14. Aku kurang suka sama drama yang akhir ceritanya Menyedihkan dan membuat misteri, Tapi Go Go Squid ini akhir ceritanya bahagia. Lebih-Lebih Kalau ada adegan Ciuman aku paling suka 😅😅😅

    ReplyDelete
Previous Post Next Post