Sinopsis The
Tale Of Nokdu Episode 4 – part 2
Network :
KBS2
Nok Du menutupi dirinya menggunakan kain hitam, dan mengikuti para
cenayang kembali ke kuil. Lalu pada saat itu, dia melihat beberapa pria datang
ke sana dengan menutupi diri mereka sendiri menggunakan mantel hitam. Dan
melihat itu, Nok Du pun merasa heran.
Nok Du ingin melihat lebih jelas lagi, jadi dia pun berdiri
mendekat. Tapi karena tanah tempat nya berpijak tidak rata, maka tanpa sengaja
kaki nya tergelincir, dan karena terkejut dia tidak sengaja mengeluarkan suara.
Lalu mendengar suara nya, semua Pasukan Muweol yang ada disana pun
langsung mengeluarkan pedang mereka. Dan beberapa menembakan anak panah mereka.
Untung nya, Nok Du berhasil terhindar dari anak- anak panah tersebut, karena
dia berada dibelakang batu besar. Tapi seekor babi hutan didekatnya, mati
terkena tembakan dari anak- anak panah tersebut.
Kemudian sebelum pasukan Pasukan Muweol mengetahui keberadaan nya.
Nok Du pun segera mengambil batu kecil yang berada di dekatnya, dan melemparkan
batu itu ke arah lain. Sehingga Pasukan Muweol pun tidak mengarah ke arahnya.
Lalu Nok Du menggunakan kesempatan itu untuk segera kabur
darisana.
Pasukan Muweol, yaitu si Rekan no. 1, dia merasa heran dengan
suara lemparan batu tersebut, jadi dia pun berbalik melihat ke belakang. Dan
dia melihat Nok Du yang berlari kabur darisana. Tapi dia tidak melihat wajah
Nok Du, karena seluruh tubuh Nok Du ditutupi oleh kain hitam.
Kemudian dengan segera, si Rekan no. 1 bersiul seperti suara
burung, sebagai kode untuk memanggil para Pasukan Muweol yang lainnya. Dan lalu
dia berlari mengejar Nok Du.
Nok Du berlari secepat mungkin. Dia masuk ke tempat Gisaeng.
Rekan No. 1 berlari mengikuti Nok Du dari belakang. Dan disana
sekali lagi, dia bersiul seperti suara burung untuk memanggil Pasukan Muweol
yang lainnya.
Para Pasukan Muweol berlari melalui hutan, dan melewati sungai.
Dong Ju menggosok- gosok lantai menggunakan kakinya. Lalu disaat
itu, dia melihat Hwa Su pulang, dan dia pun mengobrol dengannya. Hwa Su
mengeluhkan bahwa barusan ada seorang
pemabuk yang membuat pakaian nya menjadi kotor. Dan Dong Ju menutup
hidungnya, dan berkomentar betapa bau nya itu.
“Aku akan mengambilkan pakaian baru. Kamu harus mandi,” jelas Dong
Ju.
Dan dengan senang Hwa Su langsung memeluknya, tapi Dong Ju
langsung mendorongnya untuk menjauh. “Aku ingin memakai pakaian favoritku.
Jaket hijau giok. Mengerti?”
“Pakai saja apapun yang kuberikan kepadamu,” balas Dong Ju.
Sesudah masuk ke tempat Gisaeng, Nok Du segera membuang kain hitam
yang di pakai nya. Sehingga karena itulah, si Rekan no. 1, kehilangan jejak Nok
Du.
Nyonya Chu merasa heran, kenapa si Rekan no. 1 bisa berada di
tempatnya.
Nok Du membolongin pintu ruang pakaian menggunakan jarinya untuk
mengintip, apakah ada orang didalam. Dan Dong Ju yang kebetulan sedang berada
di dalam, saat dia melihat itu, dia mengira Nok Du sebagai pengintip. Jadi dia
pun mengambilkan pisau kecil yang berada disana untuk melindungin dirinya.
Saat mengintip, Nok Du melihat kalau sepertinya ruangan itu sedang
kosong. Dan tepat disaat itu, si Rekan no. 1 dan Nyonya Chu datang untuk
inspeksi. Melihat itu, dengan panik, Nok Du pun langsung masuk ke dalam
ruangan.
Namun saat Nok Du baru masuk, Dong Ju malah langsung mengarahkan
pisau kepadanya. Dan karena terkejut, Nok Du pun menabrak lemari dibelakang,
dan membuat kotak yang berada di atasnya terjatuh. Lalu kotak itu menimpa nya,
dan membuat nya terjatuh menimpa Dong Ju yang berada di depannya.
“Nyonya Kim. Astaga kamu mengejutkan ku. Kukira bedebah cabul itu
mengintip lewat lubang,” keluh Dong Ju sambil merapikan rambutnya yang jadi
berantakan.
“Apa? Aku bukan bedebah cabul,” jawab Nok Du, dengan nafas capek.
Nyonya Chu meminta si Rekan no. 1 untuk mencari dengan tenang,
karena dia tidak ingin menganggu para tamu. Dan si Rekan no. 1 pun mengiyakan.
Dong Ju menanyakan, kenapa Nok Du masuk ke ruangan ini. Dan
melihat gunting di dekatnya, maka Nok Du pun beralasan bahwa dia sedang mencari
itu. Dengan heran, Dong Ju mempertanyakan, kenapa Nok Du harus melubangin
pintu, jika hanya untuk mengambil itu didalam ruangan. Dan dengan bingung, Nok
Du pun berpikir harus menjawab apa.
Si Rekan no. 1 memeriksa satu persatu ruangan, sehingga
menimbulkan beberapa keributan.
Mendengar itu, Nok Du merasa semakin panik. Dia dengan segera
menarik Dong Ju, dan memberitahukan bahwa dia ingin memotong rambut Dong Ju,
sebab dia tidak tahan melihat Dong Ju tampak sangat lusuh. Dan dia meminta Dong
Ju untuk menutup mata.
“Kenapa kamu ingin aku menutup mataku?” tanya Dong Ju, heran.
Dan Nok Du pun langsung menusuk mata Dong Ju agar menutup.
“Rambutmu bisa masuk.”
Dong Ju merengek kesakitan, dan mengeluhkan betapa sakit matanya.
Tapi Nok Du mengabaikan itu dan mulai memotong rambut Dong Ju.
Semua Pasukan Muweol berjaga diatap- atap.
Heo Yoon datang menemui Nyonya Chu. Dan Nyonya Chu langsung
memberitahu padanya bahwa dia merasa Orang
itu bersembunyi di tempatnya.
Nok Du merasa terkejut, karena tidak sengaja memotong rambut Dong
Ju menjadi semakin pendek. Tapi dia memberanikan dirinya, dan mulai memotong
lagi. Namun bukannya semakin rata, potongannya malah semakin pendek.
“Buat saja terlihat sama. Kamu tidak perlu terlalu memikirkannya,”
jelas Dong Ju.
“Aku memotong rambut wanita yang berharga. Aku harus sangat hati-
hati,” balas Nok Du.
Mendengar itu, Dong Ju merasa sedikit senang, karena Nok Du
menganggapnya berharga, tapi dia masih heran, kenapa Nok Du menolak untuk
menjadi saudari nya. Dan Nok Du diam. Lalu Dong Ju menatap leher Nok Du yang
tampak seperti ada tonjolan (cakung). Dan karena terkejut, Nok Du pun tidak
sengaja melukai Dong Ju menggunakan gunting di tangannya.
“Apa aku berdarah?” keluh Dong Ju sambil memegang kuping nya. Lalu
dia mengambil cermin untuk berkaca. Tapi Nok Du dengan segera langsung merebut
cermin itu.
“Begini ..” jelas Nok Du dengan gugup. “Kamu tidak perlu melihat
ke cermin.”
Dong Ju merasa penasaran, kenapa Nok Du bersikap aneh. Jadi dia
pun ingin merebut cermin itu dari tangan Nok Du. Tapi Nok Du melawan, dan tidak
mau menyerahkan cermin itu. Dengan tidak sabaran, Dong Ju pun mendorong nya,
lalu ingin mengambil cermin itu, tapi tanpa sengaja dia malah tersandung oleh
pakaiannya sendiri, dan terjatuh menimpa Nok Du.
Lalu tanpa sengaja tangan Dong Ju mengenai telur ayam di dekat selangkangan Nok Du. Sehingga Nok Du pun
langsung berteriak kesakitan dan mengeluarkan suara laki- laki.
Mendengar itu, si Rekan no. 1, Heo Yoon, serta Nyonya Chu langsung
memandang ke arah ruangan pakaian.
Dong Ju menatap tangannya, dan menatap Nok Du dengan curiga. Lalu
dia menyentuh dagu Nok Du. Dan kemudian dia mengambil gunting di dekatnya, dan
mengarahkan itu kepada Nok Du.
Dengan takut, Nok Du pun terdiam. “Astaga,” katanya berpura- pura
manis sambil memegangin bagian bawahnya.
Tags:
The Tale of Nokdu