Sinopsis
K-Drama : Extraordinary You Episode 23
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke
panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung
sudah selesai
======
Kyung memungut potongan-potongan komik
TRUMPET CREEPER yang di jatuhkannya. Jelas sekali di dalam komik tersebut, Dan
O mengucapkan terimakasih padanya karena telah menunjukkan pemandangan langit
malam padanya. Tapi, kini, kalimat itu, Dan O ucapkan pada Ha Roo, bukan
dirinya.
Dan O terkejut saat melihat tangan Ha Roo
yang penuh luka karena melubangi kain hitam tersebut. Dan O merasa itu semua
karena dirinya dan dia merasa bersalah jadinya. Karena itu, dia berjanji tidak
akan melupakan pemandangan bintang yang Ha Roo berikan padanya. Dia akan
mengingatnya seumur hidupnya.
Ha Roo tersenyum pada Dan O dan membelai
rambutnya.
--
Kyung pergi menemui Jinmiche karena dia yakin kalau Jinmiche tahu akhir dari cerita ini. Apakah Dan O akan berakhir dengannya? Atau bersama dengan Ha Roo? Sudah sangat jelas kalau dialah tokoh utama dalam cerita ini, tapi kenapa ini membuatnya merasa sangat buruk?! Kyung bahkan memerintahkan Jinmiche untuk tidak bertele-tele lagi dan katakan sejujurnya. Siapa Ha Roo sebenarnya?!
“Kamu sudah tahu. Seseorang yang bisa
membawa perubahan,” jawab Jinmiche.
“Panggung sialan itu, ya? Aku juga bisa
mengubahnya.”
“Kamu? Bagaimana caranya?”
“Apa pun bisa.”
“Kamu akan mengubah panggung? Aku
kehilangan semua yang berharga bagiku karena hal itu,” ujar Jinmiche penuh
dengan kemarahan.
“Kubilang bicara yang jelas agar aku bisa
paham.”
Jinmiche mencengkeram kerah baju Kyung dan menatapnya dengan mata penuh amarah dan kebencian, “Karenamu, aku… Semua karenamu. Pergilah! Tidak ada yang bisa ku katakan!”
--
Kyung duduk sendirian melihat semua potongan komik TRUMPET CREEPER. Dan salah satu potongan, ada adegan dimana Dan O berkata pada ayahnya bahwa dia tidak bisa menikahi Kyung.
--
Kyung pergi menemui Dan O. Dia langsung
memberitahu kalau Dan O akan membatalkan pertunangan dengannya. Dan O tidak
mengerti dengan maksud Kyung.
“Kamu akan membatalkan pertunangan kita. Kamu
akan membatalkan pernikahan kita. Kamu sendiri yang akan memberi tahu Pimpinan
Eun. Kamu tidak akan menikahiku karena kini sudah membenciku.”
“Mungkin penulisnya tidak punya plot
terbaik, tapi aku akan bilang aku membencimu? Di depan ayahku?” tanya Dan O,
tidak percaya.
“Jika semua berjalan sesuai perkataanku, jangan
pernah bersama si bedebah itu. Seperti yang kukatakan, akulah yang bisa
mengubah takdirmu. Baek Kyung, partnermu di buku komik ini. Aku bukan extra figuran.”
--
Dan O berjalan pulang bersama dengan Ha
Roo. Dia menanyakan jadwal Ha Roo besok. Kalau kosong, dia ingin mengajak Ha
Roo jalan. Sayangnya, Ha Roo ada latihan tenis besok. Mendengar itu, Dan O
tersenyum canggung dan kesal pada penulis karena membuat detail tidak penting
begitu. Tapi, bahkan langit malamm pun tidak ada bintangnya.
“Tapi kamu menghadiahkanku langit malam
yang indah. Aku sungguh tidak akan melupakannya. Serius. Tidak akan pernah
kulupakan,” janji Dan O.
“Tidak apa-apa jika kamu lupa. Aku akan
ingat. Aku tidak akan lupa dirimu yang amat besemangat saat hendak melihat
bintang.”
Dan O tersenyum lebar mendengar ucapan Ha
Roo. Dan dia jadi ingin mendengar kisah itu, yang Ha Roo katakan bahwa mereka
sudah pernah bertemu lama sekali.
--
Ha Roo membawa Dan O ke perpustakaan dan
menunjukkan gantungan yang mereka temukan saat perkemahan musim panas dengan
judul yang ada di buku komik SECRET. Mirip. Dan O sampai membuka lebar mulutnya
karena ternyata mirip.
Ha Roo memberitahu kalau selama ini, dia
mengira dirinya bermimpi. Tapi, setelah melihat semua ini, dia yakin kalau itu
adalah ingatannya. Dia menghadiahkan gantungan itu pada Dan O dulunya. Dan dia
rasa, itu sebabnya dia terus melihat bunga terompet itu, untuk menunggu Dan O.
Menunggu hingga Dan O menemukannya.
Dan O keluar dari kediamannya dengan terburu-buru dan Ha Roo sudah
menantinya. Ha Roo datang membawa buah kesukaan Dan O. Dan O sangat senang dan
terus tersenyum pada Ha Roo.
Psaat!
Ha Roo membuka hadiah itu dan isinya adalah buah jeruk. Dan O senang
menerimanya dan bertanya apakah itu hadiah dari pangeran Kyung? Ha Roo tidak
menjawab dan Dan O langsung menyuruhnya untuk pergi.
Ha Roo menundukkan kepala dan memohon pamit.
Syaat!
Dan O menghentikan Ha Roo untuk pergi. Dia merasa aneh pada dirinya
sendiri karena bicara dan bertindak berlawanan dari keinginannya. Ha Roo
mendengar gumaman Dan O dan menatapnya.
Dan O tidak menyadari tatapan Ha Roo dan malah mengajak Ha Roo untuk
makan buah itu bersama dnegannya.
--
Dan O berjalan bersama Kyung di kediaman Kyung. Dia datang untuk
memberikan hadiah pada Kyung. Kyung merasa tidak nyaman dan menyuruh Dan O
untuk pergi sekarang. Dia adalah orang sibuk di istana, jadi, Dan O tidak bisa
berkunjung tiba-tiba. Dan O menundukkan kepala dengan sedih. Kyung tidak peduli
dan langsung pergi meninggalkannya begitu saja.
--
Menteri Eun masuk dan bergabung dengan mereka. Dan tiba-tiba saja,
Dan O berkata kalau dia tidak menyukai Kyung lagi dan menyuruh Kyung untuk
tidak datang menemuinya lagi. Menteri Eun terkejut dan malah mengira kalau Dan
O terlalu sedih karena Kyung jarang menemuinya. Dia meminta maaf mewakili Dan
O.
--
Kyung sudah kembali ke kediamannya dan menggerutu kalau Dan O
benar-benar merepotkan. Dia tadi sudah menyakinkan Dan O untuk tidak
membatalkan pernikahan. Dan karena itu, dia harus melakukan sesuatu lebih. Dia
ingat kalau waktu itu, Dan O bilang ingin membuat bintang. Karena itu, Kyung
memberi perintah pada Dan O untuk memberikan hadiah yang akan memesona selamanya.
--
Menuruti perintah Kyung, Ha Roo membawa sekotak perhiasan untuk Dan
O. Hadiah dari Kyung. Dan O tampak sedih. Ha Roo sudah hendak pergi.
Syaat!
“Jangan pergi. Aku pasti sakit. Jangan hiraukan aku.”
“Kamu mendengar suara aneh? Atau kamu sering lupa? Kamu tidak bisa bergerak sesukamu?” tanya Ha Roo.
“Bagaimana kamu tahu?” kaget Dan
O.
--
Ha Roo menunjukkan buku komik TRUMPET FLOWER pada Dan O. Ha Roo
bahkan menjelaskan kalau semua yang mereka lakukan tergambar di dalam buku
tersebut. Dan rasanya seperti mereka di ikuti seseorang.
“Aku bisa ingat. Aku ingat lagu favoritmu dan keinginanmu. Aku juga
ingat apa yang kamu lihat. Jadi, mintalah bantuanku jika perlu,” ujar Ha Roo.
“Kamu akan menikahi Pangeran Kyung, artinya, kamu juga penting bagiku,” lanjut
Ha Roo.
--
Dan O berada di pinggiran sungai bersama dengan Ha Roo. Dan O tampak
senang tapi juga kedinginan. Melihat itu, Ha Roo melepas pakaian luarannya dan
memberikannya pada Dan O. Dan O terkejut, tapi Ha Roo berkata kalau dia tidak
apa-apa.
Mereka berdua saling menatap. Tampak jelas kalau mereka sudah mulai
saling jatuh cinta.
Ha Roo bahkan tanpa sadar mendekat pada Dan O. Dan O memenjamkan
matanya, mengira Ha Roo hendak menciumnya. Tapi, ternyata Ha Roo hanya ingin
mengambil kelopak bunga yang terjatuh di pundah Dan O. Dan O jelas merasa malu
karena sudah salah paham.
“Nona,” panggil Ha Roo dan menunjukkan hadiah gantungan yang di
belikannya. “Seperti bunga-bunga itu, aku akan menunggu. Aku akan melindungi
Nona.”
Senyum Dan O langsung mengembang. Dia benar-benar mencintai Ha Roo.
Dan O masih terus memandang gantungan
tersebut. Ha Roo memberitahu Dan O kalau Jinmiche
pernah bilang padanya, kalau dia di ciptakan sudah sangat lama. Dahulu sekali
di dunia lain sebelum buku komik ini di buat. Dan O jadi penasaran dan ingin
membaca buku komik itu. Sayangnya, Ha Roo juga belum pernah melihat buku komik
tersebut. Dia hanya ingat adegannya sedikit demi sedikit.
Dan O berusaha mengingatnya juga, tapi dia
tidak bisa mengingat apapun. Dia semakin penasaran dan menebak kalau dia pasti adalah
Putri dulunya dan Ha Roo pasti seorang pangeran. Ha Roo tersenyum dan berkata
mirip seperti itulah.
“Aku sangat penasaran bagaimana kita di
dunia lain. Apa kita bahagia?”
“Ha Roo, aku yakin kita akan memiliki akhir
bahagia di cerita ini juga.”
“Ya. Akan kupastikan begitu.”
--
Ha Roo mengenakan pakaian bebas. Kyung yang
baru datang, menyindir Ha Roo yang tidak datang latihan tadi. Tapi, Ha Roo
menanggapinya dengan dingin juga.
“Sepertinya kamu senang berpura-pura
menjadi protagonis bersama Dan O,” sindir Kyung.
Ha Roo langsung memperingati Kyung untuk
tidak mengganggu Dan O. Kyung semakin kesal, emangnya siapa Ha Roo hingga bisa
bilang begitu? Ha Roo membalas kalau dia sudah lama mengenal Dan O. Jauh lebih
lama dari dugaan Kyung. Jangan buat dia menderita.
“Baiklah. Tidak akan,” jawab Kyung. “Omong-omong,
katamu kamu mengubah takdirmu. Apa itu benar, atau hanya berjalan sesuai
rencana penulis? Kamu sudah memikirkannya?”
“Kyung. Kita berada di dunia komik. Kita
harus bergerak dan bicara sesuai kemauan penulis.”
“Jika kamu tahu itu, ikuti saja papan
ceritanya. Ini semua dimulai saat penulis menggambar halaman pertama.”
“Penulis itu jelas menggambarku, tapi kenapa aku merasakan emosi yang tidak digambarkan olehnya? Perasaan menyukai seseorang dan ingin melindungi seseorang. Perasaan ini tidak digambar oleh penulis. Semuanya digambar oleh Dan O.”
“Dia milikku. Kami ditakdirkan bersama
sejak awal,” tekan Kyung.
“Dan O bukan milikmu atau penulis. Dia
hanya Dan O,” balas Ha Roo.
“Penulis menggambar Dan O sebagai
tunanganku. Kamu terus mencoba mengubah panggung atau semacamnya. Pikirkanlah.
Apa ada yang berubah sesuai keinginanmu? Pada akhirnya, kita mengikuti cerita
penulis. Jangan bicara seolah-olah kamu bisa membuat perubahan tentang Dan O
atau tentang dunia ini.”
“Meskipun ceritanya terus mengalir seperti
papan cerita penulis, aku akan berusaha yang terbaik untuk Dan O sampai akhir.”
“Kamu mau menghilang lagi?”
“Aku tidak peduli. Kamu bilang kita di sini
karena penulis menggambar kita. Bagiku, Dan O adalah awalku. Jadi, aku akan
baik-baik saja jika peranku berakhir dengan Dan O. Bagimu, dia mungkin hanya
figuran. Bagiku, dia adalah tokoh utama,” tegas Ha Roo.
--
Ju Da dan Do Hwa janjian bertemu di ruang musik. Do Hwa meminta maaf datang terlambat karena dia harus mampir dulu ke suatu tempat tadi. Ju Da tidak mempermasalahkan hal tersebut. Do Hwa kemudian bertanya alasan Ju Da mengajak bertemu di sekolah, tapi Ju Da berkata tidak ada alasan. Ju Da bahkan terang-terangan berkata kalau dia memikirkan Do Hwa.
Do Hwa senang mendengarnya, tapi dia tidak
mau memainkan biola untuk Ju Da. Ju Da tertawa, dia tidak akan meminta Do Hwa
bermain biola untuknya. Do Hwa tersenyum kecil. Do Hwa kemudian mengerluarkan
sesuatu dari kantong. Dia membelikan Ju Da sepasang sepatu sekolah baru.
Sepatu itu berwarna putih dan cantik. Do
Hwa berkata kalau dia membeli sepatu itu dengan menebak ukuran kaki Ju Da.
Tidak hanya itu, Do Hwa bahkan memakaikan sepatu baru itu pada Ju Da.
Untungnya, ukurannya sesuai.
Do Hwa kemudian mengeluarkan spidol dari tas-nya dan menggambar kupu-kupu di sepatu itu. Do Hwa tahu bahwa gambar dan sepatu itu mungkin akan hilang saat panggung berakhir. Ju Da hanya diam dan terus menatap Do Hwa, dengan pandangan yang sulit ku artikan.
“Kamu tahu sesuatu yang disebut efek kupu-kupu?
Hal sekecil ini bisa mengubah takdir. Dan O dan aku mencoba mengubah takdir
kami. Dan O ingin memperbaiki penyakit jantungnya dan aku ingin kita saling
menyukai. Tapi itu tidak bisa terjadi. Aku tidak punya pilihan selain
mendukungmu dan Nam Ju,” sedih Do Hwa.
“Do Hwa. Aku tidak ingin kamu mendukungku,” ujar Ju Da, membuat Do Hwa terkejut. “Kenapa? Aku tidak boleh mengatakan hal seperti ini?”
Psaat!
Adegan berpindah ke Nam Ju yang berada di
Prancis. Nam Ju sibuk bekerja sendirian. Dia menghela nafas lelah dan melihat
SNS Ju Da. Di SNS, Ju Da membuat status : Seseorang
yang sangat ku sukai. Nam Ju jadi ragu untuk menelpon Ju Da atau tidak.
Saat itu, abangnya masuk dan menyindir Nam
Ju yang datang hingga kemari padahal tidak perlu. Nam Ju berusaha
mengabaikannya. Abangnya itu terus menyindir Nam Ju yang sebelumnya tidak
pernah tertarik dengan bisnis dan sebaiknya luluskan saja sekolahnya kemudian
kuliah keluar negeri. Hidup saja dengan menghabiskan uang seperti air. Kenapa
harus tiba-tiba kemari? Apa Nam Ju pikir ini akan mengubah segalanya?
“Kamu sudah menggila karena seorang gadis. Sepertinya
ibumu cukup gelisah. Dia bahkan
mengunjungi gadis itu secara langsung,” ujar abangnya.
Nam Ju terkejut. Dia jadi mengerti dengan
sikap Ji Da yang tiba-tba berubah.
“Ya, dia membuatku gila,” akui Nam Ju. “Karena
itu aku pasti putra Oh Jae Beol dari Serinne Fashion, dan tidak boleh membuat
kekasihku menangis.”
--
Sae Mi dan trio girl membaca berita
mengenai Oh Hee Ju dan Oh Nam Ju yang bersaing untuk menjadi penerus Serinne
Fashion. Sae Mi dengan bangga memberitahu kalau ayahnya datang ke konferensi
yang Nam Ju ikuti di Paris. Trio girl pembully semakin merasa kalau tidak
mungkin bagi mereka mendapatkan Nam Ju karena Nam Ju seperti seseorang dari
dunia lain.
Ju Da yang sedang menyiram tanaman di meja guru, tampak sedih. Dia jadi teringat saat Ny. Cha menemuinya dan menamparnya karena dekat dengan Nam Ju.
Soo Chul ikut gosip dan memberitahu kalau
Nam Ju kabarnya akan kuliah di luar negeri. Dan juga, dia dengar kalau ayah Nam
Ju sakit. Dan karena itulah mereka memperebutkan kursi penerus. Kakaknya Nam Ju
jadi merasa terancam dan kabarnya akan mengirim Nam Ju kuliah keluar negeri.
Ju da terkejut mendengarnya hingga
menjatuhkan siraman air. Karena itu, dia menarik perhatian Sae Mi dan trio girl
pembully. Mereka langsung mengejek Ju Da yang tidak punya pelindung lagi karena
Nam Ju sudah tidak ada di sini. Mereka dengan sengaja menyiram wajah Ju Da
dengan penyiram air dan mengejeknya.
“Aku kasihan kepadamu. Kamu merasa seperti
Cinderella, bukan? Tapi tahukah kamu kenapa Cinderella bisa menikahi pangeran? Karena
dia cantik? Karena dia penari yang baik? Bukan begitu. Cinderella bukan rakyat
jelata. Dia seorang bangsawan. Kamu tahu maksudku, bukan?” sindir Sae Mi.
Ju Da hanya bisa menundukkan kepalanya.
Syaat!
Adegan berakhir. Tatapan mata Ju Da berubah. Dia tertawa sinis. Dan tanpa di duga, dia balas menyemprotkan air ke wajah orang yang tadi menyemperotnya. Semua berseru kaget dengan apa yang Ju Da lakukan.
Ju Da bahkan menatap Sae Mi dengan
mengintimidasi hingga memnbuat mereka terdiam takut.
--
Ju Da berada di taman dan menggali dengan kasar. Do Hwa yang ada di sana, merasa ada yang janggal dari Ju Da. Pas kali, Dan O lewat. Do Hwa langsung memberitahu Dan O kalau Ju Da bersikap sedikit aneh. Dan O melihat yang Ju Da lakukan dan membenarkan. Dia sering melihat Ju Da menyiram bunga, tapi belum pernah melihat Ju Da menyerang bunga seperti itu.
Do Hwa kemudian mengalihkan topik karena
teringat kalau abangnya (dr. Lee) bilang kondisi jantung Dan O tidak begitu
baik.
“Ju Hwa sangat khawatir, tapi aku baik-baik
saja. Aku sudah mengatasi masalah pengaturanku, penyakit jantung. Aku sedang
menikmati momen paling bahagia...”
Psaat!
Dan O tiba-tiba berpindah ke rumah sakit dan sedang bersama dr. Lee. Dengan serius, dr. Lee menyarankan agar mereka melakukan operasi saja. Dan O terkejut mendenga kata operasi. tn. Lee berusaha menyakinkan Dan O untuk tidak khawatir. Tapi, dari raut wajah Dan O, jelas dia merasa sangat khawatir.
Selesai menemui dr. Lee, Dan O bersama ayahnya keluar dari rumah sakit. Ternyata, Kyung ada datang karena khawatir.
“Kamu benci datang ke rumah sakit, tapi
selalu mendatangiku. Aku tidak akan menikahinya,” putuskan Dan O.
Dan O kaget sendiri sebenarnya. Kenapa
tiba-tiba? Dia jadi teringat ucapan Kyung sebelumnya.
“Aku membencinya sekarang. Jadi, kamu harus
berhenti datang ke rumah sakit.”
“Kondisi Dan O sedang buruk hari ini,” ujar
tn. Eun, menenangkan Kyung.
“Bukan itu alasannya. Ayah. Aku tidak mau menikahi
Kyung,” keputusan Dan O dan langsung pergi begitu saja.
Ayah berusaha menenangkan Kyung.
Syaat!
Adegan sudah berakhir. dan O segera menemui
Kyung. Dia masih heran karena Kyung tahu apa yang akan terjadi. Apakah Kyung
juga bisa melihat storyboard? Kyung
tidak menjawab pertanyaan Dan O malah memberitahu kalau mereka tidak bisa
mengubah apa yang telah di tentukan.
“Kamu tidak seharusnya bertanya. Beri aku
jawaban. Apa yang akan kamu lakukan jika aku sudah tahu takdirmu?”
“Kini aku punya sesuatu yang lebih penting
dari takdirku,” jawab Dan O.
“Maksudmu dia?”
“Ya.”
“Aku mengerti, tapi tunggu dan lihat saja
perasaanmu akan berubah atau tidak,” peringati Kyung.
Tags:
Extraordinary You