Sinopsis
K-Drama : Extraordinary You Episode 22
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke
panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung
sudah selesai
======
Dan O masih saja kepikiran mengenai Ha Roo
dan benar-benar berharap bisa berduaan saja dengan Ha Roo. Dia terus tertawa
dan tersenyum mengingat semua perkataan Ha Roo padanya. Dan akhirnya kini dia
mengerti kenapa ucapan Nam Ju dan Ju Da sangat cheesy semua karena rasa kasmaran.
Saking senangnya, Dan O tidur sambil terus
tersenyum.
--
Saat menuju sekolah, Ha Roo berjumpa dengan
seorang siswi yang menanyakan dimana ruang guru. Ha Roo menunjukkan arahnya,
tapi dia merasa tidak asing dengan wajah siswi baru tersebut.
--
Ha Roo masih saja memikirkan mengenai siswi tersebut. Hingga dia tidak sadar saat Dan O tiba-tiba muncul dan menyapanya dengan riang. Ha Roo tersenyum menatap Dan O dan balik menyapanya dengan ceria. Cara Ha Roo memanggil Dan O, membuat jantung Dan O jadi berdebar kencang. Dan O langsung protes pada Ha Roo karena merasa tidak adil. Di saat dia merasa jantungnya seperti akan meledak, Ha Roo malah tampak tidak gugup sama sekali.
Ha Roo tersenyum. Dia meraih tangan Dan O dan meletakkannya di dadanya, agar Dan O bisa merasakan detak jantungnya. Dia juga merasa gugup bersama dengan Dan O.
Sae Mi dan Soo Chul muncul tiba-tiba hingga
Dan O dan Ha Roo refleks menjauh. Sae Mi yang tidak peka, tidak menyadari ada
hal yang aneh dengan Dan O dan Ha Roo. Sementara, Soo Chul sadar dengan tingkah
aneh mereka dan bertanya dengan bercanda, apakah mereka berdua pacaran?
Dan O sangat malu hingga memukul Ha Roo
malu-malu. Ha Roo memegang lengannya yang di pukul Dan O dan bergumam walau
tubuh Dan O mungil, ternyata, tenaganya kuat juga.
Adegan berpindah ke halaman sekolah dimana
para siswa/I mengantarkan kepergian Nam Ju yang akan pergi keluar negeri.
Mereka menangis dan merasa hati mereka hancur. Di sana juga ada Ju Da. Nam Ju
menatap Ju Da dan memberitahu kalau dia benar-benar akan pergi.
Ju Da tampak sedih dengan kepergian Nam Ju.
Dia hendak mengatakan sesuatu, namun tidak bisa. Penulis bahkan menambahkan
efek seperti daun yang berguguran.
Syaat!
Adegan berakhir. Dan ekspresi Ju Da
mendadak berubah. Bahkan, Ju Da bisa melihat efek yang di buat penulis, padahal
sebelumnya, dia tidak akan sadar dengan hal itu.
(Oke, bisa di pastikan kalau Ju Da sudah sadar kalau ini hanyalah dunia komik.
Aku yakin).
“Hei, Oh Nam Ju,” panggil Ju Da dan
menghampiri Nam Ju. “Jangan cemaskan aku. Aku ingin tahu akan seperti apa aku
tanpamu.”
“Kamu tanpa aku?”
“Mungkin juga menyenangkan. Selamat
tinggal,” ujar Ju Da dan ekspresi-nya benar-benar tampak dingin. Seolah sama
sekali tidak sedih dengan kepergian Nam Ju.
--
Guru menjelaskan mengenai kisah singkat
“The Stars”, karya dari Alphonse Daudet. Kisah itu mengungkapkan cinta romantis
seorang bocah gembala yang mencintai seorang wanita dengan menggunakan bintang.
Dan karena itu, guru memerintahkan para murid untuk memikirkan seseorang yang
mereka sukai saat menikmati paragraf terakhir karya tersebut.
Kyung diam-diam memperhatikan Dan O.
Sementara Dan O, dia hanya menatap ke arah Ha Roo. Dan Ha Roo menutup matanya,
memikirkan orang yang di sukainya.
Dan O dan Kyung yang di dampingi Ha Roo, berada di taman bunga yang
sangat luas. Dan O benar-benar bahagia dan memberitahu Kyung kalau dia ingin
melihat bintang di padang luas seperti itu dengan kekasihnya. Itu harapannya.
Ha Roo terbangun karena panggilan Dan O padanya. Pelajaran sudah selesai. Melihat Dan O, Ha Roo tiba-tiba berkata kalau dulu Dan O pasti juga sangat menyukai bintang. Ha Roo bahkan membelai kepala Dan O dan mengajak Dan O pergi bersamanya. Dan O tersenyum dengan sangat bahagia karena kepalanya di belai oleh Ha Roo.
--
Ha Roo membawa sebuah kain hitam dan menyimpan-nya ke loker-nya. Kyung yang melihat kain hitam itu, penasaran dan ingin tahu untuk apa kain itu? Dengan ketus, Ha Roo menjawab kalau itu bukan urusannya Kyung.
Kyung menggerutu kesal dengan sikap Ha Roo.
“Bagaimana kamu bisa mengatakan itu
kepadaku? Kamu menjadi sangat berbeda hanya dalam beberapa hari. Kamu pernah
menjadi teman yang mendengarkan semua ucapanku,” sinis Kyung, mengingatkan
karakter Ha Roo. “Tentu saja, itu masih karaktermu, bukan? Kamu sangat
menyebalkan saat menyadari dirimu.”
Usai mengatakan itu, Kyung pergi
meninggalkan Ha Roo.
Ha Roo mengarahkan pedangnya ke leher seorang pria yang berlutut di
tanah. Kyung datang dan bertanya dengan dingin, apakah pria itu masih menolak
memihaknya? Pria itu tetap pada pendiriannya akan melindungi Yang Mulia sampai
akhir.
Kyung tersenyum sinis. Dia memberikan tanda dengan matanya, dan tanpa ragu, Ha Roo langsung menebas leher pria tersebut. Darah pria itu terciprat ke tubuh Ha Roo dan pria tersebut, tewas seketika.
“Bagus untuk kakakku. Dia punya banyak pengikut setia,” kesal Kyung.
“Hanya kamu yang setia kepadaku. Karena itulah akan kupastikan Eun Mu Young
memihakku. Cari tahu lebih banyak tentang Eun Dan O,” perintah Kyung.
Ha Roo menundukkan kepala, menerima perintah tersebut.
--
Mengikuti perintah Kyung, Ha Roo diam-diam menyelinap ke kediaman
menteri Eun. Dia memata-matai Dan O.
Dan O pergi ke pasar dan tampak bahagia bisa berkeliling di pasar. Dayang-nya sampai harus berlari-lari mengejarnya. Mata Dan O tertarik pada sebuah gantungan tanda nama bermotif bunga terompet. Dia hendak membelinya, tapi dayang-nya melarang dan malah menarik Dan O untuk segera ke suatu tempat. Ha Roo masih mengikutinya dan memperhatikan semua itu.
--
Dan O ada di rumah jahit dan sedang memilih kain. Ha Roo masih mengikutinya. Saat itu, Dan O tidak berhati-hati dan hampir terjatuh. Refleks, Ha Roo langsung menangkap tubuhnya.
--
Ha Roo masih mengikuti Dan O. Tapi, tiba-tiba saja, dia kehilangan
jejak. Ternyata, itu hanya jebakan Dan O. Dia tahu kalau Ha Roo sudah
mengikutinya sedari tadi. Dia menyerang Ha Roo dari belakang dan bertanya siapa
Ha Roo?! Kenapa membuntutinya?!
“Aku tidak bisa menjawabnya.”
“Hanya ingin.”
“Jawab aku!” perintah Dan O, dan meletakkan pisau semakin dekat ke
punggung Ha Roo.
Jawabannya tersebut membuat Dan O kehilangan fokus sesaat dan moment
itu di manfaatkan oleh Ha Roo untuk kabur.
--
Dan O berada di perpustakaan. Kyung juga ada di sana. Dan ternyata,
Ha Roo juga ada di sana, tapi di lantai duanya. Kyung memberi tanda pada Ha
Roo, dan Ha Roo segera menjatuhkan tumpukan buku yang ada di lantai 2 ke atas
Dan O. Kyung segera berlari dan melindungi Dan O dari tumpukan buku yang
terjatuh.
Dan O terkejut. Dia menatap Kyung dan tampak terkesima. Kyung tersenyum sinis, menyadari kalau Dan O sudah menyukainya. Dengan sengaja, Kyung menjatuhkan kantong yang berukir namanya ke lantai, dan kemudian berlalu pergi dari sana tanpa mengucapkan apapun.
Ha Roo melihat semua itu dari atas.
Dan O benar-benar jatuh cinta pada Kyung. Dia juga menemukan kantong tersebut dan semakin ingin bertemu dengan Kyung lagi.
--
Dan O masih menatap kantong milik Kyung. Hanya memiliki kantong itu
saja, sudah membuat Dan O bahagia. Dia benar-benar ingin tahu orang seperti apa
Kyung dan ingin bertemu dengannya lagi. Tapi, bagaimana? Haruskah dia menunggu
di tempat itu lagi?
Ha Roo masih mengintai Dan O dan melihat senyuman senang di wajah
Dan O. Melihat senyum itu, dalam hatinya, Ha Roo merasa menyesal. Harusnya, dia
mengatakan pada pangeran Kyung kalau Eun Mu Young tidak memiliki kelemahan.
Psaat!
Psaat!
Adegan berpindah. Ha Roo terkejut karena mendengar suara itu dan tiba-tiba saja dia sudah berada di perpustakaan. Dia melihat di sana ada Dan O yang masih menunggu dengan kantong di tangannya, berharap kalau Kyung akan muncul.
Kyung muncul di belakang Ha Roo. Kyung sudah yakin kalau Dan O pasti
akan kemari ke sini lagi. Dan karena itu, Kyung hendak menemui Dan O. Ha Roo
hanya diam, tapi jauh di dalam hatinya, dia berharap bisa menghentikan
pertemuan itu. Dia ingin bergerak tapi tidak bisa.
Syaat!
Ketika sudah bisa bergerak, Ha Roo refleks menarik tangan Kyung,
menghentikannya. Sebuah tindakan yang tidak sopan kepada seorang pangeran.
Kyung mengibaskan tangan Ha Roo dan menatapnya penuh amarah! Apa yang Ha Roo
lakukan?!
Dan karena hal yang Ha Roo lakukan itu, Dan O sudah keburu pergi
dari sana sebelum Kyung sempat menemuinya. Kyung menjadi semakin marah karena
Ha Roo sudah mengacaukan semuanya!
Psaat!
Ha Roo kembali mendengar suara tersebut dan adegan kembali berpindah ke pasar. Ha Roo benar-benar bingung. Apa yang terjadi pada dirinya? Dan darimana asal suara tersebut?!
Ha Roo berada di pasar bersama dengan Kyung dan mereka melihat Dan O
di sana. Ha Roo mencoba bergerak untuk menghentikan Kyung, tapi kakinya tidak
bisa di gerakkan. Dan lagi-lagi, Kyung mengatakan hal yang sama seperti tadi
saat di perpustakaan.
Kyung dengan sengaja berjalan melewati Dan O. Dan O yang seolah
melihatnya, segera mengejar Kyung, tapi dia kehilangan jejak.
Eh, Kyung tiba-tiba muncul di belakangnya dan menyelamatkannya yang
hampir terjatuh karna di senggol orang. Melihat Kyung, Dan O tersenyum dengan
sangat lebar.
Sementara Ha Roo, hanya bisa berdiri diam dengan kaku, melihat semua
adegan tersebut.
“Kamu ingat aku?” tanya Dan O terkejut dan malu-malu karena Kyung
mengingatnya. “Tuan. Namamu. Tolong beri tahu namamu.”
“Kita akan bertemu lagi suatu hari,” jawab Kyung dan berjalan pergi.
Melihat itu, Ha Roo tahu kalau hal yang sudah di takdirkan pasti
akan tetap terjadi.
--
Suatu ketika, Dan O datang ke padang luas dengan bahagia. Tapi, kebahagiaan-nya harus sirna karena Kyung tidak ada. Hanya ada Ha Roo di sana. Ha Roo membawa kabar kalau pangeran Kyung sibuk sehingga tidak bisa datang.
“Aku tahu. Aku tahu dia tidak akan suka bunga. Kenapa dia selalu
sibuk?” gerutu Dan O. “Kamu suka bunga?”
Senyum Dan O kembali. Dia mengajak Ha Roo untuk berjalan bersamanya
melewati padang bunga ini hingga ke ujung. Ha Roo tersenyum dan menganggukan
kepala.
Karena terlalu bersemangat, Dan O sampai terjatuh dan mematahkan gantungan namanya. Ha Roo hendak mengulurkan tangan pada Dan O, tapi dia mengulurkannya saat sadar akan posisinya yang tidak setara dengan Dan O.
Ha Roo mendapat kembali kesadarannya setelah mengingat sebagian kecil memori masa lalunya. Dengan cepat, Ha Roo segera berlari memeriksa ruangan demi ruangan. Dan dia menemukan Dan O yang berada di dalam UKS sedang meminum obatnya. Tanpa sadar, Ha Roo meneteskan air matanya.
--
Ha Roo berada di taman. Dia menatap bunga
terompet yang bermekaran. Tiba-tiba, Ha Roo seperti tersadar akan sesuatu. Dia
mengeluarkan gantungan yang di temukannya bersama dengan Dan O saat mereka
berada di camp dulu. Ha Roo
membandingkan motif bunga yang ada di gantungan dengan yang ada di taman.
Mirip.
Dan motif yang ada di gantungan, membuat Ha
Roo tersadar sesuatu. Dia segera berlari ke perpustakaan dan mencari komik
SECRET. Tulisan SECRET yang ada di buku sama dengan motif di gantungan bunga.
Ha Roo pergi ke perpustakaan menemui
Jinmiche. Dia memberitahu Jinmiche kalau kenangan masa lalu yang terlupakan
terus berdatangan. Dan setiap kali mengingat adegan dari masa lalu, dia di
kuasai oleh emosinya. Hatinya sakit. Dia merasa cemas dan sedih. Bahkan di masa
lalu, Kyung dan Dan O…
“Bertunangan?” sambung Jinmiche. “Penulis
kita kekurangan kreativitas. Penulis terus menggunakan karakter yang sama. Latarnya
mungkin berubah, tapi ceritanya sama. Karena itu kembalinya ingatanmu terasa
menyakitkan. Kamu harus menghentikan orang yang mengubah panggung meskipun itu
Dan O. Jangan membuat kesalahan yang sama lagi,” peringati Jinmiche, serius.
“Kesalahan yang sama?”
“Kamu hanya memprovokasi penulis dengan
mengubah panggung. Kamu masih ingin melanjutkannya? Hanya karena Dan O?”
“Kalian berdua tidak akan pernah bersama. Itulah
keputusan penulis sejak awal,” beritahu Jinmiche dan langsung keluar dapur,
tidak ingin menjelaskan lebih lanjut.
--
Kyung masih ada di sekolah. Dia mendapat
pesan dari Do Hwa yang memberitahu kalau kakaknya (dr. Lee) bilang hasil
pemeriksaan kesehatan Dan O tidak bagus. Jadi, Kyung harus memperlakukan Dan O
dengan baik.
Membaca pesan dari Do Hwa, Kyung menjadi
khawatir dan memutuskan menelpon Dan O. Dia menanyakan kapan Dan O akan ke
rumah sakit lagi?
“Entahlah. Kenapa?”
“Kamu tahu alasanku benci pergi ke sana,
bukan?”
“Tahu. Aku tidak akan meneleponmu. Kamu
tahu? Katakan kepada penulis bahwa aku juga tidak ingin kamu datang,” ujar Dan
O.
Belum selesai Dan O bicara, Kyung sudah
langsung menutup telepon. Dan O jadi kesal. Tapi, kemudian Dan O teringat
sesuatu. Dia memeriksa catatan di ponselnya dan ternyata besok adalah Hari
Peringatan Kematian Ibu Kyung.
--
Kyung sudah keluar duluan dari rumah dan
menunggu ayahnya keluar. tn. Baek keluar rumah bersama dengan Jun Hyun dan ibu
tirinya. Mereka tampak seperti keluarga bahagia tanpa Kyung. Pemandangan yang
sangat di benci oleh Kyung.
Kyung memberitahu ayahnya mengenai Dan O
yang sepertinya semakin sakit. tn. Baek malah tersenyum dan berkata kalau
semakin sakit Dan O, semakin baik untuk mereka. Kyung jelas marah. Dia tahu
kalau ayahnya masih belum sadar (bahwa ini hanyalah dunia komik), tapi
setidaknya, ayahnya harus bisa berpikir seperti manusia di luar panggung.
“Ayah tahu ini hari apa?” tanya Kyung.
“Ada apa hari ini?” penasaran Jun Hyun.
“Astaga. Hari ini peringatan pernikahan ibu
dan Ayah,” jawab ibu tiri Kyung.
Kyung tertawa sinis. Dia mengira ayahnya
ingat kalau ini hari peringatan kematian ibunya. Tapi, ternyata tidak. Kyung
memperingati agar ibu tirinya tidak mengucapkan kata ‘ibu’ di hadapannya lagi.
tn. Baek marah mendengar perkataan Kyung. Kyung tidak takut dan memilih untuk
pergi berjalan kaki saja ke sekolah.
Jun Hyun mengejarnya. Dia meminta maaf pada
Kyung. Dia yakin kalau mereka (ayah dan ibu) tidak memperlakukan Kyung seperti
ini karena ingin.
“Kamu tidak tahu apa-apa. Kamu tidak tahu
bagaimana aku selalu sendirian di luar panggung. Pergilah,” marah Kyung.
Jun Hyun berdiri terpaku dan bergumam, “Aku
juga tahu itu.” (Nah lho, benar kan Jun Hyun ini
mencurigakan. Ternyata, dia juga sadar kalau ini adalah dunia komik. Dan dia
juga termasuk salah satu tokoh yang juga ada di komik TRUMPET CREEPER).
--
Dan O tidak bisa fokus mendengar pelajaran
dan terus menatap ke arah bangku Kyung yang kosong. Ha Roo melihat hal
tersebut.
Bahkan saat jam istirahat, Dan O masih
khawatir karna Kyung tidak mengangkat teleponnya.
Do Hwa lewat dan menyapa Dan O dengan riang. Dia memperkenalkan murid baru di kelasnya (siswi yang waktu itu menanyakan arah ruang guru pada Ha Roo). Dan gurunya memerintahkannya untuk mengajak siswi itu berkeliling sekolah. Dan O menyapanya dengan riang dan menanyakan asal sekolahnya? Siswi baru itu malah bingung dan tidak bisa menjawab. Anehnya, siswi itu memiliki tag name. Yang artinya, dia bukan tokoh biasa.
Dan
O menanyakan Kyung pada Do Hwa sebelum pergi. Tapi, Do Hwa belum melihatnya
hari ini juga. Dan O terlihat khawatir.
--
Kyung ada di makam ibunya. Tidak di sangka,
Dan O ternyata datang ke sana dengan membawa sebuket bunga. Kyung juga kaget
melihat Dan O yang datang.
Mereka duduk berdua untuk berbincang. Dan O
memberikan minuman untuk Kyung. Dan Kyung bertanya, darimana Dan O tahu kalau
hari ini adalah peringatan kematian ibunya?
“Dia meninggal sekitar waktu ini. Saat daun
musim gugur berubah menjadi warna yang indah. Aku ingat kamu menangis
tersedu-sedu hari itu. Astaga, saat masih kecil, kamu sangat cengeng dan cukup
manis. Entah bagaimana kamu bisa menjadi seperti ini.”
“Apa maksudmu?”
“Seseorang yang mengingatku di panggung dan
di luar panggung.”
“Astaga. Kamu baru tahu?”
“Kamu satu-satunya orang yang benar-benar
mengenalku. Kamu hanya tersenyum di depanku. Aku terlambat menyadari betapa
berharganya…,” sesal Kyung. Tapi, dia menghentikan ucapannya dan malah mengajak
Dan O untuk pulang.
--
Kyung mengantar Dan O hingga ke rumah. Dan
saat mereka sudah sampai, hari sudah gelap. Kyung tampak khawatir dan bertanya,
apakah Dan O benar-benar akan mati? Dan O tertawa.
“Kamu tidak tahu kisahku? Kamu percaya pada
kisahku lebih daripada aku.”
“Itu karena aku percaya padamu.”
Psaat!
Dan O sudah berbaring di ranjang dan dadanya terasa sakit. tn. Eun datang dan memeriksa Dan O. Dia merasa khawatir dan juga lega karena demam Dan O sudah turun. Dan karena itu, dia melarang Dan O untuk tidak bersekolah hari ini dan beristirahat saja di rumah.
Dan O tidak mau sebenarnya, dan ingin
pergi, tapi tubuhnya tidak bisa di gerakan. Dan O menjadi semakin khawatir
kalau adegan setelah ini adalah di rumah sakit. Dia takut kalau Ha Roo akan semakin
khawatir karna dia tidak muncul di sekolah.
--
Ha Roo berada di sekolah dan merasa sedih
karena Dan O tidak datang. Dia tahu kalau Dan O pasti sakit lagi. Dan tidak ada
yang bisa di lakukannya.
--
Ha Roo berbaring di ruang lukis dengan kain
hitam. Dia memikirkan keinginan Dan O yang ingin melihat bintang.
TRUMPET CREEPER
Kali ini, Ha Roo bisa melihat jelas kalau orang yang melihat bintang
dengan Dan O adalah Kyung. Dan dia hanya bisa berdiri jauh dari mereka.
Ha Roo terbangun dengan terkesiap karena
ingatannya tersebut.
--
Dan O kembali masuk sekolah. Begitu masuk,
orang pertama yang di temuinya adalah Ha Roo. Ha Roo sangat senang melihatnya
dan memeluk-nya dengan erat. Dia juga menanyakan kondisi Dan O.
Kyung melihat semua itu.
Dan O memberitahu kalau dia sangat sehat.
“Kamu sudah lama menungguku?” tanya Dan O.
Ucapan Ha Roo membuat Kyung teringat dengan potongan komik TRUMPET CREEPER yang terbakar. Ada tokoh yang mengucapkan kalimat yang mirip sama seperti yang Ha Roo katakan. Sayangnya, potongan wajah tokoh itu terbakar. Walau begitu, Kyung yakin ada keterkaitan kisah mereka dengan TRUMPET CREEPER.
Kyung segera berlari ke ruang A3 dan mengambil potongan komik TRUMPET CREEPER yang di sembunyikannya di sana.
--
Ha Roo membawa Dan O ke ruang lukis dan
menyuruh Dan O untuk menutup mata dan menghitung sampai 10. Sambil Dan O
menghitung, Ha Roo mulai menutupi semua jendela dengan kain hitam.
10. Dan O membuka matanya dan berseru kaget. Kain hitam yang menutupi jendela telah di lubangi Ha Roo dengan motif bintang. Hingga sinar matahari yang masuk, membentuk bintang yan bersinar. Dan O benar-benar bahagia dan memuji pemandangannya sangat indah.
“Baik. Aku suka kisah lucu.”
“Mungkin saja dahulu kita saling mengenal, lebih
lama dari yang kita tahu.”
“Dahulu?”
“Apa itu? Sama sekali tidak lucu,” ujar Dan
O.
“Aku akan melakukan apa pun untukmu. Hal
yang kamu sukai. Menciptakan takdirmu sendiri.”
“Aku tidak akan mengubahnya lagi,” tolak
Dan O.
“Kurasa kita tidak bertindak hanya sesuai
keinginan penulis. Kurasa itu sebabnya kamu menemukan aku yang tidak bernama. Mulai
sekarang, di mana pun kamu berada, aku akan menemukanmu lagi,” ujar Ha Roo
serius, menatap Dan O. “Kurasa aku tahu kenapa kamu menjadi awal bagiku.”
“Ha Roo. Terima kasih. Terima kasih sudah
menunjukkan langit malam paling indah kepadaku. Dan mengingat keinginanku.”
Dan O tersenyum pada Ha Roo dengan mata
berkaca-kaca. Demikian juga Ha Roo.
Kyung yang menatap semua itu, tampak
terpukul hingga menjatuhkan potongan komik TRUMPET CREEPER yang di pegangnya.
Tags:
Extraordinary You
nah kan jd bingung gmn ini tar endingnya :'))
ReplyDelete