Sinopsis
K-Drama : Extraordinary You Episode 21
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke
panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung
sudah selesai
======
Dan O mencari Ha Roo di pohon itu. Tapi, dia tidak melihat Ha Roo di sana. Dan O mulai menangis, mengira Ha Roo kembali menghilang. Ha Roo ada di sana. Dia duduk di balik pohon. Dia melihat kedatangan Dan O dan sangat bahagia.
Mereka saling bertemu dan berpelukan dengan
erat.
Dan O mendekat dan dengan berjinjit, dia tanpa sadar mencium Ha Roo. Sekilas. Dan kemudian menghentikannya.
Ha Roo mendekat dan menarik tubuh Dan O. Ha
Roo mencium Dan O. Jam tangan Dan O berbunyi, menandakan detak jantung Dan O menjadi
tidak stabil, namun itu tidak menghentikan ciuman mereka.
--
Setelah beberapa saat, mereka duduk berdua
di bawah pohon. Ha Roo tahu kalau Dan O pasti sangat sulit untuk dapat kemari. Dan
O berkata kalau Ha Roo pasti lebih kesulitan karena hanya bisa menunggunya.
“Sudah kubilang bahwa aku tidak akan pergi
ke mana pun. Di mana pun kamu berada, aku akan menemukanmu,” ujar Ha Roo,
memegang tangan Dan O dengan erat.
Ha Roo bahkan berharap kalau waktu bisa
berhenti dan panggung tidak akan terjadi. Dengan begitu, mereka bisa lebih lama
bersama.
Dan ternyata, tidak jauh dari sana,
Jinmiche melihat mereka. Tatapannya tampak sedih. Dia menghela nafas dalam.
--
Kyung ada di rumah sakit. Masih di dalam kamar rawat Dan O. Dia mencoba menghubungi ponsel Dan O, tapi ponselnya tidak aktif. Kyung ingin mengirim pesan pada Dan O, namun dia mengurungkannya. Kyung tampak sedih saat teringat Dan O yang buru-buru pergi karna ingin bertemu dengan Ha Roo.
Dan
O kecil, selalu menunggu kedatangan Kyung sebelum meminum obatnya. Setiap kali
Kyung mengucapkan mantra : Bibbidi bobbidi boo, maka Dan O akan langsung
meminum obatnya. Walaupun rasanya sangat pahit.
Kyung melihat kalau Dan O sedang membaca buku komik mengenai bunga. Dan O memberitahu Kyung kalau ibunya bilang, semua bunga memiliki makna.
--
Kyung
datang dengan membawakan sebuket bunga untuk Dan O. Dan O sangat senang
menerimanya dan bertanya arti bunga itu pada Kyung.
“Dan
O bodoh,” jawab Kyung.
Dan
O kecewa mengetahui artinya itu. Dia meletakkan bunga itu dan menutup kepalanya
dengan selimutnya.
Kyung
diam-diam melihat catatan yang ada di kantongnya. Arti bunga Mawar merah muda terang
adalah : Hanya kamu yang tahu perasaanku. Itu arti sebenarnya bunga tersebut. Sayangnya,
Kyung tidak mengatakan yang sebenarnya pada Dan O, dan menyembunyikan perasaan-nya
selama bertahun-tahun pada Dan O.
--
Saat
Dan O berada di rumah sakit, Kyung selalu datang membawakan bunga itu untuk Dan
O, walau Dan O tertidur. Dan walau perasaan Dan O padanya sudah berubah
semenjak menyadari kalau semua ini hanyalah dunia komik. Tapi, tidak dengan perasaan
Kyung.
Kyung selalu datang membawa bunga itu. Dia meminta Dan O untuk bangun. Dia ingin memegang tangan Dan O, namun ingatan saat dia memegang tangan ibunya dan kemudian ibunya meninggal, selalu menghantuinya.
End
Kyung berjalan ke ranjang Dan O. Dia mengambil kembali buket bunganya dan mencengkeram-nya dengan erat. Kemudian, dia meninggalkan buket itu di sana dan pergi begitu saja. Wajahnya tampak marah karena rasa kecewa.
--
Dan O yang sudah membaik, sudah mulai masuk
sekolah kembali. Sae Mi dan Soo Chul sangat senang melihatnya dan melihat wajah
Dan O yang ceria, mereka mengira kalau Dan O menjadi lebih baik karena mereka sudah
datang menjenguk.
Ha Roo muncul dan memanggil Dan O. Melihat Ha Roo, Dan O jadi teringat ciumannya dengannya kemarin malam. Hal itu membuat Dan O tersenyum sangat lebar dan bahagia. Ha Roo mendekat padanya, menggenggam tangannya dan mengajaknya masuk ke sekolah bersama.
--
Kyung pergi ke UKS. Mood-nya tampak buruk. Di UKS, dia teringat saat Dan O terbaring di
sana dan dia mulai bertanya-tanya mengenai perasaannya. Hal itu sangat
mengganggunya.
--
Dan O berjalan berdua bersama dengan Ha Roo sambil bergenggaman tangan. Dan tiba-tiba, Ha Roo melepaskan genggaman tangannya. Melihat itu, Dan O tampak grogi dan mulai membuat alasan kalau dr. Lee bilang padanya, bahwa berpegangan tangan bagus untuk sirkulasi darah, hati, mata dan membuat kita lebih pintar. Karena itu lah dia memegang tangan…
Belum selesai Dan O bicara, Ha Roo langsung
berkata kalau bukan itu alasannya memegang tangan Dan O. Dia memegang tangan
Dan O karena dia menyukainya. Ha Roo bahkan langsung memegang tangan Dan O dengan
sangat erat. Dan O sangat malu mendengar ucapan Ha Roo dan berujar kalau Ha Roo
sangat terus terang.
Eh, muncul Do Hwa. Dan O langsung melepas genggaman tangannya dari Ha
Roo dan bersikap alay. Do Hwa tidak curiga dan merangkul Ha Roo dengan akrab
sambil berujar kalau mereka bersenang-senang tanpa dirinya. Ha Roo melepaskan
rangkulan Do Hwa dan mendekat pada Dan O. Dengan terang-terangan, Ha Roo
berkata pada Do Hwa kalau dia ingin berduaan saja dengan Dan O.
“Begini… Benar. Denganku, hanya ada kami
berdua. Jika kamu bergabung dengan kami, kita akan bertiga. Terkadang Ha Roo
salah menghitung,” jelas Dan O, asal membuat alasan, biar Do Hwa tidak curiga.
Do Hwa dengan polosnya percaya saja pada ucapan
Dan O. Dia malah dengan santai memberikan komik : SETANGKAI MAWAR UNTUKMU,
kepada Ha Roo. Dengan komik itu, Ha Roo bisa belajar caranya memikat wanita. Dengan
begitu, ciuman Ha Roo bisa mekar.
Mendengar pertanyaan Ha Roo, Dan O segera
merebut komik itu dari Ha Roo. Tapi, karena terburu-buru, tangan Dan O jadi
terluka terkena goresan kertas komik. Ha Roo jadi khawatir. Do Hwa akhirnya
sadar kalau ada sesuatu antara Ha Roo dan Dan O. Sadar kalau Do Hwa mulai
curiga, Dan O segera mengembalikan buku komik ke Do Hwa dan mengajak Ha Roo
pergi bersamanya.
Do Hwa masih kaget. Eh, Ha Roo malah balik
untuk mengambil buku komik itu sembari mengucapkan terimakasih, dan langsung
pergi.
--
Dan O pergi ke UKS untuk mengambil plester
dan mengobati luka di jarinya. Sambil menempel plester, Dan O menggerutu
mengenai Do Hwa yang memberikan buku komik seperti itu pada Ha Roo. Dan O
khawatir kalau Do Hwa sadar akan hubungannya dengan Ha Roo, tapi harusnya sih
tidak. Dia kan tidak bertindak berlebihan tadi.
Dan O benar-benar lagi kasmaran hingga teringat
terus mengenai Ha Roo. Dia sampai memarahi dirinya sendiri yang pasti sudah
gila karena memikirkan Ha Roo seharian.
Dan O sampai terkejut. Dan kemudian, dia baru
tersadar kalau Kyung ada di UKS juga, di salah satu bilik. Kyung menghampirinya
dan memperingati Dan O agar tidak membuat ekspresi seperti itu lagi di
depannya. Dan O merasa kesal melihat Kyung dan mengira kalau Kyung ingin
bertengkar dengannya. Dia sudah merasa aneh saat Kyung menjadi baik kepadanya
belakangan ini.
“Kamu benar. Ha Roo bisa mengubah panggung
sesukanya. Jadi, kamu menyukai seseorang yang bisa mengubah panggung?” tanya
Kyung.
“Ya, itu benar. Awalnya seperti itu. Saat
aku bersama Ha Roo, panggung berubah. Aku ingin mengubah penyakit parah
tokohku.”
“Lalu apa? Apa yang akan kamu lakukan
setelah mengubahnya? Itu tidak mengubah fakta bahwa kalian berdua…”
“Apa? Kami hanya extra? Ya. Itu juga benar.
Aku masih menjadi extra dan memiliki kisah yang sama. Tapi aku tidak peduli
sekarang. Kini Ha Roo istimewa bagiku. Ingat ucapanku? Aku teman sekelas Nam Ju
dan Ju Da, tunanganmu, dan extra di SECRET. Di atas semua itu, aku Eun Dan O. Saat
aku bersama Ha Roo, aku menjadi diriku sendiri. Dia menjadikanku tokoh utama
setiap kali aku bersamanya. Aku tidak peduli peran apa yang kumainkan di dunia
ini. Aku dan Ha Roo sudah cukup bahagia di luar panggung,” jelas Dan O, dan
langsung keluar dari ruang UKS.
--
Trio boy pembully sedang jalan sok keren di
taman sekolah. Para siswi yang ada di sana merasa sangat jijik melihat gaya sok
keren mereka, apalagi mereka jalan sambil melayangkan ciuman.
Trio boy pembully bertemu dengan trio girl pembully. Ketua trio boy mulai mengeluarkan gombalan pada ketua girly pembully kalau dia belum pernah bertemu dengan wanita sepertinya. Eh, tidak di sangka ketua trio girl ternyata agresif coy, dan bahkan berkata akan bertanggung jawab. Dia akan menjaga ketua trio boy selamanya.
Baru juga bilang gitu, sekali Nam Ju datang, dia langsung lari menghampiri Nam Ju. Melihat itu, hati ketua trio boy pembully terasa di iris-iris cuy. Perih.
Psaat!
Adegan berpindah ke kelas. Nam Ju melihat boarding pass yang Ny. Cha berikan padanya. Boarding pass ke France. Dia teringat saat Ny. Cha melemparkan boarding itu dan berkata kalau dirinya hanyalah cangkang dan harus mengikuti perintahnya untuk pergi.
Nam Ju melirik ke arah Ju Da. Dia tiba-tiba
saja marah. Dia memukul meja dan memerintahkan semua siswa yang ada di kelas
untuk keluar. Dia ingin bicara berdua dengan Ju Da. Semua menurut dan langsung
keluar. Tapi, walaupun keluar, semua jadi kepo dan mengintip dari jendela dan
pintu.
Nam Ju mengajak Ju Da untuk bicara, tapi Ju
Da tidak mau dan mau keluar kelas saja. Nam Ju menyuruh Ju Da agar tidak
terus-terusan menghindar dan bicara padanya.
Diluar, semua pada kepo. Sebenarnya mereka
juga heran karena harus keluar dan mengikuti perintah Nam Ju. Tapi, mau gimana
lagi, semua perkataan Nam Ju harus di dengarkan. Saat melihat kalau Ju Da
menangis, para cewek jadi kesal karena Ju Da selalu saja menggunakan air mata. Apalagi
Nam Ju sangat naif dan tidak tahan melihat air mata wanita.
Nam Ju bertanya apakah perkataan Ju Da padanya saat itu serius? Apa benar tidak ada apa-apa di antara mereka? Ju Da dengan sedih berkata kalau mereka tidak bisa bersama. Dia hanya bisa minta maaf. Ju Da langsung keluar kelas.
--
Do Hwa menghampiri Ju Da yang duduk sendiri
di taman dan menangis. Dia mengulurkan sapu tangannya untuk Ju Da. Ju Da
menerima sapu tangan itu dan menyeka air matanya. Dia menyuruh Do Hwa untuk
pergi saja karena dia tidak ingin Do Hwa melihatnya seperti ini.
“Apa?”
“Kamu tidak seperti biasanya.”
“Lalu, biasanya aku seperti apa?”
“Kamu selalu tersenyum. Aku akan membuatmu
tersenyum lagi,” ujar Do Hwa dan mengeluarkan biola-nya.
Dan dengan kehendak penulis, Do Hwa sudah
meletakkan biola itu pada posisinya, untuk mulai bermain. Do Hwa sebenarnya
kesal, karena dia kan sudah bertekad akan menjaga jarak dari Ju Da, kenapa dia
malah harus main biola lagi.
Syaat!
Untungnya, adegan berakhir sebelum dia
harus bermain. Do Hwa langsung menjauhkan biolanya dan bergumam kalau dia
hampir saja memainkannya. Ju Da tertawa melihat tingkah Do Hwa. Melihat tawa Ju
Da, Do Hwa menjadi senang. Ju Da juga senang dan hendak mengatakan sesuatu. Tapi,
Do Hwa langsung menutup kedua telinganya dan meminta Ju Da agar tidak berkata
bahwa dia adalah malaikat pelindung.
Ju Da tertawa semakin lebar. Melihat tawa
Ju Da, Do Hwa cukup terkejut. Dia tidak menyangka kalau Ju Da bisa tertawa
seperti itu. Ju Da juga tidak menyangka kalau dia bisa seperti ini.
“Begitukah?” tanya Ju Da balik, dan raut
wajahnya tampak berbeda.
--
Kyung berjalan seorang diri dan mengingat pembicaraannya dengan Dan O di UKS tadi. Dan saat itu, dia berjumpa dengan Jinmiche. Melihat Kyung, Jinmiche langsung berjalan cepat, seolah ingin menghindar darinya.
Setelah memberi peringatan itu, Kyung
pergi. Dia tidak melihat raut wajah Jinmiche yang tampak berbeda. Seperti takut
dan gugup.
--
Di dalam kediaman Raja, ada Kyung dan Jinmiche di sana. Mereka mengenakan
pakaian yang sama, dan itu tandanya, mereka berdua bersaudara. Mereka adalah
pangeran kerajaan tersebut. Kyung menatap Jinmiche dengan sinis sebelum keluar
dari kediaman Raja.
--
Kyung keluar dari kediamannya. Dia di sambut oleh menteri Eun. Kyung
juga di dampingi oleh pengawal-nya yang setia : Ha Roo. Kyung menyindiri menteri
Eun yang jarang berkunjung saat dia menunggunya. Menteri Eun hanya bisa menundukkan
kepala, meminta maaf.
Setelah Kyung pergi, menteri Baek menghampiri menteri Eun. Menteri Baek
di temani oleh putranya, Jun Hyun. Menteri Baek memberi tanda agar Jun Hyun
pergi meninggalkan mereka berdua. Dan Jun Hyun menurut.
“Jangan biarkan Pangeran menunggu terlalu lama. Kita tidak bisa
memiliki dua matahari (maksudnya, kalau zaman dulu itu : matahari mewakili
raja. Yang di maksud dua matahari adalah : karena ada dua pangeran, maka akan
ada dua kandidat raja. Dan salah satunya harus di hancurkan. Karena hanya bisa
ada satu raja) di langit yang sama,” ujar
menteri Baek.
“Menghina? Itu berlebihan, Tuan. Aku hanya ingin tahu matahari mana
yang akan kamu ikuti. Kamu menjalani hidup jujur, satu integritas sepanjang
hidupmu. Aku yakin banyak orang akan mengikuti arahanmu.”
“Menjauhlah dari Pangeran. Ini peringatan terakhirku.”
“Kamu juga mengkhawatirkan masa depanku. Aku sangat bersyukur,”
sinis menteri Baek.
“Pada akhirnya, tangannya akan berlumuran darah,” gumam menteri Eun.
Khawatir. Dia sepertinya bisa merasakan kalau Kyung akan membunuh orang-orang
yang menentangnya.
--
Kyung kembali ke kediamannya dengan penuh amarah. Dia menghancurkan dan membanting barang-barang yang ada di sana. Tangannya sampai terluka. Melihat itu, Ha Roo merobek sabuk-nya dan membalutkannya pada tangan Kyung.
“Istana hanya dipenuhi orang-orang Yang Mulia. Jika kamu tidak
menusuknya lebih dahulu, kamu akan ditikam. Aku bermaksud membawamu ke posisi
lebih tinggi. Untuk melakukan itu, kamu butuh tali yang kuat,” panasi Menteri
Baek.
“Tali?”
“Eun Mu Young. Semua pejabat, baik tinggi dan rendah, adalah
pengikut setia Eun Mu Young. Cari kelemahannya dan buat dia memihakmu.”
--
Kyung menemui Jinmiche ke kediamannya. Dengan ramah, Jinmiche menawarkan minum untuk Kyung dan bahkan menuangkannya. Kyung menerima minuman tersebut, tapi dia tidak meminumnya dan membuangnya ke lantai.
“Jika kamu tidak bisa meminum minuman itu, bagaimana aku bisa?”
sinis Kyung. “Siapa yang akan membayangkan bahwa Ibu Suri akan meracuni ibuku karena
takut kehilangan cinta Raja? Kamu seperti Ibu Suri. Termasuk caramu dekat
dengan dayang istana. Yang Mulia, aku sungguh berharap kamu akan tetap sehat,”
ujar Kyung. Ucapannya tersirat ancaman.
Usai mengatakan ancamannya tersebut, Kyung pergi. Jinmiche tampak
tertekan dengan ancaman Kyung. Tampaknya, dia adalah orang yang tidak menyukai
konflik dan tidak ingin adanya pertumpahan darah.
--
Ibu Suri datang ke kediaman Putra Mahkota (Jinmiche). Dia marah
melihat Jinmiche yang minum-minum. (Owh, Ibu Suri ternyata adalah Ny.
Cha – ibu dari Oh Nam Ju).
“Apa kamu takut kepada Pangeran Kyung?” tanya Ibu Suri penuh amarah
dan menampar Jinmiche. “Aku minta maaf atas sikap burukku, Yang Mulia. Namun,
menurutmu kenapa aku melakukan itu? Kamu sudah mengambil takhta. Kamu hanya
bisa pergi begitu hidupmu berakhir. Jika harus, tinggalkan saja cangkangmu di
sana. Tidak boleh ada kesalahan dalam hidupmu. Karena takhta ini adalah fondasi
negeri ini. Karena aku ibumu. Karena kita harus menjalani hidup dengan tenang,”
tegas Ibu Suri.
Ibu Suri tidak sadar kalau tangan Putra Mahkota bergetar. Tampaknya dia takut dengan beban dan tekanan yang di terimanya.
Bahkan setelah tidak lagi di komik TRUMPET
CREEPER, Jinmiche tetap gemetar ketakutan saat mengingat semua itu. Dia
berusaha keras menahan tangisnya.
--
Dan O dan Ha Roo berada di perpus dan melihat buku-buku mengenai tata surya dan bintang. Dan O ingin melihat semua itu, tapi mereka hanyalah di dunia komik dan tidak tahu entah semua ini nyata atau tidak.
“Ini harapanku. Melihat langit penuh bintang.
Tidak ada bintang di langit yang kita lihat di sini,” gumam Dan O. “Aku yakin
bisa melihat itu sebelum mati.”
“Kamu tidak akan mati.”
“Dan O. Kita selalu bisa mengubah hal
seperti itu. Sudah kubilang aku akan mengubah ceritamu,” tegas Ha Roo.
“Periode saat bintang bersinar hanya
sebentar di alam semesta. Bintang-bintang itu memiliki waktu yang terbatas, tapi
bintang-bintang itu bersatu untuk menciptakan alam semesta. Aku yakin akhir
hidupku juga memiliki makna tertentu. Aku yakin kamulah makna itu, Ha Roo,” jelas
Dan O. “Tapi agak menyedihkan aku tidak bisa melihat bintang-bintang ini.”
--
Dan O dan Ha Roo mengembalikan buku-buku kembali ke rak-nya. Saat itu, sinar matahari yang menyeruak masuk ke dalam kaca jendela perpus, terlalu terang, hingga Ha Roo mengangkat tangannya untuk menghalangi sinar matahari. Di saat itu, dia malah teringat mimpinya, mengenai Dan O di TRUMPET CREEPER yang melihat bintang bersama seseorang dan merasa bahagia.
“Dan O, jika kita melihat bintang, cahayanya
pasti datang dari tempat yang jauh. Aku baru saja membaca di buku bahwa
kecepatan cahaya mencapai 300.000 km per detik. Kurasa kita bertemu dari tempat
yang lebih jauh dari yang kita tahu.”
Tags:
Extraordinary You
Jadi di trumpet creeper pun ha roo hahya extra?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletetraumanya kyung bikin dia jd tsundere bener, kasian sih dia ternyata selama bertahun-tahun nyimpen perasaannya buat danoh.
ReplyDelete