Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Buff juga langsung menelpon keluarganya. Dia
memberitahu kalau dia menang Kejuaraan Asia. Tentu saja keluarganya bahagia
mendengarnya. Anaknya sampai berteriak kalau Buff adalah ayah terhebat.
--
Yaya selesai bicara dengan keluarga Xiaomi dan
mengembalikan ponsel kembali ke Xiaomi untuk lanjut bicara. Nenek sangat
bersemangat dan meminta Xiaomi untuk membawa pacarnya bertemu mereka. Dan
Xiaomi mengiyakan, dia akan membawa pulang pacarnya untuk di pertemukan pada
Nenek, ayah dan ibu.
Yaya yang mendengar ucapan Xiaomi terkejut tapi
juga bahagia. Apalagi Xiaomi terus memujinya di hadapan keluarganya kalau dia
adalah orang yang muncul di saat tersulit, mendukungnya, membantunya dan
membuatnya kembali bersemangat.
“Jadi,
di dalam hatinya, dia sudah menganggapku sebagai pacarnya. Sekarang, aku merasa
sangat damai. Mengetahui hal ini seperti keajaiban. Kau adalah Hero selamanya
bagiku. Kau dulunya adalah bintang yang sangat jauh, namun secara perlahan muncul
di depanku, di dalam hatiku.”
--
Shangyan benar-benar bahagia hingga dia
terang-terangan membawa Tong Nian keluar melalui pintu utama. Banyak fans yang
berkumpul di sana dan membuat mereka kesulitan untuk lewat. Tanpa ragu,
Shangyan segera berteriak dan memberitahu semuanya kalau wanita di sampingnya
adalah istrinya. Tong Nian sangat bahagia mendengarnya. Tapi, Shangyan malah
berbohong pada semua fans kalau istrinya sedang hamil dan dia meminta tolong
mereka membukakan jalan agar bisa membawa istrinya mengecheck kandungan.
Jalan pada akhirnya di buka dengan mudahnya. Tong
Nian sampai speechless mendengar
kebohongan Shangyan. Di depan mereka sudah ada mobil yang menunggu dan akan
membawa mereka ke tujuan.
Dan di dalam mobil, mereka tidak ragu menunjukkan
seberapa besar cinta mereka. Mereka saling berciuman dengan mesra.
--
Shangyan sudah tiba di depan rumah Tong Nian. Tong
Nian memohon pada Shangyan agar memberitahunya dulu apa yang sebenarnya ingin
Shangyan lakukan? Shangyan tidak mau memberitahu karena nanti Tong Nian juga
akan tahu begitu masuk.
Tong Nian tetap penasaran dan meminta Shangyan
memberitahunya duluan. Apalagi Shangyan malah bilang saat dia bicara pada orang
tua Tong Nian, Tong Nian juga harus membantunya. Tong Nian jadi menduga, apakah
Shangyan bangkrut dan tidak berani bilang pada orang tuanya? Shangyan hanya
menjawab : “Rahasia.”
Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah. Ayah dan ibu
cukup kaget melihat Shangyan yang datang. Tapi, tidak lupa mereka memberikan
selamat atas kemenangan klub KK. Mereka tadi menonton pertandingannya secara
online. Ayah bahkan dengan antusias berkata kalau pertandingan tadi sangat
menarik. Apalagi ketika Wu Bai mengibarkan bendera di atas panggung, itu
membuatnya sangat bersemangat! Ini sama seperti saat Olympic Games!
“Ma, Pa.
Han Shangyan kemari karena ini mengatakan sesuatu,” ujar Tong Nian.
Ayah dan ibu langsung memberikan izin pada
Shangyan untuk bicara.
“Paman, Tante, aku benar-benar minta maaf. Aku
datang kemari tanpa pemberitahuan sebelumnya,” ujar Shangyan membuka
pembicaraan dengan serius dan membuat ayah serta ibu Tong Nian jadi khawatir
juga. “Hari ini adalah hari yang sangat spesial bagiku. Mungkin kalian sudah
tahu kalau dulu aku hanya pernah memenangkan kejuaraan nasional, tapi aku tidak
di takdirkan untuk melangkah lebih jauh di podium dan aku berhenti di level
Nasional. Hari ini, anak-anak di klub ku telah melangkah lebih jauh daripada
jalanku, mereka memenangkan Kejuaraan Asia. Bagiku ini hal yang sangat
membanggakan.”
“Kami juga bangga padamu,” ujar ayah dan ibu.
“Terimakasih Paman dan Bibi atas dukungan kalian!”
ujar Shangyan dengan sangat hormat. “Aku berharap di hari spesial ini, aku
dapat menyakinkan kalian untuk mempercayakan putri kalian padaku.”
Semua kaget. Tidak menyangka kalau Shangyan ternyata
datang untuk melamar Tong Nian.
“Aku sangat beruntung di hidupku ini, bisa bertemu
dengan Nian Nian. Dia mengajarkanku bagaimana untuk tersenyum. Setiap kali aku
melihat senyumnya, semua masalah di hidupku hilang seperti asap. Aku tahu,
kalian tidak cukup puas dengan masa laluku. Mengenai hal itu, aku dapat
memahaminya. Aku tidak tahu bagaimana menjadi romantis. Berkencan seperti
bertarung dalam perang bagiku. Tapi, karena kehadiran Nian Nian, aku belajar
bagaimana caranya mencintai seseorang. Dan aku berharap, ke depannya, aku dapat
belajar mencintainya dengan lebih baik,” yakinkan Shangyan.
Tong Nian menangis terharu mendengar perkataan
Shangyan.
“Nian Nian, meskipun aku lebih tua darimu, tapi
ada banyak saat-saat aku lebih kekanakkan daripadamu. aku harap di masa depan
kita bisa saling bertukar. Kau tidak perlu mengakomodasi apapun padaku. Aku
ingin kau menjadi pusat duniaku. Biarkan aku menjagamu, okay?” lamar Shangyan.
Tong Nian bingung harus menjawab apa dan malah
bertanya pada ibu nya dia harus menjawab apa. Ibu langsung membalas kalau Tong
Nian harus jawab sendiri, bukannya bertanya padanya.
Ayah maju dan bicara serius pada Shangyan. Dia
hanya mempunyai satu putri, dan dari kecil, dia tidak pernah membiarkan Tong
Nian melalui kesulitan.
“Jangan khawatir, paman. Aku tidak akan pernah
membuat Tong Nian kesulitan.”
Ayah tampak sedih. Tapi, keseriusan Shangyan
membuatnya luluh. Jika Shangyan dan Tong Nian bersama-sama ingin menikah, dia
tidak bisa mengatakan apapun lagi. Ibu juga setuju.
Shangyan sangat senang mendengarnya. Dan karena
ayah dan ibu sudah setuju, dia akan pergi untuk mendaftarkan pernikahan mereka
dan membuat surat nikah sekarang. Dia datang kemari sekalian minta persetujuan
dan sertifikat Tong Nian untuk mendaftarkan pernikahan. Ibu sampai kaget dan
berkata kalau Shangyan selalu saja tidak terduga dan terburu-buru.
Ayah dan ibu memberikan yang di perlukan untuk
mendaftarkan pernikahan Tong Nian dan Shangyan. Tapi, mereka sangat berat
memberikannya. Mereka bahkan mengingatkan kalau di masa depan, ada kesulitan
apapun, Shangyan dan Tong Nian harus langsung datang menemui mereka.
Bagaimanapun mereka adalah keluarga. Dan juga, setiap minggu, mereka harus
datang 3 kali untuk makan malam bersama. Dan setelah nasehat panjang lebar,
mereka memberikan dokumen persetujuan mereka untuk Tong Nian menikah dengan
Shangyan.
--
Dan begitu keluar dari rumah Tong Nian, Shangyan
langsung menggendong Tong Nian ala-ala pengantin. Tong Nian kaget dan malu tapi
juga bahagia.
--
Mereka kembali ke klub. Dan mereka sudah sama-sama
bulat dengan keputusan mereka. Mereka akan memberitahu berita bahwa mereka akan
menikah. Sebelum memberitahu, Shangyan mencium Tong Nian dengan dalam dan
sangat lama.
Semua yang ada di sana, berkumpul untuk merayakan
kemenangan mereka, tersenyum lebar dan terpaku melihat mereka berdua. Setelah
itu, mereka semua bersorak heboh!
Tidak hanya itu, Shangyan memberitahu kalau dia
sudah meminta persetujuan orang tua Tong Nian untuk menikah. Semua langsung
bersorak memberikan selamat.
Setelah itu, Shangyan pergi ke lantai atas karena
Solo, Ai Qing dan Ou Qiang berada di kamarnya. Xiaomi juga ke atas dan langsung
memberitahu kalau Shangyan akan menikah. Ou Qiang benar-benar tidak menyangka
kalau orang galak seperti Shangyan akhirnya akan menikah. Dan bahkan menikah
terlebih dahulu dari mereka.
Mereka berempat menatap langit malam. Mimpi mereka
yang selalu mereka bicarakan, bisa mereka perjuangkan dan bahkan mereka
teruskan pada generasi-generasi selanjutnya. Semua sangat bahagia.
Solo mengajak Shangyan untuk minum bersama, tapi
Shangyan menolak karena dia masih harus pergi ke suatu tempat dengan Tong Nian.
“Aku dengan tulus berharap saudara-saudari
sekalian dapat menemukan kebahagiaan kalian sendiri,” ujar Shangyan pada
mereka. Wkwkwkk. Mentang-mentang dia dah laku.
--
Shangyan melihat ke sekeliling klub-nya. Dia melihat
kebahagiaan anak-anak KK. Dan teringat perjuangan yang sudah mereka lalui
selama ini hingga hari ini, mereka bisa memenangkan Juara Asia CTF.
Dia berpas-pasan dengan Wu Bai. Dengan bijak,
Shangyan menyuruh Wu Bai untuk tidak terlalu pendiam dan menyendiri. Sekarang
saatnya untuk mulai pacaran. Lihat saja dirinya, rasanya sangat bagus. Wu Bai
tertawa mendengarnya. Tapi, dia membenarkan kalau sebenarnya dia merasa sedikit
iri. Sangat jarang bisa menemukan cinta sejati di dunia ini. Dan lebih sulit lagi
menemukan kepercayaan satu sama lain.
“Kak, selamat!”
“Semangat untukmu!”
--
Shangyan ternyata membawa Tong Nian ke kantor KUA.
Mereka tiba terlalu pagi dan kantor belum buka. Dan karena kantor belum buka,
Shangyan memutuskan untuk menelpon kakek karena di Norway harusnya masih malam
dan kakek mungkin belum tidur.
Kakek sangat senang mendapat telepon dari
Shangyan. Dan dia shock saat mendengar kalau Tong Nian dan Shangyan ada di
kantor KUA sekarang ini. Shangyan memberitahu kalau masih butuh waktu 2 jam
hingga Tong Nian resmi menjadi cucu menantu kakek. Kakek sangat senang hingga menangis
bahagia. Dia meminta bicara dengan Tong Nian.
Kakek sudah berencana membuat pernikahan yang
besar untuk Tong Nian. Satu di Shanghai, satu lagi di kampung halaman dan satu
lagi di Norway. Tong Nian kaget karena banyak kali pernikahannya. Kakek berkata
kalau memang harus begitu. Kakek bahkan ingin pernikahan di buat 2 style. 1 dengan style Chinese, dan 1 lagi style
Western. Jadi totalnya ada 5 pesta pernikahan.
Shangyan langsung memilih untuk mengakhiri
percakapan sebelum pesta pernikahan yang harus di lakukan semakin banyak.
Kakek sangat bahagia hingga memberitahu pernikahan
Shangyan pada pembantunya.
Selesai teleponan dengan kakek, Shangyan berlutut
di hadapan Tong Nian dan memasangkan cincin saat dia menjadi juara dulunya.
Tong Nian jelas merasa bahagia menerima cincin tersebut.
“Aku… orang yang tidak menunjukkan emosiku. Aku
lebih suka memendamnya di dalam hati. Aku selalu mengira bahwa romantis adalah
hal yang tidak penting dan tidak perlu. Tapi…,” ujar Shangyan dan mencium
punggung tangan Tong Nian. “Dengan hidup
yang sangat panjang, ku berikan semuanya padamu. Aku mencintaimu,” ujarnya
dalam hati.
Walau tidak mendengar apa yang Shangyan katakan,
dia tetap bahagia. Mereka memutuskan untuk menunggu pas di depan pintu agar
mereka urutan pertama yang masuk, tidak kena terobos yang lain.
Mereka menunggu dalam bahagia dan akhirnya mereka
ketiduran di depan pintu masuk.
--
Dan mereka kebangun karena suara ribut-ribut.
Ternyata, pasangan yang lain sudah berkumpul dan memandangi mereka yang
tertidur tadi.
Petugas datang tidak lama kemudian dan membukakan
pintu. Shangyan dan Tong Nian beserta pasangan yang lain masuk ke dalam kantor
KUA dan mendaftarkan pernikahan mereka.
--
Entah beberapa hari telah berlalu,
Tong Nian dan Shangyan bersama di bus yang
mengangkut anggota SP dan KK. Di sana juga ada Ai Qing. Mereka akan ke bandara
untuk keluar negeri mengikuti Kejuaraan Dunia.
Tong Nian terus tidur dan memeluk Shangyan dengan
erat. Mereka bahkan tidak peduli walau di sindir Ai Qing dan anggota lain
karena mereka telah berangkat ke bandara karena menunggu Shangyan dan Tong Nian
tadi.
Solo sudah menunggu di bandara. Bersama-sama, dengan
riang, mereka berjalan memasuki bandara Shanghai.
END
TERIMAKASIH !!! Tidak terasa 3 bulan
terlewati saat menulis sinopsis ini dan akhirnya aku mampu menyelesaikannya \\^0^//
Sangat menyenangkan karena aku bisa
mengikuti kisah manis Tong Nian dan Shangyan sekaligus mengetahui bahwa di luar
sana ada olahraga E-Sports bernama CTF, hal yang sama sekali tidak ku ketahui
jika tidak menonton drama ini.
Melihat para anggota KK dan mimpi
mereka, membuatku sadar akan satu hal! Bahkan di dalam drama ini saja, penulis
berusaha menunjukkan bahwa mereka mempunyai mimpi ingin mengharumkan nama
negara mereka.
Regards,
Chunov
Tags:
Go Go Squid
Emang apa mimpinya min? Mau tau donk 😊
ReplyDeleteMakasih buat ka"k yg udah nylesain go go squid ini
ReplyDeleteDitunggu sinopsis selanjutny.. semangat✊👍
Kk riquest drama my mowgli boy donk...
ReplyDeleteMakasih banyaaakkk yaaa 😊😊👍👍...
ReplyDeleteGomawo kaka....bgus bnget dramanya...q jg suka tulisan kaka...👍👍
ReplyDeleteIyha udah lupa juga mimpi aku apa 😅btw makasih kak.. gogosquidnya ditunggu sinopsis" lainnya☺
ReplyDeletebagus banget sinopsis dan foto2nya .. thank u
ReplyDeleteDari awal sampai akhir bagus ceritanya.thank u ya
ReplyDeletehmmm .. iya terkadang q mrasa iri banget dg drama luar.. andai aja d indo juga punya variasi lain utk tema sinetronnya... tp kita kan juga g bisa membanding bandingkan sesuatu satu dg yg lain..
ReplyDeleteTerimakasih sinopsisnya bagus. Gaya bahasanya cocok, sesuai dengan dramanya.
ReplyDeletemakasih kaka
ReplyDeleteMakasih👍👍👍
ReplyDeleteMakasih👍👍👍👍👍👍👍👍
ReplyDeleteBgudddddsssdd
ReplyDeleteMakasih mimin buat sinopsisnyaaa...
ReplyDeleteMakasih... tengkyu... xiexie... kamsahamida... \(^o^)/
ReplyDeleteAku kurang suka sama drama yang akhir ceritanya Menyedihkan dan membuat misteri, Tapi Go Go Squid ini akhir ceritanya bahagia. Lebih-Lebih Kalau ada adegan Ciuman aku paling suka 😅😅😅
ReplyDelete