Original Network : tvN
"Semua karakter, organisasi, tempat, dan
peristiwa adalah fiktif”
Shin Woong
menasehati Sun Mi untuk mendengarkan perkataannya, bersiaplah menjadi pengacara
dan berhenti. Tapi Sun Mi tidak merespon, malah dia bertanya dengan curiga,
kenapa Shin Woong bisa berada disini. Menurutnya ini aneh, sebab tidak biasanya
Shin Woong datang melihat- lihat tanpa seragam dan rombongan.
Mendengar
kecurigaan Sun Mi, Shin Woong hanya diam saja. Lalu ketika para anggota
Detektif datang. Dia menanyakan, nama dan pangkat mereka.
“Inspektur
Min Sung Han, Pak,” kata Detektif A, menjawab.
“Dengarkan
aku, Sung Han. Mulai sekarang, jangan izinkan Han Sun Mi mendekati TKP. Mengerti?”
perintah Shin Woong dengan tegas sambil menatap Sun Mi.
“Ya, Pak.”
Setelah
mendapatkan perintah tersebut, Detektif A pun mengajak Sun Mi untuk pergi.
Namun dengan masih hormat, dia membungkuk kepada Sun Mi.
Tim Peneliti
mencari keberadaan Dong Baek yang menghilang.
Dong Baek
menyamar menjadi Dokter dan masuk ke dalam lift bersama dengan Sun Mi. Dia ingin
memindai ingatan Sook Hyun. Dan Sun Mi menjelaskan kalau Sook Hyun tidak tahu
banyak , jadi tidak perlu. Dia mengatakan itu, sebab di mengingat perkataan Si
Peneliti mengenai kondisi Dong Baek untuk berhenti memindai ingatan orang.
“Astaga,
kamu hanya dua tahun lebih tua dariku. Berhentilah bersikap seperti seorang
kakak,” keluh Dong Baek, saat menyadari maksud Sun Mi.
“Jika
pingsan lagi, kamu hanya akan menyulitkan. Dan aku empat tahun lebih tua
darimu,” balas sun Mi, membenarkan.
“Kamu tampak
muda untuk usiamu,” kata Dong Baek, mengeluh. Dia mengikuti Sun Mi keluar dari
lift dan melepaskan pakaian penyamarannya.
Bong Kook
membantu Sun Mi mencari data seseorang. Moon Yong Dae bunuh diri pada tanggal 2
Februari 2000, saat itu dia berusia 20 tahun. Ibunya juga bunuh diri di tahun
yang sama. Hanya ayahnya yang masih hidup, nama nya Moon Chul Joo. Dia masih
tinggal di Sanghyun- dong, Kota Shimbae. Mendengar informasi itu, Sun Mi
mengucapkan terima kasih.
“Sama-sama,”
kata Bong Kook sambil tersenyum senang. “Omong-omong…” katanya ingin mengobrol.
Tapi Sun Mi sudah keburu mematikan telpon nya duluan. “Halo?”
Seul Bi dan
Lee menatap Bong Kook dengan tajam. Dan Bong Kook berpura- pura tidak mengerti
serta melanjutkan pekerjaannya.
“Dua bulan
setelah Moon Yong Dae dibunuh, tujuh orang tewas di gudang telantar. Mereka
dibunuh si Penghapus,” kata Sun Mi, menebak.
“Kamu pikir
tujuh pria itu membunuh Moon Yong Dae? Atas dasar apa?” tanya Dong Baek.
“Chun Ki Soo
adalah kaitannya. Dia terlibat dalam kedua kasus dan menutupi semuanya.”
“Anggap saja
si Penghapus membalas dendam untuk Moon Yong Dae. Lalu siapa tersangkanya? Ayah
Moon Yong Dae?” tanya Dong Baek. Dan Sun Mi tidak menjawab.
Kyung Tan
menghubungi Dong Baek dan memberitahu kalau Ki Soo menghilang. Dan mendengar
itu, Dong Baek terkejut serta menyuruh Kyung Tan untuk segera mencari Ki Soo.
“Mudah
mengatakannya. Bagaimana cara mencarinya jika tiba-tiba hilang?” tanya Kyung
Tan, mengeluh.
“Kamu mahir
menemukan orang. Dia kunci atas kejadian di Shimbae, jadi, cepatlah!” teriak
Dong Baek. Kemudian dia langsung mematikan telponnya.
Melihat itu,
Se Hoong sudah merasa biasa. Tapi dia merasa belakangan ini, sikap Dong Baek
sangat aneh. Dong Baek menjadi sangat lemah dan sering pingsan. Dan Kyung Tan
membalas bahwa itu tidak perlu di pikirkan, sebab Dong Baek adalah pria teraneh
yang di kenal nya di dunia ini dan dia yakin Dong Baek tidak akan mati sebelum
dirinya.
“Kamu kejam
sekali,” komentar Se Hoong.
Dong Baek
dan Sun Mi datang ke rumah Chul Joo. Rumah tersebut sudah lama kosong, tapi
barang- barang disana masih sangat rapi. Jadi mereka berdua merasa kalau rumah
ini seperti sedang menunggu pemiliknya.
Dong Baek
dan Sun Mi memperhatikan foto yang di tempelkan di dinding. Dan dua orang di
foto tersebut tampak mirip.
Tiba- tiba
telpon rumah berbunyi, dan Su Mi pun mengangkat nya sambil menyalakan alat
rekaman di hp nya. “Han Sun Mi?" panggil nya.
"Si Penghapus?" tanya Sun Mi.
"Dong Baek. Pembunuhan berikutnya adalah salahmu. Ini untuk kejadian yang
menimpa Cho Won.”
“Apa?” kata
Dong Baek, tidak mengerti.
“Cho Won?”
gumam Sun Mi. “Itu persis seperti apa yang dikatakan Jin Jae Gyu saat tewas. Dia
menyuruhku menemukan Cho Won,” kata nya sambil mengingat perkataan terakhir Jae
Gyu dengan jelas. “Dia menyuruh menemukannya.”
"Tujuh tahun lalu"
Dong Baek
menghubungi Si Wanita (Cho Won), tapi tidak ada yang mengangkat nya. Dia lalu
mengirim kan pesan, tapi tidak ada balasan.
Setelah
pulang bekerja, Dong Baek pun langsung berlari pergi ke rumah Cho Won untuk
mencari nya. Tapi sesampainya disana, dia melihat poster orang hilang. Dan
orang yang hilang tersebut adalah Sul Cho Won. Melihat itu, Dong Baek merasa
terkejut.
Sun Mi
mendapatkan telpon dari Lee, dan diapun mengangkat nya. Lee mengaku kecewa,
sebab Sun Mi menghubungi Bong Kook, tapi tidak dengan mereka. Dan Sun Mi
menjelaskan bahwa Shin Woong sudah memerintahkannya untuk jangan terlibat.
“Kami tidak
memedulikan itu. Bong Kook adalah peretas. Seul Bi dan aku lebih mahir
mengumpulkan informasi darinya,” kata Lee.
“Nona Han,
kami menemukan informasi lain. Moon Chul Joo, ayah Moon Yong Dae, dilaporkan
menghilang selama lebih dari 10 tahun,” kata Seul Bi, memberitahu informasi
yang ditemukannya. “Dia menjadi pecandu alkohol setelah putranya tewas dan
mendadak meninggalkan rumahnya.”
“Siapa yang
melaporkannya menghilang?” tanya Sun Mi sambil melihat foto tersembunyi yang di
temukan oleh Dong Baek.
“Seorang
kerabat. Namanya Moon Yong Gang, keponakan jauh,” jelas Seul Bi.
“Dia bahkan
membayar tagihan rumah kosong itu,” tambah Lee.
“Apa
keponakan itu punya saudara?” tanya Sun Mi.
“Tidak, dia
anak tunggal,” jawab Bong Kook.
Mendengar
itu, Sun Mi menebak kalau Si keponakan telah di adopsi. Dia adalah putra kedua
Chul Joo, yaitu Moon Yong Gang. Dan dia adalah tersangka mereka sekarang. Jadi
dia ingin mereka bertiga mencari Yong Gan secepatnya.
Sebelum Lee
mulai bertindak, Bong Kook sudah bertindak duluan. “Aku sudah mengirim
informasi pribadinya,” katanya, memberitahu Sun Mi. Lalu dia menatap ke arah
Lee. “Aku juga mahir mengumpulkan informasi.”
Moon Yong
Gang, 37, mantan Bintara Pasukan Khusus. Dia bertugas di SWAT selama enam
tahun. Dia meninggalkan kepolisian tahun lalu dan menjadi pengawal pribadi. Kliennya
sudah setengah tahun di luar negeri. Jadi tentu saja dia punya waktu untuk
menjadi Si Penghapus.
“Bang Joon
Seok. Dia terkenal…” gumam Dong Baek, membaca data yang ada.
“Mari kita
ke rumahnya dahulu.”
Sesampainya
ditempat tujuan, Sun Mi melihat sudah ada mobil polisi dan wartawan disana.
Jadi diapun berniat untuk menelpon seseorang. Tapi tiba- tiba Ji Eun datang dan
mengetuk pintu mobilnya. Dan Sun Mi pun mempersilahkannya untuk masuk. Ji Eun
memberitahu Sun Mi untuk jangan menelpon, karena kejaksaan sudah menyadap hp
Sun Mi dan Tim Jaksa Oh sedang dalam perjalanan.
“Bagaimana kamu
tahu?” tanya Sun Mi, heran.
“Salah satu
wartawan kami ada di sana,” jawab Ji Eun.
“Ini mungkin
akan membahayakan kariermu,” kata Dong Baek, khawatir untuknya.
“Aku akan
mengatasinya nanti,” balas Ji Eun.
Ji Eun
menjelaskan situasi kepada Sun Mi. Istri Bang Joon Seok diculik kemarin, tapi
baru saja dilaporkan. Istri anggota Dewan Bang Joon Seok, bernama Eun Soo
Kyung, dia di kenal sebagai Bunda Teresa, karena dia banyak bekerja untuk amal.
Karena hal itu, Sun Mi ragu kalau dia mempunyai banyak musuh. Dan Ji Eun setuju
dengan nya.
“Orang yang
tidak bersalah akan dihukum,” kata Dong Baek, teringat pesan dari Si Penghapus.
“Sebagai
ganti si pendosa,” kata Sun Mi juga. Dan Ji Eun merasa bingung.
Ketika Dong
Baek dan Sun Mi tampak berniat untuk keluar dari mobil, Ji Eun mengingatkan
mereka dengan perhatian kalau pihak Kejaksaan akan datang sebentar lagi. Tapi
mereka berdua tidak mendengarkan dan tetap keluar dari mobil. Dan Ji Eun
mengikuti mereka dengan bingung.
Dong Baek
mengambil seragam kepolisian, di mobil polisi yang kosong. Lalu dia memakai
seragam tersebut serta memakai masker juga untuk menutupi wajahnya.
Sun Mi
menunjukkan tanda polisi nya kepada petugas yang berjaga. Tapi sebelum dia
sempat masuk kedalam rumah, Lim datang dan menahannya. Sebab Shin Woong telah
memerintahkan mereka untuk jangan membiarkan Sun Mi terlibat, jika tidak maka
mereka akan kehilangan pekerjaan mereka.
“Aku tidak
mengira kamu pengecut,” komentar Dong Baek, kesal. Dia membuka masker yang
dikenakannya dan menatap Lim.
“Tutupi wajahmu,
sialan, atau aku harus menangkapmu,” balas Lim. Dan Dong Baek pun segera
melakukan nya.
Young Soo
datang. Dia mempersilahkan Dong Baek serta Sun Mi untuk masuk ke dalam bersama
nya. Dan semuanya merasa terkejut, sebab itu tidak boleh. Tapi Young Soo mengabaikan
mereka. Ji Eun juga ingin ikut masuk ke dalam, tapi polisi yang berjaga
langsung menahannya.
Didalam
rumah. Detektif B yang telah menunggu memperkenalkan semuanya kepada
sektretaris Soo Kyung. Si Sekretaris memberitahu kalau Yong Gang saat ini seadang
pergi ke bandara untuk menjemput anggota majelis.
“Aku ingin
pengarahan,” pinta Young Soo.
“Baik, Pak,”
jawab Detektif B sambil memperlihatkan rekaman video yang ada padanya. “Dia diculik kemarin sore
di tempat parkir setelah pemeriksaan rutin dengan dokter kandungannya. Kami
berhasil mendapatkan rekaman dari kamera dasbor dari truk pengantar yang
diparkir. Hanya sedan yang ditemukan di dekat rumah sakit.”
“Apa yang
kamu ingat tentang tersangka?” tanya Sun Mi kepada Si Sekretaris, sebab pada
saat Soo Kyung menghilang Si Sektretaris ada bersamanya.
“Bekas luka.
Ada bekas luka di pergelangan tangannya,” jawab Si Sekretaris. Lalu dia diminta
untuk meninggalkan mereka sebentar. Dan dia pun mengiyakan serta masuk ke dalam
rumah.
Lim
memberikan data tentang keluarga Bang Joon Seok. Ayahya adalah Eun Young Pyo,
hakim agung yang meninggal tahun lalu. Sementara itu Ibunya adalah kepala
sekolah di SMA Shimbae. Membaca data tersebut, Dong Baek dan Sun Mi menebak,
kalau mungkin saja dua- duanya adalah pendosa. Atau salah satu dari mereka.
“Mari kita
dengar skenariomu sekarang,” kata Young Soo.
“Si
Penghapus sudah selesai berpura-pura menjadi Algojo. Sekarang dia ingin
membalas dendam dengan membunuh anggota keluarga musuhnya,” jelas Sun Mi.
“Anggota
keluarga?” tanya Young Soo, tidak mengerti.
“Ya, sama
seperti penderitaannya. Penderitaan kehilangan anggota keluarga,” kata Dong
Baek, memperjelas. Dan Young Soo mengerti.
Dong Baek
dan Sun Mi bisa sangat yakin, sebab Ki Soo dan Sook Hyun, mereka berdua sama-
sama menutupi pembunuhan. Menurut mereka berdua, Si Penghapus bergerak naik. Si
Penghapus mengincar orang yang menutupi kejahatan, dengan begitu si Pembunuh
akan secara perlahan merasa diteror. Rasa takut adalah pembalasan Si Penghapus.
“Kalau
begitu, Bu Eun diculik…” kata Detektif A.
“Dia
membayar dosa orang tuanya,” kata Sun Mi.
“Apakah Moon
Yong Gang si Penghapus?” tanya Lim.
“Peluangnya
50-50,” jawab Sun Mi.
Pihak
kejaksaan tiba, termaksud dengan Jaksa Oh. Dengan sinis, dia mengomentari
karena inilah dia harus mengawasi para polisi, karena para polisi berteman
dengan tersangka, yaitu Dong Baek. Dan dengan tenang, Young Soo menyuruh Jaksa
Oh untuk menunggu, setelah semua selesai, Jaksa Oh boleh membawa Dong Baek.
Tapi Jaksa Oh tidak mau menunggu.
Namun
sebelum Jaksa Oh dan para anak buahnya sempat maju untuk menangkap Dong Baek.
Joon Seok pulang bersama dengan Yong Gang.
“Ada apa
ini?” tanya Joon Seok kepada Jaksa Oh.
“Aku Jaksa
Woo Seok Do dari Kantor Kejaksaan Pusat,” kata Jaksa Oh dengan sikap hormat.
Dia memperkenalkan dirinya.
“Apa ini
investigasi gabungan?” tanya Joon Seok.
“Tidak, Pak.
Kami di sini untuk menahan penjahat yang berpotensi menerobos ke rumah Anda,”
jawab Jaksa Oh, menjelaskan. Dan Joon Seok tidak mengerti siapa yang Jaksa Oh
maksud.
Dengan berani,
Dong Baek mengangkat tangannya dan menjelaskan bahwa orang yang di maksud oleh
Jaksa Oh adalah dirinya. Dan dia disini untuk mengejar Si Penculik. Mendengar
itu, Joon Seok pun langsung membela Dong Baek dan berpihak kepada Dong Baek,
ketika Jaksa Oh masih saja berniat untuk menangkap Dong Baek.
“Anda harus
memaksanya menangani kasus ini jika harus, tapi Anda malah berpikir untuk
menyingkirkannya?” tanya Joon Seok.
“Bukan
begitu, Pak,” jawab Jaksa Oh dengan cepat.
“Pergi,”
perintah Joon Seok. Dan dengan patuh, Jaksa Oh dan para anak buahnya pergi.
Para
wartawan yang sudah menunggu di depan rumah, ketika mereka melihat Jaksa Oh
keluar, mereka langsung mengerubungi nya dan menanyakan berbagai pertanyaan.
Tapi Jaksa Oh hanya diam saja, tidak bisa menjawab mereka.
Joon Seok
memberikan hormatnya kepada Dong Baek. Dengan tulus, dia memohon bantuan Dong
Baek untuk mencarikan Istrinya. Dan Dong Baek tidak menjawab, melainkan dia
mendekati Yong Gang. Dia menyuruh Yong Gang untuk memperlihatkan lengan nya.
Dan Yong Gang pun melakukan nya, karena Joon Seok juga menyuruhnya demikian.
Di lengan
kiri Yong Gang ada bekas luka. Dan melihat itu, Dong Baek menatap ke arah Si
Sekretaris. Dan Si Sekretaris menggelengka kepalanya. “Tampak seperti bekas
luka akibat pisau,” jelasnya.
“Bagaimana
kamu mendapatkannya?” tanya Sun Mi kepada Yong Gang.
“Aku terluka
saat menangani bahan peledak di kemiliteran,” jawab Yong Gang.
“Kalau
begitu, bolehkah aku membaca ingatanmu ketika Bu Eun diculik?” tanya Dong Baek.
“Aku
menolaknya,” jawab Yong Gang, tanpa ragu.
Joon Seok
memaksa Yong Gan untuk membiarkan Dong Baek membaca ingatannya. Dan dengan
terpaksa, Yong Gang pun setuju. Tapi Sun Mi merasa cemas untuk Dong Baek, jadi
diapun menyuruh Dong Baek untuk mencari
cara lain. Dan Dong Baek menjawab bahwa didalam situasi seperti ini, dia
tidak mempunyai cara lain.
Dengan
perlahan, Dong Baek berjalan perlahan mendekati Yong Gang untuk menyentuhnya.
Dan Sun Mi dengan segera merekamnya sebagai bukti.
Tapi sebelum
Dong Baek sempat menyentuh, Yong Gang menarik Si Sektretaris yang berada
disebelahnya dan menjadi kan nya sebagai sandera. Dan para Detektif pun
langsung mengarahkan pistol mereka ke arah Yong Gang.
“Apa
kamu hanya manusia rendahan?” kata Dong Baek, bertanya. Untuk memprovokasi Yong
Gang. Tapi sayang nya, Yong Gang mengabaikan nya dan terus berjalan mundur
sambil masih menjadikan Si Sekretaris sebagai sandera nya.
“Tolong
jangan bunuh aku,” pinta Si Sekretaris, takut.
“Garasinya,”
perintah Dong Baek.
Yong Gang
membawa Si Sekretaris masuk ke dalam garasi secara perlahan. Kemudian
sesampainya di dekat pintu keluar, dia melemparkan Si Sekretaris ke arah para
polisi. Sesudah itu, dia menutup pintu garasi dan kabur menggunakan mobil yang
ada di luar.
Dengan
segera para polisi segera mengejar Yong Gang. dan melihat itu, para wartawan
langsung memotret kejadian tersebut.
Ji Eun
membantu para polisi. Dia mengejar Yong Gang dan menghalangi mobil Yong Gang
supaya tidak bisa pergi jauh. Dan karena itu, Yong Gang pun terpaksa keluar
dari mobil dan langsung berlari kabur, sebab dari belakang, dia melihat Dong
Baek datang berlari mengejar nya. Dan Ji Eun terkejut melihat sikap heroik Dong
Baek.
Yong Gang
mencuri sepeda motor milik orang lain yang terparkir di jalanan. Dan kabur.
Sun Mi
datang dan membunyikan klakson. “Masuk!” panggil nya.
“Dia pasti
belum jauh,” jelas Dong Baek sambil ngos- ngosan karena kelelahan.
“Aku tidak
bisa menangkap motor di pusat kota,” balas Sun Mi.
“Lalu? Kamu
akan menyerah?” tanya Dong Baek.
“Aku tahu ke
mana tujuannya. Catatan GPS,” jelas Sun Mi. Sebelumnya dia ada masuk ke dalam
mobil Yong Gang, dan dia melihat jejak GPS yang ada di mobil nya. “Dia
meninggalkan rumah sakit setelah Eun Soo Kyung diculik.”
Dengan
frustasi, Soo Kyung berusaha keras untuk memotong rantai yang menahan kaki nya,
tapi sayang nya dia tidak bisa. Lalu kemudian seseorang datang, dan dengan
ketakutan, Soo Kyung pun langsung meringkuk di sudut sambil menutup matanya.
“Tolong
lepaskan aku. Aku tidak akan memberi tahu polisi. Aku tidak melihat wajahmu,”
pinta Soo Kyung, memohon. Tapi Si Penghapus tidak menjawab pertanyaannya.
Di dinding
yang berada di dekat Si Penghapus, tertulis "Orang tidak bersalah akan dihukum sebagai pengganti si
pendosa".
Sun Mi dan
Dong Baek datang ke tempat mobil- mobil bekas. Dan mereka membuka paksa sebuah
bus yang tampak mencurigakan.
Para polisi
datang ke tempat tersebut juga dan mulai menggeledah.
Sun Mi
menemukan sebuah hp yang berbunyi di dalam laci bus. Dan dia menunjukkan itu
kepada Dong Baek. Lalu dia mengangkat nya.
“Bukan aku.
Bukan aku pembunuhnya,” kata Yong Gang dari telpon. “Aku hanya memburunya. Si
Penghapus,” jelas nya.
“Pembohong,”
balas Sun Mi sambil menuliskan perintah nya untuk Dong Baek di atas dinding
bus. Dan membaca itu, Dong Baek mengerti.
“Aku sudah
memburunya seumur hidupku. Aku hampir menangkapnya,” jelas Yong Gang. Dan itu
membuat langkah Dong Baek terhenti, karena ingin mendengarkan. “Bekas luka di
lengan depannya. Aku melihat bekas luka di lengan kanannya.”
“Siapa itu?”
tanya Sun Mi.
“Semuanya
ada di sana. Tombol merah,” kata Yong Gang, menjawab. Setelah itu, dia langsung
mematikan telponnya.
Dengan
bingung, Sun Mi dan Dong Baek mencari tombol merah yang di maksud. Dan ketika
telah menenukannya, Dong Baek langsung ingin menekan tombol merah tersebut.
Tapi Sun Mi langsung menahannya, sebab jangan- jangan itu bom. Namun Dong Baek
tidak peduli, dia tetap ingin mencoba, jadi diapun menekannya.
Ketika
tombol merah di tekan, layar besar yang ada di dalam bus menyala. Disana ada
foto dua orang yang sedang bermain kendo, satu memakai pakaian hitam, dan
satunya lagi memakai pakaian putih. Dan di tangan pemain hitam ada bekas luka
besar. Dan pemain hitam tersebut adalah Shin Woong. Melihat, itu Dong Baek dan
Sun Mi merasa sama- sama terkejut, karena tidak menyangka.
Diluar bus,
Yong Gang mengawasi dari jauh. Setelah memastikan mereka berdua melihat
gambar-gambar itu, diapun pergi.
Dong Baek
dan Sun Mi memaksa masuk ke dalam kantor Shin Woong. Setelah masuk, Dong Baek
langsung memeriksa, apakah benar ada bekas luka di lengan Shin Woong. Setelah
memastikan itu, Dong Baek langsung berteriak emosi dan menahan Shin Woong di
dinding.
“Kamu ada di
sana 20 tahun lalu di Shimbae! Kamu si Penghapus,” geram Dong Baek.
“Jangan
memindainya,” kata Sun Mi, menghentikan Dong Baek. Tapi Dong Baek malah
mendorong nya dan mencoba untuk memindai ingatan Shin Woong.
Ketika
memindai ingatan Shin Woong, Dong Baek menjerit kesakitan. Tapi dia tetap tidak
mau berhenti dan melanjutkan pemindaiannya.
Pria dengan
wajah ditutupi karung, yang di selamatkan oleh Jae Gyu didalam ruangan
tertutup. Pria tersebut adalah Shin Woong. Dengan susah payah, dia membuka
ikatan ditangan dan diseluruh tubuhnya. Dan ketika dia berhasil membuka ikatan
di seluruh tubuhnya, sekaligus karung yang menutupi wajahnya, hal pertama yang
dia lihat adalah para remaja yang saling bertarung dan membunuh satu sama lain.
Melihat itu, Shin Woong merasa ketakutan.
Seorang
korban yang berhasil bertahan setelah membunuh semua temannya, dia membawa
sekop dan memukul Shin Woong yang berusaha untuk kabur. Dan karena itulah Shin
Woong terluka dilengan serta kepalanya.
Sebelum si
korban sempat perbuat lebih jauh untuk membunuh Shin Woong, dia terjatuh dan
meninggal akibat luka yang di derita nya sendiri.
Dalam
keadaan sekarat, Shin Woong menatap pria bermantel hitam yang berada di dekat
nya. Dan pria tersebut adalah Dong Baek.
Dong Baek
menatap horror kepada Shin Woong.
“Kamu
pelakunya,” kata Shin Woong. Dan Dong Baek menolak untuk percaya. “Kamu yang
membunuh tujuh orang di Shimbae 20 tahun lalu.”
“Tidak. Tidak!
Tidak mungkin!” teriak Dong Baek, histeris sambil mencekik leher Shin Woong
dengan semakin erat. Sun Mi yang mendengar itu merasa sangat terkejut.
“Kamu si
Penghapus yang membunuh semua orang itu,” kata Shin Woong dengan susah payah.
Tapi walaupun begitu, dia masih bisa tertawa cekikan.
Tags:
Memorist
Kak lanjut😁
ReplyDeleteKak lanjut😁
ReplyDeleteLanjut kakak😁
DeleteDitunggu kelanjutannya kak!! Semangatt ya nyinopnyaa :)
ReplyDelete