Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 02 part 1


Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 02 part 1
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini hanyalah fiksi

Jeong  Nam berdiri di depannya dan memanggil namanya dengan lembut. Si Young segera mengangkat kepalanya dan menghapus air matanya. Dia berbohong kalau dia bukan menangis tapi karena serbuk bunga. Dia bahkan mengajak Jeong Nam untuk segera pergi. Wajah Jeong Nam tampak sangat sedih.
--
Di dalam mobil, Jeong Nam berkata pada Si Young kalau Si Young bisa memulai semuanya dari awal lagi.
“Aku tahu. Jika aku kembali ke rumah sakit, mungkin aku bisa bekerja dengan baik,” jawab Si Young. “Lagi pula, itulah yang ingin kulakukan.”
“Kalau begitu, lakukanlah. Apa masalahnya? Lakukanlah, Bodoh. Apa masalahnya?”
“Kalau begitu, aku tidak bisa dihukum seumur hidupku. Aku tidak pantas menyelamatkan pasien serta merasa berjasa dan bahagia. Tidak pernah memakai jas dokter lagi adalah hukumanku,” ujar Si Young, penuh kesedihan. Matanya tampak berkaca-kaca.
--
Eun Jung dan Seok Ki berjalan pulang bersama. Eun Jung memberitahu kalau tidak lama lagi, ‘dia’ akan di bebaskan dari penjara. Dan ‘dia’ tidak boleh lagi memakai jas dokter atau mengobati pasien.  Wajah Chae-eun dan Seok Ki tampak penuh amarah pada si ‘dia’.
“Kita harus mencegahnya kembali,” ujar Chae Eun, tegas.
“Aku menantikan itu,” balas Seok Ki. Apakah Cha Yo Han sudah menyadarinya?”
“Bagaimana jika belum?”
“Akan kupastikan dia mendapat ganjaran. Itu sebabnya aku menantikan hari dia kembali.”
--

Yo Han berpas-pasan dengan Jung Bo. Dan Jung Bo menyapanya dengan ceria. Yo Han segera mencuci tangannya dengan hand sanitizer dan memeriksa mata serta kondisi Jung Bo. Jung Bo juga memberitahu kalau dia akan pergi ke kantor medis nanti. Yo Han melihat tangan Jung Bo dan ada bintik-bintik merah.
“Sudah berapa lama?” tanya Yo Han melihat tangan Jung Bo.
“Sejak kemarin.”
“Bagaimana hasil tes di rumah sakit pekan lalu?”
“Entahlah. Aku tidak mendengar ada yang tidak biasa,” jawab Jung Bo. Dan Yo Han terus memeriksa tangannya. “Aku akan dibebaskan pekan depan.  Aku akan ke rumah sakit besar sesuai saranmu.”
“Bagaimana jika kamu mati sebelum bebas?” khawatir Yo Han. “Mintalah kantor medis untuk mengirimmu ke rumah sakit hari ini.”
“Baiklah,” ujar Jung Bo. Dan kemudian dia memberikan beberapa buah tomat yang di dapatnya untuk Yo Han.

Tampaknya, Yo Han khawatir dengan Jung Bo, hingga dia diam-diam masuk ke ruang praktek Si Young dan mencari catatan medis tahanan 5353 : Park Jung Bo. Dari hasil yang tertera, ada banya penyakin yang pernah di derita Jung Bo : Nyeri perut, diare, hipertermia, demam bintik.
Melihat hasil itu, Yo Han menjentik-jentikan jarinya ke meja dan terlihat berpikir keras.
Pas sekali, terdengar suara alarm, jadi Yo Han langsung keluar berpura-pura siap membersihkan ruangan. Dia berpas-pasan dengan Jeong Nam dan Si Young. Jeong Nam dan Si Young langsung berterimakasih atas bantuan Yo Han tadi.
Eh, Yo Han malah bicara dengan Jeong Nam agar mencari petugas medis yang layak, bukannya pemula yang masih belum siap. Dia bahkan menyindir kalau Si Young seharusnya bisa melakukan diagnosis atau pengobatan. Orang yang sangat bodoh dan ceroboh setidaknya butuh pengalaman.
“Mana mungkin dokter tahun kedua tidak tahu harus apa?” sindir Yo Han, terus. “Jika kamu terus merekrut petugas medis sementara yang tidak kompeten, lain kali, kamu yang akan kukeluhkan, bukan hanya petugas medis.”
“Hei!” teriak Si Young, kesal. “Mengeluhlah langsung kepadaku, bukan dia! Memang. Aku tidak pernah menangani pasien seperti dia. Bukankah aku melakukannya dengan baik meski ini kali pertamaku? Aku menusukkannya dengan benar, dan pasiennya selamat.”
“Kamu melakukannya dengan baik meski ini kali pertamamu,” puji Yo Han dan mulai menyanyi, “Jika itu yang ingin kamu dengar, kembalilah ke sekolah,” lanjutnya dengan tegas. “Ini bukan tempat latihan. Kamu tidak bisa berlatih pada orang-orang di sini.”
Usai mengatakan itu, Yo Han langsung pergi. Dia mengabaikan teriakan amarah Si Young. Si Young benar-benar kesal padanya.
Jeong Nam menyuruh Si Young untuk mengabaikan Yo Han. Tapi, Si Young sangat kesal. Dia bahkan bertanya, apa pamannya yang memberitahu Yo Han, kalau dia adalah dokter residen tahun kedua.
“Untuk apa aku memberitahunya,” ujar Jeong Nam.
“Lalu, bagaimana dia tahu?” tanya Si Young balik dengan kesal.
Bahkan setelah masuk ke dalam ruangannya, Si Young masih saja menggerutu kesal karena sikap Yo Han tadi. Dia tidak sadar kalau ada petugas sipir yang berjaga di ruangannya.
“Pria itu. Narapidana 6238. Apa pekerjaannya sebelum dia dipenjara?” tanya Si Young.
“Itu… Di rumah sakit mana?”
“Kenapa dia dipenjara?” tanya Si Young, penasaran.
“Begini… Tiga tahun lalu...”
Belum sempat bercerita, seorang sipir masuk dan memberitahu kalau ada pasien. Sipir yang ada di ruangan Si Young langsung bergumam kalau lagi-lagi napi itu datang berobat. Dia memberitahu Si Young kalau napi 5353 (Park Jung Bo) sering berpura-pura sakit.        

Jung Bo memberitahu Si Young kalau dia tiba-tiba sakit perut, muntah dan diare. Si Young segera menyuruhnya untuk berbaring di ranjang karena dia akan memeriksa. Dia menekan di sekitar perut Jung Bo dan bertanya apakah rasanya sakit? Jung Bo menjawab tidak. Tapi, tangannya… dia menunjukkannya pada Si Young. Tangannya ada bintik-bintik gitu. Tidak terasa gatal, tapi perih dan panas.
Si Young tampak memikirkan sesuatu. Dia memeriksa suhu tubuh Jung Bo. 37.7 derajat celcius. Dia bertanya sejak kapan Jung Bo demam? Jung Bo menjawab kalau belakangan ini dia sering demam.

Si Young memeriksa catatan medis Jung Bo. Sama seperti Yo Han, dia merasakan sepertinya ada sesuatu.
“Kamu melakukan tes darah dan rontgen di rumah sakit.”
“Hasilnya sudah keluar?” tanya Jung Bo.
“Ya. Tapi semuanya normal,” beritahu Si Young. “Biar kuberikan antibiotik dan penurun demam.”
Jung Bo mengerti. Dia kemudian mengeluarkan gelang Si Young yang di temukannya di lapangan tadi. Si Young baru sadar kalau gelangnya hilang dan berterimakasih pada Jung Bo. Jung Bo kemudian bertanya, dimana Si Young membeli gelang itu? Dia akan di bebaskan minggu depan daningin membelikan gelang untuk adiknya. Si Young menyarakan agar Jung Bo ke mall mana saja, pasti akan menemukan hadiah. Jung Bo berterimakasih.
Tapi, saat dia bangkit ingin kembali ke ruangannya, dia hampir terjatuh karna kehilangan keseimbangan. Si Young langsung menyuruhnya untuk berbaring dulu sampai demam-nya turun. Dan juga, dia menyuruh Jung Bo untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh di RS besar jika sudah di bebaskan untuk berjaga-jaga. Jung Bo mengiyakan dan dia tampak tidak fokus.


Jung Bo beristirahat di ruang rawat (di samping ruang praktek Si Young). Dia tampak menggigil. Yo Han ada di dalam sana ternyata dan melihat obat yang di berikan Si Young pada Jung Bo.  Dia tampak kesal.

Si Young tampak gugup melihat Yo Han yang keluar dari ruang rawat apalagi Yo Han menatapnya tajam. Dan tiba-tiba saja, Yo Han menyuruh Si Young untuk memeriksanya. Si Young bertanya, apakah Yo Han demam?
“Itu keputusanmu,” jawab Yo Han.
Si Young mulai memeriksa identitas dan riwayat medis Yo Han. Dia juga memeriksa suhu tubuh Yo Han. Dan tampaknya Si Young sedikit gugup berada di dekat Yo Han. Usai memeriksa suhu tubuh Yo Han, Si Young memberitahu kalau Yo Han tidak demam. 
“Bisakah kamu mencatatnya?” pinta Yo Han.
“Untuk apa aku mencatatnya kalau kamu tidak…,” ucapan Si Young terhenti karena dia melihat di catatan medis Yo Han, kalau setiap hari tercata mengenai suh, denyut napas dan tekanan darah Yo Han. “Kamu menderita hipokondria? Kenapa kamu memeriksa semua ini tiap hari?”
“Itu hobiku,” jawab Yo Han dengan santai dan tersenyum.
“Lakukanlah sendiri,” ujar Si Young dan memberikan alat pengukur tensi.
Yo Han mulai memeriksa tensinya sendiri. Tapi, dia tiba-tiba berujar Madagaskar dan bertanya pukul berapa penerbangan Si Young? Si Young kaget, darimana Yo Han tahu?
“Kamu punya cukup waktu untuk memberi perintah, bukan? Tuliskan. "Narapidana 5353. Harus mengunjungi Kardiologi di rumah sakit rujukan tersier. Penting.”,” perintah Yo Han tanpa menjawab pertanyaan Si Young.
Narapidana 5353...Kenapa Kardiologi?”
“Kamu dari departemen apa?” tanya Yo Han, lagi.
“Aku? Anestesiologi. Kenapa?”
“Kamu pernah merawat pasien rawat jalan?”
“Ya, sekali.”
“Seorang pria, 22 tahun. Dia menderita sakit perut, diare, dan muntah. Ada ruam di telapak tangannya. Telapaknya memerah dan sakit. Apa tindakan pertamamu? Tidak ada luka luar. Rumah sakit yang baru-baru ini dia datangi melakukan tes lab, sinar-X, dan elektromiografi, tapi tidak menemukan apa pun. Berapa besar kemungkinan dia menderita CTS atau CRPS?” tanya Yo Han, lagi.
“Ruamnya tidak mengubah warna kulitnya. Hasil studi konduksi sarafnya baik-baik saja. Karena tiba-tiba sakit perut, diare, muntah, dan demam, aku memang mencurigai apendisitis akut.”
Apendisitis akut? Lihat dirimu, berusaha sangat keras. Apa yang kamu lakukan? Catat. Harus mengunjungi Kardiologi di rumah sakit rujukan tersier. Penting,” perintah Yo Han lagi.
“Apa alasanmu?” tanya Si Young, kesal. “Kamu punya alasan?”
“Aku punya diagnosis.”
“Diagnosis? Siapa yang mendiagnosis dia? Yang ada di sini hanya pindai sinar-X. Jadi, siapa yang melakukan? Bagaimana caranya? Bisakah matamu memindai atau semacamnya?”
“Aku punya asumsi.”
“Kamu mendiagnosis dia dengan asumsimu? Lupakan. Jika sudah selesai bersih-bersih, silakan pergi. Narapidana 6238,” perintah Si Young.
“Baiklah, bagaimana kalau begini? Bagaimana kalau kita mendiagnosis pasien itu?” tantang Yo Han dan mendekatkan wajahnya ke Si Young.
Dan untuk sesaat, hal itu membuat mereka seolah mengenakan jas dokter dan sedang beradu argumentasi.
Si Young menolak. Dia berterimakasih karena Yo Han sudah membantunya menyelamatkan pasien tadi, tapi… dia tidak bisa mempercayai Yo Han yang adalah mantan dokter yang di temuinya di penjara. Tapi, Yo Han terus berkeras agar Si Young memberikan perintah yang di suruhnya sebelum Si Young kabur ke Madagaskar.
Si Young kembali bertanya, darimana Yo Han tahu mengenai dia hendak ke Madagaskar dan juga mengenai dia yang adalah residen 2 tahun. Yo Han tidak menjawab dan beranjak pergi. Tapi, Si Young tiba-tiba bertanya, kejahatan apa yang telah Yo Han lakukan? Jika Yo Han sangat ingin pamer ilmu, kenapa bisa berakhir di penjara?


Post a Comment

Previous Post Next Post