Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 01 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Si
Young mulai panik karena pasien harus segera di intubasi tapi saluran pernapasannya
bengkak, jadi kantong Ambu tidak membantu.
“Krikotiroidotomi,”
terdengar suara memberitahu Si Young.
Dan
Si Young mulai mencari alat Krikotiroidotomi, tapi tidak ada di kotak P3K-nya.
Jeong Nam tiba saat itu dan bertanya apa yang terjadi? Si Young mulai
menjelaskan dengan cepat kondisi pasien dan juga megenai mereka yang kekurangan
peralatan.
“Kepala
Penjara. Kamu harus memanggil pria itu,” ujar seorang sipir.
“Tidak,”
tolak Jeong Nam.
“Dia
bisa mati. Bagaimana jika dia mati?” panik sipir.
Si
Young berusaha tenang dan berpikir apa yang terjadi pada pasien?
“Infeksi
leher bagian dalam,” terdengar suara kembali.
Kali
ini, Si Young mulai sadar kalau ada yang bicara memberi instruksi. Dia segera
bertanya siapa yang bicara? Jeong Nam mulai berteriak menyuruh narapidana 6238
agar keluar. Dan Yo Han ternyata ada di sana, berdiri di belakang semuanya
dengan kereta dorong berisi peralatan kebersihan.
“Kamu
bilang apa? Infeksi apa?” tanya Jeong Nam.
“Kamu
melarangku ikut campur,” jawab Yo Han santai.
“Jawab
saja.”
“Kamu
tidak akan mengerti,” ujar Yo Han dan tesenyum. Dia kemudian mencuci tangannya
dengan hand sanitizer dan berjalan ke
arah Si Young dan pasien. “Ada infeksi di tenggorokannya. Tulang ikan merobek
tenggorokannya dan bakteri dari sosis busuk masuk ke luka robekan itu dan
menyebabkan infeksi.”
Si
Young mendengarkan dan membenarkan pendapat Yo Han di dalam hatinya. Yo Han bertanya,
apa Si Young sudah pernah mengatasi kasus seperti ini? Si Young menjawab tidak.
Yo
Han mengeluarkan suntikan dari barang P3K milik Si Young, memasukkan cairan ke
suntikan dan memberikan instruksi pada Si Young. Suntikan itu harus masuk ke
saluran pernapasan pasien.
“Jika
kamu tidak bergegas, dia akan mengalami gagal napas,” perintah Yo Han.
“Kamu
dokter?” tanya Si Young, ragu.
“Bukan,”
jawab Yo Han, tanpa ragu. “Kamu? Apa kamu dokter? Jika kamu tidak melakukan apa
pun, pria ini akan mati. Membran krikotiroid. Di bawah tulang rawan tiroid dan
di atas tulang rawan krikoid. Sedalam dua cm dengan sudut 45 derajat. Lakukanlah.”
Dan
Yo Han memegangkan tangan Si Young pada suntikan dan mengajarkannya ke arah
mana suntikan harus di lakukan. Si Young tampak sangat gugup. Dengan perlahan
dia mengikuti instruksi dari Yo Han dan menyuntikan cairan tersebut. Yo Han ada
di sebelahnya, dan mereka bekerja sama untuk memasangkan kantong Ambu kepada
pasien.
Pasien
terselematkan. Pasien sudah bisa bernafas. Semua yang ada di sana, langsung
menghela nafas dengan lega. Dan pas saat itu juga, terdengar suara sirine
ambulans.
Sementara
itu, Yo Han langsung berjalan pergi dengan santai.
Setelah
semua bubar, seorang napi, Park Jung Bo, menemukan gelang milik Si Young yang
terjatuh di tanah.
--
Si
Young tiba di rumah sakit dengan para sipir dengan membawa napi. Si Young
menjelaskan kondisi napi dan diagnosis mengenai pasien pada dokter UGD. Dokter
UGD mulai memeriksa dengan peralatan kedokteran yang canggih dan juga mengobati
“Kamu
orang baru?” tanya dokter tersebut. Ini dokter Lee Yoo Joon (sepertinya)
“Aku
hanya pekerja paruh waktu,” jawab Si Young, ragu.
“Pekerja
paruh waktu? Yang penting adalah kamu menyelamatkannya. Bagus. Penjara
kekurangan peralatan, tapi kamu mendiagnosis infeksi leher bagian dalam hanya
dengan
Si
Young menjawab dengan suara kecil kalau bukan dia yang mendiagnosis, tapi dr. Lee
tidak mendengarnya. Si Young menatap kedua tangannya dan lagi-lagi wajahnya
tampak sedih.
--
Di
sebuah tempat peletakkan abu orang yang telah meninggal, seorang pria berdiri
di sana. Itu adalah abu untuk seorang anak bernama Son Seung Yoo yang meninggal
pada tanggal 25 Maret 2015. Pria yang berdiri di depan abu itu, mengenakan
sebuah cincin bertuliskan : MEM… dan entah apa huruf selanjutnya.
Seorang
wanita tiba di sana juga dengan membawa sebuah boneka anjing. Wanita itu, Chae
Eun Jung, menyapa pria tersebut, Son Seok Ki. Kedua orang itu tampak sedih. Eun
Jung bahkan berkata kalau seharusnya Seung Yoo tahun ini berusia 10 tahun,
bukan 6 tahun.
Seuk
Ki tampak marah dan menggenggam erat tanganya yang memakai cincin.
--
Pusat Medis Hanse, Awal Perubahan
Sehat
Para
dokter berkumpul untuk melakukan operasi. Terdengar pengumuman yang meminta
agar dokter Anestesiologi segera ke Kamar 28. Di dalam, pasien yang sedang
mengalami operasi mengalami pendarahan hebat.
Seorang
dokter wanita, Tae Kyung, masuk dan mulai memberikan instruksi.
Sementara
dokter lain yang melihat malah berkata kalau kali ini juga mereka tidak akan
berhasil dan akan menyatakan pasien meninggal. Seorang yang lain langsung
berkata kalau Kepala Min ada di sini, jadi hal tersebut tidak akan terjadi.
Kepala Min yang di maksud adalah Tae Kyung.
Dan
benar, pasien selamat. Semua menghela nafas lega.
“Kurasa
sulit bagi kalian untuk memanggil kepala. Kenapa tidak memanggilku saat pasien masih hidup? Kalian tidak mau belajar lagi?” marah
Tae Kyung. “Lanjutkan operasi. Aku akan terus di sini sampai pasien stabil,”
perintah Tae Kyung.
Operasi
akhirnya selesai. Tae Kyung keluar dan di ikuti dokter lainnya (atau residen
ya? Sepertinya sih residen). Saat itu dia mendapat telepon dari seseorang yang
memberitahu mengenai Si Young. Mendengar nama Si Young, seorang dokter wanita,
Kang Mi Rae, yang berdiri di belakang Tae Kyung, tampak terkejut.
Yang
menelpon adalah Jeong Nam. Dengan senang, Jeong Nam memberitahu kalau Si Young
baru saja menyelamatkan seseorang. Tae Kyung sudah masuk ke ruangannya. Dia kaget
karena Si Young kan sudah tidak melakukan apapun selama setahun terakhir.
“Dia
tidak melakukan apa pun selama setahun terakhir. Aku memanggilnya agar dia bisa
mencari udara segar. Lalu dia melakukan sesuatu yang luar biasa!” ujar Jeong
Nam, bersemangat.
“Dia
memutuskan untuk bekerja di sana? Tidak mungkin.”
“Apa?
Apa maksudmu? Katanya, dia datang untuk menghasilkan uang, tapi kupikir dia
bersiap untuk kembali ke lapangan.”
“Kurasa
tidak demikian. Aku akan memikirkannya,” ujar dr. Min Tae Kyung, dan mematikan
telepon.
--
Jeong
Nam dan Si Young makan bersama di kantin rumah sakit. Jeong Nam masih terus
memuji Si Young yang berhasil menyelamatkan pasien. Dia merasa terpesona dan
juga bangga pada Si Young.
Si
Young mengalihkan dengan bertanya mengenai pria yang tadi membantu? Apa dia
dokter?
“Narapidana
6238? Dia bilang dia bukan dokter,” ujar Jeong Nam.
“Tidak
mungkin.”
“Dia
pria yang paman sebutkan. Psikopat itu.”
“"Psikopat
itu"?Yang tidak boleh kuajak bicara?”
“Sejak
dipindahkan, dia menjadi raja di penjara.”
“Bagaimana
bisa?” tanya Si Young, penasaran.
“Dia
melalui perpeloncoan yang keras. Seorang narapidana merobek dadanya dengan
benda tajam,” Jeong Nam mulai bercerita.
Flashback
Cha Yo Han, dengan dada yang
terluka dalam, sobekan, mulai menjahit lukanya sendiri. Tanpa anestesi. Tanpa ekspresi
ketakutan dan malah tersenyum. Para sipir dan napi yang melihatnya saja meringis
ngeri, tapi Yo Han tampak sangat tenang dan bahkan bersenandung.
End
“Dia
meminta kotak P3K dan menjahit lukanya sendiri. Dia bahkan tidak menggunakan
obat bius. Dia terampil dan tidak kenal takut. Tapi tetap saja, dia sangat
membingungkan. Dialah alasan semua petugas medis berhenti.”
“Dia
alasannya? Kenapa?”
“Jika
menurutnya mereka tidak memenuhi harapannya, dia menyerang mereka. Dia membuat
takut para petugas medis. Karena itu, dia dijuluki Pembunuh Petugas Medis.”
“Itu
tidak ada hubungannya denganku. Aku bukan petugas medis resmi. Aku hanya
bekerja paruh waktu,” ujar Si Young, tidak takut.
Saat
itu, beberapa dokter lewat dengan mengenakan jas dokter. Jeong Nam langsung berujar
kalau Si Young juga tampak luar biasa saat memakai jas dokter. Tapi, Si Young
hanya diam saja.
--
Kang
Mi Rae pulang dan melihat jas dokter untuk departemen Anestesiologi yang di buang
ke tong sampah. Wajah Mi Rae juga tampak sedih. Dia berjalan ke arah meja dan
melihat foto yang di telungkupkan ke meja. Di foto itu ada seorang pria, Kang
Yi Soo (teman dari Jeong Nam) dan Si Young. Melihat foto itu, Mi Rae juga
tampak sedih.
Oh
ya, itu adalah kamar Si Young yang ada di awal episode 01 itu.
Mi
Rae membuka komputer dan melihat sesuatu. Dia segera menelpon seseorang dan memberitahu
kalau Si Young akan keluar negeri malam ini dan dia rasa tidak akan kembali
lagi. Karena tiket yang ada di komputer adalah tiket sekali jalan.
--
Jeong
Nam dan Si Young berjalan bersama keluar dari rumah sakit. Saat itu, Jeong Nam
mendapat telepon dari dr. Min yang memintanya agar menahan Si Young di sana dan
dia akan segera datang. Jeong Nam walaupun bingung, tapi mengiyakan.
Saat
itu, Si Young melihat seseorang dan segera berbalik. Sayangnya, orang yang di
lihatnya juga melihatnya dan menyapa. Si Young berpura-pura tidak mendengar dan
mengajak Jeong Nam untuk segera pergi. Terlambat, orang itu sudah berada tepat
di belakang Si Young.
Terpaksa,
Si Young berbalik dan berpura-pura terkejut melihat orang itu. Dia memanggilnya
dengan panggilan ‘sunbae’. Jeong Nam yang mendengar Si Young memanggil orang
tersebut ‘sunbae’ segera menyuruh Si Young untuk berbincang sementara dia akan menunggu
di mobil.
Si
Young tampak sangat canggung. Sunbae-nya tidak sadar akan hal itu dan terus
bicara dengan Si Young. Dia sangat senang berjumpa dengan Si Young karena
terakhir kali mereka bertemu adalah di asosiasi alumni. Dia menanyakan keadaan
Si Young. Si Young menatapnya dan berujar dalam hati kalau sepertinya
sunbae-nya belum tahu ‘apa yang terjadi’.
“Omong-omong,
kenapa kamu kemari?” tanya sunbae.
“Aku
akan ke luar negeri hari ini. Aku datang untuk menemui pamanku.”
“Kamu
sedang istirahat? Aku iri.”
“Aku
akan menghubungimu setelah kembali. Sampai jumpa,” ujar Si Youg dengan ceria
dan langsung pergi.
Sementara
itu, teman sunbae yang dari tadi memperhatikan, bertanya memastikan pada sunbae,
apa benar itu Kang Si Young? Sunbae kaget karena temannya mengenal Si Young
juga.
“Mana
mungkin aku tidak tahu murid terbaik di sekolahmu?” ujar teman sunbae.
“Dia
ke luar negeri hari ini. Liburan.”
“Liburan? Kamu yakin dia bukan cuti kerja?”
“Apa?
Kenapa begitu?” bingung sunbae.
“Kamu
tidak tahu soal insiden besar itu?” tanya temannya balik.
“Apa
itu malapraktik?” tanya sunbae, terkejut.
Si
Young berjalan dengan cepat. Matanya tampak berkaca-kaca. Dan dia kembali teringat
saat tangannya penuh lumuran darah. Saat yang sangat menakutkan baginya. Begitu
tiba di sudut gedung, Si Young langsung menunduk dan menangis dengan keras.
Tags:
Doctor John