Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 01 part 1
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Di
sebuah penjara, dua orang sipir mendorong tempat tidur dorong dengan sangat
kencang. Di atas tempat tidur tersebut, ada seorang narapidana yang tidak
sadarkan diri. Mereka membawa narapidana tersebut kepada dokter yang bertugas. Begitu
melihat para sipir membawa narapidana, dokter yang berjaga langsung menghela
nafas dan mulai memeriksa narapidana tersebut dengan stetoskop-nya.
Para
sipir juga panik apalagi narapidana itu menarik dan melepas nafas pendek
berulang kali. Sipir memberitahu kalau narapidana tersebut terjatuh ketika
bekerja. Ada apa dengan napi tersebut?
“Aku
juga tidak yakin. Dia tidak menderita asma. Apa yang terjadi?” bingung si
dokter.
“Dia
mungkin akan mati jika begini! Tolong lakukan sesuatu!” pinta sipir.
Dokter
melepaskan stetoskop-nya dan meletakkannya di meja. Dia menyuruh para sipir untuk
tidak panik (padahal, dia pun kelihatan panik) dan berkata kalau dia akan
menelpon 911. Sipir langsung memberitahu kalau mereka sudah menelpon 911, tapi
dokter tetap berlari keluar dari ruangannya.
Setelah
dokter tersebut pergi, seseorang yang menggunakan pakaian napi masuk ke dalam
ruangan. Dia membersihkan tangannya dengan hand
sanitizer dan segera memeriksa denyut nadi pasien. Kemudian, dia membuka
baju pasien. Mencari alkohol di meja obat dan menuangkannya ke tubuh bagian
depan pasien (dari dada hingga perut). Setelah itu, mengambil jarum suntik dan
mengarahkannya ke arah dada dengan tepat, kemudian mengambil darahnya. Setelah 2
kali pengambilan darah, nafas pasien mulai kembali stabil.
Pas
saat itu pula, terdengar bunyi alarm yang menandakan ada yang masuk (jadi,
ruangan dokter itu di batasi dengan sel dan di depan sel ada 2 sipir yang
berjaga. Setiap ada yang masuk, ada bunyi alarm). Dengan cepat, napi tersebut
keluar dari ruangan. Tetapi, sebelum keluar, dia meletakkan catatan di perut
pasien.
Yang
kembali adalah para sipir. Mereka terkejut karena nafas pasien sudah stabil. Pasien
masih hidup.
Sementara
itu, napi yang mengobati, berjalan keluar dari sana dengan tenang sambil
membawa alat pel dan peralatan kebersihan.
Sipir
membaca catatan yang tertinggal : Tolong
bawa dia ke departemen Cardiology. Dan ganti petugas medis-nya secepat mungkin.
“Mungkinkah…
tahanan 6238?” ujar para sipir dengan terkejut.
Dan
benar, yang mengobati adalah tahanan 6238. Cha Yo Han (di perankan oleh Ji
Sung).
Doctor
John
Episode
01 : Antara harapan dan keputus asaan
Di
sebuah kamar, seorang wanita, Kang Si Young, sedang mencari di google sebuah
negara : Madagaskar. Dia mengumpulkan banyak sekali informasi mengenai
madagaskar. Di meja kerjanya dan sekelilingnya juga terdapat banyak sekali
tempelan gambar organ-organ manusia.
Si
Young menyusun kopernya. Dia membereskan pakaiannya dan buku yang akan di
bawanya. Dan terakhir, dia memeriksa saldo di rekeningnya. Tersisa 42.000 won.
Saat
itu, dia mendapat pesan dari paman Jeong Nam : “Apa kau butuh uang?”
Si
Young langsung membalas pesan tersebut. Dia tidak bilang kalau dia butuh uang,
dia hanya membalas kalau dia mengira menerima pesan spam. Hebatnya, Jeong Nam
tahu kalau Si Young pasti kehabisan uang. Si Young membalas sambil bercanda
apakah Jeong Nam memasang CCTV di kamarnya?
Jeong
Nam langsung menelpon Si Young dan mengomelinya. Dia menyuruh Si Young
seharusnya segera mencarinya jika kehabisan uang. Dia mengajak Si Young untuk
bertemu.
--
Dengan
taksi, Si Young pergi ke tempat Jeong Nam. Dia juga membawa koper-nya. Dia
berhenti di jalanan yang panjang dan terdapat banyak pohon sakura di pinggir
jalan. Daun-daun sakura tersebut berguguran dan berterbangan ke arahnya. Si
Young melihat jalanan di depannya dan tiba-tiba saja menangis. Dia jongkok dan
menundukkan kepalanya. Setelah menangis sebentar, Si Young bangkit.
Si
Young mengambil foto gedung penjara yang ada di depannya. Ya, dia berada tepat
di depan gedung penjara. Di depan gedung ada tulisan : Jika kau punya mimpi, kau selalu dapat memulai dari awal lagi.
Si
Young mengirim pesan pada seseorang kalau dia pergi menemui paman Jeong Nam.
Dan
ada seseorang yang diam-diam mengawasi Si Young dan memotretnya.
--
Sementara
itu, di dalam penjara, terjadi transaksi mencurigakan. Dua orang napi (Jung Bo
dan entah siapa) tampak bertukar bungkusan berisi obat. Sementara itu, Cha Yo
Han, berada di dalam gudang dan mengisi sebuah botol dengan cairan.
--
Oh
Jeong Nam adalah Kepala sipir di penjara. Si Young yang datang ke sana,
melihat-lihat ruang kerja Jeong Nam. Ada banyak piagam penghargaan. Tapi, saat
melihat sebuah foto yang menunjukkan Jeong Nam, seorang pria dan Si Young, mata
Si Young langsung tampak sendu.
Jeong
Nam masuk dan menyapa Si Young dengan ramah.
Si Young balas tersenyum melihat Jeong Nam. Mereka mulai berbincang. Si Young
bertanya, apa yang terjadi? Kenapa petugas medis bisa kabur? Jeong Nam dengan
frustasi bercerita kalau mereka tidak punya Pimpinan Dokter dan petugas medis
yang datang terus saja keluar. jadi, mereka selalu mencari petugas lain sebagai
penggantinya.
“Jadi
itulah kenapa paman menawarkan ku pekerjaan paruh waktu (part time)?” tanya Si
Young.
“Ini
pekerjaan paruh waktu dengan upah besar,” ujar Jeong Nam.
“Baiklah.
Akan kulakukan,” setuju Si Young, dengan mudahnya.
“Kamu
akan baik-baik saja?” tanya Jeong Nam ragu. “Seperti yang kamu tahu, tempat ini
bisa agak sulit.”
“Tidak
apa-apa.”
“Fasilitasnya
juga tidak bagus.”
“Tidak
apa-apa.”
“Kami
juga tidak punya peralatan medis terbaik.”
“Tidak
apa-apa. Itu bukan masalah,” yakinkan Si Young.
Jeong
Nam langsung tersenyum sumringah. Dia melihat Si Young yang membawa koper dan
hendak bertanya. Tapi, Si Young segera mengalihkan dengan berkata kalau dia
bisa mulai bekerja hari ini.
--
Jeong
Nam membawa Si Young ke dalam penjara dan menunjukkan ruangannya. Sepanjang jalan
menuju ruang prakteknya, Si Young mengingat pesan Jeong Nam.
“Satu.
Jangan melakukan percakapan pribadi dengan tahanan. Dua. Jangan bocorkan
informasi yang kudengar atau kurekam. Tiga. Ikuti instruksi yang diberikan
kepadaku oleh pegawai,” ingat Si Young.
Jeong
Nam tersenyum bangga karena Si Young bisa mengingat semua itu. Tapi, masih ada
satu hal lagi yang harus Si Young ingat. Si Young langsug bertanya, apa itu? Dan
Jeong Nam malah tidak jadi memberitahu karena dia akan memastikan ‘dia’ tidak
akan macam-macam terhadap Si Young. Si Young semakin penasaran, siapa dia?
“Ada
pria yang dipindahkan kemari tahun lalu dan dia psikopat… Maksud paman, dia
pria yang aneh.”
“Pria
yang aneh?”
“Dengarkan
baik-baik ucapan paman. Jangan jawab pertanyaan apa pun darinya. Jangan tatap
matanya. Bahkan jangan bicara dengannya. Dengan kata lain, jangan biarkan dia
mengujimu. Pastikan kamu ingat ini,” peringati Jeong Nam dengan sangat tegas.
Dan
pria yang sedang di bicarakan Jeong Nam, yaitu Cha Yo Han, sedang menyemprotkan
cairan ke tubuhnya. Sepertinya cairan steril gitu.
Si
Young penasaran, apakah maksud Jeong Nam orang itu adalah roh jahat? Jeong Nam
berkata tidak penting apa sebutan pria tersebut, tapi yang penting adalah Si Young
tidak boleh membiarkan pria itu mempengaruhinya.
“Apakah
dia pembunuh berantai? Atau pelaku kejahatan besar?” tanya Si Young, penasaran.
“Ayo
masuk dahulu,” ujar Jeong Nam, karena mereka tiba di depan ruangan praktek Si
Young. “Kamu akan bertemu dengannya setidaknya sekali.”
Si
Young masuk ke dalam ruang prakteknya dan mempehartikan sekeliling. Di sana,
ada sebuah jas dokter yang tergantung, tapi wajah Si Young tampak sendu. Seorang
petugas sipir masuk dan menyapa Si Young dengan ramah sambil memberikan jas
dokter milik Si Young.
“Aku
bukan dokter lagi,”ujar Si Young dengan sedih. “Taruh saja. Aku tidak butuh
itu.”
Jeong
Nam menatapnya dengan sedih. Dan mereka tidak memaksa Si Young untuk mengenakan
jas dokter tersebut.
Saat
di luar, Jeong Nam memberi perintah pada petugas tersebut untuk mengawasi Si
Young dengan baik karena Si Young berbahaya. Petugas itu jelas bingung karena
di suruh menjaga Si Young, memangnya apa yang bahaya?
--
Si
Young mulai bertugas dan menerima napi-napi yang datang dan mengeluh sakit. Ada
yang datang karena sakit perut. Dan dari hasil CT Scan yang Si Young terima,
hal itu karna si napi menelan 17 bidak go. Jadi, dia menyuruh si napi ke rumah
sakit dan mengeluarkan smua bidak tersebut.
Selanjutnya,
ada napi yang berkata kalau kakinya sangat sakit. Si Young memeriksa hasil CT
Scan dan tidak ada retak apapun di kaki si napi. Eh, napi-nya malah bersikeras
kalau dia sakit. Si Young kesal dan menyuruh napi untuk menancapkan kapak ke
kaki baru dia akan memberikan pereda nyeri narkotika pada si napi.
Kemudian,
seorang napi lagi masuk. Napi kali ini berkata kalau ‘anu’ nya belum tidur
selama beberapa hari (maaf, aku tidak bisa menjelaskan lebih lanjut hahahaha).
Si Young mengerti dan menyuruh si napi berbaring di ranjang. Napi antusias dan
bertanya apa yang akan di lakukan? Si Young mengeluarkan suntikannya, dia akan
menusuknya.
Teriakan
si napi terdengar hingga ke Yo Han yang sedang mengepel lantai.
Si
Young mencuci tangannya usai mengobati dengan sabun. Dan saat menatap
tangannya, lagi-lagi ekspresi Si Young terlihat sedih. Saat itu, seorang sipir
datang dengan panik dan memberitahu kalau ada keadaan darurat. Mereka langsung
berlari keluar dan Si Young membawa kotak P3K-nya.
Di
lapangan, seorang napi terjatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri. Napi tersebut
kesulitan bernapas hingga suara nafasnya terdengar seperti suara orang
mengorok. Leher napi tersebut juga membengkak. Si Young segera memerintahkan
sipir di sebelahnya untuk mengambil kantong Ambu, tabung oksigen dan memanggil
ambulans.
Teman
sekamar si napi memberitahu kalau napi itu sudah bertingkah aneh sejak kemarin.
Napi itu kemarin sering batuk dan mengatakan kehabisan napas. Terus, napi itu
juga mengalami diare. Pokoknya, napi itu bilang sakit perut dan tenggorokannya
sakit.
Si
Young memeriksa dengan stetoskop ke leher si napi. Sambil memeriksa, dia mulai
mendiagnosis di dalam pikirannya. Stridor. Ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan
napi itu.
Si
Young segera bertanya, apa yang di makan napi itu kemarin malam? Apakah ada
yang tersangkut di tenggorokannya? Dan teman sekamarnya memberitahu kalau kemarin
mereka makan ikan, dan napi itu bilang kalau dia menelan tulang ikan dan
rasanya sakit. Yang lain menambahkan kalau napi itu kemarin juga makan sosis
yang di sembunyikannya. Tapi, sosis itu baunya agak menjijikan. Sepertinya sudah
basi. Dan karena itu, napi tersebut mengalami diare.
Mendengar
sosis busuk, Si Young mulai berpikir kembali. Bakteri?
Sipir
kembali dengan kantong Ambu dan memberikannya pada Si Young. Si Young segera
memakaikannya pada napi, tapi karena tenggorokan napi sangat membengkak, oksigen
jadi tidak bisa masuk. Si Young mulai panik.
Tags:
Doctor John