Sinopsis
C- Drama : Deep In My Heart
Episode
1 - Part 2
Yifei menjalanin pemeriksaan seluruh
tubuh.
Diatas atap. Dokter Kong menghubungin
seseorang dan menjelaskan mengenai kondisi Yifei, yaitu tentang halusinasi.
Operasi berhasil dengan baik, dan semuanya tidak ada masalah setelah di
periksa. Tidak ada masalah apapun, tidak ada alasan, bahkan bagian otak Yinfei
sangat bersih.
Namun setelah Dokter Kong menjelaskan
semuanya, tampak nya orang yang berada ditelpon tetap tidak mengerti. Sehingga
dia pun sedikit terbawa emosi, dan berteriak dalam menjelaskan ulang.
“Maaf. Maaf. Belakangan ini mood saya
tidak bagus. Hanya saja sangat tidak mudah untuk menelpon ke Amerika. Jadi saya
kehilangan kesabaran,” jelas Dokter Kong, berusaha untuk menjadi lebih tenang.
Tapi kemudian telpon tiba- tiba dimatikan.
Dokter Kong duduk diatas atap sampai
malam. Dia menelpon orang lain lagi untuk meminta saran dan pendapat. “Saya
sudah memeriksa semua informasi … Apa? … Psikometri … Kamu mengatakan setelah
operasi memiliki kekuatan super …”
Setelah selesai bertelponan, Dokter Kong
pun mematikan hape nya dan berpikir keras. “Ini adalah orang yang memenangkan
penghargaan medis Jerman. Diagnosis,” gumamnya, tidak percaya.
Yifei memandangi kedua tangannya sendiri
dengan heran. “Jelas-
jelas sudah mendengar dan melihat. Itu bukan mimpi, aku jelas- jelas
melihatnya. Sebenarnya apa yang terjadi?” pikirnya, bertanya pada
diri sendiri.
Yifei kemudian keluar dari dalam kamar.
Dan ketika dia berjalan di lorong, lalu dia tidak sengaja bertabrakan bahu
dengan seseorang. Yifei mampu mendengar apa yang orang tersebut sedang
pikirkan, dia bisa mendengarnya dengan sangat jelas.
Yifei kemudian mencoba menyentuh orang
lain yang berpapasan dengannya lagi. Dan dia bisa mendengarkan suara didalam
pikiran orang itu juga. Menyadari hal tersebut, Yifei merasa sangat bingung dan
heran.
Yifei : “Saat itu, aku yakin aku sudah menjadi
monster.”
Ketika Yifei pulang dari sekolah, dan
melewati salah satu toko baju. Dia melihat sebuah sarung tangan hitam yang
tebal. Dan dia sangat menginginkan sarung tangan tersebut untuk dipakai
ditangannya.
15 tahun kemudian
Yifei mengendarai sepeda dengan riang.
Ditangannya, dia memakai sarung tangan berwarna coklat yang tebal. Dan para murid yang melihatnya, mereka menyapa dia dan memanggil dia dengan sebutan
‘guru’.
Ketika sebuah mobil hitam besar datang,
dan berhenti didepan sekolah. Banyak murid yang berkerumun didekat mobil
tersebut, dan memotret- motret orang yang berada didalam mobil hitam tersebut.
Dan Yifei hanya diam memperhatikan itu.
Yifei masuk ke dalam ruangan kelas. Dan
ada seorang murid perempuan yang datang terlambat. “Yu Simin datang ke kelas
hari ini. Benar- benar matahari keluar dari barat,” komentar Yifei, dan para
murid tertawa pelan mendengar itu.
Simin mengabaikan komentar itu, dan
duduk dengan tenang di tempatnya.
“Apakah kamu tahu akan ada ujian
kelompok hari ini? Apakah semuanya sudah latihan dengan baik?” tanya Yifei.
“Guru,” panggil seorang murid yang duduk
dibelakang Simin. “Kelompok kami hampir tidak berlatih karena Simin,” adunya.
“Aku sudah bilang jangan pedulikan aku.
Kalian latihanlah sendiri,” balas Simin, ketus.
Simin kemudian mengatakan kepada Yifei
bahwa karena dia sudah muncul, apakah dia boleh pergi sekarang. Dan dengan
tegas, Yifei menjawab tidak. Tapi Simin mengabaikan Yifei dan berjalan keluar
dari dalam kelas, dia beralasan bahwa dia harus menerima telpon yang sangat
penting.
Dengan terpaksa, Yifei pun hanya bisa
membiarkannya saja.
Pelajaran dimulai. Anak- anak berlatih
bernyanyi. Sementara Simin masih berada diluar kelas dan bertelponan. Melihat
itu, Yifei pun berpikir.
Yifei merebut hape Simin. Dia
menjelaskan bahwa karena Simin, maka murid lainnya tidak bisa berlatih dan
bahkan tidak bisa mengikuti ujian. Dan dengan ketus Simin mengancam bahwa dia
akan putus sekolah saja.
“Boleh. Setidaknya itu tidak akan
memengaruhi orang lain lagi. Kapan akan putus sekolah?” kata Yifei langsung
setuju. Dan Simin tampak tidak menyangka.
“Sekarang,” jawab Simin.
“Maka hari ini adalah hari terakhir kamu
bersekolah. Mari berjabat tangan sebelum berpisah,” kata Yifei, lalu dia
menyalamin tangan Simin. Dan dia melihat masa lalu Simin, untuk mengetahui apa
yang terjadi.
Simin : “Aku juga ingin sekolah dengan baik. Tidak ingin
pergi ke bar setiap hari untuk menghadapi orang- orang itu. Aku sangat takut.”
Simin menangis didalam kamar mandi bar.
Dia meratapi nasib nya, karena dia harus selalu menemanin para tertinggi untuk
bernyanyi, menari, dan bersenang- senang.
Ketika Yifei melihat semua itu, dia
merasa kaget dan tidak menyangka. Simin pun kemudian menepis tangan Yifei dan
berjalan pergi.
“Aku tahu kamu sedang bercanda. Aku juga
sedang bercanda dengan kamu,” teriak Yifei, menjelaskan. Tapi Simin terus
berjalan pergi.
Malam hari. Yifei datang ke bar, dimana
Simin berada.
Didalam ruangan pribadi. Simin duduk
diam mendengarkan para tertinggi bernyanyi, menari, dan bersenang- senang.
Yifei berkeliling ke sana kemari didalam
bar. Mencari Simin.
Seorang pelayan memberikan pakaian indah
kepada Han Bing. Dan melihat pakaian tersebut, Han bing menghela nafas.
Didalam mobil. Han Bing berdandan, dan
berganti pakaian mengenakan pakaian indah yang diberikan kepadanya barusan. Dia
juga mengenakan sebuah jam tangan. Lalu setelah itu, dia masuk kembali ke dalam
bar dan menemui si pelayan.
“Cantik,” puji si pelayan, lalu dia
memberikan nampan yang berisikan buah- buahan kepada Han Bing. “Hati- hatilah
sendiri,” katanya, mengingatkan.
Han Bing menarik nafas untuk
memberanikan dirinya. Lalu dia masuk ke dalam ruangan pribadi. Disana dia ikut
menari bersama para pertinggi. Dan dia melakukan itu sambil mengarahkan jam
tangannya ke arah para pertinggi.
Simin merasa bahwa ada sesuatu yang
aneh, jadi dia pun mendekati Han Bing. Dan kemudian dia menyadari bahwa jam
tangan yang dipakai oleh Han Bing, itu untuk mengambil foto dan merekam mereka
secara diam- diam.
Karena telah ketahuan, maka Han Bing pun
dengan segera langsung berlari pergi darisana. Dan para bawahan si petinggi
mengejarnya.
Yifei kebingungan mencari dimana Simin
berada sebenarnya, jadi saat dia melihat Han Bing, dia pun memanggil dan
bertanya kepadanya.
“Apakah kamu ada melihat seorang artis
disini? Anggota grup idola, Yu Simin. Apakah dia ada disini? Kamu jangan salah
paham, aku adalah guru yang datang untuk menangkapnya kembali,” jelas Yifei,
bertanya.
“Aku bukan karyawan disini,” balas Han
Bing.
Hang Bing kemudian melihat jam
ditangannya, dan lalu dia melihat ke arah para bawahan yang sedang mengejarnya.
Lalu ketika dia menyadari bahwa jaket yang dipakai oleh Yifei memiliki kantong,
maka dia pun meletakan kartu memori yang ada didalam jam tangan nya ke dalam
kantong Yifei.
“Aku Han Bing, seorang reporter dari
Stasiun TV Jiangcheng. Mari kita bertemu besok. Siapa nama kamu?” tanya Han
Bing.
Salah paham pada Han Bing, maka Yifei
pun langsung menolak dan ingin pergi. Tapi Han Bing menahan nya, dan meminta
nomor telponnya.
“Aku jatuh cinta padamu pada pandangan
pertama. Jadi … ,” kata Han Bing dengan menggoda. Lalu dia tiba- tiba berteriak,
karena sedang terburu- buru. “Siapa sebenarnya nama kamu?!” teriaknya.
“Kong … Kong Yifei,” jawab Yifei, kaget.
Han Bing kemudian kembali melihat jam
ditangannya, lalu melihat ke arah para bawahan yang semakin dekat ke arahnya.
Lalu setelah itu, dia pun langsung berlari pergi. Melihat itu, Yifei merasa
heran.
Han Bing masuk ke dalam kamar mandi. Dia
menuliskan sesuatu di cermin, menggunakan lipstik merah nya. Tulisnya : Kong
Yifei. Sarung tangan. Guru. Kartu memori. Wawancara.
Han Bing : “Aku Han Bing. Sebelum jam 12 malam. Adik
ku Han Xue akan muncul tepat waktu seperti di kejar. Ada perjanjian diantara
kita. Pertama, jangan saling membenci. Kedua, saling membantu. Tetapi …
Han Bing pingsan. Lalu setelah itu dia
tersadar lagi. Dia melepaskan ikatan rambutnya, dan menggeraikan rambutnya.
“Selamat datang Han Xue,” katanya, menyambut diri sendiri sambil tersenyum
percaya diri.
Tags:
Deep In My Heart