Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 02 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Si
Young kembali bertanya, darimana Yo Han tahu mengenai dia hendak ke Madagaskar
dan juga mengenai dia yang adalah residen 2 tahun. Yo Han tidak menjawab dan
beranjak pergi. Tapi, Si Young tiba-tiba bertanya, kejahatan apa yang telah Yo
Han lakukan? Jika Yo Han sangat ingin pamer ilmu, kenapa bisa berakhir di
penjara?
“Jalan
ke-59, Ankorondrano, Antanarivo,” ujar Yo Han dan membuat Si Young kaget. “Ada
di label nama,” tunjuknya pada label yang ada di koper Si Young. “Ponselmu,
sepatu, dan tasmu, semuanya mahal, tapi ini (ponsel) dibuat dua tahun lalu. Itu
artinya, kamu punya uang untuk berbelanja, tapi tidak punya waktu. Begitulah
aku berasumsi kamu dokter residen dua tahun. Benar, soal kabur itu. Dokter
residen dua tahun bekerja keras sampai tidak sempat berbelanja. Tapi dia pergi
ke negara asing yang bukan di Asia Tenggara, Amerika Utara, atau Eropa. Kamu
pasti berusaha kabur dari kejahatan yang mirip denganku. Tapi apakah kamu
benar-benar yakin kabur bisa membebaskanmu? Kurasa mendengarkan saranku akan
membantumu mendapatkan kebebasan itu,” jelas Yo Han dan bertingkah imut dengan
memajukan mulutnya dan kemudian keluar.
Setelah
Yo Han keluar, Si young menundukkan kepala. Eh, tiba-tiba Yo Han balik lagi dan
mengingatkan Si Young agar tidak lupa memberikan perintah itu (karakter Yo Han
ini sedikit unik, lho).
Baru
juga Yo Han pergi, Si Young malah mendapat telepon dari Jeong Nam.
--
Si
Young pergi ke ruangan Jeong Nam. Dan dia terkejut karena dr. Min juga ada di
sana. Jeong Nam langsung bertanya memastikan, apa benar Si Young akan ke luar
negeri malam ini?
“Kenapa
ibu di sini?” tanya Si Young (Si Young manggilnya, ‘Gwanjangnim’ artinya
Pimpinan. Tapi, di sub di terjemahkan sebagai ‘Ibu’).
dr.
Min tidak menjawab dan hanya menyuruh Si Young mengemasi barang-barangnya kemudian
pergilah.
“Ada
apa? Ibu takut aku tidak akan kembali? Ibu pasti berpikir aku sangat santai. Ibu
pikir aku akan santai dan berpikir untuk bunuh diri?” ujar Si Young.
“Lalu
kenapa kamu pergi? Beri tahu alasannya,”
tantang dr. Min.
“Itu
tidak penting. Dia tidak perlu pergi. Si Young, jangan pergi. Kenapa kamu pergi
begitu jauh? Jangan pergi,” cegah Jeong Nam.
“Itu
pulau yang jauh. Zona waktunya berbeda dengan Korea. Kupikir jika aku pergi ke
tempat asing seperti itu, aku bisa melupakan semuanya. Kupikir aku bisa
menganggap insiden itu tidak terjadi. Kupikir ini semua akan terasa seperti
mimpi. Kupikir mungkin semua ini tidak terjadi selama aku tidak di sini,” ujar
Si Young dengan suara bergetar menahan tangis.
Jeong
Nam sangat sedih mendengarnya. Apalagi Si Young berkata kalau dia tahu Jeong
Nam membencinya. Sahabat paman….
“Itu
bukan salahmu. Itu kecelakaan. Tidak ada yang menduganya,” tegas Jeong Nam. “Selain
itu, - paman yakin kamu lebih…”
“Lebih
apa?” potong Si Young. “Aku tidak pantas merasa sakit. Menyakitkan melihat
kalian. Jadi, akan lebih baik jika aku…”
“Jangan
kekanak-kanakan,” teriak dr. Min.
“Tidak.
Itu tidak akan mempan untuk Ibu. Karena Ibu selalu mengutamakan perasaan.”
“Berapa
kali harus paman ulangi? Itu bukan salahmu. Paman yakin kamu menyalahkan dirimu
dan menyesalinya.”
“Seperti
yang kukatakan sebelumnya, ini juga menyiksaku. Sampai aku ingin bunuh diri. Jadi,
jangan khawatir. Aku tidak akan membawa tragedi lagi ke dalam hidup Ibu,” ujar
Si Young dan pergi dari sana.
Jeong
Nam panik karena Si Young pergi begitu saja, dan dr. Min tidak mengejarnya sama
sekali.
Di
luar, tangis Si Young pecah. Dia menangis terisak-isak. Ingatannya kembali ke 1
tahun lalu saat tangannya penuh lumuran darah dan ibunya dengan pakaian operasi
mentapnya.
“Aku
mengabaikan dia bukan karena aku tidak bisa menghadapinya. "Itu tidak bisa dihindari." "Terimalah." "Bangkitlah lagi." Aku biasanya akan
memarahi dan menceramahinya. Aku tidak bisa melakukan itu. Si Young terpuruk
dan menyerah, tapi aku menerimanya,” ujar dr. Min dengan sedih pada Jeong Nam.
“Dia
ingin kembali. Dia benar-benar ingin kembali dan berpikir dia mungkin bisa
melakukannya dengan baik,” beritahu Jeong Nam.
“Dia
bilang begitu?” kaget dr. Min.
“Ya.”
“Tapi…
Dia ingin kembali, tapi…”
“Dia
tidak pantas?” tebak Dr. Min.
--
Si
Young mengambil kopernya yang ada ada di ruang praktek. Dia menatap jas dokter
yang tergantung di sana dengan sedih. Saat itu, dia melihat sipir keluar dari
ruang rawat dan tidak ada Jung Bo di sana. Sipir memberitahu kalau tahanan 5353
(Jung Bo) sangat pandai mengarang-ngarang penyakit.
“Demam-nya
sudah turun?” tanya Si Young.
“Ya,
jadi, ku bawa dia ke sel-nya.”
Si
Young tampak khawatir. “Begini, Pak… Jika dia mengeluhkan demam atau gejala
lain, jangan tolak dia, tapi kirim dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan
menyeluruh.”
“Pemeriksaan
menyeluruh?”
“Ya.
Tolong lakukan itu,” pinta Si Young.
--
Di
dalam ruangan Jung Bo, semua tahanan duduk untuk menikmati makan malam. Tapi,
Jung Bo terus saja berbaring. Teman sel-nya membangunkannya, tapi saat dia
membalikann tubuh Jung Bo, mereka malah ketakutan. Jung Bo tampak sangat
kesakitan dan tangannya penuh dengan bintik (sebelumnya hanya sedikit) dan
kemerahan.
Mereka
segera berteriak memanggil penjaga. Teriakan mereka terdengar oleh Yo Han yang
sedang mengepel.
Di
saat bersamaan, Si Young sudah berjalan keluar dari gedung penjara.
Yo
Han memeriksa badan Jung Bo. Jung Bo tampak seperti kejang gitu, tapi juga bukan
(susah ngejelasinnya). Pokoknya Jung Bo masih sadar tapi seperti tidak sadar. Tangannya
mengepal kuat. Telapak tangan dan kaki penuh dengan bintik merah. Yo Han
meminjam senter milik petugas sipir dan memeriksa mata Jung Bo. Bola matanya
tidak fokus. Dan juga, Yo Han tidak berkeringat sama sekali. Seorang petugas
memberitahu kalau dia ssudah menelpon ambulans.
“Tidak.
Jangan ambulans,” ujar Yo Han.
“Apa
maksudmu jangan ambulans?”
“Kang
Si Young,” ujar Yo Han.
“Siapa?”
“Telepon
Dokter Kang Si Young sekarang,” tegas Yo Han.
Si
Young di depan gedung dan menatap gedung tersebut. Dia sudah memantapkan hati. Dia
mengirim pesan pada ibunya kalau dia akan pergi. Saat itu, dia melihat
kedatangan ambulans 119 ke dalam gedung penjara.
Para
petugas memberikan perawatan pertama pada Jung Bo. Tapi Yo Han tetap bersikeras
menanyakan Si Young.
Seorang
sipir keluar dan berteriak memanggil Si Young yang masuk ke dalam taksi. Dia menghentikan
Si Young untuk pergi karena ada keadaan darurat. Narapidana 5353, kondisinya
tidak baik. Dia meminta Si Young untuk masuk. Supir taksi bertanya, apakah Si
Young jadi pergi atau tidak?
“Kami
tidak bisa menyelamatkannya tanpamu,” ujar sipir tersebut dan membuat Si Young bingung.
“Kami tidak bisa menyelamatkannya. Kamu atau dia yang mati.”
“Siapa
yang bilang begitu?” tanya Si Young.
“Narapidana
6238. Dia menyuruhku membawamu.”
Supir
mulai kesal dan bertanya apakah Si Young hendak naik atau tidak? Si Young
terlihat ragu. Dia menatap gelang di tangannya yang di kembalikan Jung Bo.
Di
dalam gedung, Yo Han mendesak petugas untuk menghubungi Si Young. Petugas
berkata kalau mereka tidak punya teleponnya. Dan untuk pertama kalinya di episode
01 ini, Yo Han berteriak. Harusnya mereka mencarinya!
Yo
Han berusaha menghentikan para petugas membawa Jung Bo dan menyuruh agar
menghubungi dr. Kang Si Young. Para sipir panik, kenapa Yo Han terus saja
mencarinya sih?
“Ada
yang harus dia lakukan!” jawab Yo Han.
Dan
Si Young muncul, “Ada apa? Apa yang harus kulakukan?” tanyanya.
Yo
Han lega melihatnya. “Bawa dia ke rumah sakit.”
“Lalu
apa?” tanya Si Young lagi.
“Pergilah.”
“Apa
yang harus kulakukan?”
“Selamatkan
pasienmu,” jawab Yo Han.
“Bagaimana…
Bisakah aku melakukan itu?” ragu Si Young pada dirinya sendiri.
“Aku
akan mengarahkanmu, jadi, berjanjilah. Berjanjilah kamu akan menyelamatkannya,”
ujar Yo Han. “Jika dia mati malam ini, itu bukan karena penyakit. Itu karena
para dokter tidak melakukan apa pun. Bagi pasien, penyakit adalah keputusasaan,
dan dokter adalah harapan. Harapan itu. Kamu akan mengecewakannya?”
Si
Young teringat saat dia mencoba menghentikan pendarahan sahabat Jeong Nam, namn
tidak bisa.
“Apa
yang harus kulakukan untuk menyelamatkannya?” tanya Si Young, akhirnya. Dan Yo
Han tersenyum.
(jika
Si Young bisa menyelamatkan Jung Bo, maka Yo Han telah menyelamatkan 2 orang.
Jung Bo dan Si Young. Si Young yang telah kehilangan kepercayaan dirinya sebagai
dokter yang dapat menolong orang).
Tags:
Doctor John
Makasih kak, udh nulis sinop nya
ReplyDelete