Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 14 part 1


Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 14 part 1

Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini hanyalah fiksi
Di sebuah bus bertuliskan : Pusat Medis Hanse Seoul.
Di dalam bus itu ada beberapa penumpang. Dan seorang kakek di dalam bus itu terus menerus batuk. Wanita muda yang duduk di sebelahnya sampai merasa risih. Sementara itu, di TV bus yang menyala, reporter menyiarkan mengenai virus Nipah.
Sekilas info. Para dokter telah mengonfirmasi pasien virus Nipah pertama di Korea. Virus Nipah bisa menulari hewan dan manusia. Di India bulan lalu, dari 13 pasien yang dikonfirmasi, sepuluh pasien meninggal. Karena pasien virus Nipah pertama dikonfirmasi, otoritas kesehatan akan melakukan investigasi epidemiologi berskala besar. Virus Nipah menyebabkan demam tinggi di atas 38 derajat Celcius, sakit kepala, dan mual. Itu bisa disebarkan melalui sekresi atau cairan tubuh. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyelidiki orang yang melakukan kontak dengan pasien tersebut. Jika Anda menunjukkan gejala dalam dua pekan setelah mengunjungi India, kunjungilah pusat kesehatan terdekat.
Kakek itu masih terus batuk. Dan bakteri batuknya menyebar ke semua penumpan yang ada di dalam bus tersebut.
Bus akhirnya tiba di Pusat Medis Hanse. Semua pun turun dari sana. Saat keluar, kakek itu memegang pegangan bus. Wanita yang duduk di sebelahnya dan seorang anak kecil, keluar juga dengan memegang pegangan bus yang telah di sentuh kakek tersebut.
--

Suster Hong membaca berita mengenai Peringatan penularan virus Nipah. Joo Kyung datang dan memberikan roti lapis alpukat yang di buatnya. Suster Hong langsung menunjukan perngatan mengenai penularan virus Nipah tersebut.
--

Mi Rae berjumpa dengan Yoo Joon di koridor. Dia segera memanggilnya dan menunjukkan foto anak kucing yang sudah di obati. Mi Rae tampak senang dan meminta izin sebentar untuk mengunjungi anak kucing itu dan akan segera kembali sebelum klinik rawat jalan di mulai.
“Baiklah. Tapi, ini kali terakhir kamu mengunjungi klinik hewan. Mulai sekarang, itu tugasku.”
“Kenapa?” bingung Mi Rae.
“Kamu alergi. Kamu tidak bisa terus ke sana.”
Mi Rae tersenyum kecil. Yoo Joon langsung berkata agar Mi Rae tidak salah paham. Dia mengejek wajah Mi Rae yang memerah. Mi Rae jelas kaget dan kesal, tapi belum dia mengatakan apapun, Yoo Joon sudah masuk ke lift. Dia bahkan memperingati Mi Rae agar tidak memberitahu siapapun bahwa dia yang mengizinkan Mi Rae pergi.
--


Heo Jun dan Won Hee datang ke ruang rawat dan sudah banyak pasien yang menunggu di sana. Sebelum masuk, perhatian Heo Jun tertuju pada wanita muda (yang duduk di sebelah kakek tadi). Bukan pada wanita itu, tapi pada tangan sebelah kiri wanita itu. Melihat Heo Jun yang memperhatikannya, wanita itu segera menutup wajahnya dengan masker dan menutupi tangan kirinya dengan tas di pangkuannya.

Heo Jun masuk dan meminta izin pada suster Na untuk melihat data pasien hari ini. Wanita itu bernama Lee Da Hae dan keluhannya adalah rasa sakit di lengan kanan pascaoperasi. Heo Jun tampak terkejut melihat data itu.
Yoo Joon masuk bersama dengan Si Young. Dia memberi pengarahan kalau mereka akan mulai pemeriksaan awal sebelum Yo Han tiba. Won Hee dan Si Young akan segera memeriksa sementara Heo Jun di suruh menyiapkan ruang perawatan. Heo Jun tampak tidak fokus.

Saat mendengar nama Lee Da Hae di panggil masuk untuk memeriksa, Heo Jun langsung tampak seperti bersembunyi dan diam-diam mendengarkan keluhan Da Hae pada Won Hee. Da Hae memberitahu kalau lengan kanan-nya di operasi di rumah sakit tahun lalu.
Da Hae membuka jaket-nya dan ternyata, dia memakai tangan palsu. Heo Jun tampak lebih terkejut. Sepertinya, dia mengenali Da Hae.
“Ini mungkin terdengar aneh. Lengan kananku terasa sakit sekali, tapi tidak ada luka.”
“Bisa jelaskan rasa sakitmu?” pinta Won Hee.
“Rasanya seolah-olah aku selalu mengepalkan tangan kananku. Aku seolah-olah mengalami kram. Rasa sakitnya akan berhenti jika aku membuka tangan kananku. Tapi seperti yang kamu lihat, aku tidak mungkin melakukan itu,” cerita Da Hae dengan menangis dan terus menerus mengelap keringatnya. Dia juga batuk-batuk sesekali.

Heo Jun tampak sangat ketakutan dan keluar dari sana. Heo Jun masuk ke dalam toilet. Dan dia teringat sesuatu. Sepertinya, tahun lalu, dia salah satu yang melakukan operasi pada Da Hae dan membuat kesalahan.
Anak kecil yang di bus tadi (So Jin) tampak sakit dan ibunya meminta So Jin menunggu sebentar karena dia akan membelikan makanan untuk So Jin.
Kakek yang terus menerus batuk, Yu Deok Kyu, di panggil untuk masuk dan di periksa. Kakek Yu masih terus menerus batuk.
Yang bertugas memeriksa kakek Yu adalah Si Young. Si Young menanyakan keluhan kakek Yu, dan kakek itu terus batuk.
“Sejak sekitar setahun lalu, aku mengalami sakit kepala parah. Rasanya kepalaku mau pecah. Terkadang, rasanya seolah-olah ada yang memalu paku di kepalaku. Terkadang, rasanya seolah-olah ada yang mengebor kepalaku.”
“Anda pasti tidak bisa tidur,” ujar Si Young.
“Ya, tepat sekali. Belakangan ini, meski aku mengalami sedikit sakit kepala, aku menjadi ketakutan.”
“Hasil MRI dan pindai CT otak tidak menunjukkan adanya kelainan,” ujar Si Young, ketika melihat hasil pemeriksaan kakek Yu. “Anda sudah mengunjungi banyak rumah sakit.”
“Ya. Totalnya delapan. Tapi tidak satu pun dari semuanya yang bisa menemukan penyebab sakit kepalaku.”
“Kapan batuknya dimulai?”
“Beberapa hari lalu. Tiap kali aku batuk, aku merasakan sakit di dadaku.”

Si Young kemudian meminta suster Hong untuk memeriksa suhu badan kakek Yu. Suhu-nya mencapai 39.5 derajat. Saat itu, Da Hae berkata kalau dia juga merasa demam. Pas di periska, suhu badan Da Hae mencapai 38.6 derajat. Da Hae memberitahu kalau dia duduk di samping kakek itu saat di bus dan setelah itu, dia mulai demam.
Won Hee dan Si Young yang mendengar, jadi mencurigai sesuatu.
“Apakah ada gejala lain selain itu?” tanya Si Young.
“Aku muntah selama beberapa hari ini.”
“Anda baru dari luar negeri?”
“Tidak.”
“Aku sudah tidak naik pesawat lebih dari 40 tahun. Tapi pekan lalu, aku makan bersama seseorang yang baru-baru ini melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.”
“Ke mana dia pergi?”
“India.”
Mendengar hal itu, Won Hee langsung mengajak Si Young bicara sebentar. Mereka sedikit menjauh dari pasien. Won Hee berkata pada Si Young kalau gejala kakek Yu mirip seperti gejala Nipah. Sudah ada pasien virus Nipah yang telah di konfirmasi.
Dan saat itu, seorang pria menerobos masuk sambil menggendong So Jin. Pria itu memberithau kalau ibu So Jin sedang pergi sebentar, dan So Jin lalu demam tinggi. Da Hae yang melihat segera memberitahu kalau So Jin berada di bus yang sama dengan mereka. Won Hee semakin panik, apa virusnya sudah menyebar? Si Young merasa tidak mungkin karena seharusnya butuh waktu lebih dari lima hari untuk penyebaran dan gejala. Ini terlalu cepat.
Kakek Yu kemudian batuk parah. Si Young segera menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Kakek Yu terus batuh dan kemudian batuk darah. Darahnya mengenai wajah Si Young. Semua kaget.
Yoo Joon yang melihat kaget dan bertanya ada apa?
--
Yo Han dalam perjalanan ke ruang rawat.

Yoo Joon mengumpulkan suster dan dokter yang bertugas di departemen anestesiologi saat ini (suster Hong, suster Na, Won Hee dan Si Young). Dia memberitahu kalau tempat mereka harus di tutup saat ini.
“Kita akan mengikuti protokol rumah sakit. Pertama, kita mengisolasi pasien terduga itu di ruang perawatan. Lalu kita minta Kepala Min menyiapkan alat perlindungan. Selain itu, pasien terduga menemui seseorang pekan lalu yang telah mengunjungi India. Kita juga harus memeriksa gejalanya. Mintalah bantuan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea,” perintah Yoo Joon.
“Bukankah sebaiknya kita tunggu Dokter Cha sebelum menutupnya?” tanya suster Hong.
“Dokter Cha?” ujar Si Young, baru teringat.
Yoo Joon menyuruh semuanya untuk cepat bergerak menutup tempat ini. Sementara Si Young, berkata di dalam hatinya kalau Yo Han tidak boleh masuk sekarang ini (karena jika Yo Han masuk dan tertular, Yo Han yang tidak bisa merasakan sakit, tidak akan menyadari).
Yo Han dalam perjalanan ke ruang rawat. Ponsel di dalam saku jas dokternya menyala karena telepon dari Si Young, tapi Yo Han tidak menyadarinya.

Seorang pasien hendak keluar dari ruangan. Won Hee yang melihatnya, langsung berlari menghalangi dan mengunci pintu, tepat di saat Yo Han hendak masuk. Semua pasien jelas panik karena mereka tidak boleh keluar. Won Hee juga menyuruh Yo Han untuk tidak masuk. Yo Han sadar ada yang tidak beres. Suasana menjadi panik dan genting.

Post a Comment

Previous Post Next Post