Sinopsis
K-Drama : Doctor John Episode 14 part 2
Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini
hanyalah fiksi
Pusat
perawatan rasa sakit di penuhi kepanikan. Para pasien yang sudah masuk tidak di
perbolehkan keluar. Dan yang berada di luar, tidak boleh masuk. Semua pasien di
kumpulkan ke dalam untuk di periksa satu persatu.
Tanpa
pengamanan garis merah di pasang di depan ruangan.
--
Tae
Kyung, Joo Kyung, Yi Moon dan Kwon Suk mengadakan rapat darurat.
“Ada
19 pasien di Pusat Pengendalian Rasa Sakit. Ada satu dokter fellow, dua
residen, dan dua perawat. Totalnya lima staf,” ujar Tae Kyung.
“Kami
mengirimkan pakaian hazmat dan peralatan keamanan. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Korea akan mengirimkan seorang penyelidik,” ujar Kwon Suk.
“Bagaimana
kamu akan mengonfirmasi diagnosisnya?” tanya Yi Moon.
“Melalui
tes darah dan penyeka tenggorokan. Hasilnya butuh waktu kurang dari enam jam,”
jawab Tae Kyung.
“Butuh
waktu selama itu? Tidak bisa. Dokter Kwon, masuklah,” suruh Joo Kyung.
“Apa?
Kenapa aku harus masuk ke sana?” tolak Kwon Suk.
“Hanya
ada satu dokter fellow dan dua dokter residen. Ada pasien terduga. Bagaimana
jika ada keadaan darurat?”
“Jangan
bilang begitu. Jika kamu sekhawatir itu, masuk saja sendiri.”
“Tidak
ada yang boleh masuk. Virus Nipah tidak ada obatnya serta sangat mematikan dan
menular. Sampai semua orang dikonfirmasi negatif dan isolasi dibuka, tidak
boleh ada yang masuk ke sana atau keluar,” tegas Tae Kyung.
--
Di
luar, Yo Han menelpon Yoo Joon untuk menanyakan keadaan di dalam. Yoo Joon
memberitahu kalau pasien terduga sedang di karantina di ruang perawatan. Mi Rae
yang baru datang, juga ada di luar dan tentu tidak boleh masuk juga. Yoo Joon
memberitahu Yo Han kalau pasien terduga tadi batuk darah ke wajah Si Young. Yo
Han tampaknya khawatir.
Heo
Jun yang baru kembali dari toilet, bingung melihat tanda merah dan orang yang
berkerumun. Mi Rae yang baru datang juga bingung. Yo Han memberitahu mereka
kalau ada pasien yang di duga terjangkit virus Nipah di dalam. Jadi pusat perawatan rasa sakit, di tutup.
Penyidik
KCDC untuk investigasi epidemiologi tiba di Pusat Hanse. Mereka mengenakan
masker dan membawa koper untuk para dokter di pusat perawatan rasa sakit. Tanda
investigasi juga di pasang. Penyemprotan dan pembagian masker juga di lakukan
di ruangan dan di bagikan kepada para pasien. Mereka juga di pakaikan gelang
dengan tanda resiko. Si Young mendapat gelang merah yang berarti resiko tinggi,
hal itu karena dia terkena darah dari pasien terduga virus Nipah.
Si
Young yang bertugas merawat kakek Yu. Dia akan mengambil sample darah dan
menyeka tenggorokan kakek Yu untuk di lakukan test.
Yo
Han menelpon ke ponsel Si Young. Si Young mengangkatnya. Dia dengan khawatir
bertanya, kalau Yo Han tidak di dalam kan? Yo Han menjawab dia ada di luar
pintu. Si Young menegaskan kalau Yo Han tidak boleh masuk ke dalam dan bahkan
di luar pintu. Pergilah sejauh mungkin.
Yo
Han malah menanyakan keadaan Si Young karena dia mendengar Si Young terkena cipratan
darah. Si Young kaget di tanyai dan menjawab dia baik-baik saja. Dan mereka
mulai membahas mengenai pasein.
“Dokter,
beberapa pasien di sini mengalami demam dan mual. Mereka naik bus yang sama
dengan pasienku. Apakah bisa menyebar secepat ini? Jika begitu, pasien lain
akan segera…”
“Kang
Si Young. Kamu bersama pasien terduga. Yang lain berisiko tinggi dengan sistem
imun yang berjuang. Skenario terburuknya adalah pasien ini dikonfirmasi dan
menyebarkan virus itu kepada pasien lain. Tapi kita belum tahu pasti sampai
hasilnya keluar. Sampai saat itu, jangan memikirkan hal terburuk. Pikirkan saja
hasil yang kurang serius.”
“Hasil
yang kurang serius?”
“Contohnya,
bagaimana jika pasien ini menunjukkan gejala virus Nipah, tapi mengidap
penyakit yang tidak menular?”
“Apakah
itu mungkin?”
“Kamu
ingat pasien dengan peluang sebesar 0,00001 persen? Mari lakukan seperti waktu
itu. Kamu pasti bisa melakukannya. Kamu dan aku, bersama.”
Si
Young mulai merasa sedikit lebih baik.
“Bagus,
maka mulailah dari awal. Kenapa pasiennya datang?”
“Dia
mengalami sakit kepala kronis, kelelahan, dan kurang nafsu makan selama lebih
dari setahun. Setelah bertemu teman yang pernah ke India, dia mulai batuk,
muntah, dan demam.”
“Sakit
kepala, batuk, muntah, dan demam adalah gejala virus Nipah, tapi kehilangan
selera makan tidak termasuk. Jika dia sakit kepala dan kelelahan selama lebih
dari setahun, itu mungkin saja hal lain. Mari kita lakukan tes.”
“Baik.
Aku akan meminta KCDC melakukan tes PCR dan melakukan tes dasar termasuk CBC.”
Si
Young memasang ponselnya dalam mode speaker dan meletakkannya di meja. Dia
mulai mengambil sample darah kakek Yu dan memasukkan ke dalam kotak, kemudian
menyerahkannya pada petugas di luar.
Setelah
itu, Yo Han mulai memberikan intruksi agar melakukan rontgen dada pada kakek
Yu. Tapi, tiba-tiba, denyut nadi kakek Yu naik hingga 200. Yo Han memberikan
instruksi agar di berikan suntikan Breviblox (obat yang menghalangi saraf untuk
mengurangi denyut jantung). Tanpa ragu, Si Young melakukan instruksi Yo Han.
Setelah
di berikan suntikan, kakek Yu mulai stabil. Tapi, kakek Yu mengeluh kalau dada-nya
terasa seperti ada yang meremukkannya. Si Young meminta kakek berdiri karena dia
akan melakukan rontgen. Tapi, kakek Yu kesulitan untuk berdiri dan pindah ke tempat
tidur yang ada di depan. Dia malah berjalan ke arah berlawanan.
Si
Young segera memberitahu Yo Han kalau pasien bersikap aneh. Seperti kehilangan
arah. Yo Han langsung menyuruh Si Young untuk memeriksa apakah kakek Yu merasa
lumpuh? Si Young segera memeriksa dan memberitahu Yo Han kalau kakek Yu belum
mengalami mati rasa. Yo Han mulai bingung.
Tapi,
tiba-tiba terdengar teriakan Si Young. Si Young terjatuh karena kakek Yu yang
kehilangan keseimbangan tubuh dan menimpanya. Si Young jatuh karena tersandung
alat yang ada di belakang-nya dan lehernya membentur meja. Si Young pingsan.
Yo
Han panik mendengar suara jatuh. Apalagi saat di panggil, Si Young tidak merespon
sama sekali. Mi Rae dan Heo Jun yang mendengar Yo Han memanggil nama Si Young
berulang kali jadi khawatir. Yo Han memerintahkan mereka agar menelpon Yoo Joon
sekarang.
Dan
Yo Han tiba-tiba berlari menuju suatu tempat. Dia menuju ruang CCTV. Dia meminta
petugas memperlihatkan apa yang terjadi di ruang perawatan isolasi (Sebelumnya,
Yo Han menunjukkan tanda pekerjanya pada petugas agar dizinkan masuk).
Yoo
Joon masuk ke dalam ruang isolasi karena Mi Rae menelpon dan menyuruhnya. Dia kaget
saat melihat pasien terbaring di lantai dan Si Young tidak sadarkan diri. Mi
Rae juga tampak panik. Tae Kyung dan yang lain tiba. Heo Jun segera memberitahu
yang terjadi pada Si Young.
Yoo
Joon berusaha menyadarkan Si Young, tapi Si Young tetap tidak sadar. Dia melihat
kondisi pasien dan mulut pasien berbuas. Dia mendapat telepon dari Yo Han dan
Yo Han segera memberi instruksi agar Yoo Joon menyuntikkan 10cc thiopental. Dia
ada di kantor keamanan dan melihat CCTV.
Yoo
Joon segera melakukan instruksi Yo Han. Si Young masih belum sadarkan diri. Setelah
di suntikkan, dan di tunggu sesaat, kondisi pasien menjadi lebih stabil. Yoo Joon
lanjut memeriksa Si Young yang belum sadarkan diri. Dia membuka masker Si Young
dan memeriksa denyut nadi Si Young.
“Dokter
Kang (Si Young) masih belum sadar,” beritahu Yoo Joon.
Yo
Han mematikan telepon dan kemudian berlari dengan cepat.
Yoo
Joon masih terus berusaha menyadarkan Si Young. Si Young akhirnya membuka
matanya, tepat di saat Yo Han masuk dengan baju pengaman khusus. Yoo Joon kaget
melihat Yo Han yang masuk.
Mata
Si Young berkaca-kaca menatap Yo Han. Dia mungkin takut akan kemungkinan
terburuk, Yo Han tertular. Tapi, Yo Han tetap datang. Demi pasien.
“Kang
Si Young, kau sudah siuman?”
“Dokter
Cha.”
Tags:
Doctor John
Yook lanjot minn
ReplyDeleteYook lanjut minn
ReplyDeleteMulai terasa sweet...
ReplyDeleteMulai Ada rasa...
ReplyDelete