Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 16-3 END
Images by : TvN
Gang Hwa mulai bisa menerima
kalau tidak ada cara lain bagi Yu Ri untuk hidup kembali dan menerima keputusan
Yu Ri untuk pergi. Tapi, tetap saja itu semua terasa berat. Dia mulai menyesali
semuanya. Jika tahu dari awal, dia akan membiarkan Yu Ri bersama Seo Woo lebih
lama.
“Aku pernah menjadi arwah. Momen
ini sangat berharga bagiku. Aku bisa menyentuh Seo-woo. Aku bisa merangkulmu
saat kau menderita. Bagiku, itulah anugerah.”
“Kenapa harus minta maaf saat
kau memberiku banyak hal? Terima kasih sudah mencintaiku saat kita bersama. Itu
saja cukup bagiku,” ujar Yu Ri.
Gang Hwa semakin menangis mendengar
ucapan Yu Ri tersebut.
--
Saat pulang ke rumah, Gang Hwa
masuk ke dalam kamar Seo Woo. Dia menatap wajah putrinya yang sedang tertidur
itu.
“Seo-woo. Bibi cantik itu adalah
ibu yang melahirkanmu. Ibumu menyayangimu. Bukan. Sangat menyayangimu. Maukah
kau memaafkan ayah suatu hari nanti?” ujar Gang Hwa pada Seo Woo yang tidur.
--
Yu Ri mulai menulis : “Daftar
hal yang ingin di lakukan.”
Pertama : Menepati janji dengan
teman-temanku.
Yu Ri membawa arwah Ny. Sung, Ny. Jung dan Hye Jin ke restoran BBQ karena hanya mereka arwah yang tersisa dari rumah duka. Pelayan yang sedang melayani Yu Ri sampai heran melihat Yu Ri yang bicara sendiri. Pelayan itu takut.
Para arwah itu hanya meminta Yu
Ri membawa mereka makan daging BBQ. Yu Ri juga sudah menyiapkan jimat untuk
mereka, sehingga mereka bisa memakan daging tersebut. Ketiga arwah itu hanya
meminta Yu Ri mengabulkan keinginan itu dan mereka akan segera naik. Mereka
tidak mau merepotkan Yu Ri dan juga mereka tidak mau keluarganya tahu mereka
masih getayangan.
Yu Ri berterimakasih pada
mereka karena sudah menemaninya selama dia menjadi arwah.
“Baik mati atau hidup, dunia
selalu punya perpisahan. Kita harus berpamitan untuk bertemu lagi,” ujar arwah
Ny. Sung.
--
Yu Ri membawa Pil Seung ke rumahnya untuk makan bersama. Yu Ri memperkenalkan Pil Seung sebagai anak dari temannya dan sudah lama tidak makan masakan rumah. Dan dia juga berutang budi padanya (karena arwah keluarga Pil Seung menyelamatkan Seo Woo dari Guk Bong). Pil Seung bingung, emang Yu Ri kenal dengan keluarganya?
“Kau mungkin tak tahu. Tapi,
aku kenal,” jawab Yu Ri.
Pil Seung menikmati masakan
buatan Ibu Yu Ri. Dia makan dengan begitu lahap.
--
--
Yu Ri mengadakan piknik dengan keluarganya dengan membawa Seo Woo juga. Seo Woo juga menginap di rumah mereka. Benar-benar bahagia melihat mereka.
--
Hyeon Jeong yang menyetir
mobil. Di sampingnya ada Yu Ri dan di belakang ada Seo Woo dengan Ha Jun.
Mereka akan berkemah hari ini.
Kemana para ayah? Mereka berada
di mobil terpisah. Geun Sang satu mobil dengan Gang Hwa. Geun Sang sangat bosan
satu mobil dengan Gang Hwa karena Gang Hwa begitu kaku dan bahkan tidak
mengizinkannya memutar musik. Saking kesalnya, Geun Sang sampai teriak-teriak
meminta agar satu mobil dengan Yu Ri. Tapi, tentu saja di abaikan oleh Yu Ri
dan Hyeon Jeong.
Mereka tiba di tempat berkemah
dan bersenang-senang. Yu Ri tampak sangat bahagia dan tidak berhenti tertawa.
Hyeon Jeong kemudian memberikan sesuatu untuk Yu Ri. Sebuah surat dari Min Jeong yang di titipkan padanya. Min Jeong juga meminta bantuan pada Hyeon Jeong, agar memberikan perpisahan yang baik pada Yu Ri dengan Gang Hwa.
Yu Ri tersentuh atas kebaikan
Min Jeong. Dia bergumam kalau Min Jeong terlalu baik. Yu Ri masih khawatir
kalau Min Jeong dan Gang Hwa akan bercerai.
“Sudah kubilang. Bukan salahmu.
Hubungan mereka kurang lancar. Mereka terlalu perhatian karena saling
mengasihani, tapi malah menjauhkan. Itu buruk. Kurasa ada bagusnya. Karena itu
mereka tahu ada masalah. Kau sudah cukup merasa cemas. Tersenyumlah,” ujar
Hyeon Jeong.
Yu Ri akhirnya bisa tersenyum.
Hyeon Jeong kemudian ikut bermain bola dengan para ayah dan anak. Sementara Yu
Ri membaca isi surat Min Jeong.
Hai.
Bibi asisten dapur. Bibi pengasuh. Yu-ri. Ibunya Seo-woo. Aku tak berani
menemuimu, jadi aku menitipkan surat ini. Setelah kupikirkan, aku merasa marah bukan
hanya karena kau dan Gang-hwa membohongiku, tapi juga karena aku sedih
kehilangan seorang teman. Aku seharusnya bilang terima kasih banyak sudah
menjadi temanku karena tidak ada lain kali bagimu. Aku sangat senang bahwa kau
ibunya Seo-woo. Aku juga senang bertemu denganmu. Selamat bersenang-senang.
Selamat jalan, Temanku. Jangan terlalu mencemaskan Seo-woo. Aku akan
melindunginya dengan sepenuh hatiku.
Yu Ri tersenyum membaca surat
Min Jeong. Hatinya merasa lega.
Setelah anak-anak tidur, Yu Ri
dan Gang Hwa duduk berdua. Yu Ri menatap langit dan memuji kalau semua sangat
indah.
“Saat menjadi arwah, aku sedih
karena hanya bisa melihat, dan pergi tanpa disadari siapa pun. Namun, kini aku
bisa pergi dengan tawa dan senyuman. Aku senang.”
“Kau punya penyesalan?”
“Penyesalan? Apa kau tahu apa
yang bisa kuandalkan semasa aku hidup?”
“Apa?”
“Ibu. Ibuku. Dia selalu
mendukungku. Aku bisa melakukan apa pun tanpa merasa takut. Untuk Seo-woo, aku
ingin menjadi ibu seperti itu. Sosok yang paling bisa diandalkan. Sayangnya,
aku tidak bisa. Aku menyerahkannya kepadamu. Jadilah ayah yang bisa diandalkan.”
“Ya. Pasti.”
“Apa yang paling kau sesalkan setelah
aku meninggal?” tanya Yu Ri, balik.
“Tidak bisa menua bersamamu. Kita
mungkin sering bertengkar, tapi aku ingin bersamamu setiap hari. Aku ingin
melihat Seo-woo pergi kuliah, melihatnya menikah, dan punya anak. Itu yang
kuinginkan di dunia ini. Saat kita menua dan beruban, aku ingin menggenggam
tanganmu, mengucapkan terima kasih karena kita sudah bertahan. Aku pernah
bermimpi hari itu akan datang. Itu penyesalan terbesarku.”
“Aku juga ingin hidup lama
bersamamu.”
“Tapi... kau memberikan Seo-woo
untukku. Terima kasih. Dia anugerah terbesar yang kau berikan untukku.”
“Kau harus menjalani sisa
hidupmu dengan sebaik-baiknya. Hiduplah dengan bahagia demi Seo-woo. Jika kau
memikirkanku, jangan menangis, tapi tersenyum. Jangan sedih. Tersenyumlah.”
“Pasti,” janji Gang Hwa. “Aku
akan mengingatmu. Aku hanya akan mengingat kenangan yang indah. Pasti kuingat.”
--
Ibu keluar rumah dan melihat
bunga sakura di halaman rumah yang mulai bermekaran.
--
“Seo-woo. Seo-woo-ku yang
cantik. Bergembiralah. Selalu tersenyum. Di kehidupan berikutnya, tolong temui
ibu lagi. Ya?” tanya Yu Ri.
Yu Ri berusaha menahan
tangisnya dan memeluk Seo Woo.
--
Seiring dengan bermekaran-nya bunga sakura, Yu Ri pun harus pergi. Midong yang mengantar kepergiannya. Yu Ri berterimakasih padanya. Midong merasa sedih tapi berusaha keras untuk tidak menangis. Dia berujar kalau Yu Ri beruntung karena tidak semua orang bisa berpamitan sebelum mereka meninggal. Dewa pasti sangat menyukai Yu Ri.
Midong memberikan cermin untuk Yu Ri, agar bisa berpamitan pada diri sendiri. Yu Ri menatap pantulan wajahnya di cermin.
“Cha Yu Ri. Selamat jalan,”
ujar Yu Ri kepada dirinya sendiri.
Gang-hwa. Seo-woo. Saat kalian masuk Surga, Dewa akan menanyakan dua pertanyaan. Jika menjawab ya di kedua pertanyaan itu, kalian bisa terlahir sebagai manusia di kehidupan berikutnya. Pertanyaan pertama, "Kau senang dengan hidupmu?" Pertanyaan kedua, "Apa orang lain bahagia karenamu?" Mari terlahir kembali sebagai manusia dan saling bertemu kehidupan berikutnya.
Bertahun-tahun telah berlalu…
Di hari bunga sakura bermekaran, Seo Woo duduk membaca sebuah buku. Di sela buku ada foto Gang Hwa, Yu Ri dan Seo Woo di taman bermain dulu. Di bawah foto ada tulisan : “Anakku, akankah kau ingat bahwa aku pernah bersamamu?”
Buku yang di baca oleh Seo Woo
berjudul : Kelopak berguguran, tapi
bunga tak pernah pudar.
Kelopak
berguguran, tapi bunga tak pernah pudar. Aromanya tertinggal di dunia dan
merasuk dalam memori kita.
==EPISODE TERAKHIR==
==KELOPAK BERGUGURAN TAPI BUNGA TETAP
BERTAHAN==
Tags:
Hi Bye Mama
Gilaaaaa akhir yg sedih tapi masuk akal. Takdir tdk bisa berubah, tapi selama masih ada kesempatan, berbuatlah sebaik-baiknya, terutama pada Ibu, anak, keluarga dan teman dekatmu 😠Terimakasih untuk sinopsisnya kak. Goodluck ♥️
ReplyDeleteAkhir yang indah,terimakasih sinopsisnya. Nangis trs aku...😅😅😘
ReplyDeleteUdah nonton langsung dramanya..tetap pengen liat lagi tapi hanya cut scene yuri ganghwa seowoo..masih tetap baca sinopsisnya jg di sini..terima kasih sudah menuliskan sinopsisnya dengan detail..I can't stop crying..still can't move on ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
ReplyDeletedrama korea yg bgus dan sdih bgt. trima ksh sinopsisnya. i can't stop crying ��❤
ReplyDeleteTx u.....
ReplyDeleteSinopsis yang bagus. Terima kasih untuk sinopsisnya. Ini mengajarkanku banyak hal.
ReplyDelete